KOMPETENSI
UMUM
Mahasiswa Farmasi semester 3 mampu menganalisis fenomena fisik
yang terjadi pada proses pembuatan sediaan obat, penyimpanan
serta penggunaan sediaan obat
KHUSUS
Setelah mengikuti kuliah topik larutan dan kelarutan diharapkan
mahasiswa mampu menjelaskan:
Definisi larutan
Mekanisme dan proses melarut
Jenis-jenis larutan berdasarkan tingkat kejenuhannya
Definisi dan Istilah-istilah kelarutan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
OUTLINE
Apa yang dimaksud dengan larutan?
Bagaimana suatu zat dapat terlarut dalam pelarutnya?
Berdasarkan tingkat kejenuhannya, larutan dibagi menjadi apa saja?
Apa yang dimaksud dengan kelarutan?
Apa saja istilah-istilah kelarutan?
Apa saja faktor yang mempengaruhi kelarutan?
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
SOLUBILITY (KELARUTAN)
Kelarutan adalah istilah untuk menggambarkan konsentrasi larutan
pada keadaan jenuh (nilai equilibrium) yang tergantung pada
temperatur dan tekanan
13
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
𝑥 𝑚𝑙 = 1 𝑚𝑙 × ,
= 4.032,3 𝑚𝑙
Larutan Jenuh:
Tidak ada lagi penambahan solute yang dapat
terlarut pada temperatur tertentu
Solute yang terlarut berada dalam keseimbangan
dinamik dengan partikel solute padat
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Temperatur
Pada saat melarut, solute mengambil energi untuk
memecah struktur kisi kristalnya (bila berbentuk kristal)
dan memisahkannya ke dalam bentuk ion atau molekul
yang dibutuhkan untuk membentuk larutan ->Hsublimasi
20
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Reaksi
endoterem
+ Menyerap
energi
Suhu
kelarutan
H (larutan)
Reaksi
eksoterem
- Melepas
energi
Suhu
kelarutan
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
22
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
24
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
25
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ethanol = CH3CH2OH
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Semi polar
Menunjukkan sifat ikatan dipole yang kuat tapi tidak punya ikatan hydrogen yang
kuat
Dapat melarutkan senyawa polar dan nonpolar
Nonpolar
Menunjukkan sifat dipolar yang rendah
Cosolvent /
pelarut Kelarutan
campur
Pelarut KD tinggi dan rendah KD Cosolvent KD solute
4. Ukuran partikel
ukuran partikel yang sangat kecil dapat membentuk larutan lewat
jenuh
Contoh: kelarutan kalsium sulfat 2,085 g/L (18C). Ketika
diperkecil jadi 0,3 m kelarutannya naik jadi 2,476 g/L
33
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. pH
pH faktor prinsip untuk mengontrol kelarutan senyawa
elektrolit lemah (asam lemah dan basa lemah)
Dalam jarak pH tertentu, suatu senyawa berada dalam
bentuk terion yang biasanya larut dalam air
Untuk mengetahui pada pH berapa suatu senyawa obat
dengan konsentrasi tertentu dapat larut ataupun
mengendap dapat dihitung dengan persamaan
Henderson – Hasselbalch.
34
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dengan demikian larutan natrium barbital tersebut akan mulai mengendap pada
pH <9,06
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PR – silahkan kerjakan!
Berapakah pH maksimum yang diperbolehkan untuk membuat larutan
1% morfin? (MR = 285,35; So = 6 x 10-4 M; pKb = 6,17)
Catatan: pKa = pKw – pKb; (pKw = 14)
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Kompleksasi
Kompleks inklusi
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Kompleksasi
Kompleks koordinasi (kompleks logam)
Ion logam transisi sebagai substrat (Fe2+, Fe3+, Co2+, Co3+, Cu2+, Zn2+,
Ag+ and Pt4+) berikatan melalui ikatan kovalen koordinat dengan
ligan berupa molekul netral atau anion. Contoh kompleks perak
ammonia yang larut air ([Ag(NH3)2]+).
Beberapa antibiotic seperti oksitetrasiklin, quinolone, lomefloksasin,
meningkat kelarutannya dengan membentuk kompleks dengan ion
logam.
Ion logam ini juga bisa membentuk kelat dengan obat yang dapat
menurunkan kelarutan obat. Kelat yaitu 1 substrat berikatan dengan 2
atau lebih ligan.
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Substrat kecil dan ligan besar (kompleks obat – polimer dan ikatan
obat – protein)
1. PVP (povidone) membentuk ikatan hydrogen dengan parasetamol, amfoterisin B, diflunisal,
hidrokortison, iodin, metronidazole, sulindac.
2. HPMC meningkatkan kelarutan asetazolamid, hidrokortison, prazepam, sulfametoksazol
3. Poli(hidroksioksietilen fosfat) meningkatkan kelarutan paklitaksel dengan membentuk
kompleks
4. Serum albumin membentuk kompleks larut air dengan fenretinid, paklitaksel, rifapentin
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Kompleksasi
Kompleks molekular organic
3. Substrat besar dengan ligan kecil atau besar (kompleks protein –
polialkohol)
Karbohidrat membentuk kompleks dengan obat dalam bentuk protein
mencegah pembentukan agregat yang irreversibel
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Kompleksasi
Kompleks Inklusi
Kompleks terjadi karena ada interaksi
elektrostatik, van der waals, ikatan
hydrogen, interaksi transfer muatan.
Contoh:
Sulfatiazol – beta siklodekstrin
Cefuroxime axetil – beta siklodekstrin
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
50
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
51