Anda di halaman 1dari 50

Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Barangsiapa yang menempuh


jalan untuk mencari ilmu, maka
Allah akan mudahkan baginya
jalan menuju surga. (HR. Muslim,
no. 2699)
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Larutan dan Kelarutan

Yuni Anggraeni, M.Farm., Apt.


Department of Pharmacy
Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2020
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

KOMPETENSI
 UMUM
Mahasiswa Farmasi semester 3 mampu menganalisis fenomena fisik
yang terjadi pada proses pembuatan sediaan obat, penyimpanan
serta penggunaan sediaan obat
 KHUSUS
Setelah mengikuti kuliah topik larutan dan kelarutan diharapkan
mahasiswa mampu menjelaskan:
 Definisi larutan
 Mekanisme dan proses melarut
 Jenis-jenis larutan berdasarkan tingkat kejenuhannya
 Definisi dan Istilah-istilah kelarutan
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

OUTLINE
Apa yang dimaksud dengan larutan?
Bagaimana suatu zat dapat terlarut dalam pelarutnya?
Berdasarkan tingkat kejenuhannya, larutan dibagi menjadi apa saja?
Apa yang dimaksud dengan kelarutan?
Apa saja istilah-istilah kelarutan?
Apa saja faktor yang mempengaruhi kelarutan?
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Apa yang dimaksud dengan larutan?


Larutan merupakan campuran homogen dari dua atau
lebih senyawa.
Dalam larutan, solute (zat terlarut) terdispersi secara
molekular di seluruh solvent (pelarut) [dengan diameter
0,1 - 2,0 nm].
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berbagai jenis larutan


Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bagaimana suatu zat dapat terlarut dalam


pelarutnya?
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bagaimana Mekanisme Pelarutan?


Ion-ion tersolvasi
(dikelilingi oleh pelarut).
Jika pelarutnya air, ion-
ion terhidrasi.
Gaya intermolekular di
sini adalah ion-dipole.
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bagaimana jika yang melarut bukan


garam?

Terbentuk interaksi dipole – dipole


Gula dan air sama-sama membentuk dipole yang saling berinteraksi
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bagaimana jika yang melarut senyawa


nonpolar dalam pelarut nonpolar?
Interaksi yang terbentuk adalah gaya London - Van der waals
dengan kesamaan sifat antara solute dan solvent yaitu sama-sama
nonpolar.
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

SOLUBILITY (KELARUTAN)
Kelarutan adalah istilah untuk menggambarkan konsentrasi larutan
pada keadaan jenuh (nilai equilibrium) yang tergantung pada
temperatur dan tekanan

Kelarutan spesifik -> jumlah maksimum solute yang dapat terlarut


dalam sejumlah pelarut pada temperatur tertentu.
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ISTILAH KELARUTAN MENURUT USP

13
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Masuk kategori kelarutan yang


manakah senyawa ini?
Ondansentron HCl memiliki kelarutan dalam air 0,248 mg/mL
Penyelesaian:
Tahap 1: ubah satuan ke dalam g/mL
,
0,248 = = 0,000248
Artinya 0,000248 g senyawa larut dalam 1 ml air.
Tahap 2: ubah perbandingan menjadi 1 g senyawa dalam x ml air
,
=

𝑥 𝑚𝑙 = 1 𝑚𝑙 × ,
= 4.032,3 𝑚𝑙

Dengan demikian: 1 g senyawa larut dalam 4.032,3 ml air atau ditulis


1:4032 yang masuk kategori very slightly soluble (sangat sukar larut)
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jenis larutan berdasarkan tingkat


kejenuhan
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jenis larutan berdasarkan tingkat


kejenuhan
Larutan Tak Jenuh:
Jumlah solute kurang dari jumlah solute maksimum
yang dapat terlarut pada temperatur tertentu

Larutan Jenuh:
Tidak ada lagi penambahan solute yang dapat
terlarut pada temperatur tertentu
Solute yang terlarut berada dalam keseimbangan
dinamik dengan partikel solute padat
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jenis larutan berdasarkan tingkat


kejenuhan
Larutan Lewat Jenuh:
Jumlah solute yang terdapat dalam solvent
melebihi jumlah maksimum solute yang dapat larut
secara normal dalam solvent tersebut pada
temperatur tertentu
Modifikasi temperature bisa menghasilkan larutan
lewat jenuh. Namun, larutan yang dihasilkan tidak
stabil.
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bagaimana menentukan kelarutan


suatu zat?
Dalam menentukan kelarutan, suatu zat diinkubasi dalam pelarut
dengan konsentrasi berlebih (pastikan masih terdapat zat yang tidak
larut dalam pelarutnya atau dengan kata lain kejenuhan larutan
tercapai) selama paling tidak 24 jam pada suhu tertentu. Setelah itu,
pisahkan zat yang belum larut dari larutan kemudian ukur kadarnya.
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan


 Temperatur
 Struktur Kimia
 Pelarut
 Ukuran partikel
 pH
 Efek penambahan ion
 Kompleksasi
 Surfaktan
 Sifat kristal
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan

1. Temperatur
 Pada saat melarut, solute mengambil energi untuk
memecah struktur kisi kristalnya (bila berbentuk kristal)
dan memisahkannya ke dalam bentuk ion atau molekul
yang dibutuhkan untuk membentuk larutan ->Hsublimasi

 Ketika ion atau molekul tersolvasi oleh pelarut, energi


dilepaskan -> - Hsolvasi

 H (larutan)= H(sublimasi) - H(solvasi)

20
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Reaksi
endoterem

+ Menyerap
energi
Suhu  
kelarutan 
H (larutan)
Reaksi
eksoterem

- Melepas
energi
Suhu  
kelarutan 
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hsol NaOH = -44,5 kJ/mol


Hsol NaCl = +1 kJ/mol
Hsol Ba(NO3)2 = +20 cal/g

22
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan

Temperatur dimanfaatkan untuk mempercepat proses pelarutan


dalam pembuatan obat sedangkan dalam formulasi tidak digunakan
untuk meningkatkan kelarutan.
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan

2. Struktur kimia zat


Moment dipol dan Sifat dielektrik : menentukan polaritas
 Senyawa dg efek dipol yang kuat dan memiliki ikatan hydrogen disebut
polar
 Pada air, susunan oksigen dan hidrogen membuat oksigen elektronegatif
mengumpulkan elektron dari hidrogen membentuk muatan positif pd
hidrogen dan negatif pd oksigen
 Molekul dg moment dipole yg tinggi lebih larut dalam pelarut polar
seperti air
 Garam inorganik dg muatan ioniknya berinteraksi dg muatan parsial air
shg kelarutannya baik dlm air, tp di dalam alkohol tidak bisa karena tdk
memiliki sifat ionik

24
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan


Ikatan hidrogen
 Komponen penting dalam kelarutan karena pembentukan ikatan
intermolekular untuk memegang molekul terlarut
 Senyawa dg gugus fungsi spt OH, NH, dan FH dpt berikatan hidrogen
dan tertarik ke air.

25
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan

The stronger the


intermolecular attractions
between solute and
solvent, the more likely
the solute will dissolve.

Example: ethanol in water

Ethanol = CH3CH2OH
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan


Glucose (which has
hydrogen bonding) is
very soluble in water.
Cyclohexane (which only
has dispersion forces) is
not water-soluble.
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan


3. Pelarut
Jenis Pelarut berdasarkan polaritas:
Pelarut Polar
 Menunjukkan sifat ikatan dipolar dan ikatan hydrogen yang kuat

Semi polar
 Menunjukkan sifat ikatan dipole yang kuat tapi tidak punya ikatan hydrogen yang
kuat
 Dapat melarutkan senyawa polar dan nonpolar

Nonpolar
 Menunjukkan sifat dipolar yang rendah

Polaritas pelarut dapat dilihat dari nilai konstanta dielektrik pelarut


Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan


Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan

Cosolvent /
pelarut Kelarutan 
campur
Pelarut KD tinggi dan rendah KD Cosolvent  KD solute

Contoh cosolvent yang sering digunakan:


Etanol  perhatikan aturan kehalalan !!!
Polyhydroxil (Propilen glikol, gliserol, polietilen glikol, sorbitol)
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan


Menghitung konstanta dielektrik
pelarut campur:
campuran = X1.1 + X2.2
campuran = (%)1.1 + (%)2.2

Nanum rumus di atas tidak berlaku


pada campuran air – dimetil
isosorbide (DMI)
KD air 80
KD DMI 6,5
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan


Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan

4. Ukuran partikel
 ukuran partikel yang sangat kecil dapat membentuk larutan lewat
jenuh
 Contoh: kelarutan kalsium sulfat 2,085 g/L (18C). Ketika
diperkecil jadi 0,3 m kelarutannya naik jadi 2,476 g/L

33
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan

5. pH
pH faktor prinsip untuk mengontrol kelarutan senyawa
elektrolit lemah (asam lemah dan basa lemah)
Dalam jarak pH tertentu, suatu senyawa berada dalam
bentuk terion yang biasanya larut dalam air
Untuk mengetahui pada pH berapa suatu senyawa obat
dengan konsentrasi tertentu dapat larut ataupun
mengendap dapat dihitung dengan persamaan
Henderson – Hasselbalch.

34
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan


Asam lemah Basa lemah
HA ⇌ H+ + A- BOH ⇌ B+ + OH-

[HA] = So = kelarutan jenuh


senyawa asam
St = So + [A-] ⇒ [A-]= St - So [BOH] = So = kelarutan jenuh
senyawa basa

Catatan: kekuatan ion dalam


larutan tidak diperhitungkan Kelarutan akan meningkat pada
pH yang lebih rendah
Kelarutan akan meningkat pada
pH yang lebih tinggi
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan


Contoh
Berapakah pH minimum di mana di bawah pH tersebut barbital akan mulai
mengendap dari larutan natrium barbital 1,5% (BM = 206,2)? Kelarutan barbital
0,0048 M, dan Ka = 1,23 x 10-8
Jawab: natrium barbital = asam lemah
( )
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑀𝑜𝑙𝑎𝑟 = ×
,
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑀𝑜𝑙𝑎𝑟 = ,
× = 0,0727 𝑀
Ka = 1,23 x 10-8 ⇒ pKa = -log (1,23 x 10-8 ) = 7,91
, ,
𝑝𝐻 = 𝑝𝐾 + log = 7,91 + log ,
= 7,91 + 1,15 = 9,06

Dengan demikian larutan natrium barbital tersebut akan mulai mengendap pada
pH <9,06
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan

PR – silahkan kerjakan!
Berapakah pH maksimum yang diperbolehkan untuk membuat larutan
1% morfin? (MR = 285,35; So = 6 x 10-4 M; pKb = 6,17)
Catatan: pKa = pKw – pKb; (pKw = 14)
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan

6. Efek Penambahan ion


Beberapa elektrolit kuat memiliki kelarutan yang kecil dalam air
Contoh : AgCl

Ksp = [Ag+] [Cl-]


Ksp = S x S = S2
Ksp = S2.2  jika terdapat ion lain dalam larutan
Jika dalam larutan terdapat ion yang lain maka kelarutannya bisa lebih tinggi
Jika dalam larutan terdapat ion sejenis, kelarutan berkurang.
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan


Garam dari asam lemah dan basa lemah, kelarutannya juga
dipengaruhi oleh penambahan ion sejenis.
Dalam cairan farmasi dan biologis terdapat ion-ion Na+, Cl-, fosfat,
sitrat, bikarbonat dalam konsentrasi tinggi yang membatasi kelarutan
sejumlah obat garam dari asam atau basa lemah.
Contoh:
Morfin HCl jika dilarutkan dalam air yang mengandung NaCl seperti
pada sediaan injeksi, kelarutannya akan berkurang karena
mengandung ion sejenis Cl-.
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan

7. Kompleksasi

 Kompleks koordinasi (kompleks logam)

 Kompleks molekular organik

 Kompleks inklusi
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan

7. Kompleksasi
 Kompleks koordinasi (kompleks logam)
Ion logam transisi sebagai substrat (Fe2+, Fe3+, Co2+, Co3+, Cu2+, Zn2+,
Ag+ and Pt4+) berikatan melalui ikatan kovalen koordinat dengan
ligan berupa molekul netral atau anion. Contoh kompleks perak
ammonia yang larut air ([Ag(NH3)2]+).
Beberapa antibiotic seperti oksitetrasiklin, quinolone, lomefloksasin,
meningkat kelarutannya dengan membentuk kompleks dengan ion
logam.
Ion logam ini juga bisa membentuk kelat dengan obat yang dapat
menurunkan kelarutan obat. Kelat yaitu 1 substrat berikatan dengan 2
atau lebih ligan.
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan


7. Kompleksasi
 Kompleks molekular organic
Ikatan non kovalen (hydrogen bonds, hydrophobic bonds, electrostatic
interactions, charge-transfer interactions and dispersion forces) antara:
1. substrat kecil dan ligan kecil (kompleks obat – obat)
1. Sulfatiazole – caffein (1:1)  kelarutan sulfatiazole meningkat 3x.
2. Halofantrine – nicotinamide  butuh konsentrasi nicotinamide yang tinggi

2. Substrat kecil dan ligan besar (kompleks obat – polimer dan ikatan
obat – protein)
1. PVP (povidone) membentuk ikatan hydrogen dengan parasetamol, amfoterisin B, diflunisal,
hidrokortison, iodin, metronidazole, sulindac.
2. HPMC meningkatkan kelarutan asetazolamid, hidrokortison, prazepam, sulfametoksazol
3. Poli(hidroksioksietilen fosfat) meningkatkan kelarutan paklitaksel dengan membentuk
kompleks
4. Serum albumin membentuk kompleks larut air dengan fenretinid, paklitaksel, rifapentin
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan

7. Kompleksasi
 Kompleks molekular organic
3. Substrat besar dengan ligan kecil atau besar (kompleks protein –
polialkohol)
Karbohidrat membentuk kompleks dengan obat dalam bentuk protein
mencegah pembentukan agregat yang irreversibel
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan

7. Kompleksasi
 Kompleks Inklusi
Kompleks terjadi karena ada interaksi
elektrostatik, van der waals, ikatan
hydrogen, interaksi transfer muatan.
Contoh:
Sulfatiazol – beta siklodekstrin
Cefuroxime axetil – beta siklodekstrin
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan


8. Surfaktan
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan


8. Surfaktan
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan


8. Surfaktan
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan


8. Surfaktan

Kelarutan Tegangan permukaan


Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor yang mempengaruhi kelarutan


9. Sifat kristal
Senyawa kristalin lebih sukar larut dibandingkan amorf, karena:
• Butuh energi yang besar untuk memecah kisi kristal
• Titik leleh kristal juga lebih tinggi dibandingkan amorf
• Dengan begitu molekul atau ion yang Menyusun kisi kristal lebih
sukar untuk diuraikan oleh pelarut.
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Aturan umum untuk memprediksi


kelarutan (diluar efek ph)
1. Like dissolves like.
Kesamaan sifat fisika kimia yg lebih banyak antara solute dan
pelarut -> kelarutan lebih besar
2. Kelarutan dalam air ditingkatkan dg meningkatkan kapasitas
solute utk berikatan hidrogen dg gugus polar (spt OH, NH2,
COOH)
3. Meningkatnya jml atom karbon dlm solute (BM meningkat tdk
disertai peningkatan polaritas) menurunkan kelarutan. Contoh:
polimer BM tinggi tidak larut.

50
Prodi Farmasi – Fikes – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Aturan umum untuk memprediksi


kelarutan (diluar efek ph)
4. Utk kebanyakan molekul organik, titik leleh yg tinggi
berarti kelarutan dlm air kecil.
5. Isomer cis lebih larut daripada isomer trans. Cis memiliki
titik leleh yg lebih rendah.
6. Peningkatan ketidakjenuhan -> meningkatkan kelarutan
dlm pelarut polar.
7. Solute anhidrat lebih mudah larut dibandingkan bentuk
kristalin yg hidrat.

51

Anda mungkin juga menyukai