Anda di halaman 1dari 13

Penyakit cardiovascular

Anatomi jantung:

Jantung adalah otot yang mampu bekerja seperti pompa, terbagi dalam 4 bilik
oleh katup jantung dan septum. Letak jantung diantara costae 3 dan 6 dan
sebagian besar ditutupi oleh paru paru. Pada sisi kanan terdapat daerah
berbentuk V cardiac notch dibentuk oleh bagian paru paru menempatkan
daerah pericardium yang berdekatan dengan dinding thorax lateral.

Fisiologi jantung

Dalam system cardiovascular darah dipompakan ke paru mendapatkan oksigen dan


membuang CO2 dari jaringan yang dimetabolisasi. Jantung dibentuk olah 2 pompa
ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Ventrikel kanan menyedot darah yang mengandung
CO2 dari vena sistemik, lalu memompakan darah tersebut ke paru paru (sirkulasi
pulmonal ). Sedangkan ventrikel kiri menyedot darah mengandung O2 dari paru paru,
dan dipompakan untuk sirkulasi umum seluruh tubuh ( sirkulasi sistemik).

Katup jantung pada vena besar dan dalam jantung tetap bergerak satu arah . Katup
mitral dan tricupidus mencegah terjadinya regurgitasi/darah balik kembali dari
ventrikel ke atria. Katup aortic dan pulmonic mencegah regurgitasi dari pembuluh
besar arteri ke dalam ventrikel. Katup katup vena menjaga darah kapiler menuju
jantung.

Secara fisiologis, Cadangan /tampungan darah di tubuh lebih banyak dalam vena
sistemik , interfensi ke dalam aliran darah arteriole. Pada paru paru dan sistemik
capiler tampungan darah sangat sedikit .
Kapasitas vena untuk menampung darah dan mengalirkan darah melalui arteriole
ditentukan oleh derajat kontraksi dan relaksasi otot polos sekitar pembuluh darah.
Ketika otot pada dinding pembuluh darah konstriksi kapasitas vena menurun, tekanan
arteriole meningkat.

Volume darah dan tekanan darah pada sirkulasi pulmonary berada dalam kapiler dan
vena pulmonal, tergantung pada volume darah dalam vena sistemik.
Jika volume darah tetap, maka darah lebih banyak mengisi vena sistemik dan sedikit
darah berada dalam pembuluh darah paru paru. Tekanan darah Venous dan capiler
dalam paru paru distabilkan untuk mejadi menurun. Sebaliknya sedikit darah dalam
vena sistemik akan lebih banyak darah berada dalam pembuluh paru paru , semakin
banyak akan terjadi semakin tinggi tekanan dalam paru paru ( pulmonary
hypertension).

Jantung, pembulih darah, paru paru yang berfungsi mengatur pergantian oksigen dan
CO2, didalam jaringan. Distribusi darah ke system sirkuasi sitemik tergantung pada
factor factor diatas termasuk volume darah, pembuluh baik vena (venous return ) dan
pengisian jantung (cardiac filling).

Rata rata tekanan arteri pada systemic pada anjing dan kucing sekitar 90-100 mm Hg
dan terendah tekanan arteri rata rata 20 mm Hg.
Tekanan saat mengisi darah saat end diastole pada ventrikel kanan < 4 mm/hg dan
ventrikel kiri < 8 mm hg .

PRELOAD:
Jumlah darah kembali ke dalam ventrikel kiri disebut preload, dimana dinding otot
ventrikel saat meregang mengalami penekanan tinggi ( end-diastole wall stress),
akan tetap konstan dan seimbang dan tidak mengalami gangguan jika vena sistemik
juga dilatasi , ventrikel kiri after load meningkat . kondisi ini merupakan prinsip
dalam menentukan pengobatan.

Afterload:
Adalah kekuatan tenaga dan daya tahan dinding ventrikel (otot dan sel myocyt)
dalam mengerutkan ototnya (shortening) . Secara umum, jika otot halus dalam
vaskuler relaksasi ( arteri dan arteriole dilatasi) afterload juga akan menurun,
demikian sebaiknya jika otot halus dalam pembuluh darah kontraksi maka arteri dan
arteriole menjadi kaku ) sehingga menghambat ventrikel kiri mengosongkan darah
mengakibatkan afterload meningkat.

Anatomi System konduksi jantung

Terdiri dari SA –node, intermodal tract, AV-node , Bundle of His, right and left
Bundle branches dan serabut purkinje

SA –node terletak di bagian atas ventrikel kanan, sebagai alat pacu pertama,
intermodal menyalurkan impulse listrik yang dirangsang oleh SA-node ke AV node.
Letak AV-node di sisi kanan bagian bawah dari interatrial septum dan dilanjutkan ke
bundle His. Bundle His mempertahankan aliran listrik antara atria dan ventrikel, dan
diopenetrasi pada cincin atrioventricular. Bundle of His melanjutkan impuls listrik
sepanjang interventriculer septum dan bifurkasi dekat katup aortic . right bundle
melanjutkan turun ke bagian kanan interventricular septum ke otot anterior papillary .
cabang serabut kemudian menyebarkan impulse listrik ke seluruh dinding ventrikel
kanan. Left bundle juga memberikan reaksi yang sama dalam 2 sambungan besar
fascicles yang menggerakan dua otot pupillary muscle. Keduanya terbagi menjadi
jaringan serabut furkinje yang menetrasi di myocardium ventrikel.

Patofisiologi jantung

Pada saat Cardiac Output menurun , akan terjadi kompensasi tubuh melalui 2 sistem
yaitu sistem Sympathetic nerve dan RAAS ( Renin Angistensin Aldosteron System).

Sympathetic nerve

Pada keadaan normal baroreseptor mengirim impulse “tonic inhibitory” ke CNS untuk
menekan aktifitas sympatetic nervous system, sehingga terjadi peningkatan tekanan
darah, meningkatnya contractility dan terjadi vasoconstriksi. Kondisi meningkatnya
kontraksi otot dan vasoconstiksi akan meningkatkan tekanan arterial dan vena , dan
pada ahirnya darah kembali ke jantung bertambah.
Pada kondisi akut pemindahan akan dikembalikan ke posisi normal lagi, namun pada
kondisi yang chronis, baroreseptor akan kehilangan sensitivitas, sehingga konstriksi di
atrial tetap berlanjut ( meningkatkan afterload) dan konstriksi Venous juga berlanjut
(meningkatkan preload).
Catecholamine (dopamine dan adrenalin) bekerja menstimulasi sel otot jantung,
dengan demikian kontraksi otot jantung juga akan meningkat, dalam jangka panjang
akan mengakibatkan dysrhythmia .

RAAS

Pada saat yang bersamaan dengan Cardiac Output yang turun, juga akan merangsang
sel granular pada juxtaglomerular aparatus(JGA) dalam ginjal melepaskan renin, JGA
akan berespon terhadap penurunan tekanan arteriolar afferent di ginjal , peningkatan
rangsangan syaraf sympatic ke ginjal dan menurunkan konsentrasi Na Cl dalam
tubulus distalis.

Pada kondisi akut


Angiotensin II, akan merangsang konstriksi arterial untuk mempertahankan tekanan
darah, konstriksi vena meningkatkan pembuluh vena kembali ke jantung
Meningkat sekresi aldosteron, meningkatkan retensi air dan sodium, dengan demikian
meningkatkan volume darah dan preload.
Angiotensin II, akan merangsang sekresi ADH, vasoconstriksi dan retensi air dan
meningkatkan volume darah, meningkatkan rasa haus sehingga meningkatkan pula
volume darah. disisi lain konstriksi renal aferen arteriol membantu GFR dan fungsi
ginjal

Pada kondisi chronis


Angiotensin II akan kehilangan sensitifitas baroreseptor , sehingga tidak mampu lagi
memberikan pesan untuk tonic inhibitory. Selain itu Angiotensin II sangat toxic pada
sel myocardium
Pada saat tubuh tidak mampu kompensasi( tidak mampu dikembalikan ke normal),
maka akan terjadi kelebihan cairan dan tekanan darah juga akan menjadi tetap
meningkat.

Hormon pengatur pada jantung yang bekerja bertentangan dengan system syaraf dan
RAAS adalah Prostaglandin, Natriuretic, Peptides dan Nitric oxide.

Cardiac disease VS cardiac failure /gagal jantung

Preklinis jantung dikatakan sebagai “ cardiac disease” adalah suatu keadaan jantung
yang mengalami abnormal (melalui pemeriksaan fisik, mumur, x-ray pembesaran
jantung kiri, dan EKG )tetapi belum terlihat gejala klinis yang mengarah kepada
gangguan cardio vasicular.
kondisi seperti ini belum memerlukan pengobatan jantung, namun demikian dapat
dimulai dengan mengatur pola makan .
Jika penyakit jantung sudah mengalami serangkaian gejala klinis mengarah ke
gangguan cardiovascular, maka dikatakan gagal jantung /“cardiac failure”.
Umumnya hewan dengan gejala klinis mengarah pada gagal jantung memerlukan
pengobatan seumur hidup untuk menurunkan tingkat kematian dan membuat kwalitas
hidup lebih baik.

Gagal jantung dapat terjadi karena kegagalan fungsi myocardium, katup jantung dan
pericardium, sehingga kebutuhan metabolisme tidak terpenuhi dalam tubuh, darah
banyak berkumpul di dalam vena dan capiler.
Masalah myocardium sangat umum pada pasien yang gagal jantung.
Ada 2 tipe gagal jantung myocardium yaitu concentric hypertrophy dan eccentric
hypertrophy.
Concentric hypertrophy terjadi karena pressure over load pada jantung maka
konsekwensinya terjadi penebalan ventrikel tetapi volume jantung sedikit.
Concentric hypertrophy seperti pada kasus valvular stenosis dan systemic hypertensi
Eccentric Hypertrophy terjadi volume over load dalam jantung sehingga terjadi
peningkatan masa dan volume bilik, kasus ini sering dijumpai pada mitral regurgitasi
dan PDA.

Gagal jantung dapat terkait karena gagal darah mengisi (cardiac filling)karena otot
jantung kaku (misalnya pada restricted dan Hypertropic cardiomyopathy pada
kucing ), restricted pericardial , mitral dan tricupidus valvular stenosis,
Gagal jantung lainnya terkait dengan myocardium adalah meningkatnya afterload
sehingga gagal dalam memompakan darahnya, karena otot menipis ,sehingga otot
ventrikel tidak kuat memompakan darah ( DCM, ischemic cardiomyopathy,
pulmonary thromboembolism, pulmonary
hypertention) .
gagal jantung ainnya adalah volume overload karena ada shunting L-R atau valvular
insuffesiensi.

Arrhythmia dan gangguan konduksi listrik pada jantung dapat menjadi syndrome
klinis dari gagal jantung
Heart rate yang sangat berlebihan (tachycardia) dan sangat lamban ( bardycardia)
yang chronis akan mengakibatkan gagal jantung
Arrythmia jantung adalah suatu gejala klinis yang didengar lewat auskultasi,
kelainannya bisa dilihat lewat pemeriksaan dengan EKG. Selain itu EKG juga dapat
dipergunakan untuk masalah masala dyspneu akut, kasus murmur, cardiomegaly
yang terditeksi via thorax X ray, fainting dan kejang/seizure, shock. monitoring
sewaktu operasi dan sesudah operasi (hewan tua) dan cyanosis

Diagnosa penyakit jantung


Dalam mendiagnosa penyakit jantung, sama dengan pendekatan diagnosa penyakit
organ lainnya, perlu diperhatikan signalement, anamnese/ history, pemeriksaan fisik
dengan lebih mempertimbangkan auscultasi jantung, dan paru, Heart Rate,
Respiratory rate, pulse rate. Demikian juga penunjang diagnosa dasar seperti , X ray
thorax, EKG dan Echocardiografi.
Auskultasi jantung.

Auskultasi mendengarkan suara katup jantung menutup . sebagai patokan untuk


menentukan daerah katup jantung posisi katup mitral pada anjing dan kucing bisa
dilihat dalam tabel dibawah ini

Anjing Kucing

Mitral L5 ICS pada CCJ L5-6 ICS,1/4VD jarak dari sternum


Aortic L4 ICS di atas CCJ L2-3 ICS jarak dorsal dari pulmonal
Pulmonal L2-L4 ICS pada sternum L2-3 ICS, 1/3 -1/2 VD jarak dari sternum
CCJ
tricupidu R 3-5 ICS dekat CCJ R4-5 ICS,1/4 VD jarak dari sternum
s

Pada saat menempelkan stetoskop, perlu didengarkan suara jantung apakah (HR)
debarnya normal atau ada suara murmur. Jika ada suara mur mur apakah sistolik atau
diastolik atau continues , lalu dengarkan juga ritmenya apakah teratur atau tidak
teratur. Jika teratur dan normal debarnya maka jantungnya normal secara asukultasi.
Jika teratur ritmenya tapi terlalu cepat atau terlalu lamban debarnya bahkan tidak
teratur ritmenya , maka dikatakan kondisi arrythmia.

Murmur

Murmur adalah suara desiran abnormal jantung berdenyut yang nyata durasinya
disebabkan turbulen aliran darah sehubungan adanya stenosis atau insufisien pada
katup jantung saat pemeriksaan auskultasi. Sekitar 95% kejadian murmur terdengar
sebagai sistolik murmur.
Turbulensi aliran darah yang mensuarakan murmur teridentifikasi dalam 3 jenis
yaitu systolic murmur, diastolic murmur dan continuous murmur.
Perkiraan diagnosa kelaian pada katup jantung bisa di periksa lewat auskultasi dengan
mendengarkan suara murmur.
Suara sistolik mur mur sekitar hemithorax kiri apex kemungkinan gangguan pada
mitral valve regurgitation. Jika suara murmur terdengar pada sisi kiri hemithorax
dari basal jantung kemungkinan gangguan PDA dan pulmonary stenosis. Suara
murmur terdengar pada sisi kanan sekitar sternal border kemungkinan gangguan
karena Ventricular septal defect Suara murmur terdengar pada sisi cranial kanan
jantung kemungkinan kelainan pada katup tricupidus insufiesensia, atau aortic
stenosis

Suara murmur diastolik jarang dijumpai dibandingkan sistolik murmur, meskipun


demikian jika terdengar murmur diastolik terdengar di jantung bag kanan
kemungkinan gangguan tricupidus stenosis. Jika terdengar diastolik murmur di
daerah cranial kiri dicurigai aortic insufisiensia . Diastolic mur mur juga harus
dicurigai adanya Endocarditis.
Continuous murmur, terjadi bilamana ada tekanan gradient yang menetap atau terus
menerus sepanjang siklus aliran darah . Suara yang terdengar seperti suara gemuruh
mesin (machinery murmur),sering dijumpai pada kasus PDA.

Electrocardiogram.

Dengan alat EKG dapat mengukur “heart rate” , menentukan perkiraan besar jantung
dan konduksi nya.
Normal HR Anjing dewasa 70 – 160 bpm , giant breed 60 – 140 bpm, Toy breed 70
s/d 180 bpm . anak anjing s/d 220 bpm . sedangkan HR kucing: 120 – 240 bpm

Dalam pengamatan interpretasi EKG perlu diperhatikan 5 pertanyaan:


• Apakah HR normal , cepat atau lambat?
• Apakah ritmenya regular atau irregular ?
• Apakah ada gelombang P diikuti QRS dan ada QRS diikuti gelombang P
berikutnya?
• Apakah setiap gelombang P dan QRS kompleks pola hubungannya selalu
konsisten?
• Apakah semua gelombang P nampak sama ,demikian juga gelombang QRS
dalam bentuk, ukuran ,jarak lebar, dan tinggi ?

Tahapan Pembacaan ECG


1 Formasi impulse Konduksi impulse

Tempat arrhythmia Eksitasi Depresi Eksitasi Depresi


SA Node: Sinus Tachycardia Sinus bradycardia Sinoatrial block
Normal sinus Rhythm Sinus arrest Sinoatrial standstill
Sinus arrhythmia Sinus pause
Wandering pacemaker Sinus block
atrium APCs
Atrial tachycardia
Atrial flutter
Atrial fibrillation
AV junction Junctional Junctional escape Pre-excitation
Premature
complex
Junctional
Tachycardia
(SVT)
AV node 1° dan 2° AV block

Ventricle VPCs Ventricular escape RBBB


VT Ventricular asystole LBBB
Ventricular Left anterior fascicular
fibrillation block
Tahapan Pembacaan ECG
Letak dysrythmia Eksitasi Depresi Eksitasi Depresi
Sinus node Sinus tachycardia Sinus bradycardia Sinoatrial block
Normal sinus rhythm APCs Sinus arrest Sinoatrial standstill
Sinus arrhythmia Atrial tachycardia Sinus pause
Wandering pacemaker Atrial flutter Sinus block
atrium Atrial fibrillation

A-V junction Junctional prem complx Junctional escape Pre


Junctional tachycardia excitation
(SVT)

A V node 1°,2°,3° AV block

ventricle VPC Ventricular escape


Ventricular tachycardia Ventricular asystole
Ventricular fibril

Keterangan:
Normal font = normal HR
Bold/tinta hitam = Tachycardia/debar jantung cepat
Italic merah = bradycardia

Secara kasar interpretasi EKG lewat lead II, bisa dipresentasikan sebagai P wave
tinggi menunjukan right atrial enlargement. P wave leba menunjukan left atrial
enlargement R wave tinggi menunjukan left ventricular enlargement, R wave melebar
menunjukan left Bundle branch block (LBBB), S wave tinggi (deep S wave)
kemungkinan right ventricular enlargement dan S wave lebar menunjukan right
bundle branch block (RBBB).

Pemeriksaan X ray thorax

Silhouette jantung yang besar menunjukan masalah penyakit jantung,tetapi tidak


berarti silhouete yang normal tidak menderita penyakit jantung, semua tergantung
gejala klinis dan pemeriksaan umum serta pemeriksaan penunjang lainya. .
Perhitungan conventional VHS (vertebrae Heart Sum, dihitung dari vertebrae ke 4 ke
arah caudal) nilai normal pada kucing, posisi lateral adalah 7.5 ± 0.6. dan normal
anjing 9.5 ± 1.
Perhitungan lain dilihat pada posisi lateral antara costae 4 – 6 juga posisi DV/VD
maximal sampai dengan 50% dari lebar diameter rongga dada.

Gejala klinis gagal jantung .

Tanda klinis yang dijumpai pada gagal jantung dikategorikan dalam kondisi tipe
“wet dan cold”.
Tipe Wet ditandai dengan gejala batuk, sesak nafas (Cardiogenic Pulmonary Edema,
akibat pembesaran jantung kiri yang menyebabkan tertekannya cabang bronkhus
utama),
Tipe cold ditandai dengan syncope, kejang, hypothermic (poor peripheral perfusion)
Secara rinci gejala klinis gagal jantung menurut Ware terbagi dalam :
Low cardiac output sign
Mudah letih, nampak letih, syncope, pre renal azotemia, cyanosis ( CRT lamban),
pucat , arrythmia
Congestive jantung kiri ( LV filling pressure ) akan terjadi pulmonary congestion
dan edema ( batuk, tachypnea, panting/ respirasi effort tinggi, orthopneu, sara
pcrackle pada paru paru, letih, hemoptysis, cyanosis)
Sekunder gagal jantung kanan dan arrhythmia.

Congestive jantung kanan ( RV filling pressure) ditandai dengan systemic venous


congestion,juguler , hepatic +/- spleen congestion , pleural effusion ( meningkat
respiratory effort, orthopneu dan cyanosis), ascites, pericardisl effusion tipe ringan,
sub cutan edema, cardiac arrhythmia.

Pengobatan pada kasus jantung

Prinsip pengobatan jantung pada dasarnya untuk mengatasi edema pulmonum,


menstabilkan tekanan darah (hemodynamica), memperbaiki cardiac output,
menurunkan cardiac workload, mengontrol arrythmia, memperbaiki perfusi darah
dalam jaringan, memperbaiki kwalitas hidup
Pemilihan pengobatan jantung harus didasari oleh penyebab utamanya, untuk itu
diperlukan kemampuan menganalisa semua anamnese, signalemen, pemeriksaan fisik,
penunjang diagnosa (lab, radiograf, EKG dan Echo) , sehingga menjadi lebih sesuai
dan mendasar.

Pengobatan Kasus Gagal Jantung “Wet”


Untuk menghilangkan gejala klinis pembendungan dilakukan abdominocentesis dan
pleurocentesis dan Penurunan preload, penurunan volume plasma dengan
memberikan diuretic, spironolactone ( pada kasus gagal jantung kanan)
Obat obatan bersifat venodilation dapat menggunakan nitroglycerine dan pimobendan
serta engaturan diet rendah sodium
Obat yang menghambat aktifitas RAAS adalah golongan ACEi diantaranya
enalapril dan benazepril), Aldosterone antagonis (Spironolactone)
Sedangkan obat untuk memperbaiki disfungsi diastolik pada HCM kucing adalah
Calcium Channel Blocker diltiazem

Pengobatan kasus gagal Jantung “Cold” prinsipnya memperbaiki perfusi cardiac


output , menurunkan tingkat toleransi afterload dengan memberikan obat obat
kelompok ACEi, hidralazine, amlodipine, pimobendan, mempertinggi fungsi sistolik
pada penyakit-penyakit yang ditandai oleh disfungsi sistolik dengan menggunakan
pimobendan, dobutamine, digoxin
Pengobatan masalah pada konduki di ventrikular arrhythmia (VPC/Ventricular
premature complexus atau ventricular fibrilation) menggunakan lidocaine / IV,
procainamide, sotalol, mexilitine) dan supraventrikular aritmia (digoxin, beta-bloker,
calcium channel blocker)
Pengobatan karena gangguan arteri pulmonary hipertensi pada gagal jantung
pulmonary stenosis menggunakan pimobendan, sildenifil
Pengobatan yang bertujuan untuk menambah relaksasi pada penyakit disfungsi
diastolik (HCM kucing) baik digunakan calcium channel blocker/diltiazem dan beta-
blocker/atenolol.

Penyakit jantung pada kucing dan tahapan pengobatannya

Berbeda dengan anjing, kebanyakan kucing dengan penyakit jantung tidak


memeperlihatkan gejala atau “asymptomatis”. Kucing dengan jantung murmur dan
pembesaran pada jantung, secara fisik ia tetap nampak normal.
Pada setiap pemeriksaan auscultasi jantung kucing sekalipun asymptomatis, jika
ditemukan suara murmur,gallops, muffle arrhythmic dan displace, disertai atau tidak
disertai pembesaran pada jantung (lewat X ray/EKG), tetap perlu dipantau lewat echo
untuk mengevaluasi HCM.
HCM merupakan penyakit jantung dapatan paling banyak diderita kucing.

Pemeriksaan klinis lewat auskultasi


Systolic Murmur adalah suara abnormal jantung disebabkan turbulen aliran darah
sehubungan adanya stenosis atau insufisien pada katup jantung.lebih dari 95% heart
murmur adalah tipe systolic murmur. Murmur terjadi saat systole dan diastol seperti
bunyi mesin, menunjukan kelainan congenital PDA, pada kucing kurus bisa saja
terdengar seperti suara murmur saat terjadi tekanan berlebihan saat auscultasi..
Gallop rhythm debar jantung dengan terdengar suara ekstra. jantung, menandakan
kegagalan pada saat myocardial relaxasi.
Arrhythmia adalah gangguan pada rhytm dan rate jantung ditandai dengan rhytme
yang irregular (premature heart beat dengan deficit pulse pada pulse femoralis.
Tachycardia pada kucing bila rate jantung >220 bpm).
Muffle sound , suara jantung berpindah, harus dicurigai adanya massa pada
intrathoracic (neoplasia),efussion (cardiomyopathy, neoplasia atau infeksi) atau
perubahan struktur paru paru (hernia/PPDH).
Jantung besar sebagai hasil dari kelainan aliran darah menyebabkan volume
overload,sebagai akibat secondary hyperthrophy yang berlangsung lama.
Masalah jantung pada kucing yang bersifat congenital terbanyak adalah VSD
,Systolic murmur terdengar sangat keras pada sternal border kanan.
dan masalah congenital kedua adalah Mitral valve displasia terdengar suara murmur
lebih keras di left apex

Gejala Klinis

Untuk mengevaluasi keberadaan penyakit jantung kucing ada 3 type yang perlu
diamati berdasarkan derajat keparahannya:
Type 1.
Penyakit jantung yang menunjukan gejala klinis sesak nafas/ dispneu, tachypnoe,
letih, collapse dan syncope, umumnya sudah terjadi arrhythmia dan ”forward heart
failure”. Jika tanda klinis diikuti dengan ATE (arterial thromboembolism akan terlihat
kelemahan kaki,paresis atau paralyse.
Kondisi yang memperlihatkan gejala klinis seperti ini bisa bersifat parah akut yang
memerlukan tindakan emergency .
Type 2
Gejala yang asymptomatis, kondisi ini baru jelas terlihat jika dilakukan pemeriksaan
EKG dengan HR diatas normal/tachycardia, dan kecurigaan LAE. Dan pemeriksaan
lewat Echocardiografi M-mode ditemukan ratio LA:Ao >2,Left Ventricuklar
posterior wall in diastole/ LVPWd >8 mm, atau Inter ventricular septal in diastole
IVSd >10 mm)

Type 3
Gejala klinis yang asymptomatis dengan normal atrium kiri, hypertrofi ventrikel kiri
yang sedang dan arrhythmia ringan disertai premature beat ringan (diperiksa
berdasarkan hasiul X ray dan EKG)
Setelah ada kecurigaan dari pemeriksaan X ray dan EKG peneguhan akan lebih
sempurna dengan menggunakan echocardiograf

Sebanyak 86% kucing yang asymptomatis dengan tanda murmur, jika dilakukan
Echocardiography terbukti ada gangguan penyakit jantung.
Pada kondisi masalah kecurigaan penyakit jantung asymptomatis, disarankan pemilik
melakukan pengamatan dan reevaluasi.
Diharapkan ke depan ditemukan diagnosa yang lebih sederhana dengan biomarker
factor α dan Troponin -1

Diagnosis
Berdasarkan signalemen. anamnese, pemeriksaan umum, radiograph, EKG dan
echocardiography.

Normal Echo jantung kucing via M –mode:


Ventricular septum dan left ventricular posterior wall saat diastole tebalnya sampai
dengan 5 mm, jika dimensinya lebih besar dinyatakan hypertrophy.

Left atrium dimension s/d 13 mm dan ratio LA:AO <1.5


Left ventricular dimension pada saat diastole sampai dengan 17 mm, jika lebih besar
dari 17 berarti eccentric hyperthrophy (dilatasi)
Fractional shortening (persentase perubahan antara left ventricular diastole dan
systolic dimension) berkisar antara 35-55%.

Pemeriksaan radiograph dengan terlihatnya silhouette jantung membesar, menunjukan


penyakit jantung, namun tidak berarti silhhoete yang normal tidak menderita sakit
jantung.
Perhitungan conventional untuk menentukan besar jantung masih berlaku dengan
metode VHS (vertebrae heart scale/size)
Posisi lateral letak jantung kucing antar costae 4 -6
VHS (vertebrae heart Scale/Size) dilihat dari posisi lateral N = 7.5 ± 0.6
Pembengkakan ringan (8.2 – 8.5), Pembengkakan sedang (8.6 – 9), Pembengkakan
parah (9.1 -10)
Posisi lateral lebar jantung sekitar 2 -2.5 ruang intercostae dan posisi DV/VD
maximal sampai dengan 50% dari lebar diameter rongga dada.
Pengobatan

Prinsip pengobatan pada kucing


Menurunkan heart rate menjadi normal < 180 bpm
Menurunkan respiratory rate < 30 /menit
Kadar kreatinin darah tidak boelh meningkat lebih dari 25 % sebelum pengobatan.
Tabel pengobatan gagal jantung pada kucing
Pengobatan yang cocok untuk tipe gagal jantung

Patho fisiologi Tujuan Strategi pengobatan


Gagal pada Memperbaiki Contractility + inotropic,
myocardium Membatasi Edema dan effusion Diuretic, diet ,vasodilator
Memperbaiki cardiac output (nitroglycerin/isosorbide)
↓ Cardiac workload (inodril, β blocker)
Memperbaiki cardiac output Istirahat, vasodilator dan β blocker

Volume overload Membatasi edema /effusion Diuretic, diet vasodilator


dan kasus PDA Mengurangi regurgitasi pada klep Arterial vasodilator (hydralazine,
jantung amlodipine)
Memperbaiki forward cardiac
output Arterial vasodilator ± positif inotropic
Mengurangi cardiac workload Istirahat, diuretic, vasodilator, β blocker.
Pressure overload Menghilangkan stenosis Pulmonary patch atau balloon
Mengurangi arterial hypertensi valvuloplasty
Mengurangi cardiac workload Antihypertensi
Control edema /efusion Istirahat dan , β blocker)
Diet, diuretic vasodilator

Ventricular Mengeluarkan cairan peridacrdial Pericardiocentesis


restriksi krn Mengeluarkan pericardiaium
pericardial Obati penyebabnya
effusion Operasi pericardiectomy
Biasanya hemangiosarcoma
Ventricular filling Meningkatkan cardiac relaxasis β blocker atau calcium channel blocker,
restricted karena ACEi mixed vasodilator)
myocardial Menurunkan heart rate β blocker atau calsium channel blocker
hypertrofi atau diet dan diuretic
kaku/infark Menurunkan edema /effusion
Menurunkan cardiac workload dan istirahat dan ACEi
stress
Mengurangi tromboembolism warfarin , aspirin

Hypertrophy Cardiomyopathy

Penyakit penyebab abnormal suara jantung dan pembengkakan pada ventrikel kiri
baik general maupun lokal.
Tanda klasik terdengar suara murmur, gallops, arrhythmia, sesak nafas, respiratory
distress, tidak pernah diikuti batuk, sekalipun ada edema dan LAE, kadang kadang
disertai muntah
Diagnosis .

Berdasarkan pemeriksaan umum dan gejala klinis.


X ray dan Echo dapat mensupport diagnosa lebih tepat

Gambaran X ray HCM:

Cardiac silhouette bervariasi dari normal sampai terlihat pembesaran ventrikel kiri
dan atrium kiri.Pembesaran pada vena pulmonalis menunjukan adanya vena
congestion.
Paru paru terlihat alveolar density pulmonary edema, jika ada pleural efusi.

Gambaran EKG yang terlihat:

Tachycardia >220 bpm,


Left anterior fascicular block (MEA deviasi ke kiri (N MEA = 0 sampai - 60° ,
gelombang S yang besar dan dalam pada lead II, III dan AVF), gelombang R yang
tinggi, pada lead II (>0.9 mV) dan kadang kadang terlihat QRS notch pada semua
lead.
Ventricular arrythmia lebih sering terjadi daripada supravenytrikular arrhythmia.
Jarang ditemukan atrial fibrillation, jika terdapat fibrillation menunjukan jantung
sudah sangat extrim pelebaran atrium kanan maupun kirinya.

Differensial diagnose
Congenital heart disease: murmur terjadi sejak lahir, umumnya suara murmur sangat
jelas dan eras.

DCM suara murmur lebih halus, kadang tidak terdengar, namun terdengar suara
gallop.

Restriceted cardiomyopathy, sulit dibedakan dengan membandingkan auscultasi,


karena sangat mirip dengan HCM, namun sering dijumpai gallops

Pengobatan HCM

Pemberian obat propanolol/Inderal , dosis anjing dan kucing 0.2 – 1 mg/kg tid) baik
untuk tipe 2 dan tipe 3,Sinus tachycardia,Supra ventricular arrhythmia,Ventricular
arrhythmia, Hypertropic cardiomyopathy, Systemic hypertention,Hyperthyroidism
Kontra indikasi jika diberikan pada kondisi kondisi sinus bradycardia,AV block,CHF
yang parah dan penyakit pernafasan yang parah
Atenolol /Tenormin (klas beta 1 blocker) tidak dimetabolisme di hati, baik digunakan
dosisnya sehari 1 x,
dosis 0.2 -0.5 mg/kg atau maximal bisa diberikan 12.5 mg/cat sid-bid
Calcium channel blocker Diltiazem 7.5 – 15 mg/kg 3 x sehari.

Pengobatan tipe 1 jika diikuti dengan respiratory distress, hypothermia, pulmonary


edema yang memerlukan penanganan emergency sbb:
Oxigeniasi
Diuretic diberikan furosemid 1 – 2 mg/kg IV atau IM tiap 6 s/d 12 jam sampai
respiratory rate normal ( normal sd 30 bpm)
Jika fungsi ginjal baik, bisa diberikan CRI 0.5 – 1 mg/kg/jam sampai pembendungan
teratasi, tetapi tidak lebih dari 24 jam.
Nitroglycerin 2% ¼ inchi diganti tiap 8 jam.
Diberikan ACE inhibitor Enalapril 0.25 – 0.5 mg/kg sehari 1 x atau benazeprtil dosis
sama.
Lakukan thoracocentesis jika ditemukan hydrothorax pada saat X ray, lakukan left
lateral recumbency, dada lateral kanan diatas.
Penggunaan diuretic buat kucing harus hati hati, karena akan menimbulkan metabolis
imbalance, terutama jika dehidrasi. Pemberian berlebihan hanya dianjurkan untuk 1 –
2 hari aja. Anjuran pemberian Na Cl 0.45% via infuse untuk kasus dehidrasi pada
HCM sangat dianjurkan jika terjadi masalah pada kondisi dehidrasi karena gangguan
diuretic.
Jika terjadi penurunan nilai potassium (N 3.5 – 5.5 mmol/l) kucing perlu ditambah
potassium (KCL 20 mmol/l) kecepatan yang dianjurkan tidak boleh melebihi 0.5
mmol/l /kg/jam.

Pustaka:

1. Bulmer & DD Sisson, Therapy of Heart failure in ettinger, textbook of


veterinary internal medicine, 6 ed . pp 948 – 971, 2005
2. Luis A H Braz-Ruivo and Kathy A Arrington, The cat with abnormal heart
sounds and/or an enlarged heart,in Jacquie Rand, Problem-based Feline
medicine, Jacquie Rand. 3: 124-131,Elsevier 2006
3. Mark D Kittleson, Drug used in the management of heart failure and cardiac
arrythmias in Maddison, page & church, Small animal Pharmacology, 343-
416,WB Saunder, 2002
4. Mark Kittleson, management of hearty failure in Kittleson & R D Kienle,
Small Animal Cardiovascular medicine, 10: 149 – 194
5. Philip R .Fox, Feline cardiomyopathy, in Fox Sisson,Moise. textbook of
canine and feline Cardiology prinbciple and clinical practice, 2 nd ed, WB
Saunder, 1999, pp 621- 667, dan 44
6. Russel Mitten, BVSc, phD.Dip AVCardiology., Modul 2, 4 Distance
Education Program in cardiology, PGF, Universitry of Sydney, 2007
7. Sonya G. Gordon,:Cardiomyopathy therapeutic decisions. In John R August,
Consultation in Feline Internal Medicines.Vol 5, Elsevier 2006.
8. Virginia Luis Fuentes , Cardiomyopathy establishing a diagnosis, in , John R.
august, Consultation in Feline internal medicines vol 5, 2006
9. Ware A. Wendy, Cardiovascular Disease in Small Animal MFoxedicine ,
manson publishing Ltd, 2011

Anda mungkin juga menyukai