Pertemuan ke-5
RADIASI
Radiasi adalah sebuah energi dipancarakan dalam bentuk gelombang, dipancarkan dalam ben
tuk partikel ataupun gelombang.
Definisi : Radiasi merupakan energi, maka memiliki kekuatan menjadi sumber daya tertentu s
ehingga radiasi sebetulnya bisa untuk dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Radiasi membe
rikan manfaat yang besar bagi lingkungan dan kehidupan manusia
Manfaat : Radiasi sinar x untuk mengobati penyakut kanker/proses pengobatan, di dunia med
is banyak digunakan, deteksi keamanan di bandar udara
Sinar UV dari sinar matahari juga merupakan radiasi, radiasi dari gadget, hp, televisi, dan ala
t elektronik lainnya banyak menggunakan radiasi.
Lembaga batan, salah satu Lembaga banyak mengembangkan teknologi nuklir (salah satu bag
ian dari radiasi). Radiasi digali banyak potensinya untuk dikembangkan. Dari pemanfaatan ra
diasi dengan energi yang begitu tinggi kita juga hati-hati dengan paparan radiasi.
1. Radiasi Alami : tanah, udara, makanan dan minuman dengan segala prosesnya
2. Radiasi buatan manusia : Hasil inovasi temuan manusia untuk mengembangkan yang ada d
i alam, sinar X aplikasi kedokteran dan dunia medis, untuk uji coba nuklir, PLTN meningkatk
an kesejahteraan dengan pemanfaatan radiasi ini.
Radiasi juga digunakan untuk mengukur ketebalan material, sangat tipis. Sehingga membutuh
kan radiasi dengan proses prenetasi sehingga bisa terukur ketebalan kertas dll. Ketebalan baja
yang sangat tipis sebagai bahan baku pembuatan bahan bahan material bagunan dan sebagain
ya ini membutuhkan radiasi dengan pengembangan teknologi. Menguatkan produk tertentu, k
emudian untuk jaringan televisi, mengenbangkan varietas tanaman, untuk menghasilkan tana
man berkualitas.
Cotnoh : gelombang radio, mikro, infra red, cahaya tampak, sinar x, sinar gamma, sinar kosm
ik.
1. Radiasi pengion : radiasi atom atau radiasi nuklir, radiasi apabila menabrak sesuatu materia
l maka akan muncul muatan listrik yang disebut dengan ion, dan mempengaruhi material yan
g di tabrak tadi, termasuk benda hidup. Contoh : sinar x, sinar gamma, partikel beta, alfa, neut
ron, sinar kosmik. Partikel alfa, beta, dan neutron ionisasinya secara langsung.
Daya tembus : Sinar gamma daya tembusnya paling kuat, sinar alfa tidak dapat menembus w
alaupun hanya kertas,beta dihalangi kertas tembus sedangkan dihalangi kayu baru berhenti pa
ncaran radiasinya.
Gelombang radio, gelombang mikro, infra red, cahaya tampak. Tidak menimbulkan muatan l
istrik.
2. Radiasi beta : hanya menembus kertas tipis, tidak bisa menembus tubuh manusia
Jika suatu inti tidak stabil maka artinya dia memiliki kelebihan energi. Inti tidak dapat bertah
an, suatu saat inti akan melepaskan kelebihan energi tersebut dan mungkin melepaskan satu a
tau dua atau lebih partikel atau gelombang sekaligus. Setiap inti yang tidak stabil tadi akan m
engeluarkan energi atau partikel radiasi yang berbeda.
Radiasi gamma bergerak lurus dan mampu menembus Sebagian besar bahan yang dilaluinya.
Radiasi beta lebih mudah untuk dihentikan. Seng atap atau kaca jendela dapat menghentikan r
adiasi beta. Bahan pakaian yang kita pakai dapat menghentikan fradiasi beta. Unsur unsur tert
entu, terutama yang berat seperti uranium, radium, dan plutonium akan melepaskan radiasi al
fa. Dapat dihalangi seluruhnya dengan selembar kertas. Tidak bisa menembus kilit kita dan ik
an menjadi sangat berbahaya jika bahan bahan tersebut masuk ke dalam tubuh maka akan me
njadi sangat berbahaya.
Sinar X
Paling banyak ditemukan di kehidupan sehari hari.Dibuat dengan menggunakan peralatan list
rik tehgangan tinggi.Jika tegangan tinggi dimatikan maka tidak akan terjadi radiasi.Sinar X d
apat menembus bahan jaringan tubuh, air, kayu, atau besi karena panjang gelombanya pendek.
Justru itu daya tembusnya semakin tinggi. Termasuk radiasi pengion, sinar X hanya dapat dit
ahan efektif oleh bahan yang kerapatannya tinggi. Seperti timah hitam dan beton tebal. Paling
banyak digunakan di bidang medis, kedokteran, dan radiologi.
Sinar Gamma
Berasal dari inti atom, radiasi ini akan memancarkan energinya secara terus menerus (secara
alami) tidak dapat diatur. Tidak dapat dimatikan atau dimusnahkan/diluar kendali kita.Dan ha
nya akan berkurang secara alami, sehingga kekuatannya akan menurun dan ini disebut denga
n peluruhan.
Risiko Radiasi
Jika terkena granat tubuh seseorang akan hancur, daerah tempat tinggal yang dekat dengan su
tet risiko ke generasi selanjutnya, kanker, bisa menyebabkan mutasi genetik.
Pertambangan karena ada aktivitas penggalian, di PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir),
PLN, Astronot, Pilot, Perkantoran pekerjaannya berhubungan dengan laptop dan komputer, ra
diologi, pengelasan.
Pertemuan ke-6
PROTEKSI RADIASI
Rasiasi adalah energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang.
Sumber Radiasi ada dua yaitu radiasi dari alam dan radiasi dari buatan manusia :
Radiasi alam :
sinar kosmik
tanah
udara
makanan dan minuman
aplikasi kedokteran
barang-barang konsumtif
uji coba nuklir
pembangkit listrik tenaga nuklir
a. Radiasi pengion (radiasi atom /radiasi nuklir) adalah radiasi yang apabila
menumbuk atau menabrak sesuatu, akan muncul partikel bermuatan listrik yang
disebut ion. Ion ini kemudian akan menimbulkan efek atau pengaruh pada bahan,
termasuk benda hidup.
Contoh : sinar-X, sinar gamma, sinar kosmik, partikel beta, alfa dan
neutron
Partikel Beta, alfa dan neutron dapat menimbulkan ionisasi secara
langsung
Meskipun tidak memiliki massa dan muatan listrik, sinar-X, sinar
gamma dan sinar kosmik juga termasuk ke dalam radiasi pengion
karena dapat menimbulkan ionisasi secara langsung
b. Radiasi non-pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan ionisasi
Contoh : Gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya
tampak, dan ultraviolet.
Efek radiasi :
Worker :
- Occupational diseases
- Occupational related diseases
- Accident of work
Workplace :
Pengendalian
Dalam pengendalian radiasi melakukan eliminasi tidak mungkin bisa jadi bisa dilakukan den
gan cara selanjutnya yaitu subtitusi dan seterusnya.
Subtitusi :
Sebelum bekerja :
- Dengan menganti peralatan yang tingkat radiasinya lebih rendah
- Isolasi
Sisi pekerja :
- Peningkatan teknologi
- Disediakan alat pelindung diri
Administrasi :
Pekerjaan Berisiko
Pekerjaan : Ahli radiologi, radiotherapist dan radiographer, ahli fisioterapi dan petugas ro
entgen gigi
Proteksi Radiasi
Tujuan :
Efek :
- Efek stokastik adalah efek yang kemungkinan terjadinya merupakan akibat dari dosis
radiasi yang diterima oleh seseorang tanpa suatu nilai ambang, menyebabkan
perubahan pada sel tubuh. Contoh : kanker, perubahan genetik
- Efek deterministic adalah efek yang tingkat keparahannya tergantung pada dosis
radiasi yang diterima dan memerlukan suatu nilai ambang menyebabkan kematian sel.
Contoh : sel kulit mati, katarak, kematian janin
Upaya untuk memperkecil paparan radiasi yang mengenai tubuh dapat dilakukan hal sebagai
berikut :
1. Film badge : Catat do radiasi yang diterima personil jika terkena berbagai jenis
radiasi
2. Dosimeter saku : memantau dosis yang diterima individu (lebih teliti daripada no 1
krn ada perubahan zat kimia sesuai do yang diterima)
3. Geiger-muler surveymeter : mengukur laju pemaparan di lingkungan (pintu, jendela,
dinding, dan udara)
- Menurut BAPETEN, NBD adlah dosis terbesar yang diizinkan oleh BAPETEN yang
dapat diterima oleh pekerja radiasi dan anggota masyarakat dalam jangka waktu
tertentu tanpa menimbulkan efek genetic dan somatik yang berarti akibat pemanfaatan
tenaga nuklir.
-
Pertemuan ke-7
berkaitan cara menanggulangi paparan radiasi dan menghitung dosis seperti pengkajian
terpapar kepada para pekerja.
Sistem tanggap darurat merupakan suatu kondisi yang sebetulnya bisa diperkirakan atau
prediksi adanya situasi dan kondisi apa saja yang bisa timbul pada suatu pekerjaan.
Tanggap darurat yang sudah dipelajari ada tentang api atau fire.
Penanggulangan kebakaran itu bagian kecil dari sistem tanggap darurat yang meliputi dari
fasilitas prasarana, sop dan tindakan evakuasi korban dan medis dengan upaya pemulihan.
- Bhopal di India
Radiasi jika ada kesalahan dari sistem atau manusia maka akan berdampak bencana yang
menimbulkan kerugian bagi lingkungan dan masyarakat.
-kecelakaan terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, salah satu nuklir reaktor
rusak dan 7 ton bahan nuklir uranium lepas ke atmosfer.
Dampak radiasi Chernobyl sangat dahsyat seperti dilihat dari video tersebut di suatu
kampung Chernobyl tersebut sudah tidak dapat dihuni lagi karena dampak radiasinya sangat
amat dahsyat dan bisa mengakibatkan lingkungan rusak.
Tanggap darurat radiasi poin-poin penting yang dilakukan adalah pelatihan tanggap darurat,
mengevakuasi bekerja dan penduduk sekitar, mengendalikan situasi.
Tindakan perlindungan untuk personil gawat daruratyang terjun ke lokasi yaitu pemantau
an dan pengendalian dosis kontaminasi, penyediaan perlindungan khusus yang sesuai. Terakh
ir terkait dengan pemberian informasi kepada masyarakat di mana sebelumnya info harus sud
ah valid agar masyarakat tidak resah. Personil tanggap darurat pantau kesehatan yaitu minima
l setahun sekali.
Terkait lampiran terdapat fasilitas dan sarana tanggap darurat, sarana mobilitas darat, pen
gangkutan semua bahan dan temuan, monitor dan menganalisis kendaraan dekontaminasi, ke
ndaraan khusus penanggulangan, sarana dan prasarana dilengkapi. Sedangkan peralatan kom
unikasi meliputi telepon genggam, handy talkie, peralatan pemantauan kondisi paparan radias
i di area, perlatan deteksi radiasi, idenftifikasi sumber radiasi aktif, metal detector, explosive
detector. Proteksi radiasi APD terdiri dari apron, kacamata lapisan Pb, helm, safety shoes, sh
oe cover, sarung tangan, disposal clothes, pelampung, dan masker. Ada juga dosimeter peroni
l dan tablet kalium iodida. Peralatan dan bahan dekontaminasi yaitu bahan penyerap, bahan d
ekontminasi, plastik, drum pelampung, penyemprot air, dan peralatan pendukung lainnya.
Kemudian diberi contoh status aktivasi STD BAPETEN. Laporan kejadian yang berdam
pak akibat kontaminasi radiasi operasi normal maka statusnya siaga. Kemudiann tindakan ST
D, anggota disiapkan, dilakukan kajian awal oleh wakil STD. Kategori kedaruratan waspada
mulai proteksi terhadap manusia. Kedaruratan lokal pada daerah terbatas transportasi, kehilan
gan, pencurian bahan radioaktif, mulai terdeteksi gejala medis gangguan kesehatan, kehilanga
n sumber radioaktif hilang atau ditemukan tapi tidak jelas kepemilikannya, kebakaran sumebr
radioaktif berbahaya, kontaminasi masuk ke aktif parsial. Sudah mulai aktif 24 jam, pembera
ngkatan tim tanggap darurat 2, koordinasi BNPB dan BPBD jika diperlukan. Kedaruratan fasi
litas melibatkan kegagalan atau kerusakan parah proteksi sehingga butuh mitigasi. Tidak men
imbulkan ancaman bahaya termasuk aktif parsial dengan aksi sama dengan sebelumnya. Ked
aruratan tapak sudah mulai kejadian parah pada masyarakat dan perlu mitigasi termasuk aktif
parsial. Aktif total terjadi pelepasan radioaktif dan paparan sudah mulai di off-site dengan aks
i sama sebelumnya dengan tingkat nasional. Contoh semuanya untuk mengaktifkan STD, stat
us aktif TD 2, tim sudah mulai diberangkatkan ke lokasi.
BAPETEN meningkatkan status aktif lokal melihat kondisi eskalasi di lapangan. Jika ma
suk ke kedaruratan umum melibatkan pemrintah daerah dan pusat masuk ke darurat umum. St
atus aktif parsial TD 2 terdapat wakil ketua dan 2 orang anggota. TD 1 terdapat wakli ketua d
an 6 anggota. Penghentian oleh ketua secara lisan tertulis, terpenting rekaman atau dokument
asi selengkap-lengkapnya.
Terdapat fase emergency bisa berlaku secara umum, jika dilihat secara radiasi speerti ber
ikut. Stand by diawali persiapan yaitu penilaian haszard, komunikasi dengan stakeholder, pe
mbagian rules, tanggung jawab organiasai, koordinasi. Tahap lanjutan alert dengan waspada,
deklarasi pernyataan kondisi darurat, mitigasi, dan komunikasi publik. Tahap lanjutan yaitu a
ktif, sudah dilakukan upaya secara aktif utuk melakukan penanggulangan, tindak emergensi c
epat, tepat, dan efektif. Melibatkan banyak pihak tidak hanya intern seperti pemerintah, polisi,
TNI jadi bencana nasional. Kemudian transisi fase dengan situasi krisis udah lewat dan peny
elesaian. Kemudaian akhir dari emergensi.
Hazard identification meliputi fasilitas, aktivitas, sumber, material. Melihat situasi papara
n, hazard assesment / menilai menentukan strategi seperti apa, melibatkan pihak terkait yaitu
stakeholder dan pemerintah. Hazard lainnya berupa ancaman / aktivitas pemerintah berupa n
uklir, bom kotor, eksposur / paparan, kecelakaan tenaga nuklir, dan kecelakaan transportasi.
Diberi hazard, memetakan zona emergensi, melaksanakan pengukuran, dan indikator untuk d
iamati. Sudah dilakukan penilaian hazard, dilakukan pembuatan sistem manajeman strategi d
an plan hingga komunikasi.
Kesimpulan dari perkuliahan radiasi bahwa radiasi ada bermacam-macam seperti keboco
ran instalasi nuklir, fasilitas tidak memadahi, proses pengangkutan bahan radiasi aktif. ERP R
adiasi dilihat dari apa sumber bahayanya, kebocoran, bahaya manusia, dan sistem gagal. Aka
n berbeda untuk tindak lanjutnya di tiap sumbernya. Contohnya yaitu RS paparan sinar X, dili
hat bahayanya dari mana, apa dari kerusakan alat atau manusianya. Secara keseluruhan memb
ahas definisi radiasi, macam-macam radiasi, manfaat dan risiko, sistem proteksi. Efek radiasi
positif untuk pengobatan dan negatif dapat menyebbakan kematian. Penanggulangan radiasi b
isa dengan menggunakan hierarki pengendalian. Tanggap darurat planning, persiapan, respon,
sampai dengan pemulihan. Kemudian tindakan pencegahan bisa dilakukan evakuasi, perganti
an shift pekerja agar tidak terpapar terus. Bahaya radiasi tidak bisa diprediksi harus diantisipa
si dengan ERP emergency respon p. Jika terjadi, seluruh komponen sudah siap sehingga mem
inimalisasi kerugian, contoh kebakaran dan huru hara.Hanya berbeda saat penanganannya.
Pertemuan ke-9
Pertemuan ke-10
Dasar Hukum
Kegiatan atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh Tenaga Kerja pada Tempat Ker
ja di permukaan tanah atau perairan yang terdapat perbedaan ketinggian dan memiliki potensi
jatuh yang menyebabkan Tenaga Kerja atau orang lain yang berada di Tempat Kerja cedera at
au meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta benda.
Kewajiban
1. Perencanaan;
2. Prosedur kerja;
3. Teknik bekerja aman;
5. Tenaga Kerja.
1. Perencanaan
Pengusaha :
Memastikan pekerjaan direncanakan dengan tepat, dilakukan dengan cara
yang aman, dan diawasi.
Bekerja pada ketinggian hanya dilakukan jika situasi dan kondisi kerja tidak
membahayakan tenaga kerja dan orang lain
Wajib memperhatikan dan melaksanakan penilaian risiko
Memastikan bahwa pekerjaan tsb hanya dilakukan jika pekerjaan dimaksud
tidak dapat dilakukan di lantai dasar.
Pekerjaan dapat dilakukan dengan aman dan kondisi ergonomi yang memadai
melalui jalur masuk (access) atau jalur keluar (egress) yang telah disediakan;
dan
Memberikan peralatan keselamatan kerja yang tepat untuk mencegah Tenaga
Kerja jatuh
Menerapkan sistem izin kerja pada ketinggian dan memberikan instruksi
2. Prosedur Kerja
Pengusaha dan/atau Pengurus wajib mempunyai prosedur
kerja pekerjaan ketinggian secara tertulis, meliputi :
a. Teknik dan cara perlindungan jatuh;
b. Cara pengelolaan peralatan;
c. Teknik dan cara melakukan pengawasan pekerjaan;
d. Pengamanan Tempat Kerja; dan
e. Kesiapsiagaan dan tanggap darurat.
Prosedur harus dipahami dengan baik oleh pekerja atau pihak yang terlibat
sebelum bekerja
Setiap Pengusaha dan/atau Pengurus wajib memasang perangkat pembatasan
daerah kerja -> mencegah masuknya orang yang tidak berkepentingan.
Pembagian kategori wilayah :
a. Wilayah bahaya
b. Wilayah waspada
c. Wilayah aman
Batas wilayah diberi tanda yang mudah terlihat dan dipahami oleh orang yang
melintas
2) tali kerja, yang dilengkapi dengan alat untuk naik dan turun.
b. menggunakan sabuk tubuh (full body harness) yang sesuai
Suatu rangkaian peralatan untuk mencegah Tenaga Kerja memasuki wilayah berpoten
si jatuh agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian finansial.
Kolektif Perorangan
1.Dinding, tembok pembatas, atau pagar 1. Sabuk tubuh (full body harness);
pengaman dengan tinggi minimal 950
mm
2. Pagar pengaman harus mampu 2. Tali pembatas gerak (work
menahan beban minimal 0,9 kilonewton restraint)
3. Celah pagar memiliki jarak vertikal
maksimal 470 mm
4. Tersedia pengaman lantai pencegah
benda jatuh (toeboard) cukup dan
memadai.
Perangkat Penahan jatuh
Suatu rangkaian peralatan untuk mengurangi dampak jatuh Tenaga Kerja agar tidak ci
dera atau meninggal dunia.
Kolektif Peroramgan
1. Berupa jala atau bantalan 1.Harus mampu
yang terpasang pada arah menahan
jatuhan beban jatuh minimal 15
kilonewton.
2. Dipasang secara aman ke 2. Terdiri dari :
semua Angkur yang a. bergerak vertikal
diperlukan b. bergerak horizontal
c. tali ganda dengan
pengait
dan peredam kejut
d. terpandu
e. ulur tarik otomatis.
3. Mampu menahan beban
minimal 15 kilonewton dan
tidak mencederai Tenaga
Kerja yang jatuh.
Angkur ( anchor )
Tempat menambatkan Perangkat Pelindung Jatuh yang terdiri atas satu titik
tambat atau lebih yang ada di alam, struktur bangunan atau sengaja dibuat
dengan rekayasa teknik pada waktu atau pasca pembangunan gedung.
Angkur harus mampu menahan beban minimal 15 kilonewton.
Dalam hal Angkur lebih dari 1 titik harus mampu membagi beban yang
timbul.
Terdiri atas :
1. Angkur permanen
2. Angkur tidak permanen
Angkur permanen
Ketentuan :
5. Tenaga Kerja
Ketentuan : berkompeten da berwenang di bidang k3 dalam pekerjaan pada
ketinggian. ( pasal 31 )
Berkompeten : Dibuktikan dengan sertifikat kompetensi melalui uji kompetensi oleh
Lembaga yang berwenang
Berwenang : dibuktikan dengan lisensi k3 yang diterbitkan oleh direktur jenderal,
lisensi k3 berlaku 5 tahun dan dapat diperpanjang
Tenaga kerja (pasal 31) meliputi :
a. Tenaga Kerja bangunan tinggi tingkat 1 dan 2
b. Tenaga Kerja pada ketinggian tingkat 1 , 2, dan 3
Ketentuan Tenaga Kerja bidang perancah, gondola, dan pesawat angkat angkut
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bekerja pada Lantai Kerja tetap dan atau lantai kerja sementara
Tugas dan kewenangan :
1. Bekerja dengan menggunakan alat pelindung jatuh berupa jala, bantalan, atau ta
li pembatas gerak (work restraint)
tangga
Tenaga Kerja Bangunan Tinggi Tingkat 2
Bekerja pada Lantai Kerja Tetap dan/atau Lantai Kerja Sementara serta
bekerja atau bergerak menuju dan meninggalkan lantai kerja tetap atau
sementara secara horizontal atau vertikal pada struktur bangunan atau dengan
posisi atau tempat kerja miring.
Tugas dan kewenangan :
1) Menggunakan alat pelindung jatuh berupa jala, bantalan, atau tali pembatas
gerak (work restraint)
2) Bergerak menuju dan meninggalkan Lantai Kerja Tetap atau Lantai Kerja
Sementara dengan menggunakan tangga
3) Bergerak menuju dan meninggalkan lantai kerja tetap atau sementara secara
horizontal atau vertikal pada struktur bangunan
4) Bekerja pada posisi atau tempat kerja miring
5) Menaikkan dan menurunkan barang dengan sistem katrol
6) Melakukan upaya pertolongan dalam keadaan darurat
Tenaga Kerja pada Ketinggian
Bekerja pada Lantai Kerja Tetap, Lantai Kerja Sementara, bergerak menuju
dan meninggalkan Lantai Kerja Tetap atau Lantai Kerja Sementara secara
horizontal atau vertikal pada struktur bangunan, bekerja pada posisi atau
tempat kerja miring, akses tali dan/atau menaikkan dan menurunkan barang
dengan sistim katrol atau dengan bantuan tenaga mesin.
Tingkat 1
1) Membuat Angkur di bawah pengawasan Tenaga Kerja pada ketinggian
tingkat 2 dan/atau Tenaga Kerja pada ketinggian tingkat 3;
2) Melakukan upaya pertolongan diri sendiri
Tingkat 2
1) Membuat Angkur secara mandiri;
2) Mengawasi Tenaga Kerja pada ketinggian tingkat 1 dalam pembuatan
Angkur;
3) Mengawasi Tenaga Kerja pada ketinggian tingkat 1;
4) Melakukan upaya pertolongan dalam keadaan darurat pada ketinggian
untuk tim kerja
Tingkat 3
1) Menyusun perencanaan sistim keselamatan Bekerja Pada Ketinggian;
2) Melakukan pemeriksaan Angkur untuk keperluan internal;
3) Mengawasi Tenaga Kerja pada ketinggian tingkat 2 dan/atau Tenaga
Kerja pada ketinggian tingkat 1;
4) Melakukan upaya pertolongan dalam keadaan darurat pada ketinggian