Anda di halaman 1dari 3

Ratu Angelica

XII MIPA 4/ 26
Tugas Sejarah

1. Gerakan 30S/PKI 1965 merupakan peristiwa yang sangat kelam dari peristiwa Sejarah
di Indonesia, banyak sekali teori mengenai bagaimana peristiwa tersebut bisa terjadi,
bagaimana menurut pendapat pribadi kalian mengenai peristiwa G30S/PKI 1965?
Menurut saya, peristiwa ini mengajarkan warga Indonesia bahwa kita tidak boleh
memaksakan ideologi kita terhadap orang lain, apalagi yang mengakibatkan negara
terancam. Apakah bila Indonesia mengubah ideologinya dari Pancasila menjadi
komunisme Indonesia akan menjadi lebih baik? Kita tidak akan tahu, namun bukan
berarti kita harus mengancam orang lain untuk mengikuti kehendak kita.

Peristiwa ini juga memberi bukti bahwa banyak warga Indonesia yang masih
membela Pancasila walaupun sudah dihadapan kematian. Keberanian para pahlawan
tersebut sangatlah terpuji dan bisa menjadi sebuah motivasi bagi warga Indonesia
untuk tetap membela negaranya dihadapan ancaman apapun.

2. Bagaimana proses keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966? Jelaskan!


Supersemar lahir setelah adanya pemberontakan G 30 S/PKI pada 30 September
1965. Namun, pemberontakan itu berhasil digagalkan oleh jendral Soeharto. Akibat
dari pemberontakan itu, muncul rasa ketidakpercayaan rakyat terhadap kebijakan-
kebijakan presiden Soekarno dalam menangani persoalan-persoalan politik,
keamanan, dan ekonomi. Menjelang akhir tahun 1965 pemerintah membuat kebijakan
mendevaluasikan rupiah dan menaikkan harga minyak bumi. Kebijakan itu
menimbulkan demontrasi besar-besaran dikalangan mahasiswa.

Pada 10 Januari 1966, mahasiswa melancarkan tuntutan dengan nama Tiga Tuntutan
Rakyat (Tritura) yaitu:
1. Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI)
2. Pembersihan kabinet dari unsur PKI
3. Penurunan harga/perbaikan ekonomi.

Akhirnya, setelah berjuang sekian lama, tujuan Tritura dapat terwujud dengan
keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang memerintahkan kepada
Mayor Jenderal Soeharto untuk membubarkan PKI. Selain itu, Supersemar juga
mengamanatkan agar meningkatkan perekonomian Indonesia sehingga dapat terwujud
kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia

3. Apa tujuan diadakan Repelita dan bagaimana hasilnya?


Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun adalah satuan perencanaan yang
dibuat oleh pemerintah Orde Baru di Indonesia.
· Repelita I (1969–1974) bertujuan memenuhi kebutuhan dasar dan infrastruktur
dengan penekanan pada bidang pertanian. Kemudian, sasaran yang hendak
dicapai dalam Repelita I ialah sandang, pangan, perbaikan prasarana,
perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. Selama
program ini berjalan sampai 31 Maret 1974, secara keseluruhan Repelita I
berhasil dilaksanakan sesuai dengan target yang ingin dicapai.
· Repelita II (1974–1979) bertujuan meningkatkan pembangunan di pulau-pulau
selain Jawa, Bali dan Madura, di antaranya melalui transmigrasi. Secara
keseluruhan, Repelita II berhasil dilaksanakan, meskipun banyak tantangan
yang harus dihadapi, salah satunya adalah inflasi. Kemajuan yang paling pesat
terlihat dalam Repelita II ada di bidang pendidikan, baik dalam hal
pembangunan sekolah, pengangkatan guru, penyediaan buku belajar, dan
peningkatan mutu pendidikan.

· Repelita III (1979–1984) menekankan bidang industri padat karya untuk


meningkatkan ekspor. Selama program berjalan sampai 31 Maret 1984,
Repelita III secara keseluruhan berhasil mencapai tujuannya. Pemasaran
komoditas perdagangan yang semula ke Eropa dan Amerika Serikat dapat
diperluas hingga ke kawasan Asia dan Asia Pasifik.

· Repelita IV (1984–1989) bertujuan menciptakan lapangan kerja baru dan


industri. Guna menunjang pembangunan inudstri, disusunlah Standar Industri
Indonesia (SII), sebagai sarana perlindungan konsumen serta peningkatan
efisiensi industri. Selama Repelita IV, industri logam dasar dan mesin yang
merupakan industri berskala besar dikembangkan untuk menyiapkan
pembangunan sektor industri.

· Repelita V (1989–1994) menekankan bidang transportasi, komunikasi dan


pendidikan. Dalam Repelita V, kondisi ekonomi di Indonesia sudah sangat
membaik, di mana pertumbuhan ekonomi mencapai 6,8 persen.

· Repelita VI (1994–tidak selesai) bertujuan meningkatkan pembangunan iklim


investasi asing dalam rangka menggenjot perekonomian dan industri nasional.
Selain itu, Presiden Soeharto juga meningkatkan kualitas sumber daya
manusia sebagai pendukungnya. Sayangnya, pada Repelita VI, terjadi krisis
moneter, tahun 1998, sehingga mengganggu perekonomian Indonesia.

4. Jelaskan kebijakan Ekonomi pada masa orde baru!


Pemerintah orde baru dibawah kekuasaan Presiden Soeharto mengeluarkan beberapa
kebijakan. Baik kebijakan fisik dan moneter, khusus dan umum maupun jangka
pendek dan jangka panjang. Namun, prioritas utama kebijakan ekonomi yang
dikeluarkan adalah untuk mengatasi inflasi yang begitu tinggi. Berikut ini 5 kebijakan
ekonomi pada masa orde baru, meliputi:
a. Peningkatan APBN (anggaran pendapatan belanja Negara) melalui
penerimaan pajak, bea cukai dan bea masuk.
b. Meningkatkan jumlah ekspor dengan memberikan bonus kepada eksportir
tanpa campur tangan pemerintah.
c. Merancang kembali jadwal pembayaran hutang luar negeri, termasuk
penundaan pembayaran, lalu mencari kredit hutang baru untuk keperluan
pembangunan nasional.
d. Menjalin hubungan baik dengan negara tetangga, termasuk menghentikan
konfrontasi dengan Malaysia. Selain itu, Indonesia juga menjadi anggota PBB
(perserikatan bangsa bangsa) kembali.
e. Ikut menjadi anggota badan keuangan internasional seperti Word Bank
(IBRD) dan IMF (international monetary fund).
Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah orde baru ternyata cukup efektif, salah
satunya dapat mengurangi inflasi. Pada perkembangan selanjutnya, pemerintah juga
mengeluarkan rencana pembangunan lima tahun atau sering disebut dengan
REPELITA.

Anda mungkin juga menyukai