Anda di halaman 1dari 3

Resensi Buku The Lonely Hearts Club

Disusun oleh:
Nama : Ratu Angelica
Kelas : X MIPA 4/26

Tahun Ajaran 2019-2020


2. Identitas Buku

a. Judul : The Lonely Hearts Club


b. Pengarang : Elizabeth Eulberg
c. Penerjemah : Rini Nurul Badariyah
d. Penerbit : Bentang Belia
e. Tahun terbit : 2012
f. Jumlah Halaman : 282 halaman
g. Harga Buku : Rp 45.000,-

3. Sinopsis Buku
Penny Lane dan Nate merupakan sahabat sejak kecil. Mereka berdua bertumbuh bersama dan
seperti remaja lainnya, mereka mulai menyukai satu sama lain. Namun Nate tidak ingin
perasaannya dengan Penny menjadi suatu kewajiban , jadi ia mulai mendekati temannya yang
lain. Namun pada suatu hari, Penny memergok Nate bersama orang lain dan setelah itu Penny
tidak mau berbicara kepada Nate selama liburan musim panas tersebut.

Setelah dikhianati Nate, Penny Lane bersumpah untuk tidak mendekati apalagi menyukai
spesies manusia yang bernama laki-laki. Agar ia tidak sendirian, Penny memutuskan untuk
membuat sebuah klub bersama teman-temannya yang juga telah menjadi korban PHP oleh
para laki-laki. Ia menamakan klub tersebut ‘The Lonely-Hearts Club.’ Peraturan klub yang
paling utama adalah setiap anggota klub tidak boleh pacaran dengan laki-laki.

Namun, hidup tidak berarti tanpa suatu tantangan. Tantangan tersebut hadir dalam bentuk
seorang Ryan Bauer- cowok terpopuler di sekolah Penny. Sementara hubungan antara Penny
dan temannya semakin erat dalam klub tersebut, bisakah Penny menahan perasaanya?

Semakin erat hubungan Penny dan temannya, semakin banyak aturan klubnya yang
dikompromikan karena perasaan Penny.

Semakin lama Penny menahan perasaanya, tak terasa hubungan klubnya semakin renggang,
namun Penny tidak menyerah. Penny menolak setiap godaan Ryan, namun jauh di lubik hati
Penny, ia mulai membuka hatinya kepada cowok, terutama kepada Ryan. Penny juga mulai
mengerti perasaan Nate dan Penny mulai memaafkan Nate.

Pada akhirnya, Penny mengakui perasaannya kepada Ryan dan klubnya pun tidak ada lagi.
Penny sadar bahwa mempunyai perasaan kepada orang tidaklah apa-apa asalkan tidak
berlebihan dan bahwa ia tidak boleh memaksakan perasaannya kepada orang lain, seperti
perasaannya kepada Nate.

4. Penilaian
a. Keunggulan
 Buku ‘The Lonely-Hearts Club’ cocok sekali untuk dibaca oleh para remaja karena
situasinya Penny yang bisa dipahami oleh banyak remaja, apalagi dengan bahasa yang
digunakan didalam buku ini, yaitu bahasa Indonesia yang gaul yang dicampur dengan
bahasa Inggris di beberapa kalimatnya, membuatnya mudah untuk dimengerti oleh
para remaja yang membacanya.
 Buku ini merupakan buku terjemahan karena buku aslinya ditulis dalam bahasa
Inggris, jadi menurut saya terjemahan yang dilakukan oleh penerjemah sangatlah
bagus, dengan penerjemah menggunakan bahasa yang gaul dan juga menyelipkan
beberapa bahasa Inggris.
 Untuk para penggemar The Beatles, buku ini wajib dibaca. Mengapa? Pertama, dari
judul buku ini kita sudah bisa melihat referensi dari album The Beatles yang berjudul
‘Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band (1967)’. Kedua, tokoh utamanya bernama
Penny Lane. Selain dirinya yang bernama persis seperti salah satu lagu The Beatles,
kedua kakaknya juga dinamakan sesuai dengan judul lagu The Beatles, diantaranya
‘Lucy in the Sky with Diamons’ dan ‘Lovely Rita’.

b. Kekurangan
 Dari segi fisik, buku ini memiliki kertas yang tipis, jadinya gampang sekali untuk
rusak dari dirobek sampai dibasahi dengan air
 Buku ini merupakan buku pertama penulis, jadi banyak alur ceritanya yang masih
kosong, namun menurut saya hal ini bisa ditoleransi.
 Sampul asli dari buku ini menurut saya lebih cocok daripada sampul versi
terjemahannya karena sampulnya lebih menegaskan referensi dari The Beatles.

5. Kesimpulan
Buku ‘The Lonely-Hearts Club’ merupakan buku yang cocok untuk para remaja, dengan
tema dan situasi cerita yang mudah dimengerti oleh pembaca dan menggunakan bahasa yang
mudah dipahami. Buku ini juga mengandung banyak referensi dari band The Beatles.
Menurut saya, buku ini memiliki alur cerita yang menarik dan juga memiliki pesan yang
walupun murahan namun bagus dan sangat relatable untuk pembaca remaja seperti saya.

Anda mungkin juga menyukai