(STIKIM)
A. Pengertian
Laktasi adalah bagian terpadu dari proses reproduksi yang memberikan makanan bayi
secara ideal dan alamiah serta merupakan dasar biologik dan psikologik yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan. Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang ideal bagi
pertumbuhan neonatus (Nugroho, 2011).
Manajemen laktasi merupakan segala daya upaya yang dilakukan untuk membantu ibu
mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Usaha ini dilakukan terhadap ibu dalam
3 tahap,yaitu pada masa kehamilan(antenatal), sewaktu ibu dalam persalinan sampai
keluar rumah sakit (perinatal), dan pada masa menyusui selanjutnya sampai anak
berumur 2 tahun(postnatal) (Perinasia, 2007).
D. Persiapan Psikologis
1) Memberikan dorongan kepada ibu bahwa ibu mampu menyusui bayinya
2) Menyakinkan ibu manfaat ASI
3) Membantu ibu mengatasi keraguannya
4) Mengikutsertakan suami dan anggota keluarga lain
5) Memberi kesempatan ibu bertanya setiap ia membutuhkan
E. Pemeriksaan payudara
1. Inspeksi
1) Payudara : ukuran dan bentuk, kontur permukaan, warna kulit
2) Areola : ukuran dan bentuk, permukaan,warna
3) Puting susu : ukuran dan bentuk bermacam macam, permukaan tidak beraturan, warna
2. Palpasi
1) Konsistensi
2) Massa : diraba dengan seksama sampai daerah ketiak
3) Puting susu : lentur/ tidak
cara :
1. Cubit areola disisi puting susu dengan ibu jari dan telunjuk, bila dapat ditarik maka
kelenturannya baik
2. Tarik perlahan puting membentuk ‘dot’, bila mudah ditarik berarti lentur, bila puting
masuk kedalam berarti terbenam
6. Pegang payudara kanan dengan tangan kiri, dan sebaliknya. Ibu jari pada ibu
berada di atas puting, sedangkan keempat jari lain di bawah puting. Jangan
menjepit puting dengan jari telunjuk dan jari tengah, karena posisi puting dalam
mulut bayi yang tidak benar mengakibatkan ASI yang keluar tidak lancar.
7. Beri rangsangan bayi untuk membuka mulut dengan cara menyentuhkan puting
susu pada pipi atau sudut mulut bayi.
8. Setelah mulut bayi terbuka lebar, cepat masukkan puting ke mulut bayi.
9. Usahakan areaola dapat masuk ke dalam mulut bayi.
10. Dagu bayi menempel payudara, hidung dekat dengan payudara, tetapi lubang
hidung jangan sampai tertutup payudara.
11. Setelah bayi mengisap, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi
12. Pertahankan kontak mata selama proses menyusui
13. Setelah selesai pada satu payudara, lepaskan dengan menggunakan jari kelingking
ibu yang bersih, jari dimasukkan ke dalam sudut mulut bayi. Cara lain adalah
dengan menekan dagu bayi ke bawah atau menutup lubang hidung bayi, jangan
menarik puting untuk melepaskannya.
14. Susukan bayi sesuai dengan kebutuhannya (”on demand“). Biasanya kebutuhan
terpenuhi dengan menyusui tiap 2-3 jam sekali. Setiap kali menyusui, lakukanlah
pada kedua payudara kiri dan kanan secara bergantian, masing-masing sekitar 10
menit. Mulailah dengan payudara sisi terakhir yang disusui sebelumnya
15. Sendawakan bayi dengan cara :
a. Menyandarkan bayi di pundak ibu lalu ditepuk – tepuk punggungnya pelan –
pelan.
b. Bayi ditengkurapkan di pangkuan ibu sambil digosok – gosok punggungnya.
16. Setelah selesai menyusui, oleskan ASI lagi seperti awal menyusui tadi. Biarkan
kering oleh udara sebelum kembali memakai BH. Langkah ini berguna untuk
mencegah lecet.