Ciri Indukan Matang Gonad dan Perbedaan Jantan dan Betina
Untuk memulai budidaya ikan cupang, langkah pertama yang harus dipersiapkan adalah memperoleh indukan atau bibit berkualitas. Indukan yang baik biasanya berasal dari keturunan unggul, kondisinya sehat, bebas penyakit dan tidak memiliki cacat bawaan. Indukan jantan dan betina harus dipelihara pada wadah terpisah sebelum dipijahkan. Ikan cupang dapat dibedakan berdasarkan tampilan fisik yang dimiliki. Karakteristik ikan cupang jantan yaitu warna tubuh yang cerah, tubuh berbentuk ramping, sirip ekor dan sirip anal panjang. Ikan cupang jantan memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan cupang betina. Sementara ikan cupang betina memiliki karakteristik warna tubu kurang menarik, perut berbentuk gemuk, ukuran sirip ekor dan sirip anal yang pendek. Sebelum pemijahan dilakukan, faktor penting yang harus diperhatikan adalah indukan jantan dan betina sudah masuk dalam fase matang gonad atau siap untuk dikawinkan. Jika induk yang digunakan tidak matang gonad maka kegiatan pembenihan cenderung akan mengalami kegagalan. Ciri-ciri induk cupang jantan yang telah siap memijah adalah berumur setidaknya 4-8 bulan, bentuk badan panjang, siripnya panjang dan warnanya terang atraktif, serta gerakannya agresif dan lincah. Sedangkan ciri-ciri induk cupang betina yang telah siap memijah yaitu berumur setidaknya 3-4 bulan, bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit. siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik dan gerakannya lambat. Salah satu ciri khusus yang harus dimiliki oleh ikan cupang yang akan kawin adalah ikan hias jantan selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan. Hal ini penting untuk mengoptimalkan perkawinan ikan cupang (Saputra, Febrina and Islama, 2020).
3.2.1. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada Praktikum ini dengan menggunakan beberapa pasang induk ikan. Untuk kelompok kami menggunakan 2 pasang induk cupang. Adapun untuk alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu akuarium, plastik sebagai substrak, daun ketapang, air 15cm, sepasang cupang, wadah penjodohan. Saputra, F., Febrina, C. D. and Islama, D. (2020) ‘MANAJEMEN SELEKSI INDUK DALAM PEMBENIHAN IKAN CUPANG DI SMK NEGERI 1 MEUREUBO ACEH BARAT’, Jurnal Marine Kreatif. doi: 10.35308/jmk.v4i2.3008.