Bab ini membahas berbagai hal yang berkaitan dengan pengolahan data
responden, hasil statistik deskriptif dan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan.
baik secara langsung, dititipkan melalui perantara, melalui pos maupun melalui
sebanyak 143 kuesioner. Respon ratenya adalah 75,26%. Respon rate yang cukup
langsung dan menunggu responden mengisi kuesioner. Dari 143 kuesioner yang
tidak lengkap dan 7 (tujuh) kuesioner merupakan data bias sehingga kuesioner yang
Tabel 1
Distribusi Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang disebar 190
Kuesioner yang dikembalikan 143
Respon rate 75,26%
Kuesioner tidak dapat diolah 8
Kuesioner yang dapat diolah 135
Sumber: data primer yang diolah, 2015
35
36
dalam penelitian ini terdiri dari 73 (54,07%) pria dan 62 (45,93%) wanita. Sebagian
Berdasarkan range usia, sebagian responden berusia 26-30 tahun (34,07%) dan 31-
Hasil statistik deskriptif memuat nilai mean dan standar deviasi masing-
Laporan Keuangan sebanyak 135 responden dalam penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 2
Pengguna Laporan Keuangan
No. Kategori Pengguna Jumlah
1 Pembayar Pajak 21
2 Anggota DPR 1
3 Pengguna Jasa Pemerintah 29
4 Manajemen Internal K/L 46
5 Lembaga Pemeriksa 12
6 Pemasok Barang/Jasa Pemerintah 3
7 Konsultan 3
8 Akademisi/Peneliti 20
9 Lembaga Pemberi Hibah 0
Total 135
Sumber: data primer yang diolah, 2015
Tabel 3
Statistik Deskriptif
Lanjutan Tabel 3
Kp5 Laporan Realisasi Anggaran yang disajikan dalam 4,04 0,762
laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna
Kp6 Laporan Arus Kas yang disajikan dalam laporan 3,85 0,894
keuangan dapat dipahami oleh pengguna
Kp7 Catatan atas Laporan Keuangan dapat dipahami oleh 3,99 0,864
pengguna
Kegunaan-keputusan Laporan Keuangan 3,83 0,715
KK1 Untuk menentukan pembuatan representasi 4,24 0,637
pendanaan kembali program tertentu.
KK2 Untuk menentukan bagaimana menggunakan hak 3,28 1,124
pilih.
KK3 Untuk menentukan kemungkinan kenaikan harga 3,92 0,856
jasa pelayanan.
KK4 Untuk menentukan keputusan sebagai pemasok 3,86 0,963
barang, jasa atau keuangan untuk
Kementerian/Lembaga
KK5 Untuk memulai penggunaan jasa 3,84 0,899
KK6 Untuk memutuskan kelanjutan penggunaan jasa dari 3,87 0,921
Kementerian/Lembaga
KK7 Untuk menentukan kemungkinan kenaikan pajak 3,94 1,006
atau tarif jasa Kementerian/Lembaga
KK8 Untuk menentukan apakah akan mendukung 4,00 0,820
keputusan Kementerian/Lembaga atau tidak
Sumber: data primer yang diolah, 2015
kuesioner dari 25 anggota Komisi XI. Peneliti juga tidak mendapatkan responden
tanggapan dari Bappenas sebagai pihak terkait yang mempunyai wewenang akses
memiliki nilai mean 3,92 yang mengandung arti bahwa laporan keuangan
deviasinya sebesar 0,715 yaitu sekitar 18,24% nilai mean menunjukkan variasi
jawaban responden yang cukup rendah. Skor rata-rata tertinggi untuk variabel ini
memiliki nilai mean 4,14 yang mengandung arti bahwa kebutuhan informasi dalam
deviasinya sebesar 0,566 yaitu hampir 14% dari nilai mean menunjukkan variasi
40
jawaban responden yang rendah. Skor rata-rata tertinggi untuk variabel ini ada pada
cukup mudah dipahami oleh penggunanya. Standar deviasinya sebesar 0,718 yaitu
sekitar 18,46% dari nilai mean menunjukkan variasi jawaban responden yang
rendah. Skor rata-rata tertinggi untuk variabel ini ada pada item pertanyaan nomor
sebesar 0,715 menunjukkan variasi jawaban responden yang rendah. Skor rata-rata
tertinggi untuk variabel ini ada pada item pertanyaan nomor 1 yaitu sebesar 4,24.
41
yang sama ketika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama
Suatu konstruk atau variabel dianggap reliabel jika memberikan nilai cronbach
alpha >0,60 (Nunnally, 1968). Hasil uji reliabilitas untuk setiap variabel dalam
penelitian ini menunjukkan nilai cronbach alpha > 0,60 (Lampiran 2). Hal tersebut
pengukuran mengukur dengan tepat sesuatu yang akan diukur (Ghozali, 2011).
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan untuk menguji validitas konstruk
setiap tabel yaitu dengan melakukan analisa korelasi bivariate antara masing-
masing skor indikator dengan total skor konstruk. Suatu instrumen dikatakan valid
jika angka korelasi skor tiap-tiap item dengan skor total menunjukkan p < α yang
berarti bahwa skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk
(Ghozali, 2011). Hasil uji validitas menunjukkan bahwa korelasi skor tiap item
dengan skor total untuk semua variabel adalah signifikan. Hal ini berarti bahwa
instrumen dalam penelitian ini adalah valid. Hasil lengkap uji validitas terlampir
(Lampiran 3).
42
penelitian apakah ada korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
Berdasar hasil pengujian diperoleh nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
semua variabel mempunyai nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 sehingga
(Lampiran 5).
Berdasarkan hasil uji normalitas, dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara
0,084 dan nilai tersebut lebih besar dari alpha 0,05 (Lampiran 6).
43
bawah ini:
Tabel 4
Hasil Analisis Regresi
Hubungan antar Jalur Nilai p-value Keterangan
Variabel (path) Beta
P KK p1 0,426 0,042** H1 diterima
Ak KK 0,446 0,030** H2 diterima
P KI p2 0,521 0,005* H3 diterima
KI KK p3 0,190 0,043** H4 diterima
P Kp p4 -0,360 0,082 H6 ditolak
Kp KK p5 0,352 0,000* H7 diterima
* Signifikan pada α =1%
**Signifikan pada α = 5%
Sumber: Data primer yang diolah (2015)
Gambar 2
Model Analisis Jalur (Path Analysis)
e1 = 0,970
Kegunaan-keputusan
p1 = 0,426 (decision-usefulness)
Pengguna
Laporan Keuangan
Keterpahaman
p4 = -0,360
(Understandability) p5 = 0,352 e2 = 0,901
Laporan Keuangan
e2 = 0,985
44
Persamaan regresi yang digunakan untuk pengujian hipotesis satu (H1) dan
Hasil analisis untuk persamaan regresi di atas secara lengkap terlampir pada
tersebut adalah 4,2%. Hal tersebut berarti bahwa 4,2% variabel kegunaan-
uji ANOVA atau F Test diperoleh angka 3,935 pada tingkat signifikansi 0,022
Kementerian/Lembaga.
coefficient sebesar 0,426 dengan p-value sebesar 0,042. Hasil ini menunjukkan
(Scott, 2009; Mack 2004) dan konsisten dengan penelitian Kober et al. (2010) dan
Noguiera et al. (2013). Sebagai analisis tambahan, di bawah ini disajikan mean
Tabel 5
Mean Variabel Kegunaan-Keputusan
Laporan Keuangan Kementerian Lembaga
Pengguna Laporan Keuangan K/L Mean
1 Wajib Pajak 3,57
2 Anggota DPR 3,25
3 Pengguna Jasa Pemerintah 4,09
4 Manajemen Kementerian/Lembaga 3,85
5 Lembaga Pengawas dan Pemeriksa 3,78
6 Pemasok Pemerintah 3,25
7 Konsultan 4,21
8 Peneliti/Akademisi 4,05
Sumber: data primer yang diolah, 2015
keputusan.
dilakukan uji beda melalui uji Kruskal-Wallis. Uji Kruskal-Wallis dilakukan karena
46
tidak terpenuhinya asumsi kesamaan varians. Oleh karena itu, uji ANOVA tidak
dapat dilakukan dan digantikan dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil uji Kruskal-Wallis
Tabel 6
Hasil Uji Kruskal-Wallis
Keterangan Nilai
Chi-Square 12,586
df 7
Asymp. Sig. 0,083
Sumber: data primer yang diolah, 2015
sebesar 0,083 lebih besar dari nilai kritis 0,05 maka berarti tidak terdapat perbedaan
dengan p-value sebesar 0,030. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis dua (H2)
terdukung.
keuangan tersebut. Temuan ini konsisten dengan Steccolini (2002) dan Yentifa et
al. (2010).
47
Pengguna yang berbeda akan mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda pula.
adalah:
Hasil analisis untuk persamaan regresi di atas secara lengkap terlampir pada
laporan keuangan. Hasil ini konsisten dengan Martiningsih (2009) dan Yentifa et
al. (2010).
adalah:
Hasil analisis untuk persamaan regresi di atas secara lengkap terlampir pada
Lampiran 10. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R2) untuk persamaan regresi
tersebut adalah 16,9%. Hal tersebut berarti bahwa 16,9% variabel kegunaan-
atau F Test diperoleh angka 10,111 pada tingkat signifikansi 0,000 artinya bahwa
keuangan Kementerian/Lembaga.
signifikansi 0,043. Hasil itu menunjukkan bahwa hipotesis empat (H4) terdukung.
(0,190) = 0,09899.
= 0,061755
Berdasarkan hasil standar eror dari koefisien indirect effect (Sp2p3) di atas,
dapat dihitung nilai t statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:
𝑝2𝑝3 0,09899
𝑡= = = 1,60294
𝑆𝑝2𝑝3 0,061755
Karena nilai t hitung = 1,60294 < dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu
sebesar 1,96 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,09899 tidak
dependen.
50
adalah:
persamaan regresi di atas secara lengkap terlampir pada Lampiran 11. Tabel 4 di
atas menunjukkan bahwa nilai koefisien untuk jalur Pengguna Laporan Keuangan
adalah -0,360 pada signifikansi 0,082. Hasil itu menunjukkan bahwa hipotesis enam
pengaruh tidak langsung tersebut diuji dengan Sobel test (Ghozali, 2011) sebagai
berikut:
𝑆𝑝4𝑝5 = 0,079756
Berdasarkan hasil standar eror dari koefisien indirect effect (Sp4p5) di atas, dapat
𝑝4𝑝5 0,12672
𝑡= = = 1,588839
𝑆𝑝4𝑝5 0,079756
Karena nilai t hitung = 1,588839 < dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu
sebesar 1,96 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi -0,12672 tidak
variabel dependen.