Anda di halaman 1dari 9

FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA

PANDANGAN UMUM
FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN GRESIK

TERHADAP

3 (Tiga) Rancangan Peraturan Daerah Usulan Pemerintah


Kabupaten Gresik Tahap II Tahun 2021 :
1. Ranperda Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Gresik
Tahun 2020-240.
2. Ranperda Penyertaan Modal Perumda Giri Tirta.
3. Ranperda Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah.

Assalamualaikum Wr. Wb.

 Yang Terhormat Bupati Gresik

 Yang Terhormat Pimpinan dan Anggota DPRD Gresik

 Yang Terhormat Sekretaris Daerah, Asisten Sekda, Staf Ahli

Bupati dan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah

(OPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik

 Para Hadirin Undangan dan wartawan yang kami banggakan

1
Alhamdulillahirobbil ‘Alamiin, puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, hidayah
dan taufiq kepada kita semua, termasuk nikmat sehat wal afiat
dan kelapangan hati dan waktu sehingga kita semua bisa
berkenan hadir dalam Rapat Paripurna penyampaian
Pandangan Umum Fraksi terhadap 3 (Tiga) Rancangan
Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Tahap II Tahun 2021.
Mudah-mudahan pembahasan 3 (tiga) Ranperda tersebut
berlangsung secara mendalam, bermanfaat, dan berdampak
baik bagi masyarakat Kabupaten Gresik.
Sholawat serta salam senantiasa kita sampaikan
kepada baginda Rosulullah Muhammad SAW, yang telah
memberikan suri tauladan kepada kita semua.

Sidang dewan yang terhormat,


Terhadap 3 (Tiga) Ranperda tersebut, Fraksi PKB akan
menyampaikan pandangan umumnya sebagai berikut:

A. Ranperda Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Gresik


Tahun 2019-2039.
1. Salah satu fungsi RTRW adalah pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang wilayah. Dengan
demikian Ranperda RTRW memiliki peran yang strategis
dalam menentukan wajah Kabupaten Gresik saat ini
maupun yang akan datang. Oleh karena itu, Ranperda
tersebut secara substansi harus memberikan garis yang
jelas dan tegas terkait penataan pemanfaatan dan

2
pengendalian tata ruang. Semua ketentuan yang termuat
dalam setiap pasal harus tegas dan jelas.
2. Dalam BAB VII yang berisi tentang pengendalian
pemanfaatan ruang, pada Pasal 66 Ayat 3 Huruf b
terdapat ketentuan yang berbunyi "Kegiatan
pemanfaatan ruang yang diperbolehkan dengan syarat".
Ketentuan seperti ini tidak jelas dan tegas, justru
memberi peluang terjadinya penyimpangan dan
pelanggaran dari tujuan dan fungsi dilakukannya
penataan ruang, sehingga harus dijelaskan apa maksud
dari bunyi ketentuan tersebut.
3. Pada Bab VIII tentang Hak, Kewajiban dan Peran Serta
Masyarakat, sebagaimana ketentuan dalam Pasal 90
Huruf d yang berbunyi "Masyarakat berhak mengajukan
keberatan kepada pejabat yang berwenang terhadap
pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata
ruang di wilayahnya."
Ketentuan tersebut sangat tepat karena menjamin hak-
hak masyarakat, akan tetapi harus diperjelas mekanisme
dan tata caranya, serta konsekuensi dari adanya
keberatan dari masyarakat. Sekali lagi ketentuan atau
norma hukum yang dimuat dalam Ranperda ini harus
jelas dan tegas.
4. Ketentuan dalam Pasal 94 yang mengatur tentang
Kelembagaan, terdapat Tim Kordinasi Penataan Ruang
Daerah (TKPRD). Harus diperjelas apa fungsi dan tugas
dari TKPRD tersebut. Jika fungsi penataan pemanfaatan
ruang dan pengendaliannya sudah ada dan melekat di
3
dalam OPD, mengapa harus dibentuk kelembagaan baru
yang tugasnya bisa tumpang tindih dengan OPD yang
sudah ada. Jangan menambah kelembagaan baru yang
tidak efektif, malah justru akan membuat kebijakan
penataan ruang menjadi kabur, sehingga berpotensi
membuat ketentuan-ketentuan di dalam Ranperda ini
menjadi rancu.
5. F-PKB juga mengingatkan pentingnya penataan sistem
air bersih, sanitasi, jaringan drainase dan persampahan
pada kawasan peruntukan industri, kawasan
permukiman perkotaan dan pedesaaan.
6. Untuk Kawasan Peruntukan Industri seluas 11.477,8 ha
yang tersebar di 14 Kecamatan yakni Kecamatan
Benjeng, Bungah, Cerme, Driyorejo, Duduksampeyan,
Dukun, Gresik, Kebomas, Manyar, Menganti, Panceng,
Sidayu, Ujungpangkah, dan Wringinanom, FPKB
mengingatkan agar pemanfaatan ruang yang
direncanakan mencerminkan keberpihakan kepada
kualitas hidup masyarakat di sekitar kawasan tersebut,
sehingga masyarakat yang berada di sekitar kawasan
tersebut bisa mendapatkan kehidupan yang layak
khususnya dari segi kualitas udara, air, dan pencemaran
lingkungan akibat limbah industri.
7. Maraknya alih fungsi lahan perikanan budidaya menjadi
industri, seperti yang massif terjadi di Kecamatan
Manyar, harus dibarengi dengan pengendalian
pemanfaatan ruang sekitarnya. Jangan sampai Kawasan
Perikanan Budidaya seluas 20.313,53 ha yang tersebar
4
11 Kecamatan yakni di Kecamatan Bungah, Cerme,
Duduk Sampeyan, Dukun, Kebomas, Manyar, Menganti,
Panceng, Sidayu, Ujungpangkah, dan Sangkapura menjadi
semakin lama semakin habis.
8. Pada Ranperda tersebut, Kawasan Pertanian ditetapkan
seluas 39.300,65 ha yang tersebar di 15 Kecamatan
kecuali Gresik, Kebomas, dan Duduksampeyan. Mohon
dicermati apakah Kecamatan-kecamatan yang dimaksud
tersebut termasuk dalam kawasan pertanian atau tidak?
sedangkan merujuk pada Perda LP2B tahun 2015
menunjukkan bahwa Kawasan Pertanian tersebar di
seluruh wilayah di Kabupaten Gresik.
9. FPKB berharap agar pemanfaatan ruang melalui
Ranperda ini tidak mengurangi lahan pertanian pangan
berkelanjutan (LP2B), terlebih peraturan bupati tentang
LP2B juga belum diterbitkan. Ranperda ini jangan
sampai dijadikan dasar hukum pembenar alih fungsi
lahan pertanian secara besar-besaran.
10. Dalam Ranperda ini, FPKB juga berharap ada penetapan
Kawasan Agropolitan dan Kawasan Minapolitan dalam
rangka mengamankan hasil produksi pertanian dan
perikanan di Kabupaten Gresik, mengingat beberapa
desa juga mempunyai potensi pengembangan yang
sangat besar untuk menjadi kawasan Agropolitan dan
Minapolitan.

5
B. Ranperda Penyertaan Modal Perumda Giri Tirta
Dalam Ranperda tersebut terdapat beberapa hal yang
bersifat vital, sehingga perlu dibahas secara cermat dan
hati-hati karena menyangkut soal anggaran penyertaan
modal dan perbaikan manajemen, terlebih saat ini layanan
Perumda Giri Tirta tengah menjadi sorotan di masyarakat.
Terkait dengan Ranperda tersebut, Fraksi PKB
menyarankan kepada pemerintah daerah agar segera
melibatkan tim teknis yang ahli untuk membenahi masalah
distribusi air sehingga menghasilkan rencana bisnis yang
matang, detail, dan penuh kehati-hatian sebagai dasar
penyertaan modal.
Beberapa hal yang perlu dicermati sebagai bahan
pertimbangan pembahasan diantaranya:
1. Pemerintah daerah sudah berulang kali berusaha
menyelamatkan Perumda Giri Tirta, diantaranya
penyertaan modal sebesar 25 miliar yang telah dicairkan
pada tahun 2019. Terkait penggunaan modal tersebut,
Perumda Giri Tirta ternyata telah melakukan banyak
perubahan Renbis di tengah jalan. Dengan kata lain,
Perumda Giri Tirta tidak konsisten dan tidak konsekuen
dalam mengeksekusi rencana bisnisnya. Justru rencana
bisnis diubah dengan semaunya di tengah jalan. Di sisi
lain, perubahan rencana tersebut ternyata tidak
berimplikasi pada perbaikan kualitas pelayanan
distribusi air dan juga tidak berimplikasi pada perbaikan
kondisi keuangan. Yang terjadi adalah Perumda Giri Tirta
semakin hari semakin banyak mendapatkan komplain
6
dari masyarakat dan posisi keuangannya juga semakin
lama semakin merugi. Oleh karena itu, FPKB
menekankan komitmen Perumda Giri Tirta untuk
profesional dan konsekuen atas rencana bisnis yang
hendak dieksekusi
2. Selain penyertaan modal, pemerintah daerah telah
banyak membantu performa pelayanan Perumda Giri
Tirta kepada konsumen dengan membangun proyek
perpipaan senilai 10 miliar yang tertuang dalam APBD
2021 melalui Dinas PUTR. Apakah anggaran tersebut
efektif ? mengingat kualitas distribusi air di wilayah
perkotaan juga secara siginifikan tidak kunjung
membaik.
3. Berdasarkan peraturan Kementerian PUPR, batas
toleransi kehilangan air adalah 15% sd 20%, sedangkan
tingkat kebocoran pada Perumda Giri Tirta telah
mendekati angka 40%, sehingga telah melewati ambang
batas toleransi. Oleh karena itu, kami mohon penjelasan
dimana saja letak titik-titik kebocoran tersebut? dan
langkah-langkah apa saja yang sudah diambil untuk
menekan kebocoran tersebut ?
4. FPKB juga melihat potensi manajemen keuangan
Perumda Giri Tirta yang lemah. Mohon penjelasan terkait
langkah strategis Perumda Giri Tirta untuk mengatasi
tunggakan yang belum tertagih dan juga masalah
tunggakan pembelian air pada pihak ketiga yang belum
terbayar?

7
FPKB juga berharap agar pada pembahasan Pansus
tentang penyertaan modal nanti tertuang penjelasan detail
tidak hanya secara nominal kuantitatif, namun juga secara
teknis dan kualitatif agar modal yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Daerah dapat sepenuhnya mengatasi kebocoran air
dan mengatasi keluahn masyarakat tentang buruknya
manajemen pelayanan yang terjadi selama ini.

C. Ranperda Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah


Fraksi PKB berharap dengan adanya Susunan Organisasi
dan Tata kerja yang baru ini dapat menunjang kinerja birokasi
semakin sehat dan efektif. Beberapa pandangan kami terkait
SOTK ini diantaranya:
1. Penghapusan Dinas Pertanahan yang kemudian dilebur
menjadi Bidang tersendiri dalam Dinas PUTR atau Dinas
PKP. FPKB menilai bahwa dalam rangka menunjang
efektivitas dan pengawalan program prioritas
penanganan banjir Kali Lamong maka Bidang
Pertanahan sebaiknya dilebur dengan Dinas PUTR.
Dengan harapan agar beban kerja dinas PKP dan Dinas
PUTR juga menjadi ideal.
2. Peleburan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan
Dinas Pemuda dan Olahraga. FPKB berpandangan
bahwa dalam rangka memaksimalkan peran
Kebudayaan yang di dalamnya terdapat pelestarian
kesenian tradisional, pemanfaatan objek pemajuan
tradisi budaya, pelestarian cagar budaya, pelestarian
sejarah dan permusiuman, maka Bidang Kebudayaan
8
sebaiknya dilebur di dalam dinas pariwisata dan tidak
dikembalikan ke dinas pendidikan. Sehingga OPD yang
dimaksud nanti akan mengampu urusan pariwisata,
ekonomi kreatif, kebudayaan, pemuda, dan olahraga.
3. Dibentuknya Dinas Pemadam Kebakaran harus
didahului dengan kajian yang matang, termasuk di
dalamnya terdapat kajian mengenai kelayakan
bangunan, sistem pompa hydran dan kajian potensi
retribusi.

Sidang dewan yang terhormat,


Demikian Pemandangan Umum Fraksi Partai
Kebangkitan Bangsa terhadap 3 (Tiga) Ranperda yang
diajukan oleh Pemerintah Daerah. Semoga langkah baik kita
selalu diiringi dengan petunjuk dan ridlo dari Allah SWT. Amiin
ya Robbal ‘Alamin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Gresik, 18 September 2021

Pembaca

(...............................)

FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA


DPRD KABUPATEN GRESIK

Ketua

(M. SYAHRUL MUNIR, S.S., M.HUM)

Anda mungkin juga menyukai