Anda di halaman 1dari 10

Dukungan Bandar Udara Abdul Rachman Saleh terhadap

Pengembangan Pariwisata Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru


Abdul Rachman Saleh Airport Support for Tourism Development of
Bromo-Tengger-Semeru National Park
Dedes Kusumawati 1,*, Zulaichah 2
Puslitbang Transportasi Udara, Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan
Jl. Merdeka Timur Nomor 5, Jakarta Pusat 10110
E-mail: *dedeskusumawati@yahoo.com
Diterima : 2 Maret 2017, revisi 1: 15 Maret 2017, revisi 2: 17 Mei 2017, disetujui: 14 Juni 2017

Abstract
Tourism will give impact to the economic growth of an area or a country. The government in some countries,
including Indonesia, implement a policy in pushing travelers growth. In 2016, The President of Indonesia issued
the regulation no. Three of the implementation acceleration of national strategic projects that assigned ten
domestic tourism vital regions, including Bromo-Tengger-Semeru as a tourism destination. One of the strategies
is to provide sufficient transportation for tourism. The purpose of this study is to optimize the role of the airport to
support the accessibility of Bromo’Tengger-Semeru. This study uses stakeholder analysis to understand the social
and institutional context of the development of Bromo-Tengger-Semeru. The output of this study is to give some
strategies for different stakeholders, for example, airport manager can provide tourism information and public
transportation to the object destination.
Keywords: Accessibility, airport, tourism, stakeholder analysis.

Abstrak
Pariwisata akan berdampak kepada peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah bahkan negara. Pemerintah
di berbagai negara menerapkan kebijakan untuk mendorong peningkatan jumlah wisatawan tidak terkecuali di
Indonesia. Pada tahun 2016, Presiden mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016
tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang didalamnya menetapkan 10 Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) termasuk obyek wisata Bromo-Tengger-Semeru. Salah satu strategi dalam peraturan
tersebut untuk pengembangan pariwisata adalah penyediaan transportasi yang memadai. Tujuan dari studi ini
mengoptimalkan peran bandar udara untuk mendukung aksesibilitas obyek wisata Bromo-Tengger-Semeru. Studi
ini menggunakan analisis pemangku kepentingan (stakeholder analysis) untuk memahami konteks sosial dan
kelembagaan dari kegiatan pengembangan obyek wisata Bromo-Tengger-Semeru. Hasil dari studi ini adalah
strategi yang dapat dilaksanakan oleh berbagai stakeholders untuk dapat berperan dalam mengembangkan obyek
wisata Bromo-Tengger-Semeru, seperti pengelola bandar udara dapat menyediakan informasi wisata maupun
transportasi umum lanjutan menuju obyek wisata.
Kata kunci: Aksesibilitas, analisis pemangku kepentingan, bandar udara, pariwisata.

Dukungan Bandar Udara Abdul Rachman Saleh Terhadap Pengembangan Pariwisata Taman Nasional Bromo- 55
Tengger-Semeru, Dedes Kusumawati, Zulaichah
http://dx.doi.org/10.25104/warlit.v29i1.319
Pendahuluan pembangunan pariwisata nasional, dengan
mengambil studi kasus wisata Bromo-Tengger-
Sektor pariwisata memberikan kontribusi
Semeru dan sekitarnya. Berdasarkan Peraturan
penting kepada Produk Nasional Bruto suatu
Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016
negara bahkan sudah menjadi industri terbesar
tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
di dunia [1]. Pariwisata akan berdampak kepada
Nasional, Bromo-Tengger-Semeru dan sekitarnya
peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu kota
termasuk kedalam 10 Kawasan Strategis
bahkan negara. The UNWTO World Tourism
Pariwisata Nasional (KSPN) yang memerlukan
Barometer menyatakan bahwa jumlah wisatawan
dukungan percepatan infrastruktur transportasi
internasional mencapai 898 juta pada tahun 2007
[8]. Studi ini akan fokus kepada pengembangan
dan diprediksi akan terus meningkat menjadi 1,6
fasilitas transportasi yaitu aksesibilitas baik dari
milyar sampai dengan tahun 2020 [2]. Kenaikan
sarana, prasarana, maupun system transportasi
jumlah wisatawan sangat terlihat di kota-kota
sesuai dengan arahan Pendekatan Pengembangan
tujuan wisata dunia pada beberapa dekade terakhir
Destinasi Pariwisata Tahun 2015-2019 [9]. Studi
ini. Misalnya, jumlah kunjungan wisatawan di Kota
ini meliputi pendahuluan, tinjauan pustaka,
Barcelona yang meningkat dari 3,8 juta wisatawan
metode penelitian, hasil dan pembahasan, serta
(tahun 2003) menjadi 7,1 juta wisatawan (tahun
kesimpulan.
2007) atau di Kota Berlin yang meningkat dari
5,0 juta wisatawan (tahun 2003) menjadi 7,6 juta Transportasi memiliki peran yang penting dalam
wisatawan (tahun 2007) [2]. pengembangan pariwisata bahkan terdapat saling
Pertumbuhan sektor pariwisata sangat tergantung ketergantungan antara keduanya [10]. Cakupan
kepada beberapa komponen, yaitu potensi sumber dari suplai transportasi sangat luas, mulai dari
daya alam, infrastruktur dan lingkungan terbangun infrastruktur yang besar seperti bandar udara
di sekitarnya, transportasi, serta budaya dan hingga ke sistem jaringan bus di dalam kota.
keramahan masyarakat [3]. Sistem transportasi Karakteristik yang saling berkesusaian antara
menjadi faktor kunci dalam pengembangan tujuan transportasi dan pariwisata [7], antara lain:
wisata [4]. Cakupan dari suplai transportasi 1. Sinergi kebijakan. Kedua sektor bertujuan
sangat luas, mulai dari infrastruktur yang besar memberikan kontribusi terhadap ekonomi,
seperti bandar udara hingga ke sistem jaringan lingkungan, dan keselamatan. Adanya kebijakan
bus di dalam kota [5]. Ketersediaan transportasi penyediaan fasilitas transportasi yang memadai
sangat mempengaruhi minat wisatawan untuk misalnya pembukaan rute pesawat baru dengan
mengunjungi suatu lokasi tertentu karena selain tarif yang murah dan frekuensi jadwal yang
terkait dengan konektivitas antar wilayah, juga banyak ke destinasi wisata akan mendorong
terkait dengan mobilitas dari wisatawan. wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata
tersebut. Sebaliknya, adanya potensi wisata
Salah satu dukungan dari sektor transportasi akan mendorong dibuatnya fasilitas transportasi
adalah pertumbuhan transportasi udara yang menuju dan dari lokasi wisata.
menawarkan tiket murah dan rute yang menarik
dengan frekuensi jadwal yang tinggi sehingga 2. Fungsi sasaran. Pariwisata dan transportasi
meningkatkan mobilitas wisatawan lokal maupun selalu terkait dengan mobilitas individu.
mancanegara, bahkan lintas benua [6]. Oleh karena Pariwisata memberikan pengalaman yang
itu, penyediaan sistem transportasi khususnya berbeda dan kesan kepada wisatawan secara
transportasi udara yang memadai sangat diperlukan menyeluruh. Salah satunya didapat dari
untuk mendukung pertumbuhan pariwisata. penggunaan moda transportasi yang berbeda.
Pemerintah sebaiknya tidak hanya fokus kepada Perbedaan struktur biaya moda transportasi
penyediaan jasa transportasi kepada masyarakat yang menawarkan fasilitas berbeda yang
lokal tetapi juga memberikan perhatian kepada ditawarkan oleh moda transportasi tersebut
transportasi untuk wisatawan [7]. diharapkan dapat memenuhi harapan dari
segmen masyarakat yang beraneka ragam.
Studi ini akan meneliti dukungan sektor transportasi
khususnya transportasi udara dalam mendukung

56 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 2017


3. Penekanan kepada aspek keberlanjutan untuk pariwisata [10], yaitu:
(sustainability). Strategi transportasi dan 1. Menghubungkan asal wisatawan dengan negara
pariwisata dilaksanakan dengan prinsip ramah atau provinsi tujuan wisata;
lingkungan serta diupayakan mengurangi emisi 2. Menyediakan akses dan mobilitas pada wilayah
dan ekses negatif. yang lebih luas;
Wisatawan yang tiba di suatu bandar udara 3. Mendukung akses dan mobilitas kepada obyek
internasional membutuhkan mobilitas untuk wisata;
menuju lokasi wisata, baik menggunakan 4. Menyediakan transportasi antar rute obyek
transportasi umum ataupun dengan menyewa wisata.
kendaraan. Oleh sebab itu, pemerintah harus
memperhatikan transportasi umum tidak hanya Metodologi
untuk masyarakat lokal tetapi juga untuk memenuhi Pendekatan analisis bersifat kualitatif, yang
kebutuhan wisatawan [2]. Terdapat tiga strategi digunakan untuk menggambarkan obyek
yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan penelitian secara mendalam berdasarkan observasi
pariwisata [3], antara lain: langsung dan data sekunder yang diperoleh. Studi
1. Pendidikan. Pendidikan kepada masyarakat ini mengumpulkan data primer dari wawancara
diperlukan untuk mendukung strategi mendalam (in-depth interview) kepada beberapa
transportasi yang berkelanjutan serta kesadaran stakeholder terkait yang kemudian dipetakan
masyarakat akan pentingnya transportasi. menggunakan analisis pemangku kepentingan
2. Marketing yang luas. Penggunaan media (stakeholder analysis).
internasional diperlukan untuk promosi dan Analisis pemangku kepentingan merupakan suatu
informasi kepada masyarakat. Selain itu, juga instrumen yang sangat penting untuk memahami
diperlukan pengembangan fasilitas transportasi, konteks sosial dan kelembagaan dari satu kegiatan
seperti penyediaan bandar udara internasional program/ proyek [11]. Dalam hal ini, kegiatan
di wilayah lokasi destinasi pariwisata. program yang dilaksanakan adalah pengembangan
3. Faktor eksternal. Pemerintah harus destinasi pariwisata Bromo-Tengger-Semeru.
mempertimbangkan faktor lain yang Stakeholder adalah orang-orang, atau kelompok-
mendukung pertumbuhan pariwisata yaitu kelompok, atau lembaga-lembaga yang
inflasi, keselamatan, lingkungan, teknologi, kemungkinan besar akan terkena pengaruh dari
dan trend politik. satu kegiatan program baik pengaruh itu positif
Berdasarkan beberapa hal-hal tersebut, maupun negatif, atau sebaliknya yang mungkin
transportasi dan pariwisata merupakan suatu memberikan pengaruh terhadap hasil keluaran
simbiosis yang saling mempengaruhi. Keduanya program. Dalam daftar stakeholder, terdapat suatu
harus saling bersinergi untuk mewujudkan tujuan penilaian atas stakeholder yang terkait dengan
penyelenggaraan pariwisata dan transportasi program.
yang selamat, nyaman, dan ramah lingkungan.
Hal ini membutuhkan adanya suatu koordinasi
dari beberapa unsur terkait seperti kementerian
Perhubungan, Kementerian Pariwisata, Pemerintah
Daerah, dan swasta. Kementerian Pariwisata
menyatakan bahwa peran sektor transportasi
dalam pengembangan destinasi pariwisata adalah
menyediakan aksesibilitas yang meliputi prasarana
transportasi (bandar udara, stasiun, pelabuhan,
terminal), sarana transportasi (moda transportasi),
dan sistem transportasi (informasi rute dan jadwal,
ICT (Teknologi Informasi dan Komunikasi),
kemudahan reservasi moda) [9]. Lebih lanjut, Sumber: [12]
Gambar 1. Contoh Analisis Stakeholder
terdapat empat peran dari fungsi suplai transportasi

Dukungan Bandar Udara Abdul Rachman Saleh Terhadap Pengembangan Pariwisata Taman Nasional Bromo- 57
Tengger-Semeru, Dedes Kusumawati, Zulaichah
Gambaran Umum Obyek Wisata Bromo-
Tengger-Semeru
Kawasan Bromo-Tengger-Semeru merupakan
taman nasional yang ditetapkan melalui
Surat Pernyataan Menteri Pertanian No. 736/
Mentan/X/82 tanggal 14 Oktober 1982. Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)
terletak di Provinsi Jawa Timur dan terbentang di 4
kabupaten yaitu Kab. Pasuruan, Kab. Probolinggo,
Kab. Lumajang dan Kab. Malang. TNBTS dikelola Sumber: [13]
oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Gambar 4. Statistik Pengunjung Berdasarkan Lokasi Pintu
Semeru (BBTNBTS) dan memiliki lahan seluas Masuk TNTBTS
50.276,3 ha.
Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru banyak Selain itu, dalam rangka meningkatkan potensi
dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisata di TNBTS, Dinas Pariwisata Kabupaten
internasional, meskipun 90% wisatawan masih Malang telah melaksanakan kebijakan – kebijakan
didominasi oleh wisatawan domestik. Jumlah antara lain:
pengunjung cukup fluktuatif dari tahun ke tahun. a. Mengembangkan desa wisata di Desa
Berikut ini adalah statistik pengunjung Taman Gubug Klakah, Kecamatan Poncokusumo.
Nasional Bromo-Tengger-Semeru tahun 2011 – Dinas Pariwisata melakukan pembinaan
2016. kepada masyarakat di desa tersebut untuk
bisa melayani wisatawan langsung dengan
menyediakan homestay yang layak huni dan
bersih. Pembinaan berupa sosialisasi langsung
kepada masyarakat dan penyelenggaraan lomba
sanitasi terbaik di Kecamatan Poncokusumo.
b. Mempromosikan potensi wisata lain di
sekitar TNBTS agar wisatawan tidak hanya
terkonsentrasi di gunung Bromo dan Gunung
Semeru tetapi juga dapat menikmati potensi
wisata lain di Kecamatan Poncokusumo seperti
Sumber: [13] Perkemahan Ledok Ombo Desa Poncokusumo,
Gambar 3. Jumlah Pengunjung Taman Nasional Bromo- air terjun Coban Pelangi dan arung jeram di
Tengger-Semeru Desa Gubug Klakah, air terjun Coban Trisula
dan wisata budaya Tengger di Desa Ngadas,
Balai Besar Taman Nasional Bromo - Tengger
wisata religius pertapaan Karmel di desa
- Semeru membuka 4 (empat) jalur untuk
Ngadireso, dan pemandian Sumber Agung di
aksesibilitas menuju TNBTS. Jalur tersebut antara
Desa Argosuko.
lain pintu masuk Cemorolawang di Desa Ngadisari
Kabupaten Probolinggo, pintu masuk Wonokitri Tabel 1. Perkembangan Angkutan Udara Bandar Udara
di Desa Wonokitri Kabupaten Pasuruan, pintu Abdul Rachman Saleh Malang Tahun 2011-2015
masuk Coban Trisula di Desa Ngadas Kabupaten Tahun Pesawat Penumpang Bagasi (kg) Cargo (kg)
Malang, dan pintu masuk Ranupani di Desa 2011 4.567 463.225 3.306.223 1.127.528
Ranupani Kabupaten Lumajang. Dari keseluruhan 2012 4.764 509.495 3.688.134 1.541.934
wisatawan, mayoritas menggunakan jalur pintu 2013 4.812 526.038 3.851.294 1.685.417
masuk Cemorolawang di Kabupaten Probolinggo 2014 5.336 626.638 2.346.313 2.184.654
untuk menuju TNBTS. Jumlah wisatawan yang
2015 5.724 424.211 4.989.218 1.919.906
mengakses TNBTS melalui pintu masuk Coban
Trisula di Kabupaten Malang lebih sedikit Sumber: [14]
dibandingkan dengan pintu masuk yang lain.

58 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 2017


Tabel 2. Rute di Bandar Udara Abdul Rachman Saleh- daerah asal wisatawan dengan negara atau
Malang hub internasional yang terdekat dengan tujuan
Tujuan Jenis Frekuensi / Kapasitas/ wisata; menyediakan akses dan mobilitas ke
No Maskapai
Dari Pesawat Minggu Minggu wilayah tujuan wisata seperti wilayah provinsi
Jakarta atau kota tujuan wisata; mendukung akses dan
1 Cengkareng
Garuda Indonesia
Sriwijaya 
738
739 
14
21 
4536
9240 
mobilitas menuju obyek wisata; dan menyediakan
Batik 739 14 5040
transportasi antar rute obyek wisata. Suplai
2 Halim
Citilink 320 14 5040 transportasi menuju Taman Nasional Bromo-
Kapasitas per Tahun 1.145.088 Tengger-Semeru pun harus mempertimbangkan
Bali        
kebutuhan tidak hanya wisatawan lokal tetapi
3 Denpasar Wings Air ATR 7 1008

Kapasitas per Tahun 48.384


juga wisatawan internasional. Menurut Ketua
Komunitas Paguyuban Jeep Malang, mayoritas
Sumber:[15]
wisatawan mancanegara memilih menggunakan
Gambaran Umum Bandar Udara Abdul jalur transportasi darat sebagai bagian dari
Rachman Saleh-Malang rangkaian perjalanan mereka, biasanya rute yang
dipilih yaitu Yogyakarta-Surabaya/Malang-Bromo
Bandara Abdul Rachman Saleh terletak di Pakis,
Tengger Semeru.
Kabupaten Malang, Jawa Timur. Bandar Udara
Abdul Rachman Saleh termasuk bandar udara Wisatasan internasional misalnya dapat
enclave sipil, yaitu bandar udara militer yang menuju ke Taman Nasional Bromo-Tengger-
juga digunakan untuk penerbangan sipil. Bandara Semeru menggunakan moda transportasi udara
Abdul Rahman Saleh memiliki dua landasan melalui Bandar Udara Juanda di Surabaya.
pacu yang pertama untuk pesawat-pesawat kecil Kemudian wisatawan dari Bandar Udara Juanda
seperti Hercules C-130 dengan panjang 1.500 m, dapat melanjutkan ke taman rekreasi dengan
dan yang kedua untuk jenis pesawat besar seperti menggunakan moda kendaraan roda empat yang
Boeing 737 dengan panjang 1.980 m. Pergerakan disediakan oleh travel agent atau menggunakan
pesawat maupun penumpang terus mengalami kereta api ke Kota Malang yang kemudian
peningkatan dengan melayani rute Jakarta (Halim dilanjutkan dengan menggunakan moda kendaraan
Perdanakusuma dan Cengkareng) serta Denpasar- roda empat yang disediakan oleh travel agent.
Bali. Begitu pula jika wisatawan datang melalui Bandar
Udara Soekarno Hatta di Banten dapat melanjutkan
Pada tahun 2016, kapasitas pesawat udara dari
dengan menggunakan pesawat lagi menuju Bandar
Kota Jakarta menuju Bandar Udara Abdul
Udara Abdul Rachman Saleh di Malang ataupun
Rachman Saleh di Kabupaten Malang bisa
menggunakan kereta api dari Jakarta menuju Kota
mencapai 1.145.088 jiwa/tahun. Kapasitas
Malang.
pesawat udara dari Kota Denpasar menuju Bandar
Udara Abdul Rachman Saleh di Kabupaten Pilihan lain bagi wisatawan yang menggunakan
Malang bisa mencapai 48.384 jiwa/tahun. Di transportasi udara untuk menuju Kota Malang
tahun yang sama, jumlah kunjungan wisatawan maka dapat memilih berangkat dari Bandar Udara
baik nasional maupun internasional ke Taman Soekarno Hatta di Banten, Bandar Udara Halim
Nasional Bromo-Tengger-Semeru yaitu 328.420 Perdanakusuma di Jakarta, dan Bandar Udara
jiwa. Jika dibandingkan antara kapasitas pesawat Ngurah Rai di Denpasar. Dari bandar udara
udara/tahun dengan jumlah kunjungan wisatawan/ wisatawan dapat menggunakan taksi menuju
tahun ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru daerah Pasar Tumpang tepatnya di De Forest
maka penyediaan transportasi udara masih sangat sebagai titik kumpul Jeep menuju obyek wisata
mencukupi. atau wisatawan dapat langsung menghubungi
travel untuk dapat dijemput di bandar udara
Aksesibilitas Menuju Taman Nasional Bromo- menggunakan Jeep atau kendaraan travel langsung
Tengger-Semeru menuju obyek wisata. Jarak dari bandar udara
Menurut [10], fungsi suplai transportasi untuk menuju pasar tumpang cukup dekat yaitu sekitar
pariwisata adalah yaitu menghubungkan 12 Km yang dapat ditempuh sekitar 30 menit

Dukungan Bandar Udara Abdul Rachman Saleh Terhadap Pengembangan Pariwisata Taman Nasional Bromo- 59
Tengger-Semeru, Dedes Kusumawati, Zulaichah
menggunakan kendaraan roda empat. Poncokusumo, Desa Gubuk Klakah. Wisatawan
Untuk mendukung kelestarian Taman Nasional yang menuju ke Semeru difokuskan untuk
Bromo-Tengger-Semeru maka dipertahankan diberangkatkan naik Jeep menuju Taman Nasional
adanya kebijakan penggunaan hanya mobil Jeep dari De Forest, sedangkan wisatawan yang menuju
yang dapat digunakan oleh wisatawan menuju ke Bromo difokuskan di Rest Area Poncokusumo.
Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru dari De Forest merupakan rest area atau titik poin Jeep
titik poin Jeep yaitu di De Forest atau di Rest Area yang dibangun dan dikelola oleh PT. Perhutani.
Rest area Poncokusumo merupakan rest area atau
Tabel 4. Analisis Stakeholder Pengembangan Taman Nasi-
onal Bromo Tengger Semeru titik poin Jeep yang dibangun oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Malang dan dikelola oleh
No Stakeholder
Kekuasaan/ Pengaruh/ Dinas Perhubungan Kabupaten Malang.
Power Influence
1 Pengelola Bandar Terbatas, hanya kepada Tinggi dalam
Meskipun terdapat beberapa pilihan obyek
Udara Abdul penyediaan aksesibil- mengakomodasi pendakian yaitu Bromo ataupun Semeru, tetapi
Rachman Saleh- itas transportasi udara wisatawan menggu- jalur yang digunakan untuk keduanya berbeda
Malang menuju Kota Malang nakan pesawat udara
menuju Kota/Kabu- sehingga wisatawan akan memilih salah satunya.
paten Malang Jika ingin melanjutkan ke obyek yang kedua
2 Dinas Pariwisata Tinggi, dapat memutus- Tinggi,
Kabupaten Malang kan kebijakan terkait mempengaruhi
maka wisatawan harus kembali ke titik poin yang
promosi wisata dan ke- strategi yang telah ditetapkan di awal. Mobilitas wisatawan
bijakan pengembangan diambil oleh para antar obyek wisata di Bromo-Tengger-Semeru
kompetensi stakeholder stakeholder terkait
terkait seperti komuni- seperti paguyuban dilakukan dengan menggunakan kendaraan Jeep.
tas Jeep. Jeep dan para
instansi lain yang Dukungan Terhadap Pengembangan Taman
terlibat dalam Nasional Bromo-Tengger-Semeru
pengembangan
Bromo-Tengger
Semeru
Stakeholders yang diwawancara dalam kajian ini
3 Dinas Perhubungan Rendah, tidak Tinggi, karena yaitu Pengelola Bandar Udara Abdul Rachman
Kabupaten Malang dapat memutuskan sangat terkait Saleh-Malang, Dinas Pariwisata Kabupaten
kebijakan sendiri tetapi dengan kebijakan
tergantung kepada suplai transportasi
Malang, Dinas Perhubungan Kabupaten Malang,
instansi lainnya seperti yang dibutuhkan Balai Besar Taman Nasional Bromo-Tengger-
Dinas Perhubungan oleh wisatawan Semeru, dan Ketua Komunitas Paguyuban Jeep
Kota Malang, Bappeda menuju TNBTS.
Kabupaten Malang, dan Bromo-Tengger-Semeru Trans.
lainnya, misalnya jalur
menuju TNBTS.

4 Balai Besar Taman Tinggi, pengembangan Tinggi, kebijakan di


Nasional Bromo- wisata Bromo-Tengger- dalam zona Taman
Tengger-Semeru Semeru harus sesuai Nasional Bromo-
Kementerian dengan kebijakan yang Tengger-Semeru
Kehutanan ditetapkan oleh Balai harus diikuti oleh
Besar Taman Nasional seluruh stakeholder
seperti zonasi ruang termasuk
yang telah ditetapkan. pengembangan
pariwisatanya harus
sejalan dengan
pelestarian taman
nasional.
5 Ketua Komunitas Rendah, belum Tinggi, mobilitas
Paguyuban adanya payung wisatawan menuju Gambar 5. Analisis Stakeholder Pengembangan Taman
Kendaraan Jeep hukum dan tidak TNBTS sangat Nasional Bromo-Tengger-Semeru
Bromo-Tengger- dapat memutuskan bergantung dengan
Semeru Trans suatu kebijakan keberadaan Berdasarkan Gambar 5, dapat dilihat bahwa Dinas
dalam meningkatkan penyedia Pariwisata Kabupaten Malang dan Balai Besar
pengembangan taman transportasi
nasional Jeep, harus
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki
menggunakan Jeep peranan yang tinggi dalam kekuasaan maupun
untuk mendukung pengaruh untuk mengembangkan pariwisata di
pelestarian TNBTS
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Dinas

60 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 2017


Pariwisata dapat mempromosikan keunggulan menggunakan beberapa alternatif moda seperti
obyek wisata Taman Nasional Bromo Tengger kendaraan darat dan taksi dan melalui kota mana
Semeru di lokasi-lokasi yang strategis seperti saja seperti Kota Surabaya, Kota Pasuruan, dan
bandar udara. Balai Besar Taman Nasional Bromo- Kota Probolinggo. Jarak antara Bandar Udara
Tengger-Semeru dapat bekerja sama dengan Juanda dengan pintu masuk Taman Nasional
Dinas Pariwisata Kabupaten Malang untuk dapat Bromo Tengger Semeru adalah 110 Km.
menciptakan beberapa daya tarik wisata lain di
zona aman terutama jika gunung sedang berada Kesimpulan
pada status siaga atau wasapada yang menyebabkan Beberapa kesimpulan berdasarkan analisis yang
wisatawan tidak dapat mendaki gunung tersebut.
telah dilaksanakan, antara lain:
Dengan adanya daya tarik lainnya di beberapa
zona aman sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Pemenuhan permintaan angkutan udara di wilayah
Semeru, wisatawan tetap dapat menikmasti wisata Kabupaten Malang dan sekitarnya termasuk
pegunungan atau alam lainnya. untuk kegiatan pariwisatan di Taman Nasional
Stakeholders lainnya tetap harus berkoordinasi Bromo-Tengger-Semeru masih tercukupi melalui
dalam mengembangkan suatu kebijakan. Misalnya, pelayanan Bandar Udara Abdul Rachman Saleh
Dinas Pariwisata Kabupaten Malang dan Dinas di Kabupaten Malang untuk rute Jakarta dan
Perhubungan Kabupaten Malang dapat bekerja Denpasar, untuk rute lainnya baik domestik
sama memberikan pelatihan kepada Pengelola maupun internasional dapat diakomodir melalui
Kendaraan Mobil Jeep dalam memberikan bandar udara terdekat lainnya yaitu dan Bandar
pelayanan kepada wisatawan, selain dengan Udara Juanda di Surabaya.
tetap memprioritaskan aspek keselamatan dalam Permasalahan utama di Bandar Udara Abdul
berkendara. Oleh karena itu, Dinas Perhubungan Rachman Saleh dalam pengembangan obyek
Kabupaten Malang sebaiknya melaksanakan wisata Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru
pengawasan rutin terhadap standar kendaraan adalah kurang adanya integrasi dengan transportasi
mobil jeep yang digunakan termasuk kedisiplinan lanjutan menuju obyek wisata Taman Nasional
supir kendaraan jeep tersebut. Bromo-Tengger-Semeru serta integrasi informasi
Pengelola Bandar Udara Abdul Rachman Saleh- pariwisata bagi wisatawan di bandar udara.
Malang tidak memiliki kekuasaan langsung dalam Transportasi lanjutan yang disediakan hanya taksi
mengembangkan pariwisata Taman Nasional bandara.
Bromo Tengger Semeru, tetapi pengaruhnya sangat Informasi jasa transportasi khususnya yang
kuat dalam mendukung aksesibilitas menuju secara resmi dibina oleh Pemerintah Daerah
lokasi wisata. Untuk mempengaruhi ketertarikan masih terbatas menyebabkan wisatawan mencari
masyarakat untuk berkunjung ke Taman Nasional informasi secara mandiri melalui internet terkait
Bromo Tengger Semeru, Pemerintah Daerah dengan moda transportasi untuk menuju Taman
Kabupaten Malang dapat bekerja sama dengan Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Wisatawan
Pengelola Bandar Udara Abdul Rachman Saleh biasanya menggunakan sewa kendaraan dari travel
dalam hal penyediaan informasi yang menarik agent maupun kendaraan hotel.
dan mudah terlihat oleh wisatawan terkait
pesona Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Meskipun pengembangan Taman Nasional Bromo-
Selain itu, dapat juga disediakan transportasi Tengger-Semeru melibatkan banyak stakeholders
umum seperti medium shuttle bus menuju titik seperti Pengelola Bandar Udara, Balai Besar
point kendaraan jeep dengan biaya yang cukup Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru
terjangkau serta jadwal bus yang cukup sering Kemenhut, Dinas Pariwisata Kabupaten Malang,
dan rutin. Pengembangan tidak hanya di Bandar Dinas Perhubungan Kabupaten Malang, dan
Udara Abdul Rachman Saleh tetapi juga di bandar Komunitas Kendaraan Roda Empat Jeep Bromo-
udara sekitarnya seperti Bandar Udara Juanda Tengger-Semeru Trans namun kebijakan antar
di Surabaya karena wisatawan yang datang ke stakeholder tersebut masih kurang terintegrasi dan
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dapat dapat menimbukan konflik di kemudian hari.

Dukungan Bandar Udara Abdul Rachman Saleh Terhadap Pengembangan Pariwisata Taman Nasional Bromo- 61
Tengger-Semeru, Dedes Kusumawati, Zulaichah
Rekomendasi mountain environments: analysis of the economic
efficiency of cableways in South Tyrol. Journal of
Terdapat beberapa rekomendasi untuk Transport Geography, 36, 1-11.
pengembangan Taman Nasional Bromo-Tengger- [6] Bel, G. (2009). How to compete for a place in the
Semeru, antara lain: World with a hand tied behind your back: the case of
Penyediaan transportasi umum lanjutan yang air transport services in Girona. Tourism Management,
memadai terutama aksesibilitas khusus menuju 30(4), 522–529.
obyek wisata Taman Nasional Bromo-Tengger- [7] Lohmann, Gui and Timothy Duval, David. (2014).
Semeru dari Bandar Udara Abdul Rachman Saleh. Destination morphology: A new framework to
understand tourism-transport issues? Journal of
Perlu peningkatan promosi dalam penyampaian Destination Marketing and Management, 3, 133-136.
informasi resmi terkait kemudahan aksesibilitas [8] Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3
menuju Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek
yang dapat diakses dan dilihat dengan mudah oleh Strategis Nasional.
wisatawan. [9] Ratman, Dadang Rizki. (2016). Pembangunan
Destinasi Pariwisata Prioritas 2016-2019. Paparan
Badan Otoritas Wisata Bromo-Tengger-Semeru Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Pariwisata.
sebagai koordinator antar instansi terkait perlu [10] Hall, D.(1999). Conceptualising tourism transport:
segera menyusun kebijakan pengembangan wisata Inequality and externality issues. Journal of Transport
yang mengakomodir masukan-masukan dari Geography, 7, 181–188.
seluruh instansi terkait. [11] Rietbergen-Mccracken, J.; Narayan, D. ; World Bank
(Editor) (1998). Participation And Social Assessment:
Ucapan Terima Kasih Tools And Techniques. Washington: World Bank.
[12] Project Management Institute. (2013). A Guide
Penelitian ini telah dilakukan dengan baik atas to The Project Management Body of Knowledge.
bantuan dan dukungan pihak seperti Kepala Fifth Edition. Project Management Institute Inc:
UPBU Abdul Rachman Saleh-Malang, Kepala Pennsylvania.
Dinas Pariwisata Kabupaten Malang, Kepala [13] Dinas Pariwisata Kabupaten Malang. (2016). Data
Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru, Kepala Statistik Pariwisata Kabupaten Malang.
Dinas Perhubungan Kabupaten Malang, Ketua [14] UPTD Bandara Abdul Rachman Saleh, 2016.
Komunitas Paguyuban Kendaraan Jeep Bromo- Perkembangan Angkutan Udara Bandar Udara Abdul
Tengger-Semeru Trans, Kapuslitbang Transportasi Rachman Saleh Malang Tahun 2011-2015.
Udara dan rekan-rekan seprofesi di Badan [15] Direktorat Angkutan Udara. (2016). Rute di Bandar
Udara Abdul Rachman Saleh-Malang.
Litbang Perhubungan. Oleh karena itu, kami
menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan
dan dukungannya.

Daftar Pustaka
[1] Begum, Halima. (2014). Tourist’s perceptions toward
the role of stakeholders in sustainable tourism. Social
and Behavioral Sciences, 144, 313-321.
[2] Albalate, Daniel and Bel, Germa. (2010). Torism and
urban public transport: Holding demand pressure
under supply constraints. Tourism Management, 31,
425-433.
[3] Kia Pipike, Joycelyn. (2012). Comparative studi
between Fiji and Papua New Guinea tourism
development: Lessons to learn from Fiji. Social and
Behavioral Sciences, 65, 192-198.
[4] Kaul, R. (1985). Dynamics of tourism: A trilogy,111.
New Delhi: Transportation and Marketing.
[5] Brida, Juan Gabriel and Deidda, Manuela and Pulina,
Manuela. (2014). Tourism and transport systems in

62 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 2017


Lampiran
1. Alun-alun Kota
Malang-Coban Trisula
= 31 km; 1 jam 2
menit.
2. Alun-alun Kota
Pasuruan-Wonokitri =
45 km; 1 jam 30 menit.
3. Alun-alun Kota
Probolinggo-
Cemorolawang = 44
km; 1 jam 25 menit.
4. Alun-alun Kota
Lumajang-Coban
Trisula = 121 km, 3
jam 45 menit.

Gambar L1. Lokasi Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru

Tabel L1. Aksesibilitas Menuju Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru


Akses dan mobilitas antar
Akses Wisatawan Akses dan mobilitas ke lokasi
Akses Wisatawan ke wilayah obyek wisata di dalam
Internasional ke obyek wisata (Pintu Masuk
atau provinsi tujuan wisata kawasan Bromo Tengger
Indonesia Bromo Tengger Semeru)
Semeru
Wisatawan internasional Wisatawan dapat menuju Provinsi 1. Dari Bandar Udara Abdul Wisatawan tidak dapat
dari negara asalnya dapat Jawa Timur dengan langsung Rachman Saleh biasanya melakukan perjalanan antar
menggunakan bandara udara menuju Kota Malang ataupun via wisatawan akan menginap di obyek wisata sekaligus dalam
internasional berikut untuk Kota Surabaya, sebagai berikut: Kota Malang. Wisatawan akan waktu yang sama karena
menuju Kota Malang : 1. Dari Bandar Udara Juanda- menggunakan paket travel yang berbeda jalur yang ditempuh.
1. Dari Bandar Udara Surabaya menggunakan sewa sudah dipesan sebelumnya Sarana transportasi untuk
Juanda-Surabaya mobil/paket travel melalui secara online atau melalui hotel. mobilitas antar obyek wisata
dilanjutkan jalur Kabupaten Pasuruan Wisatawan akan diantar ke titik adalah kendaraan mobil tipe
menggunakan jalur darat atau Kabupaten Probolinggo. kumpul Jeep. Kondisi prasarana jeep.
atau kereta. 2. Dari Bandar Udara Abdul jalan menuju TNBTS sudah baik,
2. Dari Bandar Udara Rachman Saleh-Malang tetapi belum ada sistem informasi
Soekarno Hatta- (wisatawan asal Jakarta dan wisata yang terintegrasi untuk
Banten dilanjutkan Bali) menggunakan sewa mendapatkan sarana transportasi
menggunakan pesawat mobil/paket travel melalui menuju TNBTS maupun tarif
ke Bandar Udara Abdul jalur Kabupaten Malang. resmi dan jadwal yang ditawarkan.
Rachman Saleh-Malang. 3. Wisatawan dari kota Selain itu kurang adanya simbol/
3. Bandar Udara sekitarnya di Pulau Jawa informasi sepanjang jalan untuk
Ngurah Rai- dapat menggunakan kereta menuju TNBTS.
Denpasar dilanjutkan api menuju Kota Malang lalu 2. Dari Kota Surabaya biasanya
menggunakan pesawat lanjut menggunakan sewa wisatawan akan lebih memilih jal-
ke Bandar Udara Abdul mobil/paket travel melalui ur Kabupaten Probolinggo karena
Rachman Saleh-Malang. jalur Kabupaten Malang. prasarana jalan yang bagus (jalan
nasional).

Dukungan Bandar Udara Abdul Rachman Saleh Terhadap Pengembangan Pariwisata Taman Nasional Bromo- 63
Tengger-Semeru, Dedes Kusumawati, Zulaichah
Halaman ini sengaja dikosongkan

64 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai