Anda di halaman 1dari 13

Haryoto Indriatmoko dan Nugro Raharjo : Kajian Pendahuluan Sistem Pemanfaatan Air Hujan JAI Vol.8 No.

1, 2015

KAJIAN PENDAHULUAN SISTEM PEMANFAATAN AIR HUJAN

Introduction Study Of Rain Water Use System

Haryoto Indriatmoko dan Nugro Rahardjo


Pusat Teknologi Lingkungan, BPPT

Abstrak

Air hujan merupakan sumber air yang berlimpah, terutama pada musim penghujan. Sebaliknya bila air
hujan tidak dikelola dengan baik akan dapat menimbulkan bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
Karena itu sangatlah penting untuk mengelola air hujan sebaik-baiknya, yaitu dengan cara menampung
air hujan dan kemudian meresapkannya kembali ke dalam tanah. Banyak Negara sudah membuktikan
hasil yang baik dalam memanfaatkan air hujan untuk berbagai keperluan. Republik Dominika,
Singapura, Jepang, China, Thailand dan Indonesia adalah 6 negara yang telah mempunyai banyak
penerapan pemanfaatan air hujan dengan sangat baik. Air hujan dapat digunakan sebagai sumber air
bersih untuk memenuhi kebutuhan air minum. Upaya pembuatan sumur resapan untuk air hujan agar
meresap kembali ke dalam tanah adalah suatu usaha yang sangat baik untuk memelihara dan
melestarikan potensi air tanah. Disamping itu, infiltrasi air hujan ke dalam tanah juga dapat mencegah
penurunan muka tanah. Karena pentingnya sistem pengelolaan air hujan, maka sebaiknya dimasukkan
dalam edukasi kurikulum dari tingkat dasar hingga sekolah menengah atas. Demikian juga halnya
dengan implementasi pemanfaatan air hujan yang harus didukung oleh peraturan dan regulasi yang
mengikat secara nasional.

Kata Kunci : Pengelolaan air hujan, sumur resapan.

Abstract
Rainwater is an abundant source of water, especially during the rainy season. But otherwise if it is not
managed properly, it can lead to disasters, such as floods or landslides. Therefore it is very important to
harness rainwater by doing the best way, ie by the rain harvesting and then infiltrating the water back
into the ground. Many countries have shown good results in the use of rainwater for various purposes.
Dominican Republic, Singapore, Japan, China, Thailand and Indonesia are 7 countries which have a lot of
implementing rainwater utilization system very well. Rainwater can be used as a source of clean water to
meet the drinking water needs. Artificial recharge for rain water lets the water goes to infiltrate back
into the soil is a powerful effort to maintain and preserve the ground water potential. Besides, infiltration
of rainwater into the soil also can prevent land subsidence. Because of the importance of rainwater
management system, it should be included in the educational curriculum both for elementary to upper
secondary level. Similarly, the obligation for proper implementation must also be supported by adequate
rules or regulations.

Keywords : Rainwater management, artificial recharge.

1. PENDAHULUAN ini makin memburuk pada musim kemarau, sehingga


mengakibatkan timbulnya waterborne diseases
1.1. Latar Belakang (seperti cholera, typhus, penyakit kulit, saluran
pencernaan, dll.) (Samsuhadi, 2009). Dari aspek
Banyak daerah yang mengalami lainnya, perubahan penggunaan lahan dari suatu
kekurangan sumber air bersih karena kuantitas air kawasan yang belum terbangun menjadi kawasan
tanahnya sedikit, kualitas air tanahnya kurang baik terbangun akan menyebabkan berkurangnya lahan
atau sungai yang ada debitnya sedikit. Sedangkan terbuka hijau. Perubahan ini telah nyata
sistem penyediaan air minum dari PDAM belum memberikan dampak terhadap berkurangnya zona
dapat melayani seluruh penduduk yang ada. Kondisi penyerapan air hujan secara alami, sehingga jika
hujan turun maka air hujan akan dengan cepat awalnya mempunyai banyak kesempatan atau
berubah menjadi air limpasan. Air hujan yang peluang untuk meresap ke dalam tanah, namun

1
Haryoto Indriatmoko dan Nugro Raharjo : Kajian Pendahuluan Sistem Pemanfaatan Air Hujan JAI Vol.8 No.1, 2015

akibat perubahan fungsi atau penggunaan lahan, hujan dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-
serta pengerasan lahan, maka kesempatan air untuk hari dan bahkan untuk air minum. Untuk mencapai
meresap ke dalam tanah menjadi hilang atau jauh kualitas sebagai sumber air minum yang tidak
berkurang. membahayakan kesehatan, maka diperlukan
Pengurangan cadangan air tanah sebagai teknologi pengolahan air tepat guna yang sesuai
akibat dari pemakaian air tanah yang berlebihan dengan daerah tersebut.
tidak dapat lagi diganti oleh meresapnya air hujan ke
dalam tanah. Untuk alasan ini, maka diperlukan
suatu usaha meresapkan air hujan ke dalam tanah
seoptimal mungkin, baik secara alami maupun
artifisial (buatan). Di antara pemerintah daerah yang
telah membuat peraturan pembangunan sumur
resapan adalah Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota
Jakarta, yaitu dengan dikeluarkannya SK Gubernur
No. 115 Tahun 2001 tentang pembuatan sumur
resapan di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Keputusan ini bersifat wajib bagi penanggung-jawab
bangunan. Yang dimaksud dengan penanggung-
jawab bangunan tersebut adalah pemilik/penyewa Gambar 1 : Siklus Air dan Pemanfaatan Sumur
bangunan baik perorangan maupun badan hukum Resapan.
yang diberi hak atau kuasa untuk menempati atau
mengelola bangunan tersebut. 1.2. Tujuan dan Sasaran Kegiatan
Sumur resapan adalah sistem resapan
buatan yang dapat menampung air hujan yang Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan
langsung dari atap atau pipa talang bangunan kajian awal atau pendahuluan dalam pemanfaatan
(Sudinda,T, 2009). Resapan dapat berbentuk sumur, air hujan guna keperluan melestarikan air tanah.
kolam resapan, saluran porous dan yang sejenisnya. Berdasarkan kajian awal sistem pemanfaatan air
Proses terjadinya resapan dimulai dari bagian air hujan tersebut, sasaran kegiatan ini diarahkan untuk
hujan yang mengalir melalui saluran penghubung memperoleh perbandingan di berbagai negara
dan masuk tertampung dalam sumur resapan yang tentang sistem pemanfaatan air hujan. Dalam batas-
memungkinkan terjadinya infiltrasi ke dalam tanah. batas tertentu, selanjutnya hasil ini juga untuk
Proses meresapkan air hujan dengan mekanisme disosialisasikan kepada beberapa pemerintah
sumur resapan disebut juga dengan resapan buatan. daerah di Indonesia.
Proses resapan secara alami terjadi pada daerah-
daerah yang porous, misalnya sawah, tanah 1.3. Metodologi
lapangan, permukaan tanah yang terbuka, hutan,
halaman rumah yang tidak tertutup dan lain-lain. Air Tahapan dalam pelaksanaan kegiatan ini
hujan yang jatuh ke permukaan tanah pada awalnya adalah :
akan membasahi tanah, bangunan, tumbuh-  Studi Literatur
tumbuhan dan batuan. Ketika air hujan tersebut Dalam melakukan kajian pendahuluan untuk
jatuh pada daerah yang berpori, maka akan meresap sistem pemanfaatan air hujan di berbagai negara
ke dalam tanah sebagai air infiltrasi dan air tersebut di Asia khususnya, dibutuhkan informasi tentang
semakin lama akan meresap lebih dalam lagi sampai situasi dan kondisi sistem pemanfaatan air hujan
memasuki daerah aquifer dan akhirnya menjadi air di 4 negara di Asia (Singapura, Jepang, China dan
tanah. Thailand), maka studi literatur yang berupa
Berdasarkan masalah yang ada serta informasi terkini di negara-negara tersebut
tuntutan keadaan untuk melestarikan lingkungan, haruslah dilakukan dengan seksama. Untuk
maka dipandang perlu untuk mulai membangun negara Indonesia sendiri literatur di bidang
sarana untuk menampung air hujan dan meresapkan hukum (peraturan dan keputusan kepala daerah
limpahan air hujan ke dalam sumur resapan. Air tertentu) tentang pengelolaan atau pemanfaatan
yang tertampung dalam sarana penampung air air hujan juga sangat bermanfaat untuk dijadikan
dasar-dasar pertimbangan, terutama dalam
pembahasan sistem pemanfaatan air hujan.
Disamping itu berdasarkan literatur yang ada,
beberapa permasalahan yang muncul akibat
tidak dilakukannya sistem pemanfaatan air hujan
juga akan dibahas dalam kajian ini.  Studi Banding
2
Haryoto Indriatmoko dan Nugro Raharjo : Kajian Pendahuluan Sistem Pemanfaatan Air Hujan JAI Vol.8 No.1, 2015

Dalam kajian awal sistem pemanfaatan air hujan permanently without dangerous depletion
akan diungkapkan sejauh mana perbandingan di of the storage reserve”,
4 negara di Asia, yaitu Singapura, Jepang, China yang kemudian dikembangkan oleh Meinzer 1923
dan Thailand, dalam membuktikan bahwa sistem (lihat Freeze dan Cherry, 1979) yang mendefinisikan
pemanfaatan air hujan adalah cara yang baik “safe yield” sebagai :
dan harus diterapkan di masyarakat. Sementara “The rate at which water can be withdrawn
itu di Indonesia walaupun regulasi-regulasi from an aquifer for human use without
tentang sumur resapan sudah disosialisasikan, depleting the supply to the extent that
namun kenyataannya masih sangat lemah dalam withdrawal at this rate is no longer economically
hal monitoring dan penerapannya. Karena itu feasible”.
dengan melakukan studi banding, maka akan Sumberdaya air tanah yang meskipun secara geologi
dapat lebih nyata lagi untuk dapat mengambil memperlihatkan potensi yang besar, memiliki
manfaat positifnya. banyak faktor keterbatasan. Akumulasi dari
keterbatasan ini menghasilkan resultante berupa
 Pembahasan sumberdaya air tanah yang tidak berlanjut, artinya
Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan pemanfaatan air tanah secara jangka panjang atau
dan melaksanakan studi banding, maka tahap permanen, akan menimbulkan masalah negatif jika
berikutnya adalah pembahasan beberapa hal tidak dikelola dengan baik.
tentang pemanfaatan air hujan, khususnya di
Indoneia, berikut dengan contoh 2.2. Penurunan Muka Tanah.
implementasinya.
Dalam beberapa dekade terakhir ini sudah
2. PEMANFAATAN AIR HUJAN DALAM menjadi kenyataan bahwa pemanfaatan air tanah
PENGELOLAAN AIR TANAH yang tidak terkendali mengakibatkan dampak
negatif pada lingkungan (Freeze dan Cherry, 1979).
2.1. Pengelolaan Sumberdaya Air Tanah Di beberapa lokasi di dunia pemompaan air tanah
dari sistem aquifer-aquitar yang tidak terkonsolidasi
Tujuan utama dari pemanfaatan air tanah dengan baik mengakibatkan penurunan muka
adalah sebagai cadangan untuk memenuhi tanah. Poland dan Davis 1969 dan Poland 1972
kebutuhan air bersih, jika air permukaan sudah (lihat Domenico dan Schwartz, 1990) memaparkan
tidak memungkinkan lagi dimanfaatkan, baik secara insiden penurunan muka tanah sebagai akibat
kuantitatif (yang biasanya dilakukan oleh pengambilan cairan dari bawah tanah. Dalam
perusahaan air minum), maupun secara kualitatif pemaparannya insiden penurunan muka tanah ada
karena air permukaan sudah terkotori atau hubungannya dengan produksi minyak dan gas
tercemar sehingga membahayakan untuk bumi. Terdapat tiga kasus ladang minyak
dikonsumsi oleh penduduk secara langsung. Oleh Wilmington di Long Beach, California, dan
karena itu, alternatif pasokan air yang dilakukan mengambilan air tanah yang berlebihan di kota
dengan ekstraksi air tanah sifatnya hanya Meksiko, dan di lembah San Joaquin, California,
sementara dan terbatas pada air tanah dangkal. Amerika Serikat yang memperlihatkan kecepatan
Penggunaan air tanah harus tidak melebihi penurunan muka tanah hampir 1 meter setiap tiga
kapasitas maksimum, yaitu jumlah maksimum air tahun dalam pengamatan selama 35 tahun, yaitu
tanah yang secara teknis dapat diekstraksi tanpa dari tahun 1935 hingga tahun 1970.
mengganggu keseimbangan dan stabilitas pasokan. Jika pemompaan air tanah dapat
Istilah “safe yield” atau batas aman sebagai salah menyebabkan terjadinya kerucut depresi,
satu indikator penggunaan debit air tanah secara sebaliknya secara teoritis kegiatan penyuntikan atau
maksimum didefinisikan pertama kali oleh Lee 1915 pemompaan air ke dalam aquifer dapat menaikkan
(lihat Domenico dan Schwartz, 1990) sebagai muka air tanah atau menaikkan tinggi tekan air
berikut : tanah pada aquifer artesis. Proses ini secara analogi
“The limit to the quantity of water which adalah kebalikan dari proses pemompaan air tanah
can be withdrawn regularly and keluar atau ke atas (Freeze dan Cherry, 1979).
Secara fisik skema ini sudah pernah diterapkan di
beberapa tempat di dunia antara lain di California,
Amerika Serikat (Domenico dan Schwartz, 1990).
Teknologi ini dikenal dengan sebutan “Water
Factory 21”. Air baku yang disuntikkan ke dalam
tanah melalui sumur bor dengan dalam sesuai
dengan letak aquifer air tanah yang menjadi tujuannya. Skema imbuhan buatan (artificial

3
Haryoto Indriatmoko dan Nugro Raharjo : Kajian Pendahuluan Sistem Pemanfaatan Air Hujan JAI Vol.8 No.1, 2015

recharge) ini sudah dioperasikan sejak Oktober 1976 perawatan untuk menghilangkan partikel,
yang terletak di area pesisir Orange County, pertumbuhan mikroba, dan presipitat kimia (zat
California, Amerika Serikat. Proyek ini terdiri atas 23 padat). Sumur injeksi digunakan di banyak negara.
sumur injeksi yang membentang sepanjang 4 mil, Sebagai contoh, sumur tersebut telah menjadi
dengan jumlah volume air yang diinjeksikan bagian penting dari sistem pasokan air di Israel sejak
sebanyak 15 juta galon setiap hari untuk memasok tahun 1956. Masyarakat umumnya memandang
air tanah di kawasan tersebut yang juga sekaligus struktur resapan buatan sebagai cara yang lebih
membendung perambatan intrusi air laut di ramah lingkungan untuk mengelola air, bukan
kawasan pesisir tersebut. membangun bendungan untuk penyimpanan
kelebihan air permukaan. Namun penggunaan
2.3. Pengisian Air Tanah Buatan resapan buatan di setiap lokasi masih harus
menghadapi berbagai hambatan teknis, hukum, dan
Peningkatan tuntutan untuk pemenuhan keuangan.
kebutuhan air dan ditambah dengan keprihatinan
untuk perlindungan lingkungan membutuhkan
berbagai kiat manajemen air yang berinovasi.
Resapan buatan air tanah adalah proses
penambahan air ke aquifer melalui usaha manusia.
Banyak teknik dan tujuan yang berbeda untuk
menciptakan resapan buatan. Berbagai program
kegiatan telah dilaksanakan secara bervariasi, tetapi
biasanya melibatkan air permukaan yang disimpan
dalam aquifer untuk digunakan di waktu
mendatang. Pemulihan dari air tanah yang disimpan
umumnya adalah dengan sarana sumur resapan.
Meskipun maksud dari resapan buatan
pada umumnya adalah untuk meningkatkan
cadangan air tanah agar dapat digunakan
dikemudian hari, kegiatan insidental seperti irigasi, Gambar 2 : Generalisasi Penampang Resapan
pembuangan air hujan, kebocoran saluran, dan pipa buatan Dari Permukaan Tanah Menggunakan
air bocor juga dapat mengakibatkan resapan buatan Surface Spreading Techniques.
air tanah. Mengisi ulang secara buatan dan
penyimpanan aquifer serta pemulihannya adalah Pemilihan lokasi untuk resapan buatan
sistimatika manajemen yang sangat baik dan efektif sangat penting. Keberhasilan sudah dialami di
untuk membantu mengimbangi tuntutan beberapa jenis aquifer. Idealnya, aquifer yang akan
peningkatan pemanfaatan air dan sekaligus menyimpan, dan mengirimkan air dengan jumlah
melakukan upaya konservasi potensi air tanah. yang diinginkan, air resapan yang masuk diusahakan
Berbagai teknik, metode dan keadaan untuk proses untuk tidak mempengaruhi secara signifikan atau
ini sangat luas dan berkembang. tidak menurunkan kualitas kimia air. Selain itu,
Mengisi ulang secara buatan mempunyai permeabilitas aquifer dangkal seharusnya tidak
beberapa bentuk struktur. Salah satunya adalah membatasi infiltrasi dengan permukaan menyebar.
teknik permukaan menyebar (surface spreading Investigasi lokasi (situs) untuk resapan buatan harus
technique). Pengisian buatan dengan teknik ini mencakup pemetaan hidrogeologi aquifer tersebut
melibatkan air cadangan di permukaan di daerah di untuk mengidentifikasi karakteristik aquifer.
mana air bisa meresap ke aquifer dangkal. Teknologi lanjutan dengan menggunakan simulasi
Cekungan yang menebar, bendung di saluran komputer untuk pemodelan aliran air tanah dan
sungai, alur, parit, dan saluran air adalah contoh transportasi akan sangat membantu dalam
resapan buatan umum (lihat Gambar 2). menentukan besaran dan lokasi injeksi.
Teknik injeksi menggunakan sumur untuk Ketersediaan air sering menjadi
implementasi resapan buatan. Sumur injeksi pertimbangan yang paling penting bagi waktu
biasanya memasukkan air langsung ke aquifer resapan buatan. Dalam kebanyakan kasus hal ini
artesis di mana Surface Spreading Techniques tidak berpengaruh kuat terhadap cuaca musiman.
bisa dilakukan. Sumur injeksi juga membutuhkan Biasanya, resapan buatan dengan teknik
penyebaran menggunakan air permukaan tanpa
pengolahan sebagai sumbernya. Sedangkan teknik
injeksi telah menggunakan air yang diolah, yang (dengan air limbah yang biasanya diolah terlebih
disesuaikan untuk kondisi spesifik lokasi. Injeksi dahulu) merupakan pasokan yang lebih stabil dan

4
Haryoto Indriatmoko dan Nugro Raharjo : Kajian Pendahuluan Sistem Pemanfaatan Air Hujan JAI Vol.8 No.1, 2015

tidak bergantung pada musim. Pada musim 2.4.1. Deskripsi Teknis


penghujan, kondisinya bisa sangat berbeda. Curah
hujan yang sangat besar dan tidak adanya bidang- Sebuah sistem pemanfaatan air hujan
bidang atau ruang terbuka hijau untuk peresapan terdiri dari tiga elemen dasar, yaitu area koleksi,
air hujan akan dapat menyebabkan banjir. sistem alat angkut, dan fasilitas penyimpanan.
Setidaknya ada 4 upaya yang dapat dilakukan untuk Tempat penampungan dalam banyak kasus adalah
menanggulangi banjir, yaitu: atap rumah atau bangunan. Luas efektif atap dan
a. Mengoptimalkan penampungan air. bahan yang digunakan dalam membangun atap
b. Penerapan sumur resapan. mempengaruhi efisiensi pengumpulan dan kualitas
c. Penataan lahan yang tepat dan penghijauan. airnya. Sebuah sistem pengangkutan biasanya
d. Melakukan evaluasi drainase. terdiri dari talang atau pipa sebagai sarana
pengaliran air hujan yang jatuh di atas atap untuk
Uraian mengenai keempat upaya tersebut dapat terkumpul dan mengalir ke suatu tempat
dijelaskan pada bagian berikut. penyimpanan atau tangki air penyimpan. Baik
drainpipes dan permukaan atap harus terbuat dari
2.4. Penampungan Air Hujan bahan kimia lembam seperti kayu, plastik,
aluminium, atau fiberglass, untuk menghindari efek
Penerapan suatu teknologi Pemanfaatan buruk pada kualitas air. Air akhirnya disimpan dalam
Air Hujan (PAH) yang tepat memungkinkan tangki penyimpanan atau tadah, yang juga harus
pemanfaatan air hujan dan sangat bermanfaat terbuat dari bahan inert, seperti beton bertulang,
dalam banyak kasus sumber daya air yang fiberglass, atau stainless steel yang merupakan
diperlukan. Pemanfaatan air hujan diperlukan di bahan yang cocok. Tangki Penyimpanan dapat
daerah yang memiliki curah hujan yang signifikan, dibangun sebagai bagian dari bangunan, atau
namun sistem pasokan air secara konvensional dan mungkin dibangun sebagai unit terpisah letaknya
terpusat tidak berfungsi dengan baik, dan juga di agak jauh dari gedung. Gambar 3 menunjukkan
daerah di mana kualitas air permukaan atau air skema dari sistem tangkapan atap di Republik
tanah yang kurang baik. Curah hujan tahunan Dominika.
berkisar antara kurang dari 500 mm sampai lebih
dari 1500 mm dapat ditemukan di sebagian besar 2.4.2. Pemanfaatan air hujan di Singapura
negara Amerika Latin dan Karibia. Sangat sering
sebagian besar hujan turun selama beberapa bulan Di Singapura, Changi Airport menggunakan
per tahun, dengan curah hujan sedikit atau tidak sistem pengumpulan dan memanfaatkan air hujan,
ada selama bulan-bulan yang tersisa. Ada negara- yang menyumbang 28-33% dari total air yang
negara di mana distribusi tahunan dan regional digunakan, serta menghasilkan penghematan
curah hujan juga berbeda secara signifikan. sekitar $ 390.000 (Dollar Singapura) per tahun.
Selama lebih dari tiga abad, tangkapan dan Potensi untuk menggunakan atap sebagai daerah
penyimpanan tadah atap telah menjadi dasar tangkapan sudah sangat tinggi. Sistem yang
penyediaan air rumah tangga di pulau-pulau kecil di dikembangkan ini merupakan hasil penelitian yang
Karibia. Selama Perang Dunia II, beberapa lapangan intensif dan terencana sangat baik. Singapura
udara juga berubah menjadi tangkapan air hujan. membuat program komputer yang sederhana untuk
Meskipun penggunaan sistem penangkapan air dikembangkan dan diaplikasikan berkaitan dengan
hujan dengan atap telah menurun di beberapa gambar nomogram daerah atap, ukuran tangki dan
negara, namun diperkirakan masih lebih dari roofwater yang harus tersedia. Dengan demikian
500.000 orang di kepulauan Karibia bergantung setiap ada pengembangan bangunan, maka dengan
setidaknya sebagian pada pasokan air hujan cepat dapat ditentukan berapa volume air hujan
tersebut. Selanjutnya, area besar dari beberapa yang dapat ditangkap dan dialirkan dalam tangki-
negara di Amerika Tengah dan Selatan, seperti tangki air penyimpan air hujannya. Gambar 4
Honduras, Brasil, dan Paraguay, penggunaan air dari memberikan ilustrasi sistem penangkapan air hujan
hasil pemanenan air hujan merupakan sumber di bandara Changi di Singapura.
penting pasokan air untuk keperluan rumah tangga,
terutama di daerah pedesaan. 2.4.3. Pemanfaatan air hujan di Tokyo, Jepang

Di Tokyo sebuah arena Sumo-gulat di kota


Sumida menggunakan air hujan dalam skala besar.
Atap 8.400 m2 di arena ini berfungsi sebagai daerah

5
tangkapan permukaan untuk sistem pemanfaatan air hujan sebagai sumber utama pasokan air. Dibuat
air hujan. Sistem saluran mengumpulkan air hujan penggalian 20 meter kubik tanah liat dan
ke tangki penyimpanan sebesar 1.000 m 3 di bawah dikonstruksi berjajar tangki air bawah tanah di
tanah dan air hujan yang sudah tertampung tanah untuk menyimpan aliran permukaan. Metode
tersebut digunakannya untuk menyiram toilet dan tersebut sudah sangat umum di daerah ini. Usaha
pendingin udara. Melalui contoh ini, banyak fasilitas ini tidak bisa selalu membantu ketersediaan air yang
umum baru termasuk Balai Kota yang sudah mulai cukup dan orang-orang terpaksa untuk berjalan jauh
memperkenalkan sistem pemanfaatan air hujan. ke sungai untuk mengambil air atau bergantung
Pada tingkat masyarakat, fasilitas pemanfaatan air pada truk tangki air dari pemerintah.
hujan sederhana dan unik, "Rojison", telah didirikan
oleh penduduk setempat di distrik Mukojima Tokyo
untuk memanfaatkan air hujan yang dikumpulkan
dari atap rumah-rumah pribadi untuk penyiraman
kebun, pemadam kebakaran dan air minum dalam
keadaan darurat.

Gambar 3 : Skematik Sistem Pemanfaatan Air Hujan Gambar 5 : "Rojison", Fasilitas Pemanfaatan Air
Dari Atap. Hujan Yang Sederhana Dan Unik Di Tingkat
Masyarakat Desa Di Jepang.

Gambar 4 : Skema Sistem Pemanfaatan Air Hujan Di


Bandara Changi Singapura.
Gambar 6 : Skema Sistem Pemanfaatan Air Hujan Di
Gansu, China.
2.4.4. Penampungan Air Hujan di Propinsi Gansu,
China
The Gansu Research Institute meluncurkan
proyek 1-2-1 untuk pemeliharaan air dengan
Provinsi Gansu terletak di dataran tinggi
dukungan dari pemerintah sementara. Proyek-
Loess di China tengah. Di wilayah ini curah hujan
proyek ini didasarkan pada uji coba tes, pada demo
tahunan sangat variabel dengan 60% dari curah
plant dan proyek pilot yang dilaksanakan sejak
hujan tahunan terjadi di 3 bulan antara bulan Juli
tahun 1988. Setiap keluarga diberikan dengan satu
dan September. Rata-rata curah hujan tahunan
unit atap (yang terbuat dari tanah liat) sebagai area
adalah sekitar 300 milimeter. Secara tradisional,
tangkapan, dua tangki air dan terpal plastik untuk
masyarakat Provinsi Gansu selalu tergantung pada
pengumpulan limpasan air hujan pada satu area.
Tangki tanah liat tradisional Shuijiao diperbaiki
dengan melapisinya dengan semen atau lempeng
logam yang melekat pada dinding tanah tersebut.
11
Tangki yang dipasang di atap dan halaman dan dilengkapi dengan
disemen untuk menggantikan daerah tangkapan tutup, keran, dan 2.4.6. Penerapan
tanah polos. Sebuah parit kemudian dibuat tirisan. Ukuran yang sistem
disekitarnya yang paling populer adalah pemanfaatan
berfungsi sebagai menggunakannya 2.000 liter, dengan air hujan di
sarana pengaliran secara eksklusif untuk biaya 750 Baht, dan Indonesia
untuk mengumpulkan minum dan memasak. menyimpan air hujan
air hujan dan air hujan Orang disana lebih suka cukup untuk sebuah Indonesia
yang tertampung air hujan dari pada air rumah tangga (dengan adalah daerah tropis
dapat digunakan untuk lainnya semata-mata anggota enam orang) yang cukup tinggi
menyiram sayuran di karena rasanya. Untuk selama musim kering curah hujannya,
lahan pertanian rakyat pedesaan di yang berlangsung bahkan di dunia
mereka. Cara Ini Thailand umumnya hingga enam bulan. Indonesia termasuk
sederhana, efektif dan menggunakan dalam 5 negara yang
murah, sehingga setidaknya dua sumber terbanyak potensi air
pendekatan proyek ini air. Air hujan yang tawarnya. Namun
telah membantu lebih ditampung dalam demikian potensi air
dari 200.000 keluarga tangki guci, serta air hujan yang besar
dan memastikan tanah dangkal dari sering menjadi
bahwa sekitar satu juta tabung sumur. masalah dibanyak
orang memperoleh, Pembangunan lebih tempat. Luapan air dari
bukan saja jumlah air dari 10 juta guci sungai sering
yang cukup, tetapi juga forrocement dengan menimbulkan banjir.
Hujan yang lebat dan
lama sering
menimbulkan tanah
longsor dan genangan
air akibat saluran
drainase tidak mampu
menampung air hujan.
Seorang tenaga ahli
dari Jepang, Makoto
hasil tanaman yang kapasitas beragam Murase, bersama
baik. untuk penyimpanan air Kelompok Raindrops,
hujan di Thailand telah dalam Air Hujan dan
2.4.5. Jar-sistem menunjukkan potensi Kita, Panduan Praktis
pemanfaatan dan kesesuaian sistem Pemanfaatan Air Hujan
hujan di tangkapan sebagai (2008), menyampaikan
Thailand teknologi pasokan air 100 cara untuk
utama pedesaan. memanfaatkan air
Thailand hujan, yang biasanya
terletak di sabuk tropis Gambar 7 : Stoples dilakukan oleh
dunia. Memiliki curah Atau Guci masyarakat Jepang
hujan melimpah, Penyimpan Air (117) dan masyarakat
musim hujan berawall Hujan. dunia (7). Negara yang
dari Mei hingga pernah dikunjungi
Oktober, ketika negara Pemanfaatan antara lain Bostwana,
ini mengalami monsun air hujan dengan guci Kenya, Hawaii,
barat daya. Curah hampir digunakan oleh Indonesia dan
hujan tahunan berkisar semua rumah individu Tanzania. Pada tanggal
dari 102 cm di timur dan dengan demikian 1-6 Agustus 1994,
laut hingga lebih dari mereka memiliki akses Tokyo Internasional
380 cm di di sepanjang tahun Rainwater Utilization
semenanjung. untuk air bersih. Wadah Conference
Secara tradisional didatangkan dalam mengadakan
orang mengumpulkan berbagai kapasitas dari Konferensi dengan
air hujan untuk 100 sampai 3.000 liter tema “Rainwater

11
Utilization Saves the hujan tidak 198 :
Earth – Form a diragukan akan
Friendship with mengatasi = −
Raindrops in Cities “. “Kekeringan Kota
Konferensi ini dan Banjir Kota”.
Keterangan:
mencari jalan untuk c. Pemanfaatan air
H = Kedalaman air (m)
untuk menyelaraskan hujan adalah
Q
hujan dengan tanggung jawab
rencana internasional
=
pembangunan kota. bersama yang
Sebagai hasilnya, lima mempertimbang
D
poin berikut - kan
e
ditetapkan: “pembangunan
b
a. Penduduk di berkelanjutan”
i
Asia, Amerika kota-kota.
t
Latin dan Afrika d. Pemanfaatan air
akan terus hujan secara
m
memadati kota langsung
a
besar dan dihubungkan
s
sebagai dengan polusi
u
hasilnya, kota udara dan hujan
k
akan asam.
menghadapi e. Menciptakan
(
masalah budaya air hujan
m
“Kekeringan baru di mana
3
Kota dan Banjir kota dapat hidup
/
Kota” seperti dengan lebih
d
yang dihadapi harmonis dimana
t
Tokyo, Jakarta hujan
)
dan lainnya. diperlukan.
b. Pelajaran bahwa
F
Tokyo telah Untuk
belajar membangun suatu
=
sepenuhnya sumur resapan agar
menolak hujan dapat memberikan
F
dan membuang kontribusi yang
a
air hujan ke got, optimum diperlukan
k
dan kearifan metoda perhitungan
t
baru Tokyo sebagai berikut
o
dalam teknik (Sunjoto, 1992):
r
pemanfaatan air
a. Menghitung debit minum, minimal bagi G
masuk sebagai para siswa di dalam e
fungsi lingkungan pesantren. o
karakteristik luas m
atap bangunan Tabel 1 : Tabel e
dengan formula Geometrik Sumur
n sumu t
rasional (Q=CIA, Resapan. r
Q=debit masuk, i
C=Koefisien Aliran c
(jenis atap),
I=Intensitas (
Hujan, A=Luas m
atap). )
b. Menghitung kedalama r optimum, K
ang r seb i b y
difo8)mulakan aga erikut (Formula Sunjoto =
11
(1)
P j
e e
r n
m i
e s
a
b f
i u
l n
i g
t s
a i
s
d
t a
a n
n
a p
h o
l
( a
m
/
l
d
e
t
t
)
a
k
R

= s
u
R m
a u
d r
i
u p
s a
d
s a
u
m j
u a
r r
a
( k
m
) s
T = Durasi aliran (dt) a
c. E l
v i
a n
l g
u
a p
s e
i n

11
g a
a k
r a
u n
h

g m
u u
n l
a t
i
m
e w
n e
e l
n l
t
u s
k y
a s
n t
e
k m
e ”
d .
a
l Jika akan untuk memanfaatkan air
a membangun sebuah hujan dan sekaligus
m sumur resapan dengan mengkonservasi air
a profil sumur seperti tanahnya. Bahkan
n yang disajikan pada dalam aplikasi di
Tabel 1, maka berbagai daerah telah
t perhitungan kedalaman dilakukan paduan antara
e sumur efektif dapat penampungan air hujan,
r dihitung dengan sumur resapan dan
k menggunakan formula pengolahan air hujan
o Sunjoto, dimana Faktor untuk memenuhi
r Geometri (F) tersebut kebutuhan air minum
e disesuaikan dengan bagi suatu komunitas
k bentuk-bentuk secara terbatas. Pusat
s potongan membujur Teknologi Lingkungan,
i sumur resapan yang BPPT telah
akan dibangun. mengaplikasikan
d Berdasarkan program paduan
e pengalaman berbagai tersebut di Pandeglang,
n negara yang telah tepatnya di Pesantren
g menerapkan sumur Daar El Fallah. Sistem
a resapan dan telah penampungan air hujan
n menunjukkan yang diterapkan dapat
keberhasilan program dilihat pada Gambar 8.
m tersebut, maka Dengan
e Pemerintah Indonesia kapasitas bak PAH yang
n telah mengeluarkan cukup besar, maka
g berbagai peraturan dan manfaatnya sangat
g perundang-undangan berarti, yaitu pada saat
u yang mengharuskan musim kemarau, air
n aplikasi sumur resapan hujan tersebut dapat

11
digunakan sebagai air seperti di
baku untuk kebutuhan Republik
air Dominika,
Singapura,
3. KESIMPULAN DAN Jepang, China,
SARAN Thailand dan
Indonesia.
3.1. Kesimpulan 4. Aplikasi
pemanfaatan
1. Air hujan air hujan di
sebenarnya suatu
adalah suatu komunitas
anugerah alam masyarakat
yang berlimpah tertentu
dan merupakan merupakan
sumber air yang bukti sarana
selayaknya edukasi positif
dimanfaatkan baik bagi
secara arif oleh masyarakat itu
manusia, sendiri maupun
terutama pada pemerintah
musim daerah
penghujan. setempat.
2. Pengelolaan
dan
pemanfaatan
air hujan yang
baik (dengan
sumur resapan)
akan membawa
manfaat yang
sangat besar,
yaitu sebagai
sumber air
bersih atau air
minum,
mencegah
bencana banjir,
tanah longsor,
mencegah
penurunan
muka tanah
dan sekaligus
melakukan
konservasi air
tanah.
3. Pemanfaatan
air hujan
sebagai sumber
air untuk
pemenuhan
kebutuhan air
minum maupun
air bersih sudah
dilakukan sejak
dulu di
berbagai
belahan dunia,
11
Gambar 8 : Gambar Disain Sumur PAH Dan Sumur Resapan Di Pesantren Di Daar El Fallah, Pandeglang.

Tabel 2 : Volume Sumur Resapan Pada Kondisi Tanah dalam tanah diwajibkan membuat sumur
Permeabilitas Rendah (SK. Gub DKI Jakarta No. 20 resapan yang dilengkapi dengan pemanenan air
Th. 2013). hujan.
3. Program konservasi air tanah pada khususnya
dan konservasi sumberdaya air pada umumnya
perlu dijadikan bagian dari kurikulum di sekolah
dari tingkat dasar hingga menengah atas, agar
setiap murid dapat memahami perlunya
mengelola sumberdaya air sesuai dengan
tingkatan kemampuannya. Dengan demikian
pada gilirannya, pengetahuan ini akan dibawa
ke lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan
diharapkan dapat berbuat sesuatu untuk
mengkonservasi sumberdaya air.
3.2. Saran

1. Perlu diadakan sosialisasi tentang pemanfaatan


air hujan secara lebih luas dan intensif yang
melibatkan sebanyak mungkin unsur
pemerintah, swasta dan masyarakat.
2. Selayaknya dikaji betul untuk menerapkan
peraturan yang lebih mengikat, misalnya di
setiap pesantren, perkantoran ataupun
perumahan yang membutuhkan air minum Gambar 9 : Pembangunan/Konstruksi PAH Dan Sumur
serta gedung perkantoran dan gedung-gedung Resapan Di Pesantren Daar El Fallah, Pandeglang.
yang mengokupasi lahan dan dengan tutupan
lahan yang menghalangi meresapnya air ke
Air Tanah. Dalam Seminar Memasyarakatkan
Penggunaan Air tanah di Wilayah Jakarta
Seefisien Mungkin. Jakarta, 26 Oktober 1994.
 Dinas Pertambangan Daerah Tingkat I Jawa
Tengah dengan Direktorat Geologi Tata
Lingkungan. 1995. Pengamatan Resapan Air
bawah Tanah daerah Semarang dan
Sekitarnya. Semarang. Proyek Pengawasan
dan Pengendalian Pengambilan Air Bawah
Tanah di Kodya Semarang, Surakarta
Gambar 10 : Sosialisasi PAH Dan Sumur Resapan Kabupaten semarang, Kendal dan Sukohardjo.
Kepada Para Siswa Di Pesantren Daar El Fallah.  Kalsim, D.K. 2007. Catatan Kuliah Hidrologi
Teknik Lanjutan. Jurusan Sipil dan Lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA IPB.Bogor.
 Kirpich, P.Z.1940. Time of Concentration of
 Anonim – 16. 1983. Masterplan for Jakarta Small Agricultural watershed. Civil
water supply development project. Interim Eng.:10:362.
Report. Desember 1983. JICA. Jakarta  Kurniatun Hairiah et al.,2004. Ketebalan
 Anonim – 17. 1997. Injection. Water Factory seresah sebagai indikator Daerah Aliran
21. http://www.ocwd.com/wf 21_09.htm. Sungai (DAS) sehat. World Agroforestry
Orange County Water District. Centre, Bogor.
 Anonim – 18. Wilayah. 2000. Studi Banjir di  Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
Wilayah Kamal – Cengkareng – Kapuk. Brosur, Sumur Resapan Buatan Air Hujan.
Propinsi DKI Jakarta. Puslitbang Teknologi Jakarta, Dinas Pertambangan DKI, 2010.
Sumber Daya Air Departemen Pemukiman  Samsuhadi. 2009. Pemanfaatan Air Tanah
dan Prasarana. Jakarta. jakarta. Jurnal Air Indonesia. Vol 5. No 1. Juni
 Anonim – 2. 1974. Undang-Undang Republik 2009. Pusat Teknologi Lingkungan. Deputi
Indonesia Nomor 11 Tahun 1974 Tentang TPSA. BPPT. Jakarta
Pengairan.  Sudinda, Teddy. Dkk. 2009. Kajian dan
 Anonim – 4. 2004. Undang Undang Republik Penerapan Teknologi Artificial Recharge Air
Indonesia Nomor 7 tahun 2004 tentang Tanah Dalam untuk Mengatasi Banjir dan
Sumberdaya Air. Kekeringan. Prosiding Workshop Teknologi
http://sda.kimpraswil.go.id/info/uu.asp Imbuhan Buatan untuk Mengatasi Banjir dan
 Anonim – 5. 1996. Peta Geologi Tata Kekeringan. Deputi Bidang Pendayagunaan
Lingkungan Indonesia. Lembar: DKI Jakarta. dan Pemasyarakatan IPTEK. Kementrian
Direktorat Geologi Tata Lingkungan. Bandung. Negara Riset dan Teknologi. Jakarta. Oktober
 Chow, Van Te. 1960. Handbook of Applied 2009.
Hydrology. McGraw-Hill Book Co., Inc. N.Y.  Sunjoto. 1992. Brosur Sistem Drainase Air
 Cordery,I. 1976, Evaluation And Improvement Hujan Berwawasan Lingkungan. Yogyakarta.
of Quality Characteristics of Urban Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Stormwater. New South Wales, Australia, The  SK Gubernur DKI Jakarta Raya No. 20 Tahun
University of New South Wales School Of Civil 2013 tentang Sumur Resapan.
Engineering.  Wisler, C.O., and E.F. Brater. 1959. Hydrology.
 Deny, J. 1994. Kelestarian Imbuhan Air Tanah John Wiley & Sons, Inc., New York.
Dengan Memanfaatkan Teknologi Konservasi

Anda mungkin juga menyukai