02 Agustus 2017
1
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Jl. Raya Dramaga, Kampus IPB Dramaga, PO BOX 220, Bogor, Jawa Barat Indonesia
*
Penulis korespondensi: fikalimaklas@gmail.com
ABSTRACT
The daily activities of human can not be separated from mobilization. Roads are the most common used
land transportation by the community to perform daily mobility, so that the volume of vehicles passing
through this road should be supported by road pavement on the roads it passes. A well condition roads
pavement would made the traffic flew smoothly. Based on this matter, it was necessary to research about
the strength of pavement. This study aimed to calculate the strength of the Bogor - Ciawi - Sukabumi toll
road and compare it with other roads. The analysis was conducted based on AASHTO 1993 and SNI Pd
T-14-2003 on the concrete pavement roadmap planning. Based on the calculation, the strength of Bogor -
Ciawi - Sukabumi Toll Road was 62.525.083 ESAL. It meaned that this road was planned to withstand
510.204.680 ton cumulative axle load during 20 years of the plan life. Referring to SNI Pd T-14-2003,
Bogor - Ciawi - Sukabumi Toll Road was suitable to be made with rigid pavement. The strength of Bogor
Toll Road - Ciawi - Sukabumi is bigger than Jakarta - Cikampek toll road.
81
JSIL | Maklas dkk. : Analisis Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan pada Proyek Pembangunan Jalan Tol
bertujuan untuk menerima dan menahan Jalan jalan tol Bogor - Ciawi – Sukabumi
beban langsung dari lalu lintas (Hamirhan dengan jalan lain.
2005). Perkersan dengan memperhunakan
aspal sebagai pengikat disebut perkerasan METODOLOGI
lentur, dan perkerasan dengan
menggunakan semen sebagai bahan Penelitian ini dilaksanakan pada
pengikat disebut perkerasan kaku. Lapisan bulan April hingga Juli 2017. Lokasi
perkerasan yang menggabungkan penelitian terletak di proyek pembangunan
perkerasan kaku dan perkerasan lentur jalan tol Bogor- Ciawi - Sukabumi seksi 1
dinamakan perkerasan komposit paket 1 dengan kontraktor PT. Waskita –
(Sukirman 2003). Wika KSO yang terletak diantara Ciawi –
Perkerasan jalan dalam kondisi Cigombong, Jawa Barat (Gambar 1).
baik akan membuat arus lalu lintas Peralatan yang digunakan pada penelitian
berjalan dengan lancar. Hal tersebut juga adalah laptop/komputer yang dilengkapi
berlaku sebaliknya dimana apabila Ms. Office 2010, Data sekunder yang
perkerasan jalan rusak, lalu lintas akan diperoleh dari ringkasan uji tanah dan data
sangat terganggu. Pemeliharaan desain perkerasan yang akan dilakukan di
perkerasan merupakan praktek penting proyek pembangunan jalan tol Bogor -
untuk menjaga dan memulihkan kapasitas Ciawi - Sukabumi seksi 1 yang telah
struktural perkerasan. Pemeliharaan dilakukan oleh kontraktor PT. Waskita –
perkerasan juga berguna untuk menjaga Wika KSO. Analisis dilakukan
perkerasan jalan pada kondisi baik, aman berdasarkan peraturan AAHSTO 1993 dan
dengan cara ekonomis. Pentingnya SNI Pd T-14-2003.
pemeliharaan perkerasan telah meningkat Prosedur penelitian mencangkup
seiring peningkatan volume kendaraan pengambilan data, pengolahan, dan
dan beban roda mereka meningkat dalam analisis. Diagram penelitian dapat dilihat
sistem jalan raya (Kang et al. 2010). pada Gambar 2. Data yang digunakan
Indonesia telah mempunyai pada penelitian ini adalah data sekunder.
peraturan serta pedoman dalam Data sekunder ini didapatkan dari pihak
perencanaan struktur tebal perkerasan pelaksana yaitu berupa rngkasan uji tanah
jalan raya yang merupakan hasil dan data desain perkerasan yang akan
modifikasi dan penyesuaian dari negara dilakukan di proyek pembangunan jalan
maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan tol Bogor - Ciawi - Sukabumi seksi 1 yang
Australia (Aris et al. 2015). Salah satu telah dilakukan oleh kontraktor PT.
metode yang dikenal adalah metode Waskita – Wika KSO. Data sekunder
AAHSTO dari Amerika Serikat yang lainnya yang dibutuhkan adalah peraturan
biasa digunakan sebagai pedoman. AAHSTO (1993), dan SNI Pd T-14-2003
Metode ini digunakan untuk menentukan tentang perencanaan perkerasan jalan
tebal perkerasan yang dibutuhkan untuk beton semen.
menopang lalu lintas diatasnya. Data lain yang digunakan adalah
Berdasarkan hal tersebut metode ini juga data curah hujan untuk menentukan
dapat digunakan untuk menentukan koefisien drainase. Data curah hujan
kekuatan jalan yang penting untuk menggunakan data hasil pengamatan
diketahui agar jalan selalu dalam keadaan stasiun BMKG di Citeko. Stasiun
baik.Penelitian ini bertujuan menghitung pengamat Citeko dipilih karena stasiun
kekuatan jalan tol Bogor - Ciawi – tersebut merupakan yang terdekat dengan
Sukabumi dan membandingkan kekuatan lokasi penelitian.
82
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 02 No. 02 Agustus 2017
Gambar 1 Lokasi proyek Seksi 1 jalan tol ruas Ciawi – Cigombong / Lido
83
JSIL | Maklas dkk. : Analisis Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan pada Proyek Pembangunan Jalan Tol
Spesifikasi
Perbandingan semen/air W/C (%) 37,5 45,0 54,1 59,1 70,0 - 40,0
Kuat tekan minimum pada umur 28 415 290 210 145 105 500 375
hari dengan tes silinder (kg/cm2)
.
Data pada RKS akan menentukan menggunakan dowel dan tie bar sebagai
kualitas dan mutu bahan yang digunakan alat transfer beban. Dowel berupa batang
selama proses pekerjaan. Data hasil uji baja tulangan polos maupun profil, yang
material ataupun uji lab yang digunakan digunakan sebagai sarana
dalam pekerjaan juga digunakan untuk penyambung/pengikat pada beberapa jenis
memastikan material yang digunakan sambungan pelat beton perkerasan jalan
memenuhi ketentuan yang terdapat pada (Nuri 2014). Dowel berfungsi sebagai
RKS. penyalur beban pada sambungan, yang
Koefisien transfer beban (J) dipasang panjang terikat dan separuh
merupakan faktor yang digunakan dalam panjang dilumasi atau di cat untuk
perancangan perkerasan kaku untuk memberikan kebebasan bergeser
memperhitungkan kemampuan struktur (Gautama 2014).
perkerasan beton dalam mentrasfer atau Jalan Tol Bogor - Ciawi –
mendistribusikan beban yang melintas Sukabumi tidak didesain menggunakan
diatas sambungan atau retakan tulangan sebagai penguat jalan.
(Hardiyatmo 2011). Jalan Tol Bogor - Berdasarkan hal tersebut Jalan Tol Bogor
Ciawi – Sukabumi didesain - Ciawi – Sukabumi termasuk dalam
84
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 02 No. 02 Agustus 2017
85
JSIL | Maklas dkk. : Analisis Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan pada Proyek Pembangunan Jalan Tol
86
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 02 No. 02 Agustus 2017
87
JSIL | Maklas dkk. : Analisis Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan pada Proyek Pembangunan Jalan Tol
88
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 02 No. 02 Agustus 2017
diketahui dengan cara mengalikan nilai Aris M. N. A., Simbolan G., Setiadji B.
ESAL dengan faktor ekivalensinya H., Supriyono. 2015. Analisis
sebesar 8,16 ton, sehingga didapat Jalan Perbandingan Perencanaan Tebal
Tol Bogor - Ciawi – Sukabumi Perkerasan Jalan Lentur
direncanakan untuk menahan beban Menggunakan Beberapa Metode
gandar kumulatif 510.204.680 ton selama Bina Marga Studi Kasus: (Ruas
20 tahun umur rencana. Mengacu pada Jalan Piringsurat – Batas Kedu
SNI Pd T-14-2003, perkerasan kaku Timur) . Jurnal Karya Teknik
efektif dikerjakan untuk perencanaan Sipil. 4(4): 380 – 393.
ESAL > 30.000.000. Berdasarkan hal Azis R, Asrul. 2014. Pengantar Sistem
tersebut Jalan Tol Bogor - Ciawi – dan Perencanaan Transportasi.
Sukabumi sudah sesuai untuk dibuat Yogyakarta (ID) : Deepublish
dengan perkerasan kaku. Sebagai [BSN] Badan Standardisasi Nasional.
pembanding, digunakan hasil penelitian 2003. Pedoman Perencanaan
(Ferdian et al. 2008) yang meneliti tentang Perkerasan Jalan Beton Semen.
perkerasan Jalan Tol Jakarta – Cikampek SNI Pd T-14-2003. Jakarta (ID):
yang memiliki kekuatan jalan terbesar BSN.
sebesar 57.323.116 ESAL. Hal tersebut Darmadi. 1990. Analisis Hidrograf Satuan
menunjukkan Jalan Tol Bogor - Ciawi – Berdasarkan Parameter Fisik DAS.
Sukabumi direncanakan memiliki [Disertasi]. Bogor (ID): Institut
kekuatan lebih besar dibanding Jalan Tol Pertanian Bogor
Jakarta – Cikampek. [DPU] Departemen Pekerjaan Umum.
1971. Peraturan Beton Indonesia
1971 (PBI 71) Dirjen Cipta Karya.
KESIMPULAN
Jakarta (ID) : Departemen
Simpulan yang dapat diambil Pekerjaan Umum.
adalah (1) Berdasarkan perhitungan yang [DPU] Departemen Pekerjaan Umum.
telah dilakukan didapat kekuatan Jalan 2013. Manual Desain Perkerasan
Tol Bogor - Ciawi – Sukabumi sebesar Jalan Nomor 02/M/BM.2013.
62.525.083 ESAL atau 596.204.680 ton Jakarta (ID) : Departemen
beban gandar kumulatif selama 20 tahun Pekerjaan Umum.
umur rencana. Nilai tersebut menyatakan Ferdian T., Prasasya A., Subagio B. S.,
bahwa Jalan Tol Bogor - Ciawi – Hendarto S. 2008. Analisis
Sukabumi sudah efektif menggunakan Struktur Perkerasan Lentur
perkerasan kaku berdasarkan SNI Pd T- Menggunakan Program Everseries
14-2003. (2) Kekuatan Jalan Tol Bogor - dan Metoda AASHTO 1993 Studi
Ciawi – Sukabumi memiliki kekuatan kasus: Jalan Tol Jakarta-
jalan lebih besar dibandingkan dengan Cikampek. Jurnal Teknik
Jalan Tol Jakarta – Cikampek. Sipil. 15(3): 133-142.
Gautama G. 2017. Efektivitas Penggunaan
Rigid Pavement (Sta 140+ 000
DAFTAR PUSTAKA S/D Sta 140+ 400) pada Ruas
[AASHTO] American Association of Jalan Tol Bakauheni–Terbanggi
State Highway Officials. Besar Provinsi Lampung. TAPAK
1993. Guide for Design of [Teknologi Aplikasi Konstruksi]:
Pavement Structures. Washington Jurnal Program Studi Teknik Sipil.
DC (US): AASHTO. 6(2) : 175 - 189
89
JSIL | Maklas dkk. : Analisis Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan pada Proyek Pembangunan Jalan Tol
90