Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“ SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLINGUISTIK “


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Psikolinguistik
Dosen Pengampu : Dr. Asia M, S.S., M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok: I (Satu)

1. RISMA NURFADILLAH ( 200505501017 )


2. HAMRINA DWIJAYA SAPUTRI ( 200505501019 )
3. ST. HAJRAH FEBRINA (200505501009)
4. NURUL UL FIYAH ( 200505502011 )

KELAS PBSD.B 2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA DAERAH

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
anugerah-Nya kepada Kami semua, sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas ini
dalam bentuk makalah dengan sedaya mampu Kami. Kami juga berterima kasih
kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Psikolinguistik " Dr. Asia M, S.S., M.Pd”
yang telah memberikan Kami inspirasi atau motivasi sehingga Kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.

Dalam pembuatan tugas makalah ini, akan membahas sebuah makalah yang
berjudul tentang “Perkembangan Sejarah Psikolinguistik”Sebagai Tugas
Kelompok pemenuhan Mata Kuliah Psikolinguistik. Sebagai penulis, Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan
makalah ini, untuk itu Kami mengaharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari saudara/saudari, demi mengembangkan dan menyempurnakan isi
makalah ini di masa yang akan datang.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, akhir kata saya ucapkan Terima
Kasih

Makassar,7 September 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ii


DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3Tujuan Penulisan Makalah ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 2
2.1 Sejarah Perkembangan Psikolinguistik ............................................................. 2
BAB III PENUTUP..................................................................................................... 7
3.1Kesimpulan.......................................................................................................... 7
3.2Saran .................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meskipun nama/istilah psikolinguistik baru muncul tahun 1954 dalam buku


Thomas A. Sebeok dan Charles E. Osgood yang berjudul Psychholiungstics : A
Survey of Theory and Research Problems, namun sebenarnya sejak zaman
panini, ahli tata bahasa dari India, dan Sokrates ahli filsafat dari Yunani,
pengkajian bahasa dan berbahasa telah dilakukan oleh orang. Pada abada yang
silam terdapat dua aliran filsafat yang aling bertentangan dan sangat
mempengaruhi perkembangan linguistik dan psikologi.
Pada awal mulanya, psikolinguistik bermula dari adanya pakar linguistik yang
berminat pada psikologi, dan adanya pakar psikologi yang berkecimpung
dalam lingusitik dan pakar psikologi, dan kemudian munculah pakar-pakar
psikolinguitik sebagai diiplin mandiri.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapatdi dalam makalah ini yaitu:


Bagaimana sejarah perkembangan psikolinguistik?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah perkembangan


psikolinguistik

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Psikolinguistik

A. Psikologi Dalam Linguistik

Dalam sejarah kajian linguistik ada sejumlah pakar linguistik yang menaruh
perhatian besar pada psikologi. Von Humboldt (1767-1835), telah mencoba
mengkaji hubungan antara bahasa (linguistik) dengan pemikiran manusia
(psikologi). Caranya, dengan membandingkan tata bahasa dari bahasa-bahasa
yang berlainan dengan tabiat-tabiat bangsa-bangsa penutur bahasa itu.
Tampaknya, Von Humboldt sangat dipengaruhi oleh aliran rasionalisme. Dia
menganggap bahasa bukanlah bahasa bukanlah sesuatu yang sudah siap untuk
dipotong-potong dan diklasifikasikan eperti aliran empirisme. Menurut Von
Humboldt bahasa itu merupakan suatu kegiatan yang memiliki prinsip-prinsip
sendiri.
Ferdinand de Saussure (1858-1913). Beliau memperkenalkan tiga istilah
tentang bahasa yaitu language (bahasa yang pada umumnya bersifat abstrak)
langue (bahasa tertentu yangbbersifat abstrak) dan parole (bahasa sebagai
tuturan yang bersifat konkret). Dia menegaskan objek kajian linguistik adalah
langue, sedangkan objek kajian psikologi adalah parole. Hal ini dikatakannya
karena dia beranggapan segala sesuatu yang ada dalam bahasa itu pada
dasarnya bersifat psikologis.
Edward sapir (1884-1939). Menurut Sapir, psikologi dapat memberikan dasar
ilmiah yang kuat dalam pengkajian bahasa. Beliau juga mengkaji hubunganb
bahasa (linguistik) dengan pemikiran (psikologi). Dari kajian itu beliau
berkesimpulan bahwa bahasa, terutama stukturnya, merupakan unsur yang
menentukan struktur pemikiran manusia.
Leonard Bloomfield (1887-1949), dalam usahanya menganalisis bahasa telah
dipengaruhi oleh dua aliran psikologi yang saling bertentangan, yaitu
mentalisme dan behaviorisme. Disini beliau berpendapat bahwa berbahasa

2
dimulai dari melahirkan pengalaman yang luar biasa, terutama sebagai
penjelmaan dari adanya tekanan emosi yang sangat kuat.
Otto Jespersen tlah menganalisis bahasa menurutt psikologi mentalistik yang
juga sedikit berbau behaviorisme, bahasa bukanlah uatu wujud dalam
pengertian suatu benda, melainkan uatu fungsi manusia sebagai lambang-
lambang di dalam otak yang melambangkan pemikiran atau yang
membangkitkan pikiran.

B. Lingusitik dalam Psikologi

Dalam sejarah perkembangan psikologi ada sejumlah pakar yang menaruh


perhatian pada linguistik. John Dewey (1859-1952), beliau telah mengkaji
bahasa dan perkembangannya dengan cara menafsirkan analisis linguistik
bahasa kanak-kanak berdasarkan prinip-prinsip psikologi. Jadi dengan
pengkajian kelas kata berdasarakan pemahaman kanak-kanak kita akan dapat
menentukan kecenderungan akal (mental) kanak-kanak yang dihubungkan
dengan perbedaan linguistik.
Karl Buchler, beliau menyatakan bahasa manusia itu mempunyai tiga fungsi,
yang disebut Kungabe adalah tindakan komunikatif yang diwujudkan dalam
bentuk verbal. Appel adalah permintaan yang ditujukan kepada orang lain.
Sedangkan Darstellung penggambaran pokok masalah yang dikomunikasikan.
Disini bahasa dipandang sebagai simbol atau lambang. Dalam penggunaan
bahasa salah satu dari ketiga fungsi itu mungkin lebih domina namun,
dartellung merupakan fungsi yang paling umum.
Wundt (1832-1920). Orang pertama yang mengembangkan secara sistematis
toeri mentalistik bahasa. Beliau menyatakan bahwa bahasa adalah alat untuk
melahirkan pikiran. Wundt berpendapat bahwa pada mulanya bahasa lahir
dalam bentuk gerak-gerik yang dipakai untuk melahirkan peraaan-perasaan
yang sangat kuat secara tidak sadar. Lalu terjadilah pertukaran antara
komponen-komponen perasaan ini dengan komponen-komponen akal
mentalisme.
Watson (1878-1958), menempatkan perilaku atau kegiatan berbahasa sama
dengan perilaku atau kegiatan lainnya. Pada mulanya Watson hanya
menghubungkan perlikau berbahasa yang implisit, yakni terjadi didalam
pikiran, dengan yang eksplisit, yakni yang berupa tuturan.
3
Weiss, mengakui adanya aspek mental dalam bahasa. Namun, karena
wujudnya tidak memiliki kekuatan fisik, maka wujudnya itu sukar dikaji atau
ditunjukan. Weiss juga telah mengemukakan sejumlah masalah yang harus
dipecahkan oleh linguistik dan psikologi yang dilihat dari sudut behaviorisme,
yaitu sebagai berikut
1. Bahasa merupakan suatu kumpulan respons yang jumlahnya tidak terbatas
terhadap suatu stimulus
2. Pada dasarnya perilaku bahasa menyatukan anggota suatu masyarakat ke
dalam organisasi gerak saraf
3. Perilaku bahasa adalah sebuah alat untuk mengubah dan meragam-
ragamkan kegiatan seorang sebagai hasil warisan dan hasil perolehan
4. Bahasa dapat merupakan stimulus terhadap suatu respons atau sebaliknya
5. Respons bahasa sebagai stimulus pengganti untuk benda dan keadaan yang
sebenarnya

C. Kerja Sama Psikologi dan Linguistik

Kerja sama secara langsung diantar disiplin lingusitik dan psikologi


sebenarnya sudah dimulai sejak 1860, yaitu oleh Heyman Steinthal, seorang
ahli psikologi yang beralih menjadi ahli lingustik, dan Moritz Lazarus eorang
ahli linguitik yang beralih menjadi ahli psikologi. Menurut Steinhal, sebuah
ilmu psikologi tidak mungkin dapat hidup tanpa sebuah ilmu bahasa. Juga
dikatakannya bahwa satu-satunya jalan untuk masuk kedalam akal manusia
adalah melalui hukum-hukum asal bahasa dan bukan melalui pancaindra
manusia. Dasar-dasar psikolinguistik menurut beberapa pakar di dalam buku
yang disunting oleh Osgood dan Sebeok adalah sebagai berikut :
1. Psikolinguistik adalah suatu teori linguistik berdasarkan bahasa yang di
anggap sebagai sebuah sistem elemen yang berhubungan erat.
2. Psikolinguistik adalah satu teori pembelajaran (menurut teori
behaviorisme( berdasarkan bahasa yang di anggap sebagai satu sistem tabiat
dan kemampuan yang menghubungkan isyarat dengan perilaku.
3. Psikolinguistik adalah satu teori informasi yang menganggap bahasa
sebagai sebuah alat untuk menyampaikan suatu benda.

4
D. Psikolinguistik sebagai Disiplin Mandiri

Dalam teorinya, Leshley menyatakan bahwa lahirnya suatu ucapan


bukanlah merupakan pertalian serentetan respons yang datangnya dari luar,
melainkan merupakan suatu kejadian akal yang serentak dan struktur sintaksis
ucapan itu hanyalah secara tidak langsung dihubungkan dengan bentuk
urutannya.
Miller mencoba memperkenalkan teori linguistik baru yang dirumuskan
oleh Chomsky yaitu teori generatif transformai kepada para pakar psikologi
yang belum menyadari adanya perkembangan yang sangat pesat dalam studi
bahasa yang telah dicapai oleh lingusitik untuk memupuk jalan kearah kerja
sama selanjutnya.
Pada awal perkembangannya, psikolinguistik sangat berbau
neobehaviorisme terutama yang mencoba menerangkan bahasa menurut
kerangka Stimulus-Respons yang tidak mentalis. Inilah tujuan utama
psikolinguistik dewasa ini yang bersifat kognitif, yang mengikuti satu evaluasi
dalam pengkajian bahasa.

E. Tiga Generasi dalam Psikolingusitik

A. Psikolinguistik Generasi Pertama


Psikolinguistik generasi pertama adalah pikolinguistik dengan para pakar
yang menulis artikel dalam kumpulan karangan. Sebeok sebagai dua tokoh
linguistik generasi pertama titik pandangnya berkaitan dengan aliran
behaviorisme (aliran perilaku) atau lebih tepat lagi dengan aliran
neobehaviorisme. Namun, psikolinguistik memang dianalisis oleh Osgood dan
Sebeok tetap bergayut dengan proses perilaku dari aliran behaviorisme.
L. Bloomfield yang menerima dan menerapkan terori-teroti perilaku dalam
analisis bahasa. Teknik analisis bahasa dan pandangannya tentang hakikat
bahasa sama dengan pandangan dan teori psikologi yang berlaku. Aliran
behaviorsme dalam psikologi merupakan suatu aliran empiris, pandangan ini
juga diterapkan dalam proses pemerolehan bahasa.
B. Psikolinguistik Generasi Kedua
Untuk dapat memahami lebih baik psikolinguistik generasi kedua melalui
pernyataan G.S Miller dan Noam Chomky adalah sebagai berikut :

5
1. Dalam komunikasi verbal, tidak semua ciri-cirin fisiknya jelas dan tidak
semua ciri-ciri yang terang dalam ujaran mempunyai representai fisik.
2. Makna sebuah tuturan tidak boleh dikacaukan dengan apa yang
ditujukannya. Makna adalah sesuatu yang sangat kompleks yang
menyangkut anathubungan simbol-simbol atau lambang-lambang satu
respons yang terpenggal-penggal terlalu menyederhanakan kekayaan
makana atau makna secara keseluruhan
3. Makna sebuah ujaran bukannalh makna dari kata-kata yang tersusun
memahami makna sebuah ujaran berarti memahami apa yang ada dalam
otak sipenutur.
4. Struktur sintaksis sebuah kalimat terdiri dari satuan-satuan yang
menentukan interaksi antar makna-makna kata yang terdapat dalam kalimat
tersebut.
5. Jumlah kalimat dan jumlah makna yang diejawantahkan dengan bahasa
terbatas jumlahnya.
6. Harus dibedakan antara penndeksripsian sebuah bahasa dan pendksripsian
pemakai bahasa.
7. Adanya komponen biologis yang bear untuk menentukan kemampuan
berbahasa

C. Psikolinguistik Generasi Ketiga


Psikolinguistik generasi kedua menyatakan bahwa analisis mereka bahasa
telah melampaui batas kalimat. Namun, kenyataannya analisis mereka hanya
sampai pada anlisis hubungan antara kalimat dan pada kalimat saja, belum
sampai pada wacana. Beberapa konsep yang berhubungan dengan analisis
topik-topik telah diintroduksikan, namun tetap tidak ada kelanjutannya.

Ciri-ciri psikolinguistik generasi ketiga adalah sebagai berikut :


1. Orientasi mereka kepada psiokologi, tetapi bukan psikologi perilaku.
2. Keterlepasan mereka dari kerangka “psikolinguistik kalimat” dan
keterlibatan dalam psikolinguistik yang berdasarkan situasi dan konteks.
3. Adanya satu pergeseran dari analisis mengenai proses ujaran yang abstrak
ke satu analisis psikologis mengenai komunikasi dan pemikiran.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada awal perkembangannya, psikolinguistik sangat berbau


neobehaviorisme terutama yang mencoba menerangkan bahasa menurut
kerangka Stimulus-Respons yang tidak mentalis. Inilah tujuan utama
psikolinguistik dewasa ini yang bersifat kognitif, yang mengikuti satu
evaluasi dalam pengkajian bahasa.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat menjadi salah satu refrensi dan membantu
para pembaca, kritik dan saran kami harapkan agar kedepannya dapat lebih
baik lagi.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://egyrumasta.blogspot.com/2017/03/makalah-sejarah-
perkembangan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai