Anda di halaman 1dari 5

RESUME

RESPIRASI

Disusun oleh:
NAMA : HADI PRAMONO
STAMBUK : A 221 18 006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2018
A. PERBEDAAN RESPIRASI DAN TRANSPIRASI
Proses respirasi pada dasarnya adalah proses pembongkaran zat makanan
sumber energi (umumnya glukosa) untuk memperoleh energi kimia berupa ATP atau
bisa dikatakan respirasi adalah proses oksidasi senyawa organik menjadi CO2 dan
H2O dengan menghasilkan energi yang biasa disebut dengan proses pernapasan.
Sedangkan proses transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari
jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata,
lubang kutikula, dan lentisel dengan kata lain transpirasi adalah proses penguapan
pada tumbuhan.

B. SISTEM PERNAPASAN HEWAN


1) Sistem Pernapasan pada Ikan
Ikan adalah hewan yang hanya dapat hidup di air ikan akan nernapas
dengan insang yang terdapat pada sisi kiri dan kanan kepala. Insang dimiliki
oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran lembaran tipis berwarna
merah muda dan selalu lembab. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan
air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan
ekspirasi. Pada fase inspirasi, O2 dari air masuk ke dalam insang kemudian O2
diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang
membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah
dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar
tubuh.
2) Sistem Pernapasan pada Amphibi
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan
paruparu. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di
air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karna tipis
dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Selain bernapas
dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini
dimungkinkan karna kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung
banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Selain bernapas
dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paruparu
walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia. Katak mempunyai
sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler
darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk-bentuk seperti
kantungsehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga
mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.
3) Sistem Pernapasan pada Reptil
Pada umumnya hewan kelas Reptilia bernapas dengan paru-paru. Selain
dengan paru-paru, kura-kura dan penyu pengambilan oksigen dibantu oleh
lapisan kulit tipis dengan bayak kapiler darah yang ada di sekitar kloaka.
Kloaka merupakan muara bersama saluran reproduksi, saluran ginjal, dan
saluran pencernaan makanan. Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan
dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan
beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran
gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif. Pada kadal, kura-kura, dan buaya
paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa belahan yang membuat paru-
parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada beberapa jenis kadal misalnya
bunglon Afrika mempunyai pundi-pundi hawa cadangan yang memungkinkan
hewan tersebut melayang di udara.
4) Sistem Pernapasan pada Aves
Burung dapat terbang dengan sayapnya yang digerakkan oleh otot-otot
dada. Penggunaan otot-otot dada sewaktu terbang akan menggangu
pengambilan napas oleh paru-paru. Oleh karena itu,selain memiliki paru-paru,
burung mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut kantung udara. Pada
burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-
paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang
dilindungi oleh tulang rusuk. Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru
(inspirasi) disebabkan adanya kontraksi otot antartulang rusuk (interkostal)
sehingga tulang rusuk bergerak keluar dan tulang dada bergerak ke bawah. Atau
dengan kata lain, burung mengisap udara dengan cara memperbesar rongga
dadanya sehingga tekanan udara di dalam rongga dada menjadi kecil yang
mengakibatkan masuknya udara luar. Udara luar yang masuk sebagian kecil
tinggal di paru-paru dan sebagian besar akan diteruskan ke pundi- pundi hawa
sebagai cadangan udaraUdara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada
saat udara (O2) di paruparu berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan
sayapnya. Saat sayap mengepak atau diangkat ke atas maka kantung hawa di
tulang korakoid terjepit sehingga oksigen pada tempat itu masuk ke paru-paru
dan sebaliknya.

C. SISTEM PERNAPASAN TUMBUHAN TINGKAT TINGGI


Tumbuhan tingkat tinggi umumnya memiliki daun yang berwarna hijau atau
bisa disebut dengan tumbuhan hijau. Begitupun sebaliknya, tumbuhan yang tidak
tergolong tumbuhan hijau termasuk dalam tumbuhan rendah. Tumbuhan hijau adalah
tumbuhan yang memiliki  zat hijau daun atau yang biasa disebut dengan klorofil. Alat
pernapasan pada tumbuhan hijau adalah stomata (mulut daun) yang terletak di
permukaan daun bagian atas bawah dan di bagian lintesil yakni celah-celah antarsel
yang terdapat pada bagian akar atau batang. Respirasi terjadi pada seluruh sel yang
hidup, khususnya di Mitokondria. Proses ini bertujuan untuk membangkitkan energi
kimia (ATP). ATP dibentuk dari penggabungan ADP + Pi (fosfat anorganik) dengan
bantuan pompa H+-ATP-ase, dalam rantai transfer elektron yang terdapat pada
membran mitokondria. Peristiwa aliran elektron dan atau proton (H+) dalam rantai
tranfer elektron pada dasarnya adalah peristiwa Reduksi – Oksidasi (Redoks). Oleh
sebab itu, pembentukan ATP yang digerakkan oleh energi hasil oksidasi dan
perbedaan proton antara ruang antar membran dengan membran sebelah dalam
mitokondria disebut fosfotilasi oksidatif. Teori pembentukan ATP oleh gradient
proton ini dicetuskan oleh Piter Mitchell yang dikenalkan dengan teori
Chemiosmotik. Teori ini mendapatkan hadiah nobel tahun 1987. Respirasi pada
tumbuhan pada dasarnya sama dengan hewan, namun juga ada kekhasannya. Proses
respirasi pada dasarnya adalah proses pembongkaran zat makanan sumber energi
(umumnya glukosa) untuk memperoleh energi kimia berupa ATP. Namun demikian,
zat sumber energi tidak selalu siap dalam bentuk glukosa, melainkan masih dalam
bentuk cadangan makanan, yaitu berupa sukrosa atau amilum. Karena itu zat tersebut
harus terlebih dahulu di bongkar secara hidrolitik. Setelah tersedia glukosa di dalam
sel, selanjutnya glukosa siap dibongkar. Pembongkaran terjadi dalam beberapa tahap,
tergantung ketersediaan O2. Tahapan pembongkaran dalam keadaan O2 cukup
(aerobik) meliputi glikolisi, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs dan sistem transpor
elektron.

Anda mungkin juga menyukai