Anda di halaman 1dari 6

RESUME

RESPON DAN KORDINASI

Disusun oleh:
NAMA : HADI PRAMONO
STAMBUK : A 221 18 006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2018
A. RESPON DAN KORDINASI PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
a) Respon dan Kordinasi pada Tumbuhan
Koordinasi adalah merupakan suatu sistem yang mengatur atau
mengkoordinir segala aktivitas biologis tubuh organisme, terutama terhadap
perubahan-perubahan lingkungannya baik eksternal maupun internal sehingga
organisme itu selalu dalam keadaan normal dan harmonis. Sistem koordinasi
terdiri dari gabungan dua sistem yaitu sistem syaraf dan hormon atau endokrin.
Sistem ini umumnya terdapat pada hewan/manusia, sedangkan pada tumbuhan
hanya ada sistem hormon.
b) Respon dan Kordinasi pada Hewan
Sistem Koordinasi merupakan sistem saraf (pengaturan tubuh) berupa
penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan
perintah untuk memberi tanggapan rangsangan atau sistem yang mengatur kerja
semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi pada
hewan meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem endokrin(hormon).
Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini
tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-
beda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam
kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan)
antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan
sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar
atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan
tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf
terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan
(impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
B. KORDINASI PADA SISTEM SARAF
a) Sistem Saraf pada Manusia
Tubuh manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang masing-masing mempunyai
fungsi tertentu. Agar organ-organ tubuh dapat bekerja sama dengan baik, diperlukan
adanya koordinasi (pengaturan). Pada manusia dan sebagian besar hewan, koordinasi
dilakukan oleh sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormon. Dalam bab ini hanya
akan dibahas tentang sistem saraf . Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas
tubuh. Iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan. Untuk menanggapi
rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang
bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
b. Konduktor (Penghantar impuls), dilakukan oleh sistem saraf itu sendiri. Sistem
saraf terdiri dari sel-sel saraf yang disebutneuron.
c. Efektor, adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan. Efektor yang paling
penting pada manusia adalah otot dan kelenjar (hormon).
1. Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf tersusun oleh sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan
dalam menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian utama
yaitu badan sel, dendrit dan neurit (akson).
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Inti sel berfungsi sebagai
pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel.
c. Neurit (akson)
Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Neurit
dibungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung myelin yang terdiri atas
perluasan membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi untuk isolator dan pemberi
makan sel saraf. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh selubung mielin.
Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya
rangsangan.
2. Macam-macam Neuron (Sel Saraf)
a. Saraf sensorik
saraf sensorik adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari reseptor (indra)
ke saraf pusat(otak dan sumsum tulang belakang).
b. Saraf motorik
saraf motorik adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari saraf pusat
susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).
c. Saraf konektor
saraf konektor adalah saraf yang menghubungkan rangsangan (impuls) dari saraf
sensorik ke saraf motorik.

4. Susunan Sistem Saraf Manusia


A. Sistem saraf pusat
1) Otak
Otak merupakan pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di
rongga tengkorak dan dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang disebut meninges.
Selaput paling luar disebut duramater, paling dalam adalah piamater dan yang tengah
disebut arachnoid. Di antara ketiga selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang
berfungsi untuk mengurangi benturan atau goncangan. Peradangan yang terjadi pada
selaput ini dinamakan meningitis. Penyebabnya bisa karena infeksi virus. Otak
manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebellum) dan sumsum lanjutan.
a) Otak besar (cerebrum)
Otak besar memiliki permukaan yang berlipat-lipat dan terbagi atas dua belahan.
Belahan otak kiri melayani tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan melayani
tubuh sebelah kiri. Otak besar berfungsi sebagai pusat kegiatan-kegiatan yang
disadari seperti berpikir, mengingat, berbicara, melihat, mendengar, dan bergerak.
b) Otak Kecil (Cerebellum)
Otak kecil terletak di bawah otak besar bagian belakang. Susunan otak kecil seperti
otak besar. Terdiri atas belahan kanan dan kiri. Belahan kanan dan kiri otak kecil
dihubungkan oleh jembatan Varol. Otak kecil berfungsi untuk mengatur
keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot-otot ketika kita bergerak.
c) Sumsum lanjutan
Sumsum lanjutan (medula Oblongata) terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam
yang berwarna kelabu karena banyak mengandung badan sel-sel saraf dan lapisan
luar berwarna putih karena berisi neurit (akson). Sumsum lanjutan berfungsi sebagai
pusat pengendali pernapasan, menyempitkan pembuluh darah, mengatur denyut
jantung, mengatur suhu tubuh dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak disadari.

2). Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)


Sumsum tulang belakang terdapat memanjang di dalam rongga tulang
belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas tulang pinggang ke dua.
Sumsum tulang belakang juga dibungkus oleh selaput meninges. Bila diamati secara
melintang, sumsum tulang belakang bagian luar tampak berwarna putih (substansi
alba) karena banyak mengandung akson (neurit) dan bagian dalam yang berbentuk
seperti kupu-kupu, berwarna kelabu (substansi grissea) karena banyak mengandung
badan sel-sel saraf.
Sumsum tulang belakang berfungsi untuk:
a) menghantarkan impuls dari dan ke otak,
b) memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks.
B. Sistem saraf tepi
1) Sistem saraf somatis
Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar Proses yang dipengaruhi
saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak
menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini. Misalnya ketika
kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak
menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan
mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.
Sistem saraf somatis terdiri atas :
a. Saraf otak (saraf cranial), saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari
otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini
berjumlah 12 pasang.
b. Saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), saraf sumsum tulang belakang
berjumlah 31 pasang . Saraf sumsum tulang belakang berfungsi untuk meneruskan
impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari sistem saraf
pusat ke semua otot rangka tubuh.

2) Sistem saraf autonom (tak sadar)


Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang bekerjanya
tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem saraf autonom
mengendalikan kegiatan organ-organ dalam seperti otot perut, pembuluh darah,
jantung dan alat-alat reproduksi.
Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu:
a. Sistem saraf simpatik
b. Sistem saraf parasimpatik

Anda mungkin juga menyukai