Anda di halaman 1dari 7

RESUME

PEWARISAN SIFAT

Disusun oleh:
NAMA : HADI PRAMONO
STAMBUK : A 221 18 006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2018
A. PERSILANGAN MONOHIBRID
Persilangan Monohibrid (Mono artinya satu, hybrid artinya persilangan) adalah
persilangan antara dua individu dengan satu sifat beda. Hukum I Mendel disimpulkan
dari persilangan monohibrid. Hukum I Mendel disebut sebagai hokum segregasi
(pemisahan). Contohnya: persilangan antara tanaman kacang ercis berbiji kuning
dengan kacang ercis berbiji hijau.
Berikut contoh persilangannya:
P (Parental) : biji kuning >< biji hijau
(KK) (kk)
Gamet : K k
F1 : Kk
Jika F1 di silangkan sesamanya (F1 >< F1)
P : Kk >< Kk
Gamet : K,k >< K,k
Keturunan F2 diatas dapat ditentukan dengan menggunakan tabel Punnet, sebagai
berikut:
F2 K k
K KK Kk
( biji kuning ) ( biji kuning )
k Kk Kk
( biji kuning ) ( biji hijau )
Maka perbandingan fenotipe dari F2 nya adalah :
Biji kuning : Biji hijau = 3 : 1
Sedangkan untuk perbandingan genotipe dari F2 nya adalah :
KK : Kk : kk  =  1 : 2 : 1

B. PERSILANGAN DIHIBRID
Persilangan Dihibrid (Di artinya dua, hibrid artinya persilangan) yaitu
persilangan antar dua individu dengan dua sifat beda. Contohnya yaitu persilangan
antara tanaman kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning dengan tanaman kacang
ercis berbiji kisut berwarna hijau.
Contoh persilangannya seperti berikut ini:
P (Parental) : biji bulat, warna kuning >< biji kisut, warnahijau
(BBKK) (bbkk)
Gamet : BK bk
F1 : BbKk
Jika F1 di silangkan sesamanya (F1 >< F1)
P : BbKk >< BbKk
Gamet : BK, Bk, bK, bk >< BK, Bk, bK, bk
Maka, F2 dari persilangan tersebut dapat ditentukan juga dengan menggunakan tabel
Punnet sebagai berikut:
F2 BK Bk bK bk
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
(bulat, kuning) (bulat, kuning) (bulat, kuning) (bulat, kuning)
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
(bulat, kuning) (bulat, hijau) (bulat, kuning) (bulat, hijau)
bK BbKK BbKk bbKK Bbkk
(bulat, kuning) (bulat, kuning) (kisut, kuning) (kisut, hijau)
bk BbKk Bbkk bbKk Bbkk
(bulat, kuning) (bulat, hijau) (kisut, kuning) (kisut, hijau)
Dari tabel diatas, maka didapatkan rasio (perbandingan) fenotipe dari F2, yaitu:
Bulat kuning : bulat hijau : kisut kuning : kisut hijau = 9 : 3 : 3 : 1
Dan untuk rasio genotipe dari F2 adalah:
BBKK : BBKk : BbKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk =
1:2:2:4:1:2:1:2:1

C. PENGGOLONGAN SIFAT
Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari induk (orang tua)
kepada keturunannya (anak). Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat ini
disebut genetika. Sifat-sifat suatu makhluk hidup diwariskan melalui sel kelamin
jantan dan sel kelamin betina. Bagian sel yang bertanggung jawab terhadap
penurunan sifat ini terdapat di bagian inti sel (nukleus). Di dalam inti sel terdapat
kromosom. Kromosom merupakan benang-benang halus yang berfungsi sebagai
faktor pembawa sifat keturunan. Di dalam kromosom terdapat substansi pembawa
sifat keturunan yang terdiri atas senyawa kimia yang disebut gen. Gen berfungsi
sebagai penentu sifat-sifat suatu makhluk hidup. Kromosom dan gen inilah yang
mengendalikan pewarisan sifat pada makhluk hidup.
1) Kromosom
Kromosom adalah materi genetik yang berupa benang-benang halus (kromatin) yang
berfungsi sebagai pembawa informasi genetik kepada keturunannya. Setiap inti sel
suatu makhluk hidup memiliki dua jenis kromosom yaitu kromosom tubuh
(autosom) dan kromosom kelamin (gonosom).
2) Gen
Komposisi dan susunan gen-gen di dalam tubuh makhluk hidup disebut genotipe.
Genotipe setiap makhluk hidup berbeda-beda yang dapat menentukan sifat-sifat suatu
makhluk hidup tersebut. Pada dasarnya, genotipe adalah sifat pada makhkuk hidup
yang tidak terlihat. Genotipe inilah yang nantinya akan memunculkan sifat
fenotipe. Fenotipe adalah sifat pada makhluk hidup yang dapat terlihat. Sifat fenotipe
merupakan perpaduan antara sifat genotipe dan lingkungannya.

D. GENETIKA
1) DNA
DNA adalah suatu molekul besar kompleks yang terdiri dari dua pita panjang yang
saling berpilin membentuk heliks ganda, dengan setiap pitanya merupakan suatu
polimer dari ratusan hingga ribuan nukleotida. Setiap nukleotida ini terdiri dari gula
pentosa deoksiribosa, gugus fosfat dan basa nitrogen. Fungsi DNA meliputi
membawa informasi genetik, memiliki peran dalam pewarisan sifat, mengekspresikan
informasi genetik, menyintesis molekul kimia lain dan menduplikasikan diri atau
bereplikasi.
Adapun proses replikasi DNA adalah sebagai berikut:
1. Dua rantai DNA dibuka oleh enzim helikase (no.9) dengan bantuan enzim
topoisomerase (no.11).
2. Rantai tunggal DNA dilekati oleh protein-protein pengikat untaian tunggal
(no.10) dengan tujuan mencegah terbentuk kembalinya heliks ganda.
3. Enzim RNA primase (no.6) menggabungkan nukelotida-nukleotida menjadi
primer RNA, yaitu potongan pendek dari RNA.
4. Molekul DNA polymerase (no.3 dan 8) melekat pada untaian tunggal DNA
dan bergerak di sepanjang untaian itu kemudian membentuk untaian DNA baru.
5. DNA ligase (no.4) menyambungkan fragmen-fragmen tersebut.
2) RNA
RNA adalah makromolekul polinukleotida berupa rantai tunggal atau ganda yang
tidak berpilin seperti halnya DNA. RNA banyak terdapat pada ribosom atau
sitoplasma dan keberadaannya tidak tetap karena mudah terurai dan harus dibentuk
kembali. Struktur RNA meliputi gula pentosa ribosa, gugus fosfat dan basa nitrogen. Fungsi
RNA yaitu berperan dalam proses sintesis protein di dalam sel. Akan tetapi, pada beberapa
jenis virus, RNA berperan seperti DNA untuk membawa informasi genetik.
Macam-macam RNA adalah sebagai berikut:
1) RNA genetik, yaitu RNA yang berperan seperti DNA dalam membawa
informasi genetik. RNA tipe ini hanya ada dalam beberapa jenis virus.
2) RNA nongenetik, yaitu RNA yang hanya berperan dalam proses sintesis
protein. RNA tipe ini ada dalam organisme yang memiliki DNA. Ada tiga
macam RNA nongenetik, yaitu:
a) RNA duta (mRNA), rantai tunggal panjang yang tersusun atas ratusan
nukleotida. RNA ini terbentuk melalui proses transkripsi di dalam inti sel oleh
DNA. Fungsi dari mRNA adalah sebagai pembawa kode genetik (kodon) dari
inti sel ke sitoplasma.
b) RNA pemindah (tRNA), rantai tunggal pendek yang dibentuk DNA di
dalam inti sel kemudian diangkut ke sitoplasma. Fungsi dari tRNA adalah
sebagai penerjemah kodon dari mRNA dan pengangkut asam-asam amino dari
sitoplasma ke ribosom.
c) RNA ribosom (rRNA), rantai tunggal, tidak bercabang, serta fleksibel
pada ribosom yang dibentuk DNA di dalam inti sel. Jumlahnya lebih banyak
daripada mRNA ataupun tRNA. Fungsi dari rRNA adalah sebagai mesin
perakit polipeptida pada sintesis protein.
E. MEKANISME PENGGOLONGAN SIFAT
Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala
seluk beluknya secara ilmiah. Orang yang dianggap sebagai "bapak genetika" adalah
johan gregor mendel. Orang yang pertama mempelajari sifat-sifat menurun yang
diwariskan dari sel sperma adalah haeckel (1868). Blendel mempelajari hereditas
pada tanaman kacang ercis (pisum sativum) dengan alasan:
1. Memiliki pasangan-pasangan sifat yang menyolok.
2. Biasanya melakukan penyerbukan sendiri (self polination).
3. Dapat dengan mudah diadakan penyerbukan silang.
4. Segera menghasilkan keturunan.
Galur murni adalah vanetas yang terdiri dari genotip yang homozigot. Simbol "f" (=
filium) menyatakan turunan, sedang simbol "p" (=parentum) menyatakan induk.
Hibrida (bastar) adalah keturunan dari penyerbukan silang dengan sifat-sifat beda
——> jika satu sifat beda disebut monohibrida, jika 2 sifat beda disebut dihibrida dst.
Dominan adalah sifat-sifat yang tampak (manifes) pada keturunan. Resesif adalah
sifat-sifat yang tidak muncul pada keturuna

Anda mungkin juga menyukai