Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

PENGENALAN ZAT REAKSI SEDERHANA

Oleh :

RIZKI RAMADHAN
2104310029
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

LABORATORIUM KIMIA DASAR


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
ABSTRAK

Garam adalah senyawa yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara


larutan asam dan larutan basa. Larutan garam yang terbentuk memiliki sifat
yang bervariasi, tergantung pada sifat asam dan sifat basa penyusun garam.
Reaksi pembentukan garam adalah Asam Basa → Garam Air = HCl KOH →
KCl H2O. Reaksi kebalikan dari reaksi penggaraman dikenal dengan istilah
reaksi hidrolisis. Reaksi hidrolisis adalah reaksi salah satu ion atau kedua ion
larutan garam dengan air. Reaksi salah satu atau kedua ion larutan garam
dengan air menyebabkan perubahan konsentrasi ion h+ maupun ion oh– dalam
larutan. Akibatnya, larutan garam dapat bersifat asam, basa, maupun netral.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengelompokkan larutan berdasarkan
sifatnya, membedakan sifat asam atau basa dari suatu larutan dan untuk
menentukan asam atau basa dengan menggunakan kertas lakmus sebagai
indicator.

Kata kunci : Garam, Hidrolisis, Kertas Lakmus, Penggaraman, Asam Basa.


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sering kita jumpai

dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum zat- zat yang termasuk asam

mempunyai beberapa ciri yaitu rasanya asam, ph < 7 misalnya asam sitrat pada

jeruk dan asam cuka. Sedangkan basa pada umumnya mempunyai sifat licin,

terasa pahit, ph > 7 misalnya pada sabun.

Air merupakan elektrolit sangat lemah yang terionisasi menjadi ion h+ dan

ion h-. Dalam air, asam melepaskan ion h+ sedangkan basa melepaskan ion oh-.

Dalam air asam kuat dan basa kuat terionisasi seluruhnya. Sedangkan asam lemah

dan basa lemah hanya terionisasi sebagian. Ph larutan menyatakan konsentrasi h+

dalam larutan. Penetralan asam oleh basa menghasilkan air, menurut bronsted

lowry asam merupakan donor proton (h+) dan basa merupakan akseptor proton

(oh-).

Di laboratorium asam dan basa secara sederhana dapat dikenali dengan

menggunakan berbagai indikator, seperti indikator alami dan indikator buatan.

Salah satu indikator yang umum dan sering digunakan yaitu kertas lakmus. Kertas

lakmus akan berwarna merah ketika dimasukan ke larutan yang bersifat asam.

Dan saat lakmus dicelupkan ke larutan basa warnanya akan berubah menjadi biru.

Beberapa larutan asam dan basa merupakan larutan elektolit, sehingga didalam air

akan terurai menjadi ion-ionnya.


Tujuan Praktikum :

 Untuk mengetahui reaksi kimia atau perubahan imia yang terjadi pada
suatu zat
TINJAUAN PUSTAKA

Ketika asam dan basa bereaksi satu sama lain, maka akan terbentuk

spesies garam yang biasanya diikuti dengan pembentukan molekul air. Reaksi ini

disebut sebagai reaksi netralisasi, yang secara umum mengikuti persamaan kimia

berikut ini (Tiro,2018).

HA+BOH→ BA+ H 2O

Dalam reaksi penetralan asam dan basa dapat digunakan untuk

menentukan kadar larutan asam atau larutan basa. Dalam hal ini sejumlah larutan

asam ditetesi dengan larutan basa, atau sebaliknya sampai mencapai titik

ekuivalen (asam atau basa tepat habis bereaksi). Jika molaritas alah satu larutan

(asam dan basa) diketahui, makamolaritas larutan yang atu lagi dapat ditentukan

(Michael,1997).

Untuk mengetahui kapan penambahan larutan akan dihentikan, digunakan

suatu zat yang biasanya berupa larutan yang disebut dengan larutan indikator.

Larutan indikator ini menanggapi munculnya kelebihan larutan uji dengan

perubahan warna (Sujono,2003).

Kebalikan dari reaksi netralisasi disebut dengan reaksi hidrolisis garam.

Pada reaksi hidrolisis, garam bereaksi dengan air membentuk asam atau basa.

Berikut reaksi netralisasi spesifik dari sifat kekuatan asam dan basa (Andy,2009).

BA+ H 2O → HA+BOH

Hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu komponen penyusun garam

tersebut berupa asam lemah dan basa lemah. Jika garam terbentuk berasal dari

asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral sehingga tidak akan

terhidrolisasi.
Adapun garam yang akan terhidrolisai adalah garam yang berasal dari:

 Garam dari asam kuat dan basa lemah

 Garam dari asam lemah dan basa kuat

 Garam dari asam lemah dan basa lemah

Anion dan kation penyusun garam yang berasal dari asam lemah dan basa

lemah dapat bereaksi dengan air. Kation dari basa lemah akan menghasilkan ion

H +¿¿ dan anion dari asam lemah akan menghasilkan ion OH −¿¿ (Syukri,1999).
BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara pada hari Kamis, 11 November 2021

Pukul 15.00 WIB sampai selesai.

Bahan :

- N a2 C O3 - CuS O4

- H 2 S O4 - Na H 4 OH

- HCl - Ca (Cl )2

- C H 3 COOH Kl

- NaCl

Alat :

- Beaker galas
- Pipet tetes
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Spatula

Metode Pelaksanaan :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Ambil larutan N a2 C O 3 menggunakan pipet tetes sebanyak 1 ml, lalu
masukkan kedalam tabung reaksi
3. Kemudian tambahkan larutan H 2 S O4 sebanyak 1 ml
4. Goyangkan tabung sampai terjadi perubahan reaksi pada larutan
5. Amati dan catat hasil reaksinya
6. Lakukan cara yang sama pada larutan lain
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Praktikum

A. Asam Sulfat Encer


1. N a2 C O 3 + H 2 S O 4 →gas bening
2. NaHS O4 + H 2 S O4 → bening
3. FeS+ H 2 S O 4 → gas hitam
4. Ca (ClO )2 + H 2 S O 4 →bening

B. Asam Sulfat Pekat


1. NaCl+ H 2 S O4 →bening
2. C H 3 COOH + H 2 S O 4 →bening
3. Kl+ H 2 S O4 → hitam
4. Kl+ H 2 S O 4 →endapan kuning
Pembahasan

Dari hasil praktikum yang telah di lakukan, didapat hasil tentang macam-

macam varian reaksi antara asam dan basa membentuk garam, yaitu :

1. Reaksi Antara Asam Kuat Dan Basa Kuat

Contoh : HBr + KOH→ KBr + H 2O

Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air.

KBr→ K +¿¿ + Br−¿¿

Baik kation maupun ion, hanya terhidrasi oleh air, tidak mengalami reaksi

dengan air. Dengan demikian, garam tersebut tidak terhidrolisis dalam air.

Akibatnya konsentrasi ion H +¿¿ tidak berubah terhadap konsentrasi ion OH ¿.

Larutan garam bersifat netral dan memiliki pH = 7.

2. Reaksi Asam kuat dan basa lemah

Contoh : HNO + NH 4OH→ NH 4 NO3 + H 2O

Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air

N H 4 NO 3 → N H 4 + N O 3
+¿¿ −¿¿

Anion tidak mengalami hidrolisis dengan air, sebab anion berasal dari spesi

asam kuat. Namun sebaliknya, kation yang berasal spesi basa lemah

mengalami hidrolisis. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

N H 4+¿¿ + H 2O ↔ NH 4OH + H +¿¿

Hidrolisis kation yang berasal dari basa lemah menghasilkan ion H +¿¿ .

Akibatnya, konsentrasi ion H +¿¿ menjadi lebih tinggi dibandingkan

konsentrasi ion H−¿ ¿ . Dengan demikian, larutan garam tersebut mengalami


hidrolisis sebagian (parsial). Larutan garam tersebut bersifat asam dan

memiliki pH < 7.

3. Reaksi Asam lemah dan basa kuat

Contoh : HCN + NaOH → NaCN + H 2O

Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air

NaCN → Na+¿¿ + CN −¿¿

Kation tidak mengalami hidrolisis dengan air, sebab kation berasal dari spesi

basa kuat. Namun sebaliknya, anion yang berasal dari spesi asam lemah

mengalami hidrolisis. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

CN −¿ ¿ + H 2O ↔ HCN + OH −¿¿

Hidrolisis anion yang berasal dari asam lemah menghasilkan ion OH −¿¿.

Akibatnya, konsentrasi ion OH −¿¿ menjadi lebih tinggi dibandingkan

konsentrasi ion OH + ¿¿. Dengan demikian larutan garam tersebut mengalami

hidrolisis sebagian (parsial). Larutan garam tersebut bersifat basa dan memiliki

Ph >7.

4. Reaksi Asam lemah dan basa lemah

Contoh : HF + NH 4OH → NH 4 F + H 2O

Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air.

N H 4 F → NH +¿¿ + F−¿¿

Baik kation maupun anion, sama-sama mengalami hidrolisis, sebab keduanya

berasal dari spesi lemah. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

NH +¿¿ + H 2O ↔ NH 4OH + H +¿¿

F−¿¿ + H 2O ↔ HF + OH −¿¿
Ternyata, hidrolisis kedua ion tersebut menghasilkan ion H +¿¿ maupun H−¿ ¿ .

Dengan demikian, larutan garam tersebut mengalami hidrolisis total

(sempurna).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum dan pengamatan yang dilakukan pada

pengenalan reaksi sederhana maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Garam adalah senyawa yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara

larutan asam dan larutan basa. 

2. Reaksi hidrolisis adalah reaksi salah satu ion atau kedua ion larutan garam

dengan air.

3. Jika asam dan basa bereaksi maka akan terbentuk spesies garam yang

biasanya diikuti dengan pembentukan molekul air.

4. Adapun garam yang akan terhidrolisasi adalah garam yang berasal dari

garam asam kuat dan basa lemah, garam dari asam lemah dan basa kuat,

garam dari asam lemah dan basa lemah.

5. Reaksi pembentukan garam adalah Asam Basa → Garam Air = HCl KOH

→ KCl H2O.
DAFTAR PUSTAKA

Andy.2009.Reaksi Netralisasi. https://andykimia03.com


(Diakses pada tanggal 29 Oktober 2021)

Michael.1997.Buku Pembelajaran Ilmu Kimia SMU Kelas 2.Erlangga.Jakarta.

Sujono.2003.Sistem Pengukuran Molarita Larutan.Univ Budi Luhur:Jakarta

Syukri.1999. Kimia Dasar 2. Jilid 2, Penerbit ITB, Bandung.

Tiro.2018.Reaksi Asam Dan Basa. https://www.epanrita.com


(Diakses pada tanggal 29 Oktober 2021).

Anda mungkin juga menyukai