Anda di halaman 1dari 36

Arief Syahreza, SE.

, MM
STIE GANESHA
19 oktober 2021
Review Permintaan
Permintaan adalah Jumlah barang atau jasa yang ingin
dan mampu dibeli (Y) konsumen serta faktor – faktor
yang mempengaruhinya dalam tingkat harga (X) dan
waktu tertentu (a).

Dimana Dalam Hukum Permintaan dikatakan bahwa


Jumlah barang atau jasa yang diminta konsumen
berbanding terbalik dengan Harga barang atau jasa yang
ditawarkan produsen. ( Syarat Cateris Paribus )

a. Jika harga barang naik, permintaan turun.


b. Jika harga barang turun, permintaan naik
c. Cateris Patibus, apabila hal – hal lain tetap.
Kurva Permintaan

Kurva Permintaan
adalah kurva yang
y
menghubungkan titik
potong antara harga
barang ( sumbu y )
dan jumlah barang
(sumbu x)

Kurva ini memiliki


kemiringan/gradien
x yang negatif.
Fungsi Permintaan
1. Memberikan pandangan yang pasti bagi
pembuat keputusan diperusahaan dalam
menciptakan permintaan yang efektif.
2. Membantu dalam memperkirakan penjualan
dan pendapatan.

Pengambil keputusan manajerial, perlu


memahami teori permintaan dan aplikasinya
dalam kepentingannya untuk
memaksimumkan pendapatan perusahaan.
Fungsi Permintaan dan Faktor Yang
Mempengaruhinya
Faktor Yang Mempengaruhi :
1. Pendapatan ( I )
2. Harga ( P )
3. Selera Konsumen ( T )
4. Culture ( C )
5. Pendidikan ( E )
6. Agama ( R )
7. Dst

Fungsi Permintaan :
Qd = f ( I,P,Ps,Pc, T, C, E, R,dst )

Fungsi Permintaan dalam Produsen :


Dikarenakan banyaknya faktor yang
Qd = f ( I,P,Ps,Pc, T, C, E, R, M, Inf , dst ) mempengaruhi, maka untuk mengukur
permintaan , maka ditentukan salah satu faktor ,
M : Market dan faktor lainnya dianggap tetap (Cateris
Inf : Inflasi Paribus)
Faktor – Faktor Perubahan Permintaan
• Harga barang
• Harga barang komplementer
• Harga barang substitusi
• Pendapatan
• Jumlah Penduduk
• Kondisi sosial dan perekonomian
• Agama
• Budaya
• Tradisi ( Mode dari selera konsumen )
• Harapan / Ekspektasi Harga dimasa datang.
• Iklan
Pergeseran Kurva Pemintaan ( Shifting) dapat terjadi
apabila kondisi tidak Cateris Paribus

Mekanisme pergeseran
kurva permintaan :
1. Apabila permintaan
naik, maka kurva
bergeser ke (D1)
2. Apabila permintaan
turun, maka kurva
bergeser ke (D2)
Rumus Fungsi Permintaan
Estimasi Permintaan
( Tugas Individu )
Pertanyaan Umum Tentang Permintaan :

1. Seberapa besar penerimaan perusahaan akan berubah


setelah adanya peningkatan harga ?
2. Berapa banyak produk yang diminta apabila konsumen naik
pendapatannya ?
3. Berapa banyak kenaikan penjualan apabila perusahaan
menaikkan biaya iklan dalam jumlah tertentu ?
4. Berapa banyak pendapatan perusahaan akan jatuh apabila
perusahaan pesaing menaikkan biaya iklan atau
menurunkan harga barang ?
Masalah Identifikasi
• Masalah identifikasi merujuk kepada beberapa
kesulitan menurunkan kurva permintaan dari data
yang ada di pasar.
• Kurva permintaan biasanya diestimasi dari
kuantitas dan harga produk dari pasar.
• Waktu, Pasar, Pendapatan, Selera Konsumen,
Harga Komunitas yang selalu berubah
Estimasi Permintaan
Pendekatan Riset Pasar
• Survei Konsumen ( Kuesioner ) terhadap Harga,
Pendapatan, Selera , dll
• Observasi ( Mengamati ) atas kebutuhan dan
keinginan yang dibeli konsumen.
• Klinik Konsumen, eksperimen atas reaksi konsumen
dengan memberikan modal uang di toko yang telah
disiapkan ( lihat atas harga, selera, pendapatan, dll )
• Eksperimen Pasar, dilakukan pada pasar yang
sesungguhnya.
Metode Estimasi Permintaan
• Metode Langsung
Metode dengan menaksir permintaan dengan cara wawancara / survei pada pasar
terkendali .
( dilakukan sampling )

• Metode Tidak Langsung


Metode dengan menaksir menggunakan data-data sekunder yang telah dikumpulkan dan
kemudian dilakukan upaya mencari hubungan antara variable bebas dan variable
terikat.(analisa regresi sederhana/berganda )
Y (Dependent Variable / Variable Terikat )
X (Independent Variable / Variable Bebas )
Persamaan Regresi

Regresi Sederhana / Regresi Berganda


Y = a + bX
Y = Nilai yang diramalkan
a = Konstanta, artinya jika nilai X=0, maka Nilai Y = a
b = Koefisien Regresi , artinya perubahan nilai X yang mempengaruhi nilai Y

Syarat untuk Estmasi Permintaan adalah Uji Signifikansi


Pemintaan yang dihadapi Perusahaan

• Bergantung pada Ukuran atau Permintaan Pasar


pada komoditas tersebut, Bentuk Organisasi
industrinya dan Jumlah Perusahaan yang ada
didalam industri tersebut.
• Bergantung pada Tipe Barang & Jasa yang di jual :
- Tahan Lama
- Barang Tidak Tahan Lama ( Fast Moving )
Struktur Pasar, Jumlah Perusahaan
vs Permintaan
1. Pasar Monopoli.
Hanya ada satu perusahaan dari saru komodtas. Ex. PLN
1. Pasar Persaingan Sempurna.
Terdapat banyak perusahaan yang menghasilkan barang
atau jasa yang sama, dan setiap perusahaan terlalu kecil
untuk mempengaruh pasar. Ex. Pertanian.
1. Pasar Oligopoli
Teradpat sedikt perusahaan didalam produksi barang
barag atau jasa yang homogen. Ex. Semen, Baja, dll
1. Pasar Monopolistik.
Banyak perusahaan yang menjual produk atau jasa yang
serupa tetap memilik perbedaan dalam berbagai aspek.
Ex. Sabun, Shampo, HP
Bagaimana produsen Penaksiran Pemintaan
sebagai penyedia adalah Suatu Proses
barang atau jasa pengamatan suatu
mengetahui permintaan produk
Permintaan konsumen, barang atau jasa di
maka perlu dilakukan pasaran.
metode Pendekatan
Penasiran Permintaan.

Penaksiran Permintaan itu sendiri adalah Fungsi dari


variable-variable harga, iklan, pendapatan konsumen,
trend dan variable-variable lainnya yang
mempengaruhi tingkat Permintaan.
Elastisitas Permintaan
Elastisitas Permintaan (price elasticity of demand)
adalah istilah dalam dunia ekonomi untuk
menggambarkan perubahan jumlah permintaan barang
terhadap perubahan harga dari barang tersebut.

Elastisitas Permintaan adalah alat ukur yang digunakan


untuk mengukur besarnya kepekaan dari perubahan
jumlah permintaan barang apabila terjadi
perubahan harga barang. Sebagai contoh, adanya
penurunan harga dari suatu produk, entah itu barang
atau jasa, maka hal ini berimbas pada meningkatnya
jumlah permintaan terhadap barang atau jasa tersebut.
Mekanisme Elastisitas Permintaan
Elastisitas Permintaan dapat dilihat dari rasio persentase perubahan
harga dengan perubahan permintaan barang atau jasa. Ada 2 (dua)
Penilaian atas Elastisitas Permintaan ini, yaitu:

1. Apabila nilai elastisitas permintaan berada di atas angka 1, maka


besaran permintaan barang dipengaruhi oleh besar dan kecilnya
harga. Pada konteks ini, permintaan barang dikatakan elastis.

2. Apabila nilai elastisitas permintaan berada di bawah angka 1, maka


besaran permintaan barang atau jasa tidak dipengaruhi oleh besar
dan kecilnya harga. Pada konteks ini, permintaan barang atau jasa
dikatakan inelastis.
Ilustrasi Elastisitas Pemintaan
Elastisitas Permintaan umumnya terjadi pada komoditas yang
memiliki substitusi, artinya komoditas tersebut memiliki pengganti
atau alternatif lain. Sementara suatu komoditas dikatakan inelastis—
artinya jumlah permintaan tidak dipengaruhi besar dan kecilnya
harga—apabila ia tidak substansial.

Listrik misalnya, berapapun kenaikan tarif listrik, kondisi ini tidak serta
merta menurunkan jumlah permintaan konsumen akan daya listrik.
Konsumen akan tetap membayar biaya sesuai dengan tarif listrik yang
telah ditentukan oleh produsen.

Hematnya, barang atau jasa yang bersifat Inelastis umumnya


merupakan kebutuhan dasar bagi konsumen, sehingga mau tak mau
konsumen akan tetap membelinya.
PENAWARAN ( SUPPLY )
Penawaran (Qs) adalah Jumlah (dan kualitas)
barang atau jasa yang mau dijual oleh produsen.
Atau
Penawaran adalah Jumlah barang atau jasa yang
dibutuhkan atau diinginkan dan mampu dibeli
oleh konsumen dalam tingkat harga dan waktu
tertentu.

Penawaran Pasar adalah Jumlah barang yang tersedia dan


mau dijual ( secara bisnis, menguntungkan ) oleh para
produsen dipasar pada kondisi tertentu.
Hukum Penawaran adalah Harga Barang
atau Jasa yang ditawarkan kepada
Konsumen berbanding lurus dengan
Jumlah Barang atau Jasa yang
ditawarkan. ( Cateris Paribus )

1. Jika harga naik, penawaran naik


2. Jika harga turun, penawaran turun
3. Cateris Paribus, apabila hal-hal lain tetap

Sudut pandang produsen, Penawaran adalah memaksimalkan laba / profit.


Kurva Penawaran

Kurva Penawaran
adalah kurva yang
menghubungkan titik
potong antara harga
barang ( sumbu y )
dan jumlah barang
(sumbu x)

Kurva ini memiliki


kemiringan/gradien
yang prositif.
Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi Penawaran
• Harga bahan baku ( berbanding terbalik)
• Harga barang komplementer/pelengkap (berbanding
lurus)
• Harga barang subsitusi ( berbanding terbalik)
• Upah karyawan (berbanding terbalik)
• Biaya Produksi (berbanding terbalik)
• Sarana Produksi (berbanding lurus)
• Perkembangan Teknologi (berbanding lurus)
• Jumlah produsen (berbanding lurus)
• Bencana alam
• Harapan / Ekspektasi produsen.
Pergeseran Kurva Penawaran ( Shifting) dapat terjadi
apabila kondisi tidak Cateris Paribus

Mekanisme pergeseran
kurva permintaan :
1. Apabila penawaran
naik, maka kurva
bergeser ke (S1),
artinya harga akan
turun.
2. Apabila penawaran
turun, maka kurva
bergeser ke (S2),
Sifat atau karakteristik kurva penawaran artinya bahwa harga
mengikuti sifat atau prilaku konsumen yang akan naik.
mengkonsumsi barang atau jasa yang
bersangkutan serta sebagai dasar asumsi
Fungsi Penawaran.
Fungi Penawaran adalah Fungsi yang menunjukkan
antara Variable Harga ( P) dengan Jumlah Barang
(Q) yang dijual.

Rumus Fungsi Penawaran


Elastisitas Penawaran
"Tingkat tanggapan (respons) terhadap perubahan harga; jika harga
bergerak naik, biasanya penawaran akan meningkat; jika tidak
meningkat, penawaran itu tidak elastis; penawaran dikatakan elastis
jika kenaikan harga juga diikuti kenaikan produksi (elasticity of
supply).“

Elastisitas penawaran (elasticity of supply) adalah istilah dalam dunia


ekonomi untuk mendefinisikan pengaruh terhadap besar atau kecilnya
level kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terkait
adanya perubahan harga dari barang tersebut. Elastisitas penawaran
ini lantas dilihat dari yang namanya koefisien elastisitas penawaran,
yakni angka atau persentase perbandingan antara perubahan harga
barang dengan perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
Terjadinya elastisitas penawaran ini sangat bergantung
kepada sejumlah faktor, yaitu:

1. Ketersediaan barang (source availability).


2. Banyaknya produsen yang memproduksi barang tersebut (producer amount).
3. Inovasi teknologi (innovation of technology).

Apabila bahan-bahan produksi sulit didapatkan, produsen akan mengalami


kesulitan untuk menawarkan banyak barang kepada konsumen. Atas dasar itu,
maka terjadilah peningkatan harga guna mengimbangi ‘effort’ dalam memproduksi
barang tersebut.

Apabila produsen yang memproduksi suatu produk ada banyak, hal ini berimbas
pada meningkatnya jumlah barang yang ditawarkan, sehingga secara otomatis
berpengaruh terhadap harga dari barang tersebut.
Sementara kaitan antara perkembangan teknologi dengan elastisitas penawaran ini
didasari pada efisiensi produksi barang akibat penggunaan alat-alat produksi
tersebut.
Penghitungan Elastisitas Penawaran
Koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut:
Koefisien elastisitas penawaran = (ΔQ : ΔP) x (P : Q)
ΔQ: perubahan jumlah barang yang ditawarkan
ΔP: perubahan harga barang
P: harga awal barang
Q: jumlah awal barang

Sebagai contoh, apabila ada suatu barang mengalami perubahan harga


(dalam hal ini mengalami kenaikan) sebesar 10 persen, maka hal ini lantas
berakibat pada perubahan jumlah barang yang ditawarkan, yakni
meningkat sekitar 20 persen.

Besaran nilai koefisien elastisitas penawaran ini kemudian menjadi


penentu apakah terjadi elastisitas atau tidak (inelastis). Apa indikatornya?
Apabila nilai koefisien elastisitas penawaran lebih besar dari 1 persen,
maka penawaran dapat dikatakan elastisis. Sebaliknya, jika nilai koefisien
elastisitas penawaran lebih kecil dari 1 persen, itu artinya penawaran
inelastis.
Pada kasus nilai koefisien elastisitas setara dengan 1, maka hal ini disebut
sebagai penawaran unitary atau penawaran normal.
Jenis – Jenis Elastisitas Penawaran
Elastisitas terbagi lagi menjadi beberapa jenis
penawaran, yaitu:
Elastisitas penawaran sempurna, yakni ketika nilai koefisien
elastisitas penawaran berjumlah tak terhingga.

Penawaran inelastis, yakni ketika nilai koefisien elastisitas


penawaran berjumlah kurang dari 1.

Penawaran elastis, yakni ketika nilai koefisien elastisitas


penawaran berjumlah lebih dari 1.

Penawaran elastis uniter, yakni ketika nilai koefisien elastisitas


penawaran berjumlah sama dengan 1.
Inelastisitas penawaran sempurna, yakni ketika nilai koefisien
elastisitas penawaran berjumlah sama dengan nol.
Keseimbangan Permintaan & Penawaran /
Keseimbangan Pasar

Keseimbangan antara Permintaan & Penawaran diartikan


bahwa adanya Kesepakatan antara Konsumen yang akan
membeli Barang atau Jasa dengan Produsen yang akan
menjual Barang dan Jasa yang sama.

Kesepakatan ini diartikan antara Harga per unit dan


Jumlah ( Quantity ) per unit yang ditransaksikan.

Kesimbangan antara Permintaan & Penawaran ini disebut


sebagi Keseimbangan Pasar / Market Equilibrium.
Kurva Keseimbangan Pasar

Syarat Keseimbangan Pasar adalah Fungsi Permintaan


(Qd) dan Fungsi Penawaran ( Qs) sama -> Qd = Qs
Klasifikasi Penjual & Pembeli
1. Pembeli Marginal, adalah pembeli yang
daya belinya sama dengan harga
equlibrium.
2. Penjual Marginal, adalah penjual yang
harga jualnya sama dengan harga
equilibrium.
3. Pembeli Submarginal, adalah pembeli yang
daya belinya dibawah harga equilibrium
karena ia menaksir harga pasar akan lebih
rendah dari semestinya.
4. Penjual Submarginal, adalah penjual yang
harga jualnya diatas harga equilibrium,
karena ia mengharapkan keuntungan
dengan menunggu kenaikan harga untuk
menjual.
5. Pembeli Supermarginal adalah pembeli
yang daya belinya diatas harga equilibrium,
karena ia menaksir harga pasar akan lebih
tinggi dari semestinya (Premi Konsumen)
6. Penjual Supermarginal, adalah penjual yang
harga jualnya dibawah harga equilibrium,
karena ia mengharapkan keuntungan
dengan lebih banyak pembeli yang akan
datang. (Premi Produsen )
Klasifikasi Daya Beli Konsumen :
Dalam mekanisme pembentukan
harga pasar, dapat terjadi 2
keadaan selain harga
keseimbangan :

1. Surplus adalah keadaan


dimana jumlah barang yang
ditawarkan lebih banyak
dari jumlah barang yang
diminta. ( Export )

2. Defisit (Shortage) adalah


keadaan dimana jumlah
barang yang ditawarkan
lebih sedikit daripada
jumlah barang yang diminta.
( Import )
Klasifikasi Daya Beli Konsumen
Berdasarkan Daya Beli, maka Pembeli di bagi
menjadi :
1. Pembeli Potensial, adalah Pembeli yang
ingin melakukan pembelian yang disertai
daya beli. Pembeli Potensial ini selanjutnya
akan menjadi pembeli efektif. ( Pembeli
Marginal & Supermarginal ).
2. Pembeli yang Efektif, pembeli yang membeli
disertai daya beli.
3. Pembeli Absolut, pembeli yang tidak disertai
kemampuan daya belinya.
Intervensi Negara pada
Keseimbangan Pasar
Tujuannya adalah Melindungi kepentingan
masyarakat ( Konsumen & Produsen ).

Kebijakan yang diambil pemerintah adalah Ceiling


Price ( Penetapan Harga Tertinggi ) untuk Konsumen,
dan Floor Price ( Penetapan Harga Terendah ) untuk
Produsen.

Turunan dari Kebijakan diatas adalah Pemerintah


dapat mendorong Export atau membuka keran
Import.
Kebijakan Ceiling Price atau Floor Price ,
Pemerintah tetap harus mempertimbangkan
Daya Beli Konsumen dan Daya Saing
Produsen.

Jika pemerintah menerapkan kebijakan tanpa


mempertimbangkan faktor Daya Beli
Konsumen & Daya Saing Produsen, maka akan
menjadi boomerang terhadap Kondisi
Ekonomi secara keseluruhan.
Pengaruh Pajak & Subsidi Pada
Keseimbangan Pasar
Pajak yang dimaksud adalah sejumlah
uang yang ditarik oleh
negara/pemerintah untuk setiap
transaksi – unit yang terjual, atau lebih,
dikenal dengan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN). Kondisi aktual, beban PPN ini
dimasukkan kedalam harga oleh
produsen dengan menaikan harga jual .

Subsidi adalah bantuan pemerintah


kepada Produsen & Konsumen. Subsidi
ini berikan dalam bentuk pemberian
sejumlah uang atau fasilitas kepada
produsen untuk mengurangi biaya
produksi.

Anda mungkin juga menyukai