Kemampuan Penglihatan pada IOL akomodatif dan multifokal dalam pupil

Pencarian dilanjutkan untuk visus presbyopi

Ketika pilihan berkembang antara lensa akomodatif dan multifokal, sejauh ini belum ada
pengganti yang sempurna untuk lensa alami pada usia muda. "Ini masih Holy Grail, " kata
Louis D. " Skip" Nichamin , MD , direktur medis , Laurel Klinik Mata , Brookville , Pa ,
USA. " Saya berpikir bahwa itu adalah teknologi yang telah kami cari namun belum
ditemukan hingga saat ini. " Namun teknologi terbaru seperti lensa multifokal inovatif yang
tersedia di luar AS serta pendekatan khusus akomodatif yang masih dalam bentuk dasar
(prototype) semakin dekat.

Lensa tersebut yang menyerupai lensa akomodasi manusia akan laku dipasaran. Akan
ada pasar yang besar untuk lensa tersebut yang benar-benar menyerupai akomodasi manusia,
kata Eric D. Donnenfeld , MD , profesor ophthalmology, New York University, New York,
NY, USA . " saat ini sekitar 7 % operasi katarak di AS yang menggunakan lensa akomodatif
dan lensa multifokal memberikan hasil yang baik namun tidak memuaskan" kata Dr.
Donnenfeld. " Jika operasi tersebut dilakukan dengan lensa yang secara signifikan lebih baik,
dapat mengurangi efek samping dan menghasilkan visus yang baik, akan terjadi permintaan
untuk lensa tersebut yang tidak terbatas.

"Meskipun saat ini dari pilihan dua lensa yang tersedia, kebutuhan akan lensa tersebut
tetap . saya belum puas dengan lensa yang ada saat ini, Michael Lawless, MD, Vision Eye
Institute, Chatswood, New South Wales, Australia, " Saya menggunakan Crystalens HD
[ Bausch + Lomb, Rochester, NY, USA ] selama dua tahun 2009-2011 dan berhenti
menggunakannya karena kemampuan membaca yang tersedia dengan lensa ini sangat minim,
lensa ini hanya memberikan efek sekitar 0,75 dioptri, " katanya. " Hal ini sebanding dengan
fakta bahwa tingkat capsulotomy YAG sangat tinggi sekitar 75%. " Demikian juga, ia tidak
menggunakan lensa akomodatif lain karena dia belum menemukan lensa yang lebih baik dari
Crystalens. Bagaimanapun, Dr. Lawless telah menggunakan lensa multifokal pada sekitar
35% pasiennya. Dia mengandalkan keahliannya untuk membuat pasien menjadi lebih baik.

Journal mata Page 1

Lensa multifokal baru

Sementara pendekatan inovatif dapat membantu perbaikan visus maksimal terus

berlangsung, banyak para praktisi yang menaruh harapan pada lensa baru tersebut. Salah satu
lensa multifokal baru yang berkembang di luar AS adalah lentis Mplus ( Oculentis , Berlin ) .
David G. Kent, MD, Christchurch, dari Selandia Baru, telah menggunakan lensa multifokal
ini selama bertahun-tahun untuk pasiennya yang mengalami penurunan visus. " Dengan
menggunakan lensa sesuai dengan posisi yang direkomendasikan, yaitu untuk melihat jarak
jauh letak lensa untuk membaca jarak jauh terletak pada posisi superior dan segmen inferior
digunakan untuk membaca dan melihat jarak dekat, " kata Dr. Kent. Lensa ini berdasarkan
konsep asimetri rotasi dengan bagian yang berbeda untuk jarak dekat dan bagian yang
lainnya untuk jarak jauh. Hal ini tidak seperti lensa khas diffraktif atau refraktif, yang dibuat
berdasarkan konsep lingkaran konsentris, dengan menyebarkan cahaya ke seluruh lensa . Dr
Kent menjelaskan “lensa ini memungkinkan untuk transmisi lebih ringan karena tidak
menggunakan konsep difraksi”.

Laporan Dr.Kent mengenai hasil penggunaan lentis Mplus telah beredar, 100%
pasiennya mampu membaca dengan baik tanpa kacamata. Gangguan penglihatan pada malam
hari berupa hallo pada pemakaian lensa multifokal lain berbeda dengan yang terjadi pada
penggunaan lensa lentis. " Kebanyakan orang dengan penggunaan lensa menggambarkan
gangguan penglihatan pada malam hari seperti lampu mobil/lampu jalan yang memiliki sinar
cahaya memancar ke bawah seperti jari atau kumis, " kata Dr.Kent.

Pasien cenderung berpikir untuk berusaha menemukan lebih jauh tentang gangguan
penglihatan pada malam hari. Menurut Dr.Kent " Tapi pasti ada laporan dari pasien yang
memiliki masalah dengan lensa pada malam hari, yang memerlukan pemecahan masalah
dengan lensa tersebut, dimana dalam beberapa kasus dapat diselesaikan dengan memutar
lensa". Perubahan pada letak lensa ini, menempatkan kurang dari segmen membaca di daerah
pupil dan memungkinkan pasien untuk memblok beberapa area jika mereka menutup sedikit
mata. Putaran lensa juga dapat disesuaikan.

Pengalaman positif yang dialami Dr. Kent terhadap lensa lentis membuat ia lebih
memilih untuk menggunakannya dibanding IOLs multifokal diffractive. Marc E. Wei,
MBBS, FRANZCO, dalam praktek pribadi, Laser Sight, Brisbane, Australia, juga
menemukan bahwa lentis bekerja dengan baik. " saya sudah menemukan orang-orang yang
mampu membaca hingga J2 dan juga diikuti dengan visus 20/20, " kata Dr. Wei. Ia

Journal mata Page 2

menemukan Kemampuan visus yang baik. " Mereka tidak mendapatkan penglihatan yang
kabur pada jarak jauh, " katanya . Sebagian kecil orang mengalami pembiasan cahaya dari
lampu, Akibatnya , ia tidak merekomendasikan lensa lentis bagi pengguna lensa yang
mengemudi di malam hari .

Dr.Wei juga telah mulai menggunakan AT LISA tri 839MP (Carl Zeiss Meditec, Dublin,
California), lensa Trifocal yang menjanjikan untuk penglihatan jarak menengah yang lebih
baik. Dr. Wei menggambarkan seperti lensa difraktif dengan sejumlah cincin di permukaan,
dengan distribusi cahaya. " Lensa memecah cahaya 20 % pada jarak menengah sekitar 80
sentimeter dan 30 % untuk dekat, yaitu pada 40 sentimeter, " katanya. Sisanya 50 %
ditujukan untuk jarak jauh.

Sejauh ini, Dr.Wei telah menemukan lensa yang sangat efektif . " Saya cukup terkejut
dengan cara kerja lensa ini, " katanya. " Dengan lensa diffractive sebelumnya, pasien
mengalami halo. Lensa ini membuat saya berpikir mungkin terjadi hal yang sama, tapi
sepertinya itu tidak mengganggu bagi pasien . " Halo awal berlangsung selama sekitar satu
bulan dan tidak cukup untuk menghentikan pasien dari mengemudi di malam hari.

Dr.Wei menyampaikan tentang kemampuan penglihatan lensa. " Hal yang mengejutkan
segera setelah operasi adalah bahwa mereka semua dapat melihat pada jarak 20/20 atau lebih
baik". kata Dr.Wei : dia menemukan bahwa pasien dapat membaca setara J1 atau J2 pada
jarak 40 dan 80 sentimeter. Dr.Wei saat ini menggunakan AT LISA tri 839MP untuk setiap
pasien yang menjalani uji coba lensa kontak monovision .

Prototipe akomodatif Inovatif

Beberapa lensa akomodatif baru mutakhir saat ini sudah dapat digunakan. The Fluid
Vision Lens ( PowerVision, Belmont, California, USA ) , sesuai dengan namanya, tergantung
pada cairan untuk membuat perubahan akomodatif . " Melalui gerakan cairan internal untuk
lensa, berdasarkan kontraksi fisiologis alami manusia dan relaksasi dari otot ciliary, lensa
berubah bentuk sangat mirip lensa kristal lentur, " kata Dr. Nichamin.

Bersama-sama kedua komponen tersebut akan menunjukkan reaksi sebagai optik tunggal
homogen, Dr.Nichamin menjelaskan. " kontraksi dan relaksasi corpus ciliary, melalui zonules
dan kapsul dan cairan di COP didorong ke lensa yang menyebabkan kelengkungan anterior
lensa meningkat, " katanya . " saat relaksasi badan siliaris, zonules mengalami peregangan
dan cairan di COP kembali.

Journal mata Page 3

 "Pada tahun 2010 prototipe lensa yang tidak dapat dilipat ditanamkan pada 14 mata
pasien di Afrika Selatan. " Kami melihat rata-rata 5 D amplitudo akomodatif, dan kami tidak
melihat hal tersebut hingga saat ini, " kata Dr Nichamin . Baru-baru ini , pada April 2013
versi lipatan lensa ditanamkan dalam empat mata pasien di Afrika Selatan. " Kami belum
memiliki data yang akomodatif untuk dilaporkan, tapi implantasi yang sukses dan kami
sangat optimis bahwa kita akan terus melihat hasil yang sangat baik dengan tindakan ini, "
kata Dr. Nichamin. Jika semua berjalan dengan baik, sebuah studi klinis akan diluncurkan di
tujuh lokasi dengan lensa dilipat dengan harapan mendapat persetujuan CE mark dan dari
sana percobaan FDA akan dimulai, kata Dr. Nichamin.

Sementara itu, Dr. Donnenfeld mencari prototipe lain dari lensa akomodatif, the
electroactive Sapphire AutoFocal IOL ( Elenza, Roanoke, Virginia, USA ) ini memiliki
potensi terbaik bagi pasien untuk mendapatkan visus yang terbaik. Dia menggambarkan
Sapphire AutoFocal IOL sebagai lensa elektromekanis dengan baterai sangat kecil di dalam
yang menstimulasi lensa untuk berubah bentuk ketika terjadi akomodasi. " Jika cahaya tetap
konstan tetapi pupil semakin kecil, itu berarti pasien mengalami akomodasi, " kata Dr.
Donnenfeld. " Itu menginduksi kristal cair di dalam lensa dengan impuls elektromekanik
untuk mengubah aspek bias lensa untuk menyediakan 3 D membaca.

"Lensa telah mencapai titik di mana ia siap untuk di uji coibakan pada hewan dan Dr.
Donnenfeld sangat antusias terhadap potensinya. "Bagian paling menarik tentang lensa ini
adalah bahwa hal itu tidak tergantung pada otot-otot dalam fungsi mata, dan pembungkus
kapsul berkontraksi atau terjadi pengerasan tidak akan memiliki efek pada lensa ini, " kata
Dr. Donnenfeld. " Ini memungkinkan untuk menghasilkan 3 D akomodasi, namun teknologi
ini sedang dalam pekerjaan dan harus melalui uji klinis sebelum kita memiliki informasi
nyata untuk meneruskan.

"Secara keseluruhan, Dr.Donnenfeld optimistis bahwa hasil yang signifikan dapat

dicapai, setelah terjadi penundaan. Dia menunjukkan bahwa 10 tahun yang lalu praktisi yakin
bahwa lensa akomodatif yang baik akan segera tersedia. " Sepuluh tahun kemudian kami juga
masih menunggu lensa yang baik tersebut, " katanya. " Kita semakin dekat dengan hal itu,
tapi untuk saat ini untuk pasien yang ingin dapat membaca dengan baik, saya berpikir bahwa
lensa multifokal menawarkan jangkauan terbaik dari visus, sementara lensa akomodasi
menawarkan efek samping visus paling minim." Namun, lensa akomodatif pada akhirnya
akan menjadi jawaban.

Journal mata Page 4

 EYEWORLD ASIA-PACIFIC 
THE NEWS MAGAZINE OF THE ASIA-PACIFIC ASSOCIATION OF CATARACT & REFRACTIVE SURGEONS
(APACRS)

CATARACT/IOL Volume 9 Number 3

Eyeing accommodative and multifocal IOLs in the pipeline

by Maxine Lipner EyeWorld Senior Contributing Writer

Continued quest for full range of presbyopic vision

While options have grown among accommodative and multifocal lenses, so

far no perfect replacement for the young natural lens exists. “It remains the
Holy Grail,” said Louis D. “Skip” Nichamin, MD, medical director, Laurel
Eye Clinic, Brookville, Pa., USA. “I think that it is the most soughtafter
technology that we currently don’t have.” Yet new technologies such as
innovative multifocal lenses available outside of the U.S. as well as unique
accommodative approaches still in prototype are moving the prospect closer.

There would be a huge market for such a lens that truly mimics human
accommodation, said Eric D. Donnenfeld, MD, professor of ophthalmology,
New York University, New York, NY, USA. “Accommodative and
multifocal lenses right now constitute about 7% of all cataract surgeries done
in the United States, and that’s with lenses that are good but not great,” Dr.
Donnenfeld said. “If we could come up with a lens that was significantly
better, that reduced side effects and had reproducible excellent reading
vision, the demand for that lens would be almost limitless.”

Indeed, despite available options, the need remains. Unhappy with current
lenses, Michael Lawless, MD, Vision Eye Institute, Chatswood, New South
Wales, Australia, has currently stepped back from the accommodative
market altogether. “I used the Crystalens HD [Bausch + Lomb, Rochester,
NY, USA] for two years from 2009 to 2011 and stopped using it because the
enhanced reading available with this lens was minimal in my hands, giving
an effect of approximately 0.75 diopters,” he said. “This was outweighed by
the fact that the YAG capsulotomy rate was very high, at 75% in my cases.”
Likewise, he does not use other accommodative lenses since he has not
found them to be an improvement over the Crystalens.

Dr. Lawless does, however, use multifocal lenses in about 35% of patients.
He relies on ingenuity to bring patients the full range Dr. Lawless does,
however, use multifocal lenses in about 35% of patients. He relies on
ingenuity to bring patients the full range

Journal mata Page 5

 New multifocal lenses

While such innovative approaches can help some to approximate a full range
of vision, many practitioners are pinning their hopes on new lenses. One
new multifocal IOL gaining ground outside of the U.S. is the Lentis Mplus
(Oculentis, Berlin). David G. Kent, MD, Christchurch, New Zealand, uses
this segmented, visually forgiving multifocal lens for many of his patients.
“With the lens in the recommended position, the distance segment of the
lens is (located) superiorly and the reading and intermediate segment is
inferiorly,” Dr. Kent said. The Lentis is based on the concept of rotational
asymmetry with a distinct sector for near and the rest dedicated for distance.
This is unlike typical diffractive or refractive multifocal lenses, made with
concentric circles, which scatter the light over the entire lens. The Lentis
allows for more transmission of light because it is not using a diffraction
grating, Dr. Kent explained.

Dr. Kent reported that his results with the Lentis Mplus have been
outstanding, with 100% of his patients able to read well without glasses. The
few night vision disturbances that do occur are different than the typical
haloes experienced with other multifocal lenses. “Most people with the lens
describe it as a street light or car headlight having light rays radiating
downward like fingers or whiskers,” Dr. Kent said.

As a rule, patients tend to find this far less disturbing than typical night
vision problems, he thinks. “But there are definitely reports of patients who
have clear problems with the lens, which require either removal of the lens
or in some cases can be solved by rotating the lens up the opposite way,” Dr.
Kent said. This reverses the situation, putting less of the reading segment in
the pupil area and enabling patients to block some of that area if they close
the eye a bit. A customized toric version of the lens is also available.

Dr. Kent’s experience has been so positive with the Lentis that he finds that
he is using fewer diffractive multifocal IOLs. Marc E. Wei, MBBS,
FRANZCO, in private practice, Laser Sight, Brisbane, Australia, also finds
that the Lentis works well. “I’ve been getting J2 reading with those lenses
with 20/20 distance vision as well,” Dr. Wei said. The clarity of the distance
vision is good, he fi nds. “They don’t get so much of the waxy, blurry vision
for distance,” he said. A small portion of people experience fl aring from
lights, however. As a result, he does not recommend the Lentis for those
who may be required to drive at night.

Dr. Wei has also begun using the AT LISA tri 839MP (Carl Zeiss Meditec,
Dublin, Calif.), a trifocal lens that promises to better fi ll in intermediate
vision. This Dr. Wei described as a diffractive lens with a number of rings
on the surface, with a unique light distribution. “The lens splits the light
20% at intermediate distance around 80 centimeters and 30% for near, which
is at 40 centimeters,” he said. The remaining 50% is designated for distance.

Journal mata Page 6

 So far, Dr. Wei has found the lens to be very effective. “I was quite
surprised how well it did the job,” he said. “With previous diffractive lenses,
patients did experience haloes. This particular lens I thought might do the
same thing, but it seems like it’s not as disturbing for the patient.” Initial
haloes lasted for about one month and were not enough to stop patients from
driving at night.

In terms of range of vision, the lens has also delivered, Dr. Wei said. “The
surprising thing is that they all can see 20/20 or better and quite soon after
the operation,” Dr. Wei said. He fi nds that patients can read the equivalent
of J1 or J2 at both 40 and 80 centimeters. Dr. Wei currently uses the AT
LISA tri 839MP for every patient who passes the monovision contact lens
trial.

Innovative accommodative prototypes

Some new accommodative lenses are currently ramping up for use. The
FluidVision Lens (PowerVision, Belmont, Calif., USA), true to its name,
relies on liquid to make accommodative changes. “Through the movement
of the fl uid internal to the lens, by virtue of the natural human physiologic
contraction and relaxation of the ciliary muscle, the lens changes shape very
much like our pliable crystalline lens does before the onset of presbyopia,”
Dr. Nichamin said.

He said the implant is acrylic, fi lled with refractive indexmatched,

ophthalmic-grade silicone oil.

Together these two components behave as a homogenous single optical

entity, Dr. Nichamin explained. “As the ciliary body contracts and relaxes,
the forces are conveyed through the zonules and the capsule to the implant
and the fl uid in the haptics is pushed into the optic causing the anterior
curvature of the optic to increase,” he said. “As the ciliary body relaxes, the
zonules are put on stretch and fl uid goes back out in the haptic.”

In 2010 a non-foldable prototype of the lens was implanted in 14 sighted

eyes in South Africa. “We saw on average a mean of 5 D of accommodative
amplitude, and we hadn’t seen anything heretofore like that,” Dr. Nichamin
said. Just recently, in April 2013 a foldable version of the lens was
implanted in four eyes in South Africa. “We don’t have accommodative data
to report yet, but the implantations were successful and we’re very
optimistic that we’re going to continue to see excellent results with this
platform,” Dr. Nichamin said. If all goes well, a clinical study will be
launched at seven sites with the foldable lens in hopes of attaining CE mark
approval and from there the FDA trials will begin, Dr. Nichamin said.

Meanwhile, Dr. Donnenfeld is eyeing another accommodative lens in

prototype, the electroactive Sapphire AutoFocal IOL (Elenza, Roanoke, Va.,
USA), to potentially best offer patients the full range of vision. He described

Journal mata Page 7

 the Sapphire AutoFocal IOL as an electromechanical lens with a minuscule
battery inside that stimulates the optic to change shape when it senses
accommodation. “If the light stays constant but the pupils get smaller, that
means that the patient is accommodating,” Dr. Donnenfeld said. “That
induces the liquid crystals inside the lens with electromechanical impulses to
change the refractive aspect of the lens to provide 3 D of reading.”

The lens has reached the point where it is ready for animal study and Dr.
Donnenfeld is enthusiastic about its potential. “The exciting part about this
lens is that it doesn’t rely on the muscles in the eye functioning, and capsular
bag contraction or hardening will not have any effect on this lens,” Dr.
Donnenfeld said. “It does allow for real 3 D of accommodation, but the
technology is a work in progress and has to go through clinical testing
before we have any real information to pass on.”

Overall, Dr. Donnenfeld is optimistic that signifi cant ground has been
gained, after much delay. He pointed out that 10 years ago practitioners were
sure that true accommodative lenses would be available soon. “Ten years
later we’re still waiting for those accommodating lenses to come,” he said.
“We’re getting close, but for the time being for patients who want to have
true reading, I think that the multifocal lenses offer the best range of vision,
while accommodating lenses offer the least visual side effects.” However,
accommodative lenses will ultimately be the answer, he concluded.EWAP

Editors’ note: Drs. Kent and Wei have no fi nancial interests related to this article. Dr. Donnenfeld has fi
nancial interests with Alcon, Abbott Medical Optics (Santa Ana, Calif., USA), Bausch + Lomb, and
Elenza. Dr. Lawless has fi nancial interests with Alcon. Dr. Nichamin has fi nancial interests with Bausch
+ Lomb and PowerVision.

Contact information
Donnenfeld: 516-446-3525,
ericdonnenfeld@gmail.com
Kent: 64-3-3513518, David@lasik.co.nz
Lawless: 61-29-4249999, michael.lawless@
visioneyeinstitute.com.au
Nichamin: 814-849-8344,
Nichamin@laureleye.com
Wei: 1800-00-3937,
drmarcwei@yahoo.com.au

Journal mata Page 8

Eyeing accommodative and multifocal IOLs in the pipeline
Mencari IOLs akomodatif dan multifokal dalam pupil

______________________________________

dengan Berkontribusi Maxine Lipner EyeWorld Senior Writer

Pencarian dilanjutkan untuk berbagai visi presbyopic

While options have grown among accommodative and multifocal lenses, so far no perfect
replacement for the young natural lens exists. “It remains the Holy Grail,” said Louis D.
“Skip” Nichamin, MD, medical director, Laurel Eye Clinic, Brookville, Pa., USA. “I think
that it is the most sought after technology that we currently don’t have.” Yet new
technologies such as innovative multifocal lenses available outside of the U.S. as well as
unique accommodative approaches still in prototype are moving the prospect closer.

Ketika pilihan berkembang antara lensa akomodatif dan multifokal, sejauh ini belum ada
pengganti yang sempurna untuk lensa alami pada usia muda. "Ini masih Holy Grail (ini
seperti bentuk cawan) , " kata Louis D. " Skip" Nichamin , MD , direktur medis , Laurel
Klinik Mata , Brookville , Pa , USA . " Saya berpikir bahwa itu adalah teknologi yang telah
kami cari namun belum ditemukan hingga saat ini. " Namun teknologi terbaru seperti lensa
multifokal inovatif yang tersedia di luar AS sebaik serta pendekatan khusus akomodatif yang
masih dalam bentuk dasar (prototype) semakin dekat.

There would be a huge market for such a lens that truly mimics human accommodation, said
Eric D. Donnenfeld, MD, professor of ophthalmology, New York University, New York,
NY, USA. “Accommodative and multifocal lenses right now constitute about 7% of all
cataract surgeries done in the United States, and that’s with lenses that are good but not
great,” Dr. Donnenfeld said. “If we could come up with a lens that was significantly better,
that reduced side effects and had reproducible excellent reading vision, the demand for that
lens would be almost limitless.”

Lensa tersebut yang menyerupai lensa akomodasi manusia akan laku dipasaran. Akan ada
pasar yang besar untuk lensa tersebut yang benar-benar menyerupai akomodasi manusia, kata
Eric D. Donnenfeld , MD , profesor ophthalmology , New York University, New York , NY ,
USA . " saat ini sekitar 7 % operasi katarak di AS yang menggunakan lensa akomodatif dan
lensa multifokal memberikan hasil yang baik namun tidak memuaskan" kata Dr.
Donnenfeld . " Jika operasi tersebut dilakukan dengan lensa yang secara signifikan lebih
baik , dapat mengurangi efek samping dan menghasilkan visus yang baik , akan terjadi
permintaan untuk lensa tersebut yang tidak terbatas. "

Journal mata Page 9

Indeed, despite available options, the need remains. Unhappy with current lenses, Michael
Lawless, MD, Vision Eye Institute, Chatswood, New South Wales, Australia, has currently
stepped back from the accommodative market altogether. “I used the Crystalens HD [Bausch
+ Lomb, Rochester, NY, USA] for two years from 2009 to 2011 and stopped using it because
the enhanced reading available with this lens was minimal in my hands, giving an effect of
approximately 0.75 diopters,” he said. “This was outweighed by the fact that the YAG
capsulotomy rate was very high, at 75% in my cases.” Likewise, he does not use other
accommodative lenses since he has not found them to be an improvement over the
Crystalens.

Meskipun saat ini dari pilihan dua lensa yang tersedia, kebutuhan akan lensa tersebut tetap .
saya belum puas dengan lensa yang ada saat ini , Michael Lawless , MD , Vision Eye
Institute , Chatswood , New South Wales , Australia , " Saya menggunakan Crystalens HD
[ Bausch + Lomb , Rochester , NY , USA ] selama dua tahun 2009-2011 dan berhenti
menggunakannya karena kemampuan membaca yang tersedia dengan lensa ini sangat minim,
lensa ini hanya memberikan efek sekitar 0,75 dioptri , " katanya . " Hal ini sebanding dengan
fakta bahwa tingkat capsulotomy YAG sangat tinggi sekitar 75%. " Demikian juga, ia tidak
menggunakan lensa akomodatif lain karena dia belum menemukan lensa yang lebih baik dari
Crystalens.

Dr. Lawless does, however, use multifocal lenses in about 35% of patients. He relies on
ingenuity to bring patients the full range Dr. Lawless does, however, use multifocal lenses in
about 35% of patients. He relies on ingenuity to bring patients the full range

Bagaimanapun, Dr. Lawless telah menggunakan lensa multifokal pada sekitar 35%
pasiennya. Dia mengandalkan keahliannya untuk membuat pasien menjadi lebih baik.

New multifocal lenses

While such innovative approaches can help some to approximate a full range of vision, many
practitioners are pinning their hopes on new lenses. One new multifocal IOL gaining ground
outside of the U.S. is the Lentis Mplus (Oculentis, Berlin). David G. Kent, MD, Christchurch,
New Zealand, uses this segmented, visually forgiving multifocal lens for many of his
patients. “With the lens in the recommended position, the distance segment of the lens is
(located) superiorly and the reading and intermediate segment is inferiorly,” Dr. Kent said.
The Lentis is based on the concept of rotational asymmetry with a distinct sector for near and
the rest dedicated for distance. This is unlike typical diffractive or refractive multifocal
lenses, made with concentric circles, which scatter the light over the entire lens. The Lentis
allows for more transmission of light because it is not using a diffraction grating, Dr. Kent
explained.

Lensa multifokal baru

Sementara pendekatan inovatif dapat membantu perbaikan visus maksimal terus

berlangsung, banyak para praktisi yang menaruh harapan pada lensa baru tersebut. Salah satu
lensa multifokal baru yang berkembang di luar AS adalah lentis Mplus ( Oculentis , Berlin ) .
David G. Kent , MD , Christchurch, dari Selandia Baru, telah menggunakan lensa multifokal
Journal mata Page 10
ini selama bertahun-tahun untuk pasiennya yang mengalami penurunan visus . " Dengan
menggunakan lensa sesuai dengan posisi yang direkomendasikan ,yaitu untuk melihat jarak
jauh letak lensa untuk membaca jarak jauh terletak pada posisi superior dan segmen inferior
digunakan untuk membaca dan melihat jarak dekat, " kata Dr. Kent. Lensa ini berdasarkan
konsep asimetri rotasi dengan bagian yang berbeda untuk jarak dekat dan bagian yang
lainnya untuk jarak jauh. Hal ini tidak seperti lensa khas diffraktif atau refraktif, yang dibuat
berdasrkan konsep lingkaran konsentris , dengan menyebarkan cahaya ke seluruh lensa . Dr
Kent menjelaskan “ lensa ini memungkinkan untuk transmisi lebih ringan karena tidak
menggunakan konsep difraksi.

Dr. Kent reported that his results with the Lentis Mplus have been outstanding, with 100% of
his patients able to read well without glasses. The few night vision disturbances that do occur
are different than the typical haloes experienced with other multifocal lenses. “Most people
with the lens describe it as a street light or car headlight having light rays radiating downward
like fingers or whiskers,” Dr. Kent said.

Laporan Dr.Kent mengenai hasil penggunaan lentis Mplus telah beredar, 100% pasiennya
mampu membaca dengan baik tanpa kacamata. Gangguan penglihatan pada malam hari
berupa hallo pada pemakaian lensa multifokal lain berbeda dengan yang terjadi pada
penggunaan lensa lentis. " Kebanyakan orang dengan penggunaan lensa menggambarkan
gangguan penglihatan pada malam hari seperti lampu mobil/lampu jalan yang memiliki sinar
cahaya memancar ke bawah seperti jari atau kumis , " kata Dr Kent .

As a rule, patients tend to find this far less disturbing than typical night vision problems, he
thinks. “But there are definitely reports of patients who have clear problems with the lens,
which require either removal of the lens or in some cases can be solved by rotating the lens
up the opposite way,” Dr. Kent said. This reverses the situation, putting less of the reading
segment in the pupil area and enabling patients to block some of that area if they close the
eye a bit. A customized toric version of the lens is also available.

Pasien cenderung berpikir untuk berusaha menemukan lebih jauh tentang gangguan
penglihatan pada malam hari. Menurut Dr.Kent " Tapi pasti ada laporan dari pasien yang
memiliki masalah dengan lensa pada malam hari, yang memerlukan pemecahan masalah
dengan lensa tersebut, dimana dalam beberapa kasus dapat diselesaikan dengan memutar
lensa". Perubahan pada letak lensa ini, menempatkan kurang dari segmen membaca di daerah
pupil dan memungkinkan pasien untuk memblok beberapa area jika mereka menutup sedikit
mata. Putaran lensa juga dapat disesuaikan.

Dr. Kent’s experience has been so positive with the Lentis that he finds that he is using fewer
diffractive multifocal IOLs. Marc E. Wei, MBBS, FRANZCO, in private practice, Laser
Sight, Brisbane, Australia, also finds that the Lentis works well. “I’ve been getting J2 reading
with those lenses with 20/20 distance vision as well,” Dr. Wei said. The clarity of the
distance vision is good, he fi nds. “They don’t get so much of the waxy, blurry vision for
distance,” he said. A small portion of people experience fl aring from lights, however. As a
result, he does not recommend the Lentis for those who may be required to drive at night.

Journal mata Page 11

Pengalaman positif yang dialami Dr. Kent terhadap lensa lentis membuat ia lebih memilih
untuk menggunakannya dibanding IOLs multifokal diffractive. Marc E. Wei , MBBS ,
FRANZCO , dalam praktek pribadi, Laser Sight, Brisbane , Australia , juga menemukan
bahwa lentis bekerja dengan baik . " saya sudah menemukan orang-orang yang mampu
membaca hingga J2 dan juga diikuti dengan visus 20/20, " kata Dr. Wei. Ia menemukan
Kemampuan visus yang baik. " Mereka tidak mendapatkan penglihatan yang kabur pada
jarak jauh, " katanya . Sebagian kecil orang mengalami pembiasan cahaya dari lampu,
Akibatnya , ia tidak merekomendasikan lensa lentis bagi pengguna lensa yang mengemudi di
malam hari .

Dr. Wei has also begun using the AT LISA tri 839MP (Carl Zeiss Meditec, Dublin, Calif.), a
trifocal lens that promises to better fi ll in intermediate vision. This Dr. Wei described as a
diffractive lens with a number of rings on the surface, with a unique light distribution. “The
lens splits the light 20% at intermediate distance around 80 centimeters and 30% for near,
which is at 40 centimeters,” he said. The remaining 50% is designated for distance.

Dr.Wei juga telah mulai menggunakan AT LISA tri 839MP ( Carl Zeiss Meditec , Dublin ,
California ) , lensa Trifocal yang menjanjikan untuk penglihatan jarak menengah yang lebih
baik. Dr. Wei menggambarkan seperti lensa difraktif dengan sejumlah cincin di permukaan ,
dengan distribusi cahaya. " Lensa memecah cahaya 20 % pada jarak menengah sekitar 80
sentimeter dan 30 % untuk dekat , yaitu pada 40 sentimeter , " katanya . Sisanya 50 %
ditujukan untuk jarak jauh.

So far, Dr. Wei has found the lens to be very effective. “I was quite surprised how well it did
the job,” he said. “With previous diffractive lenses, patients did experience haloes. This
particular lens I thought might do the same thing, but it seems like it’s not as disturbing for
the patient.” Initial haloes lasted for about one month and were not enough to stop patients
from driving at night.

Sejauh ini, Dr.Wei telah menemukan lensa yang sangat efektif . " Saya cukup terkejut dengan
cara kerja lensa ini , " katanya . " Dengan lensa diffractive sebelumnya, pasien mengalami
haloe . Lensa ini membuat saya berpikir mungkin terjadi hal yang sama , tapi sepertinya itu
tidak mengganggu bagi pasien . " Halo awal berlangsung selama sekitar satu bulan dan tidak
cukup untuk menghentikan pasien dari mengemudi di malam hari .

In terms of range of vision, the lens has also delivered, Dr. Wei said. “The surprising thing is
that they all can see 20/20 or better and quite soon after the operation,” Dr. Wei said. He fi
nds that patients can read the equivalent of J1 or J2 at both 40 and 80 centimeters. Dr. Wei
currently uses the AT LISA tri 839MP for every patient who passes the monovision contact
lens trial.

Dr.Wei menyampaikan tentang kemampuan penglihatan lensa. " Hal yang mengejutkan
segera setelah operasi adalah bahwa mereka semua dapat melihat pada jarak 20/20 atau lebih
baik". kata Dr.Wei : dia menemukan bahwa pasien dapat membaca setara J1 atau J2 pada
jarak 40 dan 80 sentimeter . Dr.Wei saat ini menggunakan AT LISA tri 839MP untuk setiap
pasien yang menjalani uji coba lensa kontak monovision .

Journal mata Page 12

Innovative accommodative prototypes

Some new accommodative lenses are currently ramping up for use. The FluidVision Lens
(PowerVision, Belmont, Calif., USA), true to its name, relies on liquid to make
accommodative changes. “Through the movement of the fl uid internal to the lens, by virtue
of the natural human physiologic contraction and relaxation of the ciliary muscle, the lens
changes shape very much like our pliable crystalline lens does before the onset of
presbyopia,” Dr. Nichamin said.

Prototipe akomodatif Inovatif

Beberapa lensa akomodatif baru mutakhir saat ini sudah dapat digunakan . The FluidVision
Lens ( PowerVision , Belmont , California , USA ) , sesuai dengan namanya, tergantung pada
cairan untuk membuat perubahan akomodatif . " Melalui gerakan cairan internal untuk lensa ,
berdasarkan kontraksi fisiologis alami manusia dan relaksasi dari otot ciliary , lensa berubah
bentuk sangat mirip lensa kristal lentur , " kata Dr. Nichamin.

Together these two components behave as a homogenous single optical entity, Dr. Nichamin
explained. “As the ciliary body contracts and relaxes, the forces are conveyed through the
zonules and the capsule to the implant and the fl uid in the haptics is pushed into the optic
causing the anterior curvature of the optic to increase,” he said. “As the ciliary body relaxes,
the zonules are put on stretch and fl uid goes back out in the haptic.”

Bersama-sama kedua komponen tersebut akan menunjukkan reaksi sebagai optik tunggal
homogen , Dr.Nichamin menjelaskan . " kontraksi dan relaksasi corpus ciliary, melalui
zonules dan kapsul dan cairan di COP didorong ke lensa yang menyebabkan kelengkungan
anterior lensa meningkat, " katanya . " saat relaksasi badan siliaris , zonules mengalami
peregangan dan cairan di COP kembali. "

Pada tahun 2010 prototipe lensa yang tidak dapat dilipat ditanamkan pada 14 mata pasien di
Afrika Selatan . " Kami melihat rata-rata 5 D amplitudo akomodatif , dan kami tidak melihat
hal tersebut hingga saat ini, " kata Dr Nichamin . Baru-baru ini , pada April 2013 versi lipatan
lensa ditanamkan dalam empat mata pasien di Afrika Selatan . " Kami belum memiliki data
yang akomodatif untuk dilaporkan, tapi implantasi yang sukses dan kami sangat optimis
bahwa kita akan terus melihat hasil yang sangat baik dengan tindakan ini , " kata Dr
Nichamin . Jika semua berjalan dengan baik , sebuah studi klinis akan diluncurkan di tujuh
lokasi dengan lensa dilipat dengan harapan mendapat persetujuan CE mark dan dari sana
percobaan FDA akan dimulai , kata Dr Nichamin .

In 2010 a non-foldable prototype of the lens was implanted in 14 sighted eyes in South
Africa. “We saw on average a mean of 5 D of accommodative amplitude, and we hadn’t seen
anything heretofore like that,” Dr. Nichamin said. Just recently, in April 2013 a foldable
version of the lens was implanted in four eyes in South Africa. “We don’t have
accommodative data to report yet, but the implantations were successful and we’re very
optimistic that we’re going to continue to see excellent results with this platform,” Dr.
Nichamin said. If all goes well, a clinical study will be launched at seven sites with the
foldable lens in hopes of attaining CE mark approval and from there the FDA trials will
begin, Dr. Nichamin said.

Journal mata Page 13

Meanwhile, Dr. Donnenfeld is eyeing another accommodative lens in prototype, the
electroactive Sapphire AutoFocal IOL (Elenza, Roanoke, Va., USA), to potentially best offer
patients the full range of vision. He described the Sapphire AutoFocal IOL as an
electromechanical lens with a minuscule battery inside that stimulates the optic to change
shape when it senses accommodation. “If the light stays constant but the pupils get smaller,
that means that the patient is accommodating,” Dr. Donnenfeld said. “That induces the liquid
crystals inside the lens with electromechanical impulses to change the refractive aspect of the
lens to provide 3 D of reading.”

Sementara itu, Dr Donnenfeld mencari prototipe lain dari lensa akomodatif, the electroactive
Sapphire AutoFocal IOL ( Elenza , Roanoke , Virginia, USA ) ini memiliki potensi terbaik
bagi pasien untuk mendapatkan visus yang terbaik. Dia menggambarkan Sapphire AutoFocal
IOL sebagai lensa elektromekanis dengan baterai sangat kecil di dalam yang menstimulasi
lensa untuk berubah bentuk ketika terjadi akomodasi . " Jika cahaya tetap konstan tetapi
pupil semakin kecil , itu berarti pasien mengalami akomodasi, " kata Dr Donnenfeld . " Itu
menginduksi kristal cair di dalam lensa dengan impuls elektromekanik untuk mengubah
aspek bias lensa untuk menyediakan 3 D membaca . "

The lens has reached the point where it is ready for animal study and Dr. Donnenfeld is
enthusiastic about its potential. “The exciting part about this lens is that it doesn’t rely on the
muscles in the eye functioning, and capsular bag contraction or hardening will not have any
effect on this lens,” Dr. Donnenfeld said. “It does allow for real 3 D of accommodation, but
the technology is a work in progress and has to go through clinical testing before we have any
real information to pass on.”

Lensa telah mencapai titik di mana ia siap untuk di uji coibakan pada hewan dan Dr.
Donnenfeld sangat antusias terhadap potensinya . " Bagian paling menarik tentang lensa ini
adalah bahwa hal itu tidak tergantung pada otot-otot dalam fungsi mata , dan pembungkus
kapsul berkontraksi atau terjadi pengerasan tidak akan memiliki efek pada lensa ini , " kata
Dr. Donnenfeld . " Ini memungkinkan untuk menghasilkan 3 D akomodasi , namun teknologi
ini sedang dalam pekerjaan dan harus melalui uji klinis sebelum kita memiliki informasi
nyata untuk meneruskan . "

Overall, Dr. Donnenfeld is optimistic that signifi cant ground has been gained, after much
delay. He pointed out that 10 years ago practitioners were sure that true accommodative
lenses would be available soon. “Ten years later we’re still waiting for those accommodating
lenses to come,” he said. “We’re getting close, but for the time being for patients who want to
have true reading, I think that the multifocal lenses offer the best range of vision, while
accommodating lenses offer the least visual side effects.” However, accommodative lenses
will ultimately be the answer, he concluded

Secara keseluruhan , Dr.Donnenfeld optimistis bahwa hasil yang signifikan dapat dicapai,
setelah terjadi penundaan . Dia menunjukkan bahwa 10 tahun yang lalu praktisi yakin bahwa
lensa akomodatif yang baik akan segera tersedia. " Sepuluh tahun kemudian kami juga masih
menunggu lensa yang baik tersebut, " katanya . " Kita semakin dekat dengan hal itu, tapi
untuk saat ini untuk pasien yang ingin dapat membaca dengan baik , saya berpikir bahwa
lensa multifokal menawarkan jangkauan terbaik dari visus, sementara lensa akomodasi

Journal mata Page 14

menawarkan efek samping visus paling minim. " Namun , lensa akomodatif pada akhirnya
akan menjadi jawaban , ia berkata.

Journal mata Page 15