Anda di halaman 1dari 5

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn H / 59

Unit/Kamar : Maria 1(kamar 10.1)

Tanggal : imple
Diagnosa Perawatan menta Evaluasi
Dilengkapi data HYD Rencana Tindakan & Rasional si
penunjang Jam Tindakan Nama
DS & DO
DP 1 Setelah dilakukan Obeservasi: 1. Monitor TTV Hasil : td : 165/95 mmHg, S:
tindakan 1. Periksa sirkulasi perifer 27/10/2 nadi 61 mmHg, pernapasan 18x/mnt, Sinta Pasien mengatakan
penurunan perfusi keperawatan, 2x24 R/ mengetahui adanya edema, 1 Sesak, badan terasa lemas dan
perifer tidak efektif diharapkan perfusi nadi dan warna kulit. 15.30 2. Melakukan pemasangan oksigen 2 liter sedikit mual dan pusing
perifer meningkat 2. Identifikasi faktor resiko
bd penurunan dengan kriteria hasil: gangguan sirkulasi 3. Melakukan pemeriksaan lab : O:
konsentrasi 1. Konjungtiva R/ mengetahui adanya Hb; 6,30, ht ;18,90, kreatinin 8,80, Pasien tampak dapat beristirahat
tidak anemis diabetes, rokok, hipertensi dan eritrosit 2,04 di tempat tidur, TD : 165/95
hemoglobin
2. Denyut nadi kadar kolesterol tinggi. mmHg, pernapasan 18x/mnt, nadi
dalam batas 3. Monitor bengkak pada 4. Memeriksa tekanan darah pada tangan : 61 mmHg
DS : normal 60- ekstermitas sebelah kanan(tangan sebelah kiri
100x/mnt R/ mengetahui derajat edema terpasang cimino A:
3. Tekanan pada pasien 5. Anjurkan pasien untuk rutin meminum Penurunan perfusi perifer
- Pasien mengatakan 08.00 obat hipertensi
darah Terapetik:
badan terasa letih dan P:
120/80mmHg 1. Hindari penekanan dan
4. Turgor kulit pemasangan tourniquet pada 6. Pemberian obat amlodipine dan clonidine Intervensi dilanjutkan
lemas,pusing sedikit
membaik area yang cedera. 7. Melakukan transfui darah
sesak saat tidur 8. Monitoring intake output pasien
5. Pengisian R/ menghindari terjadinya
DO : kapiler trauma 1. monitoring TTV , hasil; TD 160/95mmhg, S: S:
membaik <3 Edukasi: 36c, N: 87x/mnt, Spo2; 95%, P; sinta Pasien mengatakan lemas dan
detik 1. Anjurkan berhenti merokok. 28/10/2 19x/mnt
- Pasien tampak 2. check feses darah samar
sedikit pusing
R/ mengetahui meningkatnya 1
sesak dan lelah 3. transfusi PRC1 bag
tekanan darah yang tidak
06.30 4. melakukan terapi Hemodialisa O : pasien dalam terapi
-Tekanan darah terkontrol dan dapat 5. pasien alergi Amoxcilin
menyebabkan gangguan ginjal hemodialisa TD : 160/95 mmHg,
165/95mmHg, 6. menganjurkan klien untuk memakai pernapasan 19x/mnt, nadi : 87
2. Anjurkan minum obat pelembab bibir
-MAP 119 mmHg, mmHg
pengontrol tekanan darah 7. memberi obat hipertensi
perfusi cukup, suhu secara teratur.
A:masalah belum teratasi
R/ membantu mengurangi
36,2 , nadi 61x/menit, sebagian
tekanan darah tinggi
pernapasan 3. Anjurkan melakukan
P: intervensi keperawatan 1,6
18x/menit, irama perawatan kulit yang lengkap
O:
teratur, spO2 : R/ mencegah timbulnya
Pasien tampak tenang dan
98%. TB : 172cm, masalah baru seperti kerusakan
beristirahat di tempat tidur, TD :
BB : 70kg, IMT : intergritas kulit.
120/80 mmHg, pernapasan
24,2 kg/m2 18x/mnt, nadi : 90 mmHg
Hasil lab: Hb: 6,30, Ht;
A: masalah keperawatan belum
18,90, eritrosit; 2,04
teratasi
juta,konjugtiva anemis, P:
pasien tampak lemah Intervensi dilanjutkan

DP 3 Observasi: 1. Melakukan observasi ttv pada pasien S: pasien mengatakan lemas dan
Resiko perfusi renal Setelah dilakukan -moitoring kasus 27/10/2 Sinta seikit mual
tindakan keperawatan kardiopulmonal( frekuensi, kekuatan 1 2. memberikan oksigenasi kepada pasien
tidak efektif bd selama 2x24 jam nadi, pernapasan, TD) 15.30 sebanyak 2 liter O: pasien tampak lemah, dan
disfungsi ginjal diharapkan perfusi -monitoring status oksigenasi 3. memperhatikan status haluaran cairan saturasi pasien 95%, pasien
DS : pasien renal meingkat dengan -monitoring status cairan haluaran pasien memiliki alergi amoxcicilin, dan
kriteria luaran : -monitring tingkat kesadaran, dan 4. memperhatikan alergi pasien memperhatikan intake yang
mengatakan mual,
-pasien tidak terdapa t respon pupil 5. mengajarkan pasien untuk meminum sesuai sikonsumsi pasien
lemah mual -periksa riwayat alergi batasan cairan yang diperoleh Pasien lanjut dalam terapi
-Hasil kreatinin Dalam Terapeutik: k hemodialisa.
batas normal <1,40
DO : -Berikan oksigen untuk
- Denyut nadi dalam A: masalah keperawatn belum
Pasien tampak lemah batas normal 60- mempertahankan saturasi oksgien 28/10/2 1. melakukan observasi ttv pasien teratasi
100x/mnt 1 2. memperhatikan saturasi oksigenasi pasien
>94%
Pernapasan : -Tekanan darah 15.30 3. pasien dalam terapi hemodialisa P: intervensi dilanjutkan
Edukasi:
18x/menit, Tekanan 120/80mmHg
-jelaskan penyebab/ faktir resiko syok
darah 165/95mmHg,
-jelaskan tanda dan gejala awal syok
Nadi : 61x/mnt
Kolaborasi:
Hasil lab:
Kolaborasi pemberian transfuse darah
ureum:11,6, kreatinin:
bila perlu
8,80

DP 2 Setelah dilakukan Observasi: 1. Kaji ttv pasien, Td, Nadi, suhu, pernapasan , S: pasien mengatakan lemah,
Hipervolemia b.d tindakan keperawatan 1. Periksa tanda dan gejala 27,10,2 saturasi pernapasan Sinta kesadaran CM, dan pasien sedikit
Gangguan 2x24 jam diharapkan hipervolemia 1 pusing
mekanisme regulasi keseimbangan cairan R/ mengetahui edema pada 15.30
DS : dengan kriteia hasil: pasien 2. kaji turgor kulit dan mukosa bibir pasien O: pasien tampak lemas, turgor
1. Asupan cairan 2. Monitor status hemodinamik kulit kering dan mukosa bibir
meningkat 750 R/ mengetahui tekanan darah 3. Memonitoring batas cairan pasien pecah-pecah
Pasien mengatakan ml/24 jam 3. Monitor intake dan output
kalau pasien bak 2. Output urin cairan 4. Memonitoring balance cairan pasien Intake output:
28/10/21 Intake:416, output: 1170,
sebanyak 5-6 kali menigkat R/ mengetahui balance cairan 06.30
3. Kelembapan 4. Monitor tanda 5 edukasi untuk mengukur batascairan yang balance; -754
dengan warna kuning membrane hemokonsentrasi dikonsumsi pasien A: Masalah belum teratasi
keruh, BAB teratur , mukosa R/ mengetahui kadar natrium P: intervensi keperawatan
pasien memperhatikan meningkat dan Ht 1. Melakukan observasi ttv pasien sinta dilanjutkan
4. Tekanan darah 5. Monitor tanda peningkatan
cairan pasien 120/80 mmHg tekanan onkotik plasma. 2. memonitoing intake output cairan pasien S: pasien mengatakan sudah
5. Frekuensi nadi R/ mengetahui kadar protein meminum iar putih 150 ml pagi
DO : 60-100x/mnt dan albumin. 3. pasien melakukan hemodialisa hari, pasien merasa sedikit lemas
6. Kekuatan nadi Terapetik:
Mukosa mulut pasien 4. edukasi pasien untuk memperhatikan O:Pasien tampak lemas, pasien
membaik 1. Batasi asupan cairan dan
tampak kering, bibir 7. Dehidrasi garam batasan cairan yang diperoleh memiliki batas cairan 750 ml/24
pecah-pecah, menurun R/ memperbaiki tekanan darah jam, membrane mukosa lembab,
8. Turgor kulit Edukasi: bak sebanyak 5-6 x/ mnt
membaik 1. Ajarkan cara mengukur dan
Pernapasan : mencatat asupan dan haluaran A: masalah belum teratasi
18x/menit, Tekanan cairan
R/ memantau intake dan output P: intervensi keperawatan
darah 165/95 mmHg, dilanjutkan
cairan
Nadi : 61x/mnt Kolabrasi:
1. Kolaborasi pemberian diuterik
Batasan cairan pasien
R/ membuang cairan dari
750 ml/24 jam dalam tubuh melalui urine.
Intake 416, output: 2. Kolaborasi pemberian CRRT
R/ menggantikan fungsi ginjal
1170, balance :-754

Hasil lab:

Hb 6,30 g/dl

Anda mungkin juga menyukai