Anda di halaman 1dari 19

UPAYA MEMAKSIMALKAN POTENSI DAN

INFRASTRUKTUR DESA UNTUK MENINGKATKAN


PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN DESA
PURWOGONDO

Disusun oleh :
Nama : Khizamul Akhya’ Muhammad
Kelas : XII IPS 1
No : 18

SMA NEGERI 1 WELAHAN


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah, dan nikmat-Nya serta senantiasa memberikan kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Upaya Memaksimalkan
Potensi dan Infrastruktur Desa untuk Meningkatkan Pembangunan
Perekonomian Desa Purwogondo ” dengan maksimal. Shalawat dan salam
semoga tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang selalu
menjadi suri tauladan yang baik bagi umatnya, serta senantiasa dinantikan
syafaatnya di akhirat kelak.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada bu Refita Elif
Setiyawati, S.Pd. selaku guru mata pelajaran geografi di SMA Negeri 1
Welahan yang telah memberikan arahan dan petunjuk bagi penulis dalam
menyusun makalah ini dengan baik.
Penulis memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu penulis akan menerima kritik dan saran yang membangun bagi
makalah ini. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca serta bermanfaat juga bagi
penulis.

Jepara, 21 Oktober 2020

Khizamul Akhya’ Muhammad


i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………… i


Daftar Isi ………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ……………………………………... 1
B. Rumusan masalah ………………………………….. 2
C. Tujuan penelitian …………………………………... 2
D. Manfaat penelitian …………………………………. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian desa ……………………………………. 3
B. Ciri-ciri desa ………………………………...…….. 3 - 4
C. Unsur-unsur desa ………………………………….. 4
D. Tipe-tipe desa ……………………………………... 4 - 6
E. Potensi desa ……………………………………….. 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan tempat penelitian ……………………… 7
B. Subjek penelitian ………………………………….. 7
C. Sumber data ……………………………………….. 7 - 8
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kondisi fisik wilayah ……………………………… 9
B. Penduduk ………………………………………….. 9
C. Pendidikan ………………………………………… 10
D. Mata pencaharian …………………………………. 10
E. Usaha dan industri kecil …………………………... 10
F. Potensi …………………………………………….. 11
G. Peta desa …………………………………………... 12
BAB V SIMPULAN dan SARAN
A. Simpulan …………………………………………... 13
B. Saran ………………………………………………. 13
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini masyarakat di seluruh dunia dibuat panik dengan adanya
wabah Covid-19 yang tak kunjung mereda.Hal ini membuat kegiatan
masyarakat di seluruh dunia menjadi terganggu dan membawa banyak
dampak negatif bagi masyarakat. Seluruh kegiatan dan aktivitas
perekonomian pun harus dibatasi atau bahkan terpaksa dihentikan untuk
mengurangi angka kasus dari wabah ini.
Banyak perusahaan di Indonesia yang sangat dirugikan karena
terpaksa memberhentikan dan mengurangi aktivitas produksi dan
distribusinya, banyak orang yang harus terkena PHK karena perusahaan
ingin mencegah kebangkrutan akibat krisis sehingga angka pengangguran
pun ikut melonjak tinggi. Oleh sebab itu, pemerintah menyarankan kepada
masyarakat baik dari tingkat kota hingga ke desa untuk membangun usaha
mandiri agar mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan.
Desa Purwogondo merupakan salah satu desa paling ramai
pengunjung diantara desa desa di sekitarnya, orang orang dari desa lain
ramai berdatangan ke desa Purwogondo karena banyak penduduk desa
setempat yang berwirausaha kecil kecilan mulai dari menjual jenis-jenis
makanan dan minuman , barang barang kebutuhan rumah tangga yang
berbeda hingga menyediakan tempat yang nyaman untuk dinikmati ( kafe ,
angkringan).
Desa ini memiliki infrastruktur yang bisa dikatakan memadai dan
dapat menjamin kelancaran aktivitas desa. Mulai dari banyaknya tempat
perbelanjaan, akses jalan yang cukup baik, ketersediaan air bersih, dan juga
adanya kemudahan untuk mencari pekerjaan sebab masih banyak mata
pencaharian yang tersedia seperti kemudahan untuk menjadi buruh dalam
industri kecil ataupun membuat industri keci itu sendiri, dan untuk bekerja
menjadi PNS dan sebagai anggota pemerintahan desa pun juga tidak sulit
serta diberikan kebebasan sesuai aturan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi fisik desa Purwogondo?


2. Bagaimana kondisi penduduk desa Purwogondo?
3. Apa saja potensi yang ada di desa di desa Purwogondo?
4. Apa bidang dan potensi paling berpengaruh bagi desa
Purwogondo?
5. Apa saja mata pencaharian penduduk desa Purwogondo?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kondisi fisik desa Purwogondo.


2. Untuk mengetahui kondisi penduduk desa Purwogondo.
3. Untuk mengetahui potensi yang ada di desa Purwogondo.
4. Untuk mengetahui bidang dan potensi paling berpengaruh bagi
desa Purwogondo.
5. Untuk mengetahui mata pencaharian penduduk desa Purwogondo.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis atau peneliti, menambah wawasan dan pemahaman


mengenai kondisi fisik, penduduk, dan potensi yang ada di desa
Purwogondo.
2. Bagi masyarakat, menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
infrastruktur desa dan juga jenis mata pencaharian yang bisa
dijadikan pilihan.
3. Bagi pemerintah desa, sebagai pedoman untuk mengembangkan
potensi baik dari segi infrastruktur dan masyarakatnya agar terjadi
peningkatan bagi perekonomian desa.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA.

A. Pengertian desa
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) istilah desa
dapat didefinisikan sebagai wilayah yang dihuni oleh sejumlah
keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri(dikepalai oleh
seorang kepala desa).
Sedangkan para ahli mendefinisikan istilah desa dalam beberapa
uraian berikut ini.
1. Sutardjo Kartodikusumo
Desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal
suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan
sendiri.
2. W. S. Thompson
Desa adalah suatu tempat yang menampung penduduk.
3. Koentjaraningrat
Desa ialah komunitas terkecil yang menetap tetap di suatu
tempat.
4. William Ogburn dan MF. Nimkoff
Desa merupakan kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam
daerah terbatas.
5. R. Bintarto
Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh
unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural
setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan
daerah lain.

B. Ciri-ciri Desa
1. Masyarakat desa memiliki hubungan erat dengan lingkungan alamnya.
2. Iklim serta cuaca memiliki pengaruh besar terhadap petani dalam
menentukan musim tanam.
3. Jumlah penduduk tidak begitu besar.
4. Proses sosial berjalan relatif lambat.
5. Keluarga desa adalah suatu unit sosial.
6. Struktur ekonomi didominasi oleh agraris.
7. Masyarakat desa adalah suatu paguyuban(gemeinschaft).

3
8 Secara umum warga desa memiliki pendidikan yang tidak terlalu
tinggi.
C. Unsur Unsur Desa
Jika dilihat dari pengertiannya, desa memiliki tiga unsur yakni wilayah,
penduduk, serta tata kehidupan. Berikut penjelasan dari ketiga unsur
tersebut.
1. Unsur daerah / wilayah terdiri dari lokasi atau letak, batas – batas
wilayah, jenis tanah, keadaan lahan, luas, juga pola pemanfaatnya.
2. Unsur penduduk meliputi tingkat kelahiran, jumlah, tingkat kematian,
kepadatan, pertumbuhan penduduk, persebaran serta mata pencarian
penduduk.
3. Unsur tata kehidupan terdiri dari pola tata pergaulan serta ikatan
pergaulan, adat istiadat juga norma – norma yang berlaku di daerah
tersebut.

D. Tipe Tipe Desa


Berdasarkan pembangunan dan pengembangan potensinya, desa
diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Desa Swadaya 
Desa swadaya adalah desa yang memiliki potensi tertentu tetapi dikelola
dengan sebaik-baiknya. Ciri-ciri desa swadaya, sebagai berikut:
A. Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya
B. Penduduknya jarang.
C. Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris.
D. Bersifat tertutup.
E. Masyarakat memegang teguh adat.
F. Teknologi masih rendah.
G. Sarana dan prasarana sangat kurang.
H. Hubungan antarmanusia sangat erat.
I. Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga.

4
2. Desa Swakarya
Desa swakarya adalah peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju
desa swasembada. Desa Swakarya dengan ciri-ciri, sebagai beriku:
A. Kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak mengikat penuh.
B. Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi
C. Desa swakarya sudah tidak terisolasi lagi walau letaknya jauh dari
pusat perekonomian.
D. Telah memiliki tingkat perekonomian, pendidikan, jalur lalu lintas
dan prasarana lain.
E. Jalur lalu lintas antara desa dan kota sudah agak lancar.
3.Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu
memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya
sesuai dengan kegiatan pembangunan regional. Ciri-ciri desa
swasembada, sebagai berikut:
 Kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan.
 Penduduknya padat-padat.
 Tidak terikat dengan adat istiadat
 Telah memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai dan labih maju dari
desa lain.
 Partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.
Berdasarkan aktivitas dan mata pencaharian penduduknya, desa
diklasifikasikan sebagai berikut.
 Desa agraris, adalah desa yang mata pencaharian utama
penduduknya adalah bidang pertanian dan perkebunan.
 Desa industri, adalah desa yang mata pencaharian utama
penduduknya adalah di bidang industri kecil rumah tangga.
 Desa nelayan, adalah desa yang mata pencaharian utama
penduduknya adalah di bidang perikanan.

Berdasarkan luas wilayah :


1. Desa terkecil, luas wilayah kurang dari 2 km².
2. Desa kecil, luas wilayah antara 2 km² - 4 km².
3. Desa sedang, luas wilayah antara 4 km² - 6 km².
4. Desa besar, luas wilayah antara 6 km² - 8 km².
5. Desa terbesar, luas wilayah antara 8 km² - 10 km².

Berdasarkan kepadatan penduduknya :


1. Desa terkecil, kepadatan penduduknya kurang dari 100 jiwa/km².
2. Desa kecil, kepadatan penduduknya antara 100 – 500 jiwa/km².
3. Desa sedang, kepadatan penduduknya antara 500 – 1500 jiwa/km².
4. Desa besar, kepadatan penduduknya antara 1500 – 3000 jiwa/km².
5. Desa terbesar, kepadatan penduduknya antara 3000 – 4500
jiwa/km².

Berdasarkan jumlah penduduknya :


 Desa terkecil, jumlah penduduknya kurang dari 800 jiwa.
 Desa kecil, jumlah penduduknya antara 800 – 1600 jiwa.
 Desa sedang, jumlah penduduknya antara 1600 – 2400 jiwa.
 Desa besar, jumlah penduduknya antara 2400 – 3200 jiwa.
 Desa terbesar, jumlah penduduknya lebih dari 3200 jiwa.
E. Potensi Desa
 Potensi fisik meliputi : air tanah, iklim, cuaca, flora dan fauna.
 Potensi non fisik meliputi : masyarakat desa, lembaga-lembaga
sosial desa dan aparatur desa.
Desa akan berkembang hingga menjadi maju bagi desa itu sendiri,
daerah lain maupun kota jika potensi yang ada di dalam desa dapat
dimanfaatkan dengan baik dan maksimal.

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


 Waktu penelitian : Penelitian ini dilakukan pada hari Kamis,
tanggal 15 Oktober 2020.
 Tempat penelitian : Penelitian ini dilakukan di desa Purwogondo.
Sebuah desa di kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara,
Provinsi Jawa Tengah.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah masyarakat desa Purwogondo, kondisi
geografis desa Purwogondo, dan segala potensi yang dimiliki dan dapat
dikembangkan.
C. Sumber Data
 Teknik pengumpulan data
- Observasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mengamati langsung pada subjek atau objek yang akan
diteliti. Pada penelitian ini, peneliti mengamati beberapa hal
penting dan juga potensi desa yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan.
- Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara
memberikan pertanyaan kepada narasumber terkait untuk
mendapatkan informasi mengenai data data yang
dibutuhkan. Wawancara pada penelitian ini ditujukan pada
seseorang yang berasal dari pemerintah desa agar
mendapatkan data yang akurat. Tetapi wawancara bersifat
bebas dan fleksibel agar mendapatkan data yang mudah
dipahami.
 Jenis sumber data
- Data primer yaitu data yang diperoleh dari seorang
penduduk secara langsung melalui pertanyaan terkait data
yang dibutuhkan.

7
- Data sekunder yaitu data penunjang yang diperoleh dari
lembaga pemerintah Desa setempat dan instansi terkait
lainnya.
8
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Kondisi Fisik Wilayah


1. Luas desa : ± 55 Ha
2. Batas wilayah
a. Sebelah utara : Desa Margoyoso
b. Sebelah selatan : Desa Manyargading
c. Sebelah barat : Desa Sendang
d. Sebelah timur : Desa Kriyan

3. Kondisi geografis
1) Ketinggian dari permukaan laut : 0,00 mdl
2) Curah hujan rata-rata : 6,00 bulan
3) Suhu rata-rata : 25° c

4. Wilayah Adminstratif
1) Jumlah RT : 20
2) Jumlah RW :2

B.Penduduk
 Jumlah penduduk
Jumlah penduduk keseluruhan : 4593 jiwa
Laki laki : 2391 jiwa
Perempuan : 2202 jiwa

 Tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja keseluruhan : 3963 jiwa
Laki laki : 2023 jiwa
Perempuan : 1940 jiwa

C. Pendidikan
 3 – 6 tahun yang sedang TK : 152 jiwa
 7 – 18 tahun yang sedang sekolah : 1386 jiwa
 12 – 56 tahun yang tidak tamat SLTP : 46 jiwa
 18 – 56 tahun yang tidak tamat SLTA : 43 jiwa
Jumlah keseluruhan : 1690 jiwa
D. Mata pencaharian
 Petani : 9 jiwa
 PNS : 15 jiwa
 Guru swasta : 55 jiwa
 Pengusaha kecil, menengah, besar : 19 jiwa
 Buruh Migran : 86 jiwa
 Karyawan perusahaan pemerintah : 17 jiwa
 Karyawan perusahaan swasta : 190 jiwa
 Wiraswasta : 168 jiwa
 Pelajar : 1394 jiwa
 Ibu rumah tangga : 379 jiwa
 Buruh harian lepas : 553 jiwa
 Buruh usaha jasa transportasi dan perhubungan : 25 jiwa
 Buruh usaha jasa hiburan dan pariwisata : 12 jiwa
 Pemilik usaha warung makan , rumah makan dan restoran : 8 jiwa
 Supir : 33 jiwa
 Karyawan honorer : 101 jiwa
 Pemuka agama : 25 jiwa

E. Usaha dan industri kecil


 Lembaga keuangan : 2 unit
 Industri kecil dan menengah : 35 unit
 Jasa pengangkutan : 1 pemilik dan 4 tenaga kerja
 Usaha jasa dan perdagangan : 101 unit
 Usaha jasa hiburan : 1 unit
 Usaha jasa gas, listrik, BBM, dan air : 15 unit

10
F. Potensi
 Potensi Fisik :
- Manusia : Masyarakat desa Purwogondo memiliki potensi
yang pada bidang kewirausahaan atau usaha mandiri dan
juga sebagai Pegawai Negeri Sipil.
- Jalan : Terdapat jalan dengan kondisi cukup baik yang dapat
meningkatkan kelancaran aktivitas.
- Tanah/lahan : lahan di desa Purwogondo bisa dibilang sudah
penuh dan sulit untuk menemukan lahan kosong akibat
banyaknya rumah dan pemukiman masyarakat.
- Air : Ketersediaan air selalu aman.
 Potensi Non Fisik :
- Pemerintah desa sebagai sumber kelancaran jalannya
pemerintahan desa
- Pasar umum sebagai sumber pendapatan ekonomi
masyarakat desa
11
G. Peta desa
12
BAB V
SIMPULAN dan SARAN

A. Simpulan
berdasarkan data yang telah diuraikan, dapat disimpulkan
bahwa :
 desa dapat diartikan sebagai sebuah aglomerasi
pemukiman dengan masyarakat dan sistem
pemerintahan yang khas.
 Unsur-unsur desa terdiri dari :
• Daerah
• Penduduk atau masyarakat
• Tata kehidupan
 Tipe-tipe desa menurut perkembangannya :
• Desa swadaya
• Desa swakarya
• Desa swasembada
 Potensi desa dibagi menjadi dua, yaitu :
 • Potensi fisik
• Potensi non fisik
 Fungsi desa :
• Sebagai hinterland bagi kota jika butuh dan
dibutuhkan
• Sumber tenaga kerja bagi kota jika butuh dan
dibutuhkan
• Sebagai bentuk pemerintahan terkecil
B. Saran
Menurut data yang tersaji, mayoritas masyarakat
desa purwogondo bermata pencaharian sebagai PNS,
tenaga pendidik, dan juga banyak pemilik dan juga
karyawan dari usaha mandiri yang dikembangkan oleh
penduduk setempat tanpa harus melakukan urbanisasi
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini dapat
menciptakan poin penting bagi pemerintah desa setempat
untuk lebih meningkatkan kebiasaan baik dari penduduk
desa Purwogondo ini dengan cara mengembangkan bidang
infrastruktur lain dan juga potensi yang ada di desa
Purwogondo dengan tujuan supaya desa menjadi maju.
13
DAFTAR PUSTAKA

 KBBI , Pengertian desa.


 https://portal-ilmu.com/pengertian-desa/
 https://www.berdesa.com/jenis-pembagian-klasifikasi-desa-berdasarkan-jumlah-penduduk/
 https://risehtunong.blogspot.com/2017/01/klasifikasi-jenis-jenis-desa.html?m=1
14

Anda mungkin juga menyukai