Nim : 04.16.4353
Kelas : B/KP/3
M.K : KDDK
1. IRK
Tentang kebaikan mencuci tangan, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan,
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang tidur dalam
keadaan tangannya masih bau daging kambing dan belum dicuci, lalu terjadi sesuatu,
maka janganlah dia menyalahkan kecuali dirinya sendiri.” (HR. Ahmad, no. 7515, Abu
Dawud, 3852 dan lain-lain, hadits ini dishahihkan oleh al-Albani)
2. DEFINISI INFEKSI
Infeksi adalah invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabakan sakit .jika mikroorganisme gagal menyebabkan cidera yang serius
terhadap sel atau jaringan infeksi disebut asimptomatik .penyakit timbul jika patogen
terbiak dan menyebabkan perubahan pada jaringan normal jika penyakit infeksi dapat
ditularkan lansung dari satu orang ke orang lain,penyakit ini merupakan penyakit menular
atau contagious (Perry & Potter ,Fundamental Keperawatn vol.1 Ed 4,2005)
3. DEFINISI INFEKSI NOSOKOMIAL
Nosokominal berasal dari bahasa Yunani, dari kata nosos yang artinya penyakit,
dan komeo yang artinya merawat. Nosokomio berarti tempat untuk merawat atau
rumahsakit. Jadi infeksi nosokominal dapat diartikan sebagai infeksi yang
diperoleh agtau terjadi di Rumah sakit (Darmadi,2008).
Infeksi nosokominal dapat terjadi pada penderita, tenaga kesehatan, dan juga
setiap orang yang datang ke Rumah Sakit. Infeksi yang ada dipusat pelayanan
kesehatan ini dapat ditularkan atau diperoleh melaui petugas kesehatan, orang
sakit, pengunjung yang berstatus karir atau karena kondisi Rumah sakit.
Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang diperoleh atau dialami oleh pasien
selama dia dirawat di rumah sakit dan menunjukkan gejala infeksi baru setelah 72
jam pasien berada di rumah sakit serta infeksi itu tidak ditemukan atau diderita
pada saat pasien masuk ke rumah sakit(Olmsted RN, 1996, Ducel, G, 2002).
4. PROSES TERJADINYA INFEKSI
Infeksi terjadi secara progresif,berat ringannya penyakit klien tergantung pada tingkat
infeksi,patogenesitas mikroorganisme dan kerentanan pejamu.Didalam proses infeksi
memiliki tahapan tertentu yaitu :
Periode Inkubasi, Interfal antara masuknya patogen dalam tubuh dan munculnya
gejala utama.
Tahap Prodomal, Interpal dari awitan tanda gejala non spesifik(malaise,demam
ringan,keletihan)sampai gejala yang spesifik selama masa ini,mikroorganisme
tumbuh dan berkembang biak dan klien mampu menularkan ke orang lain
Tahap Sakit, Interpal saat klien memanifestasikan tanda dan gejala yang lebih
spesifik terhadap jenis infeksi.
Tahap Pemulihan, Interpal saat munculnya gejala akut infeksi ,lama
penyembuhannyatergantung pada beratnya infeksi dan keadaan umum kesehatan
klien.
5. MEKANISME PENGONTROLAN INFEKSI
tubuh memiliki pertahanan normal terhadap infeksi. Flora normal tubuh yang tinggal di
dalam dan luar tubuh melindungi seseorang dari beberapa patogen. Setiap sistem organ
memiliki mekanisme pertahanan terhadap agen infeksius. Flora normal, sistem
pertahanan tubuh dan inflamasi adalah pertahanan nonspesifik yang melindungi terhadap
mikroorganisme.
Flora normal
Secara normal tubuh memiliki mikroorganisme yang ada pada lapisan permukaan
dan di dalam kulit, saliva, mukosa oral dan saluran gastrointestinal. Manusia
secara normal mengekskresi setiap hari trilyunan mikroba melalui usus. Flora
normal biasanya tidak menyebabkan sakit tetapi justru turut berperan dalam
memelihara kesehatan. Flora ini bersaing dengan mikroorganisme penyebab
penyakit unuk mendapatkan makanan. Flora normal juga mengekskresi substansi
antibakteri dalam dinding usus. Flora normal kulit menggunakan tindakan
protektif dengan meghambat multiplikasi organisme yang menempel di kulit.
Flora normal dalam jumlah banyak mempertahankan keseimbangan yang sensitif
dengan mikroorganisme lain untuk mencegah infeksi. Setiap faktor yang
mengganggu keseimbangan ini mengakibatkan individu semakin berisiko
mendapat penyakit infeksi.
Pertahanan sistem tubuh
Sejumlah sistem organ tubuh memiliki pertahanan unik terhadap mikroorganisme.
Kulit, saluran pernafasan dan saluran gastrointestinal sangat mudah dimasuki oleh
mikroorganisme. Organisme patogen dengan mudah menempel pada permukaan
kulit, diinhalasi melalui pernafasan atau dicerna melalui makanan. Setiap sistem
organ memiliki mekanisme pertahanan yang secara fisiologis disesuaikan dengan
struktur dan fungsinya.
Mekanisme pertahanan Faktor pengganggu pertahanan
Kulit
a. Permukaan, lapisan yang utuh
b. Pergantian lapisan kulit paling luar
c. Sebum
Luka abrasi, luka pungsi, daerah maserasi
Mandi tidak teratur
Mandi berlebihan
Mulut
a. Lapisan mukosa yang utuh
b. Saliva
Laserasi, trauma, cabut gigi
Higiene oral yang tidak baik, dehidrasi
Saluran pernafasan
a. Lapisan silia di jalan nafas bagian atas diselimuti oleh mukus
b. Makrofag
Merokok, karbondioksida & oksigen konsentrasi tinggi, kurang lembab,
air dingin
Merokok
Saluran urinarius
a. Tindakan pembilasan dari aliran urine
b. Lapisan epitel yang utuh
Obstruksi aliran normal karena pemasangan kateter, menahan kencing,
obstruksi karena pertumbuhan tumor.
Memasukkan kateter urine, pergerakan kontinyu dari kateter dalam
uretra.
Saluran gastrointestinal
a. Keasaman sekresi gaster
b. Peristaltik yang cepat dalam usus kecil
Pemberian antasida
Melambatnya motilitas karena pengaruh fekal atau obstruksi karena
massa
Vagina
a. Pada puberitas, flora normal menyebabkan sekresi vagina untuk
mencapai Ph
yang rendah
Antibiotik dan kontrasepsi oral mengganggu flora normal
Proses penyebaran mikroorganisme kedalam tubuh, baik pada manusia maupun hewan
dapat melalui berbagai cara di antaranya :
1. Kontak Tubuh
Kuman masuk ke dalam tubuh melalui proses penyebaran secara langsung
maupun tidak langsung. Penyebaran secara langsung melalui sentuhan dengan
kulit, sedangkan secara tidak langsung dapat melalui benda yang
terkontaminasi kuman.
2. Makanan dan Minuman
Terjadinya penyebaran dapat melalui makanan dan minuman yang telah
terkontaminasi, seperti pada penyakit tifus abdominalis penyakit infeksi
cacing, dan lain-lain.
3. Serangga
Contoh proses penyebaran kuman melalui serangga adalah penyebaran
penyakit malaria oleh plasmodium pada nyamuk aedes dan beberapa penyakit
saluran pencernaan yang dapat ditularkan melalui lalat.
4. Udara
Proses penyebaran kuman melalui udara dapat dijumpai pada penyebaran
penyakit sistem pernapasan (penyebaran kuman tuberkolosis) atau sejenisnya.
(Pengantar kebutuhan dasar manusia,2012)
Diagnosa keperawatan
Rencana kesehatan
Implementasi
Dalam semua lingkungan kesehatan, tujuan utama perawat adalah mencegah
alwitam dam penyebaran infieksi dan memeri tindakan untuk merawat infeksi.
Dengan mengenali dan mengkaji factor resiko yang ada pada klien dan
melaksanakan tindakan yang tepat, perawat dapat mengurangi resiko pada infeksi.
(fundamental keperawatan .vol. 1)
REFERENSI
Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah:? Brunner Suddarth, Vol. 1, EGC, Jakarta
http://ummualiyah.blogspot.co.id/2011/02/