Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lailatun Ni’am (1806016005)/ ilmu politik 4A

“Pendanaan Partai Politik dan Kampanye Pemilu”


1. Pengantar keuangan politik
A. Mengapa keuangan politik penting?
Keuangan politik memegang peranan penting di dalam demokrasi: pendanaan bisa memperkuat partai
politik dan para kandidat, serta menyediakan kesempatan bagi setiap individu untuk berpartisipasi
dalam posisi yang setara. Dan tentu saja, penyediaan akses terhadap keuangan politik yang tanpa
pamrih menjadi krusial terhadap kualitas pemilu dan demokrasi, yakni meyakinkan masyarakat bahwa
politik dan aktor-aktornya adalah pihak yang dapat dipercaya.
B. Peraturan keuangan politik
Tujuan dari pembentukan regulasi adalah untuk menghindari perilaku-perilaku tertentu sambil
menciptakan transparansi terkait bagaimana uang dikumpulkan dan dibelanjakan. Regulasi juga
dibutuhkan untuk menerapkan sanksi dan hukuman.

C. Penegakan hukum
Sekedar peraturan formal tidak akan membawa dampak yang signifikan; perlu ada upaya dari
berbagai pihak yang berkepentingan agar peran uang di dalam politik dapat dikelola dengan baik.
Pihak-pihak ini harus menekankan pentingnya implementasi regulasi.

D. Perilaku keuangan internal partai


Peraturan keuangan politik dapat dikombinasikan dengan mekanisme implementasi yang kuat,
transparansi tidak akan serta-merta terpenuhi tanpa kepatuhan dari aktor-aktor yang berkecimpung
dalam arena politik; kita semua paham: tidak ada demokrasi tanpa penghormatan kepada penegakan
hukum. Pengelolaan internal yang dilakukan partai politik terhadap sumber daya yang mereka miliki
merupakan fondasi dasar bagi bangunan finansial sistem politik.
2. Membenahi system keuangan politik
A. Cara Terbaik Mereformasi Peraturan Keuangan Politik
Reformasi keuangan politik tidak selalu berarti menumpuk regulasi baru di atas regulasi lama. Pada
beberapa kasus, negera-negara yang memiliki banyak regulasi harus mengurangi jumlah regulasi
tersebut agar tidak membebani partai politik dan menghambat laju pertumbuhan kompetisi politik.
Yang lainnya mungkin berpendapat bahwa daripada sistemnya sangat diatur tetapi lemah penegakan
hukumnya, lebih baik menerapkan sebuah sistem yang berfokus pada transparansi dengan
pembatasan-pembatasan yang lebih sedikit. Upaya reformasi juga tidak harus selalu melibatkan
sistem hukum. Di banyak kasus, reformasi yang dibutuhkan mungkin hanya berupa penguatan
kapasitas, independensi, dan/atau dukungan politis terhadap lembaga yang bertugas menegakkan
regulasi.
B. Tujuan-tujuan Politik
Regulasi baiknya hanya berfungsi untuk meningkatkan transparansi keuangan politik di hadapan
public. Contohnya adalah regulasi yang membatasi jumlah donasi yang diterima partai atau kandidat
politik untuk meminimalisir intervensi donatur-donatur bermodal besar. Tentu saja ada kemungkinan
ketumpangtindihan antara pandangan yang menganggap partai politik sebagai entitas independen
dengan pandangan yang menganggap intervensi pemerintah sebagai sesuatu yang penting. Pihak-
pihak yang memiliki pandangan positif terhadap peran pemerintah (namun juga melihat partai politik
sebagai entitas privat) mungkin akan cenderung mendukung regulasi yang mewajibkan pelaporan
kondisi keuangan partai kepada lembaga pemerintah, namun menolak untuk membuka laporan
tersebut ke hadapan public
C. Konteks
 System politik dan factor-faktor teknis
Dalam sistem pemilu terdapat sistem representasi proporsional dengan daftar tertutup, kandidat
pemilu hanya memegang peranan minor di dalam aktivitas kampanye, dan bahkan sejumlah negara
melarang mereka untuk membiayai sendiri aktivitas kampanye mereka. Faktor lain yang patut
diperhatikan adalah struktur pemerintahan, terutama antara presidensialisme versus parlementarisme.
Aspek teknis juga memiliki peran penting, misalnya tingkat penetrasi sistem perbankan dan teknologi
informasi. Jika mayoritas masyarakat memiliki rekening bank dan akses terhadap internet banking,
mungkin bisa dipertimbangkan membentuk regulasi yang mewajibkan semua donasi yang diberikan
kepada partai atau kandidat dilakukan secara daring untuk memudahkan pengawasan.
 Tantangan
Pertama adalah tantangan tantangan yang memiliki dampak negatif terhadap keuangan politik melalui
pelanggaran terhadap nilai-nilai demokratis. Contohnya adalah penggunaan uang yang dilarang
hukum atau uang yang didapat dari tindakan kriminal, membeli suara, atau ketidaksetaraan hak-hak
politik. Tantangan kategori pertama ini dapat kita sebut tantangan sistem politik. Kategori yang lain
lebih terkait langsung dengan efektivitas proses pengawasan keuangan politik; kategori ini dapat kita
sebut sebagai tantangan pengendalian keuangan politik. Contoh tantangan pengendalian adalah
adanya kesepakatan di antara kelompok elit untuk tidak membicarakan permasalahan keuangan
politik.
D. Cara-cara mengatur keuangan politik
 Pembatasan dan pelarangan donasi
Tujuan dari pembatasan donasi ini adalah untuk mencegah masuknya dana yang dianggap dapat
mencederai proses demokrasi. Bentuk pelarangan paling umum dikenakan kepada institusi-
institusi publik yang ingin membeirkan donasi pada partai atau kandidat politik. Pelarangan ini
bertujuan untuk menghindari penyalahgunaan uang negara. Donasi dari pihak asing dan sumber-
sumber anonim juga kerap dilarang di beberapa negara.
 Dana publik dapat diberikan secara langsung maupun tidak langsung; yakni dengan memberikan
dana tunai (langsung) atau menggratiskan dan mensubsidi barang-barang atau jasa (tidak
langsung). Ada dua hal yang perlu diperhatikan terkait dana pulik: (1) siapa yang berhak
menerimanya (persoalan eligibilitas); dan (2) bagaimana metode distribusinya (persoalan
alokasi).
E. Pembatasan dan Pengeluaran Keuangan
Bentuk pembatasan pengeluaran paling umum adalah pembatasan terhadap jumlah uang yang
boleh dikeluarkan partai/kandidat dalam aktivitas kampanye
F. Pelaporan Keuangan
Tujuan pelaporan Pertama, informasi yang didapat dari pelaporan dapat membantu pencapaian
prinsip transparansi. Kedua, untuk memudahkan lembaga penegak regulasi dan pengawas keuangan
untuk memastikan bahwa aturan-aturan yang dibuat telah ditaati dengan baik.

G. Menegakkan peraturan keuangan politik


Lembaga publik yang bertanggung jawab menegakkan peraturan keuangan politik harus memiliki
mandat dan kapasitas yang jelas agar dapat bekerja dengan efektif – dan tentu saja harus independen
dan tegas. Ini tidak berarti bahwa mereka harus menghukum pelanggaran-pelanggaran kecil dengan
hukuman yang berat; keterlibatan positif dengan pemangku kepentingan politik dapat meningkatkan
pemahaman kedua belah pihak mengenai urgensi pengawasan dan pentingnya patuh terhadap
regulasi. Proporsi dan dampak pluralisme politik dan proses demokrasi harus menjadi bahan
pertimbangan ketika menjatuhkan sanksi. Lembaga penegak regulasi sendiri harus tunduk pada
praktik umum mengenai transparansi, konsistensi, dan akuntabilitas.

Anda mungkin juga menyukai