Irma Yunita 017 PKWU 6
Irma Yunita 017 PKWU 6
Nim : 200231100017
Tugas : 6
koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan perannya secara efektif. Hal ini
disebabkan koperasi masih menghadapi hambatan structural dalam penguasaan factor produksi
khususnya permodalan. Kelangkaan modal pada koperasi menjadi factor ganda yang membentuk
hubungan sebab akibat lemahnya perkoperasian di Indonesia selama ini. Hubungan tadi menjadi
lingkaran setan yang membelit dan semakin memperlemah koperasi. Upaya untuk memutus lingkaran
setan ini tak dapat diserahkan pada mekanisme pasar, tapi harus dillakukan melalui upaya terobosan
structural dalam bentuk restrukturisasi dalam penguasaan factor produksi, khususnya permodalan.
Restrukturisasi penguasaan factor produksi di anataranya dilakukan melalui pemberian akses yang lebih
besar kepada koperasi untuk mendapatkan modal. Teori ini didasarkan atas asumsi bahwa terdapat
hubungan positif antara tingkat penguasaan modal dengan tingkat pemanfaatan hasil pembangunan.
Dengan akses yang lebih besar terhadap modal, koperasi diharapkan dapat menikmati perolehan
pembangunan secara lebih besar pula. Secara mikro, dengan modal yang memadai maka anggota
koperasi dapat meraih manfaat yang lebih besar atas kegiatan dan usaha koperasi. Dengan demikian,
anggota diharapkan bekemampuan untuk meningkatkan kesejahteraannya. Masalah-masalah koperasi
yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut antara lain :
1. Terlalu banyak pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas.
2. Pengurus koperasi merupakan tokoh dalam masyarakat, sehingga “rangkap jabatan” ini
menimbulkan akibat bahwa fokus perhatiannya terhadap pengelolaan koperasi berkurang
sehingga kurang menyadari adanya perubahan-perubahan lingkungan;
3. Adanya ketidakpercayaan anggota koperasi menimbulkan kesulitan dalam memulihkannya.
4. Terbatasnya dana mengakibatkan tidak dilakukan usaha pemeliharaan fasilitas (mesin-
mesin), padahal teknologi berkembang pesat hal ini mengakibatkan harga pokok yang
relative tinggi sehingga mengurangi kekuatan bersaing koperasi.
5. Administrasi kegiatan-kegiatan belum memenuhi standar tertentu sehingga menyediakan
data untuk pengambilan keputusan tidak lengkap, demikian pula data statistis kebanyakan
kurang memenuhi kebutuhan.
6. Kebanyakan anggota kurang solidaritas untuk berkoperasi di lain pihak anggota banyak
berhutang kepada koperasi.
7. Dengan modal usaha yang relative kecil maka volume usaha terbatas, akan tetapi bila ingin
memperbesar volume kegiatan, keterampilan yang dimiliki tidak mampu menanggulangi
usaha besar-besaran; juga karena insentif rendah sehingga orang tidak tergerak hatinya
menjalankan usaha besar yang kompleks.
a. Masalah manajemen
Permasalahannya bukan hanya ada pada kekurangan dalam teknis manajemen saja akan
tetapi juga masih lemahnya dan kurangnya pembinaan sistem manajemen secara
rasional dan berorientasi kepada pencapain sasaran – sasaran, situasi mental dan situasi
tradisional memang tidak mudah untuk diubah dengan cepat akan tetapi dengan
perlahan – lahan dengan cara mengembangkan cara – cara manajemen dan organisasi
koperasi yang sesuai dengan keadaan sosial ekonomi terutama diperuntukkan bagi
ekonomi lemah di berbagai sektor, dengan demikian apabila para anggotanya
merasakan bahwa dirinya berada dalam suatu wadah yang pas untuk meningkatkan
perjuangan ekonominya demi meningkatkan kesejahteraan ekonomi bersama maka
loyalitas dari dalam diri mereka akan muncul dan loyalitas ini merupakan suatu sikap
mental yang baik yang akan menimbulkan kedisiplinan dan ketanggung jawaban
mereka.
DAFTAR PUSTAKA
https://mizaroh.wordpress.com/koperasi/permasalahan-yang-dihadapi-perkoperasian-
indonesia/