Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................5

A. Immunoglobulin..........................................................................................5

B. Interferon.....................................................................................................9

C. Perforin......................................................................................................10

D. Interleukin (IL).........................................................................................11

BAB III PENUTUP............................................................................................12

A. Kesimpulan................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Protein adalah makromolekul polipeptida yang tersusun dari sejumlah L-asam
amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Suatu molekul protein disusun oleh
sejumlah asam amino dengan susunan tertentu dan bersifat turunan. Asam amino
terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Unsur nitrogen
adalah unsur utama protein sebanyak 16% dari berat protein. Molekul protein juga
mengandung fosfor, belerang, dan ada jenis protein yang mengandung unsur
logam seperti tembaga dan besi.
Protein sendiri berdasarkan fungsi biologisnya dapat dibagi menjadi beberapa
jenis, salah satunya adalah protein pelindung atau antibodi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu immunoglobulin?
2. Apa itu interferon?
3. Apa itu perforin?
4. Apa itu interleukin?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu immunoglobulin dan pembagian-pembagian serta
fungsinya.
2. Mengetahi apa itu interferon dan fungsinya.
3. Mengetahui apa itu perforin dan fungsinya.
4. Apa itu interleukin dan pembagiannya serta fungsinya.

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Immunoglobulin
Immunoglobulin (Ig) atau antibodi adalah glikoprotein yang diproduksi oleh
sel plasma. Immunoglobulin terdiri dari 82% sampai 96% polipeptida dan 4% sampai
18% karbohidrat. Sel B diinstruksikan oleh imunogen spesifik, misalnya, protein
bakteri, untuk berdiferensiasi menjadi sel plasma. Sel plasma adalah sel pembuat
protein yang berpartisipasi dalam respons imun humoral terhadap bakteri, virus,
jamur, parasit, antigen seluler, bahan kimia, dan zat sintetis. Imunoglobulin
membentuk sekitar 20% dari protein dalam plasma.
Mekanisme dasar dari imunogen atau antigen adalah mulanya immunogen
bereaksi dengan reseptor sel B pada permukaan sel limfosit B, dan dihasilkan sinyal
yang mengarahkan aktivasi faktor transkripsi untuk merangsang sintesis antibodi,
yang sangat spesifik untuk imunogen yang dirangsang. sel B. Selanjutnya, satu klon
sel B membuat imunoglobulin (spesifisitas). Sistem kekebalan mengingat antigen
yang menyebabkan reaksi sebelumnya (memori) karena perkembangan sel B memori.
Ini adalah sel B perantara, berdiferensiasi dengan kemampuan untuk dengan cepat
menjadi sel plasma. Antibodi yang beredar mengenali antigen dalam cairan jaringan
dan serum.
Struktur dasar immunoglobulin terdiri dari dua macam rantai polipeptida yang
tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat)
dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul
22.000. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfide sedemikian rupa sehingga
membentuk struktur simetris. Terdapat daerah domain yaitu bagian dari rantai H dan
rantai L, yang terdiri dari hamper 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfide
interchain, sedangkan ikatan antara dua rantai dihubungkan oleh ikatan disulfide
interchain.

Struktur dasar immunoglobulin:

3
Ada lima jenis immunoglobulin pada manusia, yaitu:
1. Immunoglobulin M (IgM)
IgM memiliki berat molekul 970 Kd dan konsentrasi serum rata-rata 1,5
mg/ml. IgM diproduksi dalam respon imun pertama terhadap agen infeksi atau antigen.
Ini adalah pentamer dan mengaktifkan jalur klasik dari sistem komplemen. IgM
dianggap sebagai aglutinin kuat (misalnya, isoaglutinin anti-A dan anti-B masing-
masing ada dalam darah tipe B dan tipe A) dan monomer IgM digunakan sebagai
reseptor sel B.
Mekanisme IgM:
 Antibodi yang pertama terbentuk setelah bertemu antigen.
 4-5 hari setelah terpapar: jumlah banyak
 Berkurang dan lenyap :10-11 hari setelah terpapar

2. Immunoglobulin G (IgG)
IgG adalah monomer dengan perkiraan berat molekul 146 Kd dan konsentrasi
serum 9,0 mg/mL. IgG dikatakan divalen yaitu memiliki dua situs pengikatan antigen
identik yang terdiri dari 2 rantai L dan 2 rantai H yang dihubungkan oleh ikatan
disulfida. IgG disintesis sebagian besar dalam respon imun sekunder terhadap patogen.
Empat subkelas IgG termasuk IgG1, IgG2, IgG3, dan IgG4. IgG1 sekitar 65% dari

4
total IgG. IgG2 membentuk pertahanan inang yang penting terhadap bakteri yang
dienkapsulasi.
Mekanisme IgG :
 Merupakan tulang punggung sistim kebal humoral
 Timbul setelah IgM
 Diproduksi lebih besar daripada IgM dan dibentuk 5 hari setelah terpapar.
 Mencapai puncak :2-3 minggu setelah terpapar, kemudian turun secara
perlahan
 Serum diambil 2-3 minggu setelah vaksinasi / setelah proses penyembuhan
karena infeksi alam,guna mengetahui titer antibodi
 Pengambilan serum 1-2 hari sesudah vaksinasi,titer antibodi masih terlalu
rendah

3. Immunoglobulin A (IgA)
IgA muncul dalam 2 struktur molekul yang berbeda: monomer (serum) dan
struktur dimer (sekresi). IgA serum memiliki berat molekul 160 Kd dan konsentrasi
serum 3 mg/mL. IgA sekretori (sIgA) memiliki berat molekul 385 Kd dan konsentrasi
serum rata-rata 0,05 mg/mL. Dihasilkan oleh sel mukosa, IgA ditemukan dalam air
liur, air mata, kolostrum, dan usus, saluran genital, dan sekresi pernapasan.
IgA juga muncul di membran mukosa sebagai dimer (dengan rantai J ketika
disekresikan) dan melindungi permukaan epitel saluran pernapasan, pencernaan, dan
sistem urogenital.
Mekanisme IgA :
 Timbul bersamaan dengan IgG
 Bentuk dalam serum, 1 tempat pengikat antigen
 Bentuk sekretori, terdapat di mata,saluran pernapasan,saluran pencernaan
Terdiri dari 2-3 tempat pengikat antigen.
 Hanya sedikit memberi perlindungan terhadap antigen yang masuk secara intra
muskuler atau intravena namun memberi perlindungan yang besar terhadap
antigen yang masuk melalui saluran pencernaan dan pernapasan.

4. Immunoglobulin E (IgE)

5
IgE adalah monomer yang memiliki berat molekul 188 Kd dan konsentrasi
serum 0,00005 mg/mL. IgE melindungi terhadap parasit dan juga mengikat reseptor
afinitas tinggi pada sel mast dan basofil yang menyebabkan reaksi alergi.
IgE dianggap sebagai pertahanan yang paling penting terhadap peristiwa alergi. Juga
membantu dalam melawan infeksi parasit yang meliputi Strongyloides stercoralis,
Trichinella spiralis, Ascaris lumbricoides, dan cacing tambang Necator americanus
dan Ancylostoma duodenale.

5. Immunoglobulin D (IgD)
IgD merupakan monomer dengan berat molekul 184 Kd. IgD hadir dalam
jumlah sedikit dalam serum (0,03 mg/mL) dan memiliki fungsi yang tidak diketahui
melawan patogen. Fungsi utamanya adalah reseptor antigen atau dengan kata lain
sebagai pengenalan antigen oleh sel B.

Bentuk-bentuk immunoglobulin:

6
B. Interferon

Interferon (IFN) merupakan jenis protein atau glukoprotein antivirus yang tergabung
ke dalam keluarga besar sitokin. Interferon dibagi ke dalam dua jenis berdasarkan struktur,
fungsi, dan stimulus yang merangsang ekspresi protein ini, yaitu: (i) IFN tipe I yang muncul
saat merespon adanya infeksi virus, terbagi ke dalam beberapa kelas yaitu IFN (-α, β, -ε, -κ,
-ω, -δ, -τ). (ii) IFN tipe II, yang disebut juga dengan IFN-γ, yang disekresikan oleh selsel
yang telah mendapatkan rangsangan dari berbagai stimulus inflamasi maupun reaksi imun
lainnya.

Interferon-γ merupakan produk dari gen tunggal yang berasal kromosom 12 (pada
manusia) dan kromosom 10 (pada mencit). IFN-γ manusia merupakan suatu glycosylated
protein dengan panjang 143 asam amino dan memiliki sedikit sequence homology dengan
kelas IFN-α dan IFN-β. Meskipun IFN-γ memiliki sejumlah aktifitas biologis yang sama
dengan IFN tipe I, namun IFN-γ juga memperlihatkan adanya berbagai aktifitas lain, hal ini
menunjukkan bahwa peran alami yang dimainkan oleh IFNγ adalah sebagai modulator sistem
imun.

Interferon ditemukan sebelum makrofag diaktifkan atau antibodi dibentuk. Oleh


karena itu interferon berfungsi dalam pencegahan dini. Virus merangsang sel-sel tubuh untuk
memproduksi protein antivirus yang berbeda dari antibodi.

Mekanisme pertahanan dengan interferon:

7
C. Perforin

Perforin merupakan protein yang membuat lubang-lubang homolog dengan protein


complemen C9. Ditemukan sebagai monomer dalam granul CTL dan sel NK (natural killer).

Sel NK adalah limfosit sitotoksik yang mengenal sel sasaran yang tidak antigen spesifik dan
juga tidak MHC dependen. Diduga bahwa fungsi terpenting sel NK adalah antitumor. Sel NK
mengekspresikan FcR yang dapat mengikat sel tumor yang dilapisi antibodi dan dapat
membunuh sel sasaran melalui ADCC dan pelepasan protease, perforin, dan granzim.

Granula sel NK bisa menyusup atas kemampuan sendiri ke dalam membrane yang menjadi
sasaran, jelas sekali dengan cara mengikat fosforilkolin melalui domain amfipatik yang
dipunyainya. Kemudian terjadi polimerisasi membentuk pori tembus membrane
(transmembran) dengan struktur seperti cincin, seperti komples komplemen penyerang
membran. Sel NK membunuh dengan apoptosis dimana terjadi fragmentasi inti yang terjadi
dengan cepat diakibatkan oleh suatu endonuklease yang bergantung dari kalsium yang
bekerja terhadap DNA yang mudah diserang, terletak diantara nukleosom dan menghasilkan
fragmen ‘nucleosome ladder’ 200 kb.

Mekanisme sel NK:

8
D. Interleukin (IL)

Interleukin (IL) adalah jenis sitokin yang pertama kali diperkirakan dihasilkan oleh
leukosit saja tetapi kemudian ditemukan diproduksi oleh banyak sel tubuh lainnya. Mereka
memainkan peran penting dalam aktivasi dan diferensiasi sel-sel kekebalan, serta proliferasi,
pematangan, migrasi, dan adhesi. Interleukin juga memiliki sifat pro-inflamasi dan anti-
inflamasi. Oleh karena itu, fungsi utama interleukin adalah untuk memodulasi pertumbuhan,
diferensiasi, dan aktivasi selama respons inflamasi dan imun. Interleukin terdiri dari
sekelompok besar protein yang dapat menimbulkan banyak reaksi dalam sel dan jaringan
dengan mengikat reseptor afinitas tinggi di permukaan sel.

Jenis-jenis dan kegunaan medis dari interleukin:

9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Protein pelindung atau protein defensive merupakan protein yang dihasilkan tubuh
untuk melindungi tubuh dari antigen. Tiap jenis protein pelindung memiliki cara kerja yang
berbeda-beda. Immunoglobulin menghadapi antigen secara spesifik dengan melibatkan sel B
yang akan mengingat dan mengenali antigen. Kemudian ada interferon yang berfungsi baik
dalam pencegahan dini. Perforin yang tidak bekerja secara spesifik serta interleukin yang
memodulasi pertumbuhan, diferensiasi, dan aktivasi selama respons inflamasi dan imun.

10
DAFTAR PUSTAKA

Marliana, N. dan Widhyasih, R.M. (2018). Imunoserologi. Pusat Pendidikan Sumber Daya
Manusia Kesehatan, Jakarta Selatan.

Probosari, E. (2019). Pengaruh protein diet terhadap indeks glikemik. JNH, 7(1): 33-39.

Vaillant, A.A.J., Jamal, Z. dan Ramphul, K. (2021). Immunoglobulin.


www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513460/ diakses pada 29/09/2021

Vaillant, A.A.J. dan Qurie, A. (2020). Interleukin.


https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499840/ diakeses pada 29/09/2021

11
Wahyuniati, N. (2017). Peran interferon gamma pada infeksi mycobacterium tuberculosis.
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 17(2): 126-132.

12

Anda mungkin juga menyukai