Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM PENDIDIKAN ISLAM


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Ilmu Pendidikan Islam”

Dosen Pengampu: Dr. H. Muhammad Muntahibbun Nafis, M.Ag.

Disusun oleh :

Kelompok 3 Kelas TIPS-2A :

1. Dedy Firman Maulana (126209201023)


2. Humaida Maulina Anjani (126209201033)
3. Lisa Wulandari (126209201034)
4. Septia Ni’matul Lailiyah (126209201031)

SEMESTER 2

JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

APRIL 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah memberikan
kelancaran dan kemurahan-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Ilmu Pendidikan Islam dalam bentuk makalah yang berjudul “Sistem Pendidikan Islam”
dengan tepat pada waktunya.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing dan membawa kita dari zaman jahiliyah menuju
zaman yang penuh cahaya Ilahi.

Dengan terselesainya penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
:

1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung
2. Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.i. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
3. Ibu Dr. Dwi Astuti Wahyu Nurhayati, S.S, M.Pd. selaku ketua jurusan Tadris Ilmu
Pengetahuan Sosial Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
4. Bapak Dr. H. Muhammad Muntahibbun Nafis, M.Ag. selaku dosen pengampu mata
kuliah Ilmu Pendidikan Islam
5. Seluruh civitas akademika Institut Agama Islam Negeri Tulungagung

Demikian yang dapat kami sampaikan, kami menyadari atas kekurangan dalam
menyusun makalah ini. Untuk itu kami mohon maaf serta menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kami maupun pembaca. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Kediri, 1 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………….……………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………….…………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………1

Latar Belakang………………………………………………………………………………..1

Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….1

Tujuan………………………………………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN……………………….……………………………………………3

Pengertian Sistem Pendidikan Islam…………….……………………………………………3

Keistimewaan Sistem Pendidikan Islam………………………………………………………3

Perbandingan Sistem Pendidikan Islam dengan Sistem Pendidikan Barat……………………5

Sistem Alternatif Pendidikan Islam……………………………………………………………6

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA ………….............................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan bagi umat manusia merupakan sistem dan cara meningkatkan
kualitas hidup dalam segala bidang. Namun, sistem dan metode yang digunakan
berbeda-beda sesuai taraf hidup dan budaya masyarakat masing-masing.
Di kalangan masyarakat manusia yang berbudaya modern, sistem dan metode
yang digunakansetaraf dengan kebutuhan atau tuntutan aspirasinya. Sistem dan metode
tersebut diorientasikan kepada efektivitas dan efisiensi. Sedangkan pada masyarakat
primitif mempergunakan sistem dan metode yang sederhana sesuai dengan tingkat
pengetahuan mereka. Sistem mereka menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan
hidupnya sehari-hari, tanpa antisipasi orientasi ke masa depan dan tanpa memikirkan
efektivitas dan efisiensi.
Pendidikan islam merupakan sistem pendidikan untuk melatih anak didiknya
dengan sedemikian rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan dan pendekatannya
terhadap segala jenis pengetahuan banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai spiritual dan
sangat sadar akan nilai etik Islam.
Agama Islam yang ajarannya berorientasi kepada kesejahteraan duniawi-
ukhrawi sebagai kesinambungan tujuan hidup manusia, meletakkan iman dan takwa
kepada Allah SWT sebagai landasan kehidupan manusia.
Salah satu sarana yang efektif untuk membina dan mengembangkan manusia
dalam masyarakat adalah pendidikan yang teratur, berdaya guna, dan berhasil guna. Oleh
karena itu, pendidikan Islam perlu diorganisasikan atau dikelola secara rapi, efektif dan
efisien melalui sistem dan metode yan tepat. Namu, banyak para pendidik atau orang
yang berkecimpung di dunia pendidikan Islam tidak tahu bagaimana sistem dan metode
pendidikan Islam itu sendiri. Sehingga masih banyak kegagalan dalam pendidikan Islam.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian sistem pendidikan Islam ?
2. Apa saja keistimewaan sistem pendidikan Islam ?

1
3. Bagaimana perbandingan sistem pendidikan Islam dengan sistem pendidikan barat ?
4. Apa saja sistem alternatif yang ada dalam pendidikan Islam ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui sistem pendidikan Islam.
2. Mengetahui keistimewaan sistem pendidikan Islam.
3. Mengetahui perbandingan sistem pendidikan Islam dengan sistem pendidikan barat.
4. Mengetahui sistem alternatif yang ada dalam pendidikan Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM


Istilah sistem pendidikan berasal dari bahasa Yunani “sistema” yang artinya
suatu keseluruhan yang tersusun dari banyak bagian (whole compounded of several
parts). Diantara bagian-bagian itu terdapat hubungan yang berlangsung secara teratur.
Definisi sistem juga dikemukakan oleh Anas Sudjana yang mengutip pendapat
Johnson, Kost dan Rosenzweg yaitu sebagai berikut “suatu sistem adalah suatu
kebulatan atau keseluruhan yang kompleks terorganisir; suatu himpunan atau
perpaduan hal-hal atau bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang
kompleks.1
Sedangkan pendidikan Islam adalah usaha orang dewasa muslim yang
bertaqwa secara sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta
perkembangan fitrah (kemampuan dasar) anak didik melalui ajaran Islam ke arah titik
maksimal pertumbuhan dan perkembangannya.2
Maka pengertian dari sistem pendidikan Islam adalah suatu keseluruhan yang
tersusun dari beberapa bagian untuk memberikan pengetahuan kepada seseorang yang
masih belajar tentang ajaran agama Islam untuk melengkapi pendidikan dan
pengetahuan beragama dalam kehidupan bermasyarakat.

B. KEISTIMEWAAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM


Dalam pelaksanaan pendidikan yang diterapkan dengan basis agama Islam
memiliki perbedaan tersendiri. Dimana perbedaan tersebut menjadi sebuah
keistimewaan sistem pendidikan yang diterapkan diantara sistem yang lain. Seperti
pelaksanaan pendidikan di MI dan SD Islam berbeda dengan SD pada umumnya, MTs
dan SMP Islam berbeda dengan SMP pada umumnya, MA dan SMA Islam berbeda
dengan SMA/SMK pada umumnya. Ada beberapa hal yang menjadi keistimewaan
tersendiri dalam sistem pendidikan Islam, yaitu sebagai berikut:
1. Korelasi Pelajaran dengan Agama

1
http://academia.edu/38324781/SISTEM_PENDIDIKAN_ISLAM_docx (diakses pada 23 Maret 2021 pukul
13:31)
2
Abdul Syukur Abu Bakar, Sistem Pendidikan Islam.Makassar: journal.uin-alauddin.ac.id

3
Dalam pembelajaran yang dilaksanakan memiliki pelajaran yang
mempunyai hubungan timbal balik diantara pelajaran umum dengan pelajaran
agama. Yang didalamnya kehidupan manusia dalam beragama juga akan saling
berkaitan
2. Prinsip dan Sistem Belajar
Dalam pendidikan Islam memiliki prinsip dan sistem untuk mewujudkan
prinsip dan sistem desentralisasi dalam belajar, yang artinya aturan yang
diterapkan oleh pemerintah pusat diserahkan kepada tenaga pendidik dalam
sistem belajarnya, yang selanjutnya tenaga pendidik juga memberi kewenangan
kepada peserta didik untuk menentukan apa yang menjadi pilihan dalam
pendidikannya. Tetapi semua itu tetap diawasi dan diarahkan oleh orang yang
lebih pandai dalam pendidikan untuk mencegah suatu masalah yang timbul
dikemudian hari.
3. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan dalam islam adalah membentuk kepribadian yang
Islami dan membentuk keterampilan dalam ilmu kehidupan.
4. Asas Pendidikan
Dalam pelaksanaan pendidikan Islam memiliki sesuatu yang menjadi
tumpuan berpikir atau berpendapat atau yang biasa disebut asas, diantaranya yaitu
asas kewajiban mengajar yang harus dimiliki oleh guru yang sudah memiliki
kewajiban untuk memberi pengajaran kepada muridnya, asas persamaan dalam
pengajaran yaitu tidak membedakan fisik maupun karakter murid dalam sistem
pengajaran, dan asas demokratisasi dalam pendidikan Islam yaitu mengajarkan
sistem yang demokratis dalam sistem pendidikan.
5. Pendidikan terpadu
Dalam sistem pendidikan saat ini kebanyakan hanya memadukan antara
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Padahal aspek tersebut hanya
menyelesaikan persoalan individual. Karenanya, perlu dipadukan juga dengan
aspek yang terkait materi. Keterpaduan berarti memadukan antara kepribadian
islam, ilmu keislaman dan ilmu kehidupan.3

3
https://www.academia.edu/38324781/SISTEM_PENDIDIKAN_ISLAM_docx (Diakses pada 23 Maret 2021
pukul 13:21)

4
C. PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DENGAN SISTEM
PENDIDIKAN BARAT
Pendidikan merupakan suatu unsur penting untuk membentuk sebuah karakter
dan membangun peradaban suatu bangsa. Karena bila kita telusuri, majunya sebuah
bangsa atau peradaban itu bukan karena tentaranya yang kuat, tapi karena pendidikan
yang mereka miliki. Hingga saat peradaban itu runtuh, kita masih bisa merasakan,
melihat puing-puing peninggalannya yang mungkin tidak hanya berupa museum,
monument saja, tapi juga kaidah keilmuwan mereka digunakan hingga sepanjang masa.
Sebut saja filsafat yunani dan romawi kuno. Seperti Aristoteles, Plato, dan yang lain.
Atau dalam islam, kita akan mengenal orang-orang hebat dengan kecerdasan multiply,
seperti Avecinna, Averoes, Imam Ghazali dan yang lainnya.
Akan tetapi dari berbagai macam ilmu yang ada memiliki penerapan yang
berbeda, sehingga menimbulkan perbandingan antara penerapan pendidikan Islam
dengan Pendidikan Barat, yaitu sebagai berikut:
1. Dalam pendidikannya islam memiliki Al-Qur’an, sunnah, dan ijtihad-nya para ulama
sebagai konsep pendidikannya, sedangkan pendidikan Barat menerapkan konsep
beberapa paham dalam bidang pendidikan mereka, seperti rasionlisme, kapitalisme,
feminisme, liberalisme, atheisme, dan masih banyak isme lainnya yang mereka
terapkan, dan berkembang pesat di Barat. Tentu saja, hal ini amat sangat bertolak
belakang dengan agama islam. Dan hasil dari keduanya pun juga jauh berbeda.
2. Dr. Yusuf Qordhowi memberikan pengertian bahwa pendidikan islam sebagai
pendidikan manusia seutuhnya. Berupa akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya,
serta akhlak dan ketrampilannya. Sedang Prof. Dr, Hasan Tanggulung merumuskan
bahwa pendidikan islam sebagai proses penyiapan generasi muda untuk mengisi
peranan memindakan pengetahuan dan nilai-nilai islam yang diselaraskan dengan
fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memtiknya saat di akhirat kelak.
Dari dua pendapat di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa pendidikan dalam islam
tidak hanya mementingkan pembentukan pribadi untuk kebahagiaan dunia semata.
Tapi juga untuk kebahagiaan di akhirat kelak. Selain itu, pendidikan islam juga
berusaha membentuk karakter-karakter yang bernafaskan islam, sehingga pribadi-
pribadi yang terbentuk tidak lepas dari agama. Kemudian, islam juga memiliki
marja’ yang sangat mutawatir, yaitu al-qur’an dan as-sunnah yang dapat
menyeimbangkan kehidupan manusia, tanpa timpang sebelah.

5
Hal ini tentu sangat berbeda bila dibanding dengan pendidikan barat yang hanya
mengandalkan rasio dan logika saja. Mengabaikan nilai-nilai penting dalam agama,
dan bahkan memisahkan antara kehidupan pribadi dengan agama yang dianutnya.
Selain itu, pendidikan hanya terfokus pada kebahagiaan jasmani semata dan
mengabaikan rohani.4
3. Dalam pendidikan Islam ilmu itu bisa lahir dari pandangan hidup, karena dalam
Islam meyakini bahwa ilmu itu terdapat pada wahyu Allah yag diturunkan kepada
para Nabi yang berupa Agama dan Kitab Al-Qur’an yang didampingi hadis, ijma’
dan qiyas. Sedangkan dalam pendidikan Barat, ilmu itu tidak dapat dilahirkan dari
pandangan hidup tertentu dan agam tertentu. Menurut Naquib Al-Attas, ilmu dalam
peradaban Barat tidak dibangun atas dasar kepercayaan wahyu dan agama. Namun
dibangun di atas tradisi budaya yang diperkuat dengan spekulasi filosofi yang terkait
dengan kehidupan sekuler yang memusatkan manusia sebagai makhluk rasional.
Akibatnya, ilmu pengetahuan serta nilai-nilai etika dan moral yang diatur oleh
manusia akan terus berubah-ubah. Hingga akhirnya cara pandang yang seperti inilah
yang akan melahirkan ilmu-ilmu sekuler.
4. Ilmu barat akan bergantung pada empiris, rasional, dan cenderung materialistis, serta
memandang rendah ilmu islam yang yang diperoleh melalui wahyu dan kitab.
Terakhir, Bila pada pondasi yang dimiliki oleh barat dan islam saja sudah berbeda,
maka sudah dapat dipastikan bahwa hasil dari keduanya akan berbeda pula. Jika
barat hanya menghasilkan orang-orang secular yang hanya semakin menjauhkan
manusia dari tuhannya, dan agamanya, maka islam justeru membangunkan
pemikiran dan keseimbangan antara aspek rohani dan jasmani seorang muslim yang
akan semakin menambah keimanannya pada Allah.5

D. SISTEM ALTERNATIF PENDIDIKAN ISLAM


Pendidikan Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan yang cukup
kompleks, yakni persoalan reformasi dan globalisasi menuju masyarakat Indonesia
baru. Tantangan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana upaya untuk membangun
paradigma baru pendidikan Islam, visi, misi, dan tujuan, yang didukung dengan sistem

4
http://hidayatullah.com/artikel/tsaqafah/read/2011/01/24/1422/karakter-pendidikan-islam-vs-pendidikan-
barat.html (Diakses pada tanggal 28 Maret 2021 pukul 21:08)
5
https://rindufidati.wordpress.com/2015/05/05/perbedaan-pendidikan-islam-dan-barat/ (Diakses pada 28 Maret
2021 pukul 20:44)

6
kurikulum atau materi pendidikan, manajemen dan organisasi, metode pembelajaran
untuk dapat mempersiapkan manusia yang berkualitas, bermoral tinggi dalam
menghadapi perubahan masyarakat global yang begitu cepat, sehingga produk
pendidikan Islam tidak hanya melayani dunia modern, tetapi mempunyai pasar baru
atau mampu bersaing secara kompetetif dan proaktif dalam dunia masyarakat modern,
global dan informasi.
Oleh karenanya Islam dikatakan sebagai alternatif pendidikan, adalah karena
Islam sendiri adalah agama yang sempurna. Yang kita sadari atau tidak telah
menguasai seluruh aspek kehidupan kita sebagai pemeluknya. Tak terkecuali dalam
masalah pendidikan. Dalam Islam sendiri pendidikan diarahkan untuk dapat
memanusiakan manusia, yaitu untuk mengembalikan manusia kepada fitrahnya yaitu
menjadi manusia yang ta’at, tunduk, patuh kepada aturan, dan selalu condong kepada
kebenaran. Dengan melibatkan Islam dalam masalah pendidikan maka hal yang
kemudian diharapkan adalah dihasilkannya produk-produk pendidikan yang sesuai
dengan nilai-nilai yang islami.
Ketika Islam kemudian diikut sertakan dalam masalah pendidikan maka tentu
itu mungkin terjadi diberbagai belahan negara terutama di Indonesia. Ada banyak
negara-negara yang menjadikan Islam sebagai alternatif dalam memandang
pendidikan itu sendiri.
Sejalan dengan hal diatas pendapat Menurut Jery Mintz (1994) pendidikan
alternatif dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk lembaga, yaitu:
1) Sekolah publik pilihan (public choice); adalah lembaga pendidikan dengan biaya
negara atau dalam pengertian lain disebut sekolah negeri yang menyelenggarakan
program belajar dan pembelajaran yang berbeda dengan dengan program
regular/konvensional, namun mengikuti sejumlah aturan baku yang telah ditentukan.
2) Sekolah/lembaga pendidikan publik untuk siswa bermasalah (student at risk); Yaitu
sebuah lembaga pendidikan untuk siswa bermasalah. Misalkan asrama khusus untuk
para korban pencandu narkoba. Contoh lainnya adalah sekolah yang didirikan bagi
warga atau masyarakat yang kurang mampu untuk mengikuti pelajaran di pendidikan
formal di karenakan masalah biaya. Biasanya sekolah ini dibiayai oleh beberapa
lembaga atau perusahaan yang peduli akan pendidikan anak yang kurang mampu.
3) Lembaga pendidikan swasta/independent. Yaitu sebuah lembaga yang mana
memiliki jenis, bentuk dan program yang sangat beragam. Seperti lembaga yang
bercirikan pendidikan Islam ia mempunyai jenis, bentuk, dan program yang sangat

7
beragam, termasuk di dalamnya program pendidikan bercirikan agama seperti
pesantren & sekolah Minggu.
4) Pendidikan di rumah (home-based schooling). Termasuk dalam kategori ini adalah
pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarga sendiri terhadap anggota keluarganya
yang masih dalam usia sekolah. Selain seorang anak dituntut untuk mencari ilmu di
sekolah, maka setelah ia pulang ke rumah bukan berarti mereka tidak lagi belajar. Dan
guru yang akan membimbing mereka itu adalah orang tuanya dan keluarganya
masing-masing.
Dari berbagai pendidikan alternatif yang dijelaskan diatas, Islam memiliki
sistem yang dijadikan teori untuk menerapkan pendidikan alternatif sesuai ajaran agama.
Berikut ini adalah sistemnya:
1) Lembaga Pendidikan Islam yang Dibangun dengan Format yang Ideal
Dalam hal ini kita bisa mengusung nilai dan pesan Islam sebagai ruh dalam
setiap kegiatan sekolah. Seluruh dimensi kegiatan sekolah senantiasa bernafaskan
semangat nilai dan pesan-pesan Islam.
Mengintegrasikan nilai kauniyah dan qauliyah dalam bangunan kurikulum.
Seluruh bidang ajar dalam bangunan kurikulum dikembangkan melalui perpaduan
nilai-nilai Islam yang terkandung dalam Al Qur’an dan As-Sunnah dengan nilai-nilai
ilmu pengetahuan umum yang diajarkan.
Menerapkan dan mengembangkan metode pembelajaran untuk mencapai
optimalisasi proses belajar mengajar. Pendekatan pembelajaran mengacu kepada
prinsip-prinsip belajar, azas-azas psikologi pendidikan serta perkembangan
kemajuan teknologi instruksional.
Melibatkan peran serta orangtua dan masyarakat dalam mendukung tercapainya
tujuan pendidikan. Ada kerjasama yang sistematis dan efektif antara guru dan
orangtua dalam mengembangkan dan memperkaya kegiatan pendidikan dalam
berbagai aneka program.
2) Memperkaya Kurikulum Pendidikan
Dalam hal ini embaga pendidikan Islam harus berwawasan perjuangan,
kebangsaan, global, iptek, demokratis, pluralis. Yang tidak hanya mempelajari
materi-materi Islam dalam konteksnya sebagai ’ulum syar’iyah (Fiqh, Ibadah,
Akhlaq, Aqidah) melainkan diposisikan sebagai pelajaran agama yang memberikan
kerangka pengetahuan, sikap dan perilaku yang sangat relevan dan dibutuhkan
dalam konteks kehidupan masa kini.

8
Pendidikan berwawasan perjuangan berarti menegaskan pentingnya semangat
juang yang tinggi untuk membela kebenaran, keadilan, kemunkaran sebagaimana
yang banyak dipesankan oleh Al-Qur’anul Karim. PAI berwawasan kebangsaan
berarti, di dalamnya juga terkandung muatan nilai-nilai cinta dan bela tanah air,
selalu peduli akan kejayaan dan kemakmuran bangsa dan negara.
Pendidikan berwawasan global berarti menjadikan Islam agama yang mampu
memberikan perspektif, arahan dan bekalan dalam kehidupan global yang sangat
syarat dengan kemajuan sains dan teknologi yang berimplikasi luas bagi kehidupan
antar manusia (mu’amalah).
Pendidikan berwawasan iptek berarti memberi kerangka yang tepat bagi
pengembangan dan penggunaan iptek untuk kemaslahatan kehidupan.
3) Membangun Jaringan Lokal dan Global Lembaga Pendidikan Islam
Percepatan kemajuan lembaga pendidikan Islam sangat ditentukan oleh
kemampuan dalam membangun relasi dan kerjasama, seperti meningkatkan mutu
dan intensitas komunikasi, pengalaman dan sumber infromasi.
Menggalakkan kompetisi yang sehat untuk memacu dan memicu motivasi
berkarya, mengembangkan inovasi dan prestasi melalui serangkaian lomba.
Menyelenggarakan kegiatan bersama siswa untuk memperkaya pengalaman
yang dapat berpotensi untuk siswa tersebut berkembang.6

6
http://abdulyassa.wordpress.com/2018/01/19/pendidikan-islam-sebagai-sistem-pendidikan-alternatif-dalam-
konteks-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/ (Diakses pada Kamis 1 April 2021 Pukul 18:16)

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah yang berjudul Sistem Pendidikan Islam kami menyimpulkan
bahwa:
1. Pendidikan islam ialah suatu suatu keseluruhan yang tersusun dari beberapa
bagian untuk memberikan pengetahuan kepada seseorang yang masih
belajar tentang ajaran agama Islam untuk melengkapi pendidikan dan
pengetahuan beragama dalam kehidupan bermasyarakat guna membentuk
kepribadian sesuai ajaran agama Islam.
2. Suatu pendidikan yang istimewa adalah pendidikan yang menerapkan
ajaran agama didalamnya, seorang manusia akan mengetahui dan bisa
membandingkan pelajaran agama dan pelajaran umum.
3. Pelajaran agama mengambil sumber dari ajaran agama baik dari kitab suci
agama tersebut yang cenderung mengajarkan tentang keyakinan yang
dilandasi iman, sedangkan pelajaran umum merupakan pelajaran yang
diambil dari ajaran negara barat yang cenderung berlandaskan akal
manusia, sehingga keimanan seseorang akan teruji yang membentuk
pribadi yang egois dan kapitalis.
4. Agama Islam juga menerapkan sistem pendidikan yang tidak meninggalkan
perkembangan teknologi informasi, pendidikan Islam menggunakannya
sebagai media untuk menyebarkan ajaran agama agar mudah dijangkau dari
berbagai kalangan khususnya pelajar dan umat Islam.
B. Saran
Pembuatan makalah ini tentu jauh dari kata sempurna, baik penulisan maupun
isinya. Oleh karena itu kami Kelompok 3 penyusun Makalah Sistem Pendidikan
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, supaya kesalahan yang
ada dapat kami benahi sehingga makalah ini bisa menjadi acuan ilmu sebagaimana
mestinya.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://academia.edu/38324781/SISTEM_PENDIDIKAN_ISLAM_docx (diakses pada 23


Maret 2021 pukul 13:31)
Abdul Syukur Abu Bakar, Sistem Pendidikan Islam.Makassar: journal.uin-alauddin.ac.id
https://www.academia.edu/38324781/SISTEM_PENDIDIKAN_ISLAM_docx (Diakses pada
23 Maret 2021 pukul 13:21)
http://hidayatullah.com/artikel/tsaqafah/read/2011/01/24/1422/karakter-pendidikan-islam-vs-
pendidikan-barat.html (Diakses pada tanggal 28 Maret 2021 pukul 21:08)
https://rindufidati.wordpress.com/2015/05/05/perbedaan-pendidikan-islam-dan-barat/
(Diakses pada 28 Maret 2021 pukul 20:44)
http://abdulyassa.wordpress.com/2018/01/19/pendidikan-islam-sebagai-sistem-pendidikan-
alternatif-dalam-konteks-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/ (Diakses pada Kamis 1 April
2021 Pukul 18:16)

11

Anda mungkin juga menyukai