Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM


Untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Ilmu Pendidikan Islam”

Dosen Pengampu: Dr. H. Muhammad Muntahibbun Nafis, M.Ag.

Disusun oleh kelompok 5 :

1. Ella Putri Permatasari (126209201032)


2. Ika Nafiani (126209202074)
3. Mir’atul Khoiriyah (126209202079)
4. Tsania Nuril Faiz (126209203137)

SEMESTER 2

JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

APRIL 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah memberikan
kelancaran dan kemurahan-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Ilmu Pendidikan Islam dalam bentuk makalah yang berjudul “Lingkugan Pendidikan
Islam” dengan tepat pada waktunya.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing dan membawa kita dari zaman jahiliyah menuju
zaman yang penuh cahaya Ilahi.

Dengan terselesainya penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung
2. Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.i. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
3. Ibu Dr. Dwi Astuti Wahyu Nurhayati, S.S, M.Pd. selaku ketua jurusan Tadris Ilmu
Pengetahuan Sosial Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
4. Bapak Dr. H. Muhammad Muntahibbun Nafis, M.Ag. selaku dosen pengampu mata
kuliah Ilmu Pendidikan Islam
5. Seluruh civitas akademika Institut Agama Islam Negeri Tulungagung

Demikian yang dapat kami sampaikan, kami menyadari atas kekurangan dalam
menyusun makalah ini. Untuk itu kami mohon maaf serta menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kami maupun pembaca. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Jombang, 17 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 1

C. TUJUAN................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 2

A. DEFINISI LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM ......................................... 2

B. MACAM – MACAM LINGKUNGAN PENDIDIKAN..................................... 3

 ALAM SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN .................................... 3

 KELUARGA SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM .......... 4

 MASYARAKAT SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN

ISLAM.............................................................................................................. 5

 SEKOLAH SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM ............. 6

 TEMPAT BERIBADAH SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN

ISLAM ............................................................................................................ 6

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 8

A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan


bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
auntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bnagsa, dan negara. Untuk itu, kualitas sumber daya manusia (SDM) perlu ditingkatkan
melalui berbagai program pendidikan yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah
berdasarkan kepentingan yang mengacu pada kemajuan ilmu pegetahuan dan teknologi
(IPTEK). Dan dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan (IMTAK). Pendidikan Islam
merupakan sebuah sistem yang memiliki keterkaitan antar-komponen-komponen.
Komponen-komponen itu adalah tujuan, pendidik, pserta didik, alat-alat pendidikan, dan
lingkungan, yang antara satu dengan aiinya saling berkaitan dan membentuk suatu
sistem terpadu (Tafsir, 1994: 47).
Lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting terhadap keberhasilan
pendidikan Islam. Karena perkembangan jiwa anak itu sangat dipengerahui oleh
keadaan lingkungannya. Lingkungan dapat memberikan pengaruh yang positif dan
pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak, sikapnya,
akhlaknya, dan perasaan agamanya. Pengaruh tersebut terutama datang dari teman
sebaya dan masyarakat lingkunganya.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian lingkunan pendidikan Islam ?
2. Apa saja macam macam lingkungan pendidikan ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari linkungan pendidikan islam
2. Mengetahui berbagai macam lingkungan pendidikan islam

1
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Pendidikan Islam

Lingkungan pendidikan pada dasarnya adalah segala sesuatu yang ada dan
terjadi di sekeliling proses pendidikan yang terdiri dari manusia, binatang, tumbuh -
tumbuhan dan benda mati. Akan tetapi dalam hal ini, menurut H. Ramayulis (2008:
270), yang paling menentukan adalah lingkungan yang berupa manusia atau masyarakat.

Dalam arti yang luas, lingkungan mencakup iklim dan geografis, tempat tinggal,
adat istiadat, pengetahuan, pendidikan dan alam. Dengan kata lain lingkungan adalah:
Segala sesuatu yang ada terdapat dalam lingkungan kehidupan yang senantiasa
berkembang. Ia adalah seluruh yang ada, baik manusia maupun benda buatan manusia,
atau alam yang bergerak, kejadian-kejadian atau hal-hal yang mempunyai hubungan
dengan seseorang.

Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany mengemukakan bahwa lingkungan ialah:


Ruang lingkup luar yang berinteraksi dengan insan yang menjadi medan dan aneka
bentuk kegiatannya. Keadaan sekitar benda-benda, seperti air, udara, bumi, langit,
matahri dan sebagainya juga masyarakat yang merangkumi insan pribadi, kelompok,
institusi dan sebaginya.

Dengan demikian lingkungan adalah segala yang ada disekitar anak, baik berupa
benda-benda, peristiwa-peristiwa yang terjadi, maupun kondisi masyarakat, terutama
yang dapat memberi pengaruh yang kuat terhadap anak yaitu lingkungan dimana proses
pendidikan berlangsung dan lingkungan dimana anak bergaul sehari-hari. Pengaruh
lingkungan terhadap anak didik dapat positif maupun negatif. 1

Lingkungan pendidikan juga disebut sebagai kelembagaan. Lingkungan tersebut


akan mempengaruhi proses pendidikan yang berlangsung. Kajian lingkungan
pendidikan Islam (tabiyah Islamiyah) biasanya terintegrasi secara implisit dengan
pembahasan mengenai macam-macam lingkungan pendidikan.

¹ Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. kalam mulia 1994. hlm. 146


2
B. MACAM – MACAM LINGKUNGAN PENDIDIKAN

 Alam Sebagai Lingkungan Pendidikan


Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah
tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan
keadaan alam sekitar dengan iklimnya, flora faunanya. Besar kecilnya pengaruh
lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangannya bergantung pada
lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya. (Ifrianti, 2016: 220)

Lingkungan sebagai media pendidikan merupakan faktor yang penting


dan mempengaruhi tingkah laku individu. Keberadaan lingkungan disekitar anak
dapat digunakan sebagai media pembelajaran mereka. Lingkungan pembelajaran
meliputi masyarakat dan segala bentuk fisik yang dapat dimanfaatkan untuk
dijadikan sebagai bahan pembelajaran. Jadi, media pembelajaran lingkungan
adalah pemahaman terhadap tingkah laku suatu objek tertentu yang dapat dilihat
secara langsung dan ada keterkaitan dengn materi yang ada disekolah, sehingga
dari pengamatan anak dapat mendapatkan pengetahuan baru di lingkungan
mereka.(Baharun,2016:7)
Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah (natural)
seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah hujan, flora, fauna,
dan sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan dan lain-lain).² Aspek-
aspek tersebut dapat dipelajari oleh anak secara langsung melalui cara-cara
tertentu. Dengan mempelajari lingkungan alam diharapkan para anak dalam
kegiatan pembelajaran dapat lebih memahami materi di sekolah serta dapat
menumbuhkan cinta terhadap alam dan mengetahui kekuasaan Allah SWT. dan
tumbuh kesadaran untuk menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan, serta
tetap menjaga kelestarian kemampuan sumber daya alam bagi kehidupan
manusia. (Baharun,2016:8).

² Rochanah, “Lingkungan Alam Sebagai Media Pembelajaran Untuk Mengenalkan Kekuasaan Allah Pada Anak
Usia Sekolah Dasar Di Pondok Pesantren Al Mawaddah Kudus”. Elementary. (Vol. 6 / No. 1 / Januari-Juni 2018),
hlm 111
3
 KELUARGA SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM

Dalam Islam, keluarga dikenal dengan istilah usrah, nasl, ali, dan nasb. Garis
keluarga dapat diperoleh melalui keturunan, perkawinan, persusuan dan pemerdekaan.
Dalam pandangan antropologis, keluarga adalah suatu kesatuan sosial terkecil manusia
sebagai mahluk sosial yang memiliki tempat tinggal dan ditandai oleh kerja sama, saling
asah, asih dan asuh, mendidik, melindungi, dan merawat.

Inti keluarga adalah ayah, ibu, dan anak. Pendidikan dalam keluarga merupakan
pendidikan pertama dan utama, dimana pendidik yang paling bertanggung jawab
terhadap perkembangan seorang anak adalah orang tua. Kaidah ini ditetapkan secara
kodrati, karena mereka ditakdirkan menjadi orang tua anak yang dilahirkan. Oleh sebab
itu di mana dan dalam keadaan bagaimanapun mereka harus menempati posisinya itu,
yakni orang yang paling bertanggung jawab dalam mendidik anak. Semua orang tua
menginginkan anak yang dilahirkannya itu kelak menjadi orang yang sehat, kuat,
terampil, cerdas, pandai, dan beriman. Intinya, pendidikan dalam rumah tangga
bertujuan agar anak mampu mengembangkan secara maksimal seluruh potensi
manusiawinya yaitu jasmani, akal dan rohani.

 Tanggung Jawab Orang Tua, Mendidik Anak

Ayah berkewajiban mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarganya


dengan cara memanfaatkan karunia Allah SWT di muka bumi. Kewajiban ibu adalah
menjaga, memelihara, dan mengelola keluarga di rumah suaminya, terutama mendidik
dan merawat anaknya. pentingnya pendidikan agama yang dilaksanakan dalam
lingkungan keluarga. Pendidikan agama di sini bukan hanya sebatas mengajari tata cara
ritual peribadatan semataakan tetapi harus dilihat dalam konteks yang lebih luas
berdasarkan tujuan dan makna hakikinya, yaitu sebagai upaya mendekatkan (taqarrub)
kepada Allah SWT dan membangun budi pekerti yang luhur terhadap sesama manusia
(al akhlak al karimah). Oleh sebab itu penekanannya pada kata “pendidikan” bukan
“pengajaran”. “Pengajaran” bisa saja diserahkan kepada sekolah/madrasah sebagai
lembaga pendidikan formal, tetapi dalam hal “pendidikan” tetap menjadi tanggung
jawab orang tua. Secara umum, tiga pola asuh orang tua terhadap anaknya, yaitu pola
asuh demokratis, otoriter, dan permisif. Di antara ketiga pola asuh tersebut yang
dianggap sebagai cara mendidik yang baik adalah pola asuh demokratis. Akan tetapi
dalam kasus-kasus tertentu, misalnya menyangkut penanaman akidah dan akhlak dapat
4
menggunakan pola otoriter, agar anak tidak merasa plin-plan dan ambigu dalam
beragama. Pola permisif dapat diterapkan pada anak usianya menjelang dewasa.³

 MASYARAKAT SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM

Masyarakat merupakan sekumpulan individu-individu yang kecil atau besar,


terikat pada satuan adat istiadat, kebaiasaan atau hukum, dan hidup dalam kebersamaan.
Demikian satu contoh dari beraneka macam definisinya. Ada banyak kata yang tertulis
dalam Al-Quran yang menunjukan kepada masyarakat. Antara lain: qawm, ummah,
syu’ub, dan qabail. Berdasarkan tantangan yang akan dihadapi didalam masyarakat
terutama peran pendidikan agama Islam dan peran Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20
Tahun 2003, maka bentuk peran serta masyarakat dalam rangka ikut serta meningkatkan
pembelajaran pendidikan agama Islam yaitu:

1. Revitalisasi serta reorientasi didalam pendidikan keIslaman terutama pada keluarga


dan anggota keluarga merupakan bagian tak terpisakan dari individu-individu
masyarakat, serta memiliki peranan dalam masyarakat yang strategis didalam
memberikan dorongan terhadap pendidikan agama Islam.
2. Penguatan Learning Society
Salah satu tempat yang potensial pada penguatan learning society yaitu
memfungsikan Masjid, Musholla, atau Langgar dan lembaga-lembaga non formal
lainnya. Setiap RW memiliki Masjid atau Musholla, yang secara umum mempunyai
jama’ah masing-masing (yang terdiri dari anggota masyarakat)
3. Berpartsipasi aktif dalam Komite Madrasah/Sekolah Salah satu dari sarana untuk
ikut berperan serta di dalam meningkatkan suatu kualitas pendidikan agama adalah
masyarakat yang juga dapat ikut berperan aktif di Komite Sekolah/Madrasah
sebagaimana yang diatur di dalam pasal 56 UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003,
bahwa masyarakat juga dapat ikut berperan aktif dalam peningkatan mutu pelayanan
pendidikan yang meliputi yaitu perencanaan, pengawasan dan evaluasi terhadap
program pendidikan. Termasuk yang di dalamnya bidang pendidikan agama

4. Mendorong dan mendukung dalam semua program Pendidikan Agama di


madrasah/sekolah;

³ “KELUARGA SEBAGAI LEMBAGA PERTAMA PENDIDIKAN ISLAM”, Jurnal pendidikan islam dalam
keluarga Vol. XVII No. 1 2012/1433.
5
5. Mendirikan lembaga pendidikan agama yang berbasis mutu

Maka wujud nyata peran serta dalam masyarakat sebagai usaha untuk meningkatkan
kualitas mutu pendidikan keagamaan yaitu mendirikan serta mengembangkan
lembaga-lembaga keagamaan yang bersifat nonforman berbasis mutu keislaman.

 LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN ISLAM

Lingkungan sekolah merupakan lembaga pendidikan formal dan disebut sebagai


lembaga pendidikan kedua yang berperan dalam mendidik peserta didik. Abu Ahmadi
dan Nur Uhbiyati menyebutkan bahwa disebut sekolah jika dalam pendidikan tersebut
diadakan di tempat tertentu, teratur, sistematis, mempunyai perpanjangan dan dalam
kurun waktu tertentu, berlangsung mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan
tinggi, dan dilaksanakan berdasarkan aturan resmi yang telah ditetapkan.. Kemudian,
pada perkembangan berikutnya didirikan berbagai model kelembagaan pendidikan
Islam yang mula-mula dinamakan Kuttab, yang mengajarkan cara membaca dan
menulis huruf Al-Quran serta pengajaran ilmu agama dan ilmu Al-Quran. Pembelajaran
membaca dan menulis ini pada waktu itu sangat penting karena membaca dan menulis
dapat dipandang sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi manusia. Setelah sistem Kuttab
, kemudian dibentuk sistem pendidikan klasikal yang dikenal dengan madrasah atau
sekolah. Selain sistem madrasah (klasikal) pendidikan Islam berkembang pula dalam
institusi kependidikan yang disebut zawiyah, yaitu tempat belajar yang terpisah dari
bangunan masjid. Di Indonesia sendiri lingkungan pendidikan Islam formal diidentikkan
dengan madrasah. Mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs),
dan Madrasah Aliyah (MA)—dan sekolah milik organisasi Islam dalam setiap jenis dan
jenjang yang ada, termasuk perguruan tinggi seperti IAIN dan STAIN.

Semua lembaga ini akan menjalankan proses pendidikan yang berdasarkan


kepada konsep-konsep yang telah dibangun dalam sistem pendidikan Islam. Selain itu,
di Indonesia, madrasah juga dituntut menyeimbangkan antara pengetahuan agama dan
umum di setiap jenjang pendidikan.

 TEMPAT IBADAH SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN ISLAM

Masjid Sebagai Pusat Pendidikanadalah rumah tempat ibadah umat Muslim.


Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid yang berukuran kecil disebut musholla, langgar
atau surau. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas

6
muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan
belajar Al Qur’an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid
turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.

Selain itu masjid juga merupakan sarana Sebagai Pusat Pendidikan karena
bagaimanpun Penyelenggaraan pendidikan agama Islam dan perkembangannya tidak
terlepas dari jasa besar masjid. Hidup sebagai muslim tidak dapat dipisahkan dari
keberadaan masjid, karena beberapa ibadah wajib diantaranya harus dilaksanakan di
masjid. Ibadah tersebut juga berarti praktek pendidikan agama Islam yang sudah kita
dapat sejak kecil, seperti sholat berjamaah dan sholat jum’at.

Salah satu fungsi Masjid Sebagai Pusat Pendidikandalam islam adalah sebagai
tempat pendidikan dan pengajaran. Pendidikan di masjid ditujukan untuk segala usia,
dan mencakup seluruh pelajaran, mulai dari keislaman sampai sains. Selain itu, tujuan
adanya pendidikan di masjid adalah untuk mendekatkan generasi muda kepada masjid.
Pelajaran membaca Qur’an dan bahasa Arab sering sekali dijadikan pelajaran di
beberapa negara berpenduduk Muslim di daerah luar Arab, termasuk Indonesia.

7
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah di atas adalah bahwa pendidikan bukan hanya di
adakan atau di seienggarakan di sekolah saja tetapi juga di keluarga dan di masyarakat.
Apalagi Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena
dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Disamping
itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan
dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak. Dalam konteks pendidikan,
masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan
yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu
setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah.

8
DAFTAR PUSTAKA

Rosi Allen, “Makalah Lingkungan Pendidikan Islam”, (Kamis, 15 April 2021)


Rochanah, “Lingkungan Alam Sebagai Media Pembelajaran Untuk Mengenalkan
Kekuasaan Allah Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Pondok Pesantren Al Mawaddah
Kudus”. Elementary. (Vol. 6 / No. 1 / Januari-Juni 2018), hlm 111
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/tadzkiyyah/article/download/2120/1604
(diakses Jum’at, 16 April 2021)
“KELUARGA SEBAGAI LEMBAGA PERTAMA PENDIDIKAN ISLAM”, Jurnal pendidikan
islam dalam keluarga Vol. XVII No. 1 2012/1433. https://media.neliti.com (diakses Jum’at,
16 April 2021)

Anda mungkin juga menyukai