Efferent Aferent
Sistim Syaraf
Otonom Sistim Somatik
Parasimpatik
Simpatik
SISTEM SARAF
(Otak & Med.Spinalis)
Bagian Bagian
Aferen SISTEM SARAF TEPI Eferen
Simpatis Parasimpatis
Otot Polos
Otot Jantung Otot Rangka
Somatik Viseral
Kelenjar
Organ RESEPTOR Organ EFEKTOR
3 SSP_faal/ikun/2006
Review
• SSO Saraf yang mengatur aktivitas
yang tidak disadari oleh tubuh (ex:
berkeringat, konstriksi dan dilatasi
brokhus dan pembuluh darah,
jantung, peristaltik)
• Pusat parasimpatis (di kraniosakral)
• Pusat simpatis (di thorakolumbal)
Parasimpatis
• Disebut saraf kolinergik
• Baik pre dan post ganglionik
dimediatori oleh asetil kholin
• Reaksi basal tubuh
• Aktivitas tergantung reseptor
yang dituju (hiper atau
hipofungsi).
• Reseptornya: muskarinik dan
nikotinik
Muskarinik
• Otot polos
• Kelenjar eksokrin
• SA dan NA jantung
Nikotinik
• Ganglion otonom
• Motor end plate otot lurik atau
rangka
Simpatis
• Disebut adrenegik
• Pre ganglionik asetilkholin dan post
ganglionik norepineprin (kecuali kelenjar
keringat ACH).
• Reseptor norepineprin ada 2 (alpha dan
beta)
• Alpha: vasokonstriksi, glikogenolisis,
penurunan produksi insulin
• Beta: norepineprin dipecah enzim menjadi
epineprin bekerja dilatasi bronkus dan
peningkatan produksi insulin
9 SSP_faal/ikun/2006
Parasimpatomemetik
Acethylcholine
• MK : Stimulan kemudian
depresan ganglion
Pelepasan adrenalin karena
efek nikotiniknya. Pada mata
menyebabkan miosis
• Indikasi untuk pengobatan
mata (kontraksi pupil dan
menurunkan tekanan
intraocular)
Pilokarpin
• Aktivitas muskarinik
menyebabkan miosis yang bisa
meningkatkan sekresi saliva,
keringat dan air mata
• Indikasi : Glukoma
• Adverse effect : gangguan CNS,
berkeringat dan hipersalivasi.
Anticholinesterase (Reversible)
Physostigmine
• Action : Nikotinik dan muskarinik
serta mempengaruhi CNS
• Indikasi : Meningkatkan motilitas
usus dan kantung kemih, glaucoma
dan antagonist tropin, penothiazine
dan tricyclic antidepresan
• Adverse effect : Konfulsi,
bradikardia, paralysis otot skelet
Neostigmine
– Lebih polar sehingga tidak masuk ke CNS,
Efek terhadap otot skeletnya lebih besar
dibandingkan dengan physostigmine
– Indikasi : Merangsang saluran kemih dan
cerna, antidota tubokurarin dan
neuromuscular bloking agent lainnya secara
kompetitif, myasthermia gravis dan
autoimmune
Adverse effect : salivasi, flushing, tekanan
darah turun, Nausea, nyeri perut, diare dan
bronchospasm
Pyridostigmine
– Indikasi : Mysthermia gravis durasi
3-6 jam
Endrophonium
• Kerjanya sama dengan
neostigmin dengan durasi yang
lebih pendek.
• Indikasi Myastervia gravis. IV
menyebabkan peningkatan
kekuatan otot secara mendadak
Anticholinesterase irreversible
Isoflurophate
• Mekanisme kerja
Menginaktifkan enzim dengan
cara mengikat serin-OH secara
kovalen.
• Kerja : stimulasi kolinergik,
paralysis fungsi motoris dan
konvulsi dan miosis. Atropin
mengantagonis kerja obat ini
terhadap efek muskarinik dan
CNS
• Indikasi : Glaukoma lama
kerjanya 1 minggu.
• Reaktivasi asetilkolinesterase :
Pralidoksim
• Gugus yang bermuatan bereaksi
dengan bagian anionic enzim
untuk mengeliminasi
organofosfat dan
mengembalikan fungsi enzim .
• Hanya bekerja bila diberikan
sebelum terjadinya aging.
Cholinergik agonist
1. Antimuskarinik
• Kelebihannya : Tidak
memblokade reseptor nikotinik,
Efeknya terhadap neuromuscular
junction skelet dan ganglia
otonom (efek kecil atau tidak
ada sama sekali)
Parasimpatolitik
1.a.Atropin
• MK : Memblokade reseptor muskarinik sentral dan
perifer daya kejanya 4 jam, pada mata berhari hari.
• Mata : midriasis, tidak responsive terhadap cahaya,
cycloplegia.
• Meningkatkan teknanan intraocular sehingga
berbahaya bagi pasient glaucoma. Mengurangi
motilitas saluran pencernaan, tanpa mempengaruhi
produksi HCl,
• Mengurangi hipermotilitas kantung kemih, enuresis
pada anak anak. Jantung bradychardia pada dosis kecil,
tachycardia pada dosis tinggi.Sekresi saliva dan
keringat dihambat.
• Indikasi :
Mydriatic, cycloplegic dan dapat digunakan
untuk pengukuran gangguan daya refraktif.
Antispasmodik, Antidota untuk cholinergic
agonist, antisecretory agent.
1.b. Scopolamin
• Efek terhadap CNS lebih kuat dan
durasinya lebih lama dari atropine.
• Kerja : antimotion sickness,
memblokade memori dalam jangka
pendek
1.c. Ipatropium:
• MK : Menyebabkan depolarisasi
ganglia sehingga terjadi stimulasi
yang diikuti dengan paralisa semua
ganglia.
2.b. trimethapan
Indikasi :
• Menurnkan tekanan darah pada
kasus emergensi,
• hipertensi oleh edema paru paru,
• aneurysm bila senyawa lain
tidak bisa digunakan
2.c.Mecamylamin
• Dosis rendah :.
– Obat berikatan dengan reseptor
nikotinik, mencegah terjadinya ikatan
antara reseptor tersebut dengan
asetilkolin sehingga depolarisasi
membrane sel otot dihambat
• Dosis tinggi :
– memblokade ion chanel end-plate
sehingga transmisi neuromuscular
jadi lemah.
• Indikasi :
– digunakan sebagai adjuvant anestetik operasi
untuk merelaksasikan otot (lihat fig. 5.8)
• Interaksi
– Cholinesterase inhibitor : neostigmine,
physostigmine dan endrophonium.
– Halogenated hydrocarbon anesthetic : halothane
– Antibiotik aminoglikosida : gentamycin atau
tobramycin (menghambat pelepasan asetilkolin)
– Calcium chanel blocker
b Depolarizing agents
• Mekanisme kerja :
– Berikatan dengan reseptor nikotinik dan
bertindak seperti asetilkolin
menyebabkan depolarisasi junction
melalui pembukaan Ion chanel
• Kerja : paralysis, (kejadian paralysis pada
otot respirasi terakhir)
• Indikasi :
– intubasi endotracheal,
– electroconvulsive shock
• Adverse effect :
– Hyperthermia,
– Apnea
TERIMA KASIH
Sistem saraf tepi :
Anestesi Lokal
Divisi Farmakologi
& Toksikologi
2020 / 2021
Sistim Saraf
Efferent Aferent
Sistim Syaraf
Otonom Sistim Somatik
Parasimpatik
Simpatik
Definisi Anestesi Lokal
• Toksisitas
– SSP Stimulan
– Takhikardia, takhipnoe, emesis, pireksia,
tremor dan konvulsi.
• Atasi efek toksik akut
- Diazepam
- Barbiturat
Prokain
• Di inaktifasi oleh pseudo kolinesterase
• Paling lama digunakan (> 50 thn) digeser oleh
lidokain (Safety & poten)
• Dihidrolisis oleh butiril kolinesterase menghasilkan
dietilaminoetanol, dan aminobenzoic acid
• Vasodilator antagonist oleh adrenalin
• Mempunyai efek stimulan pada kuda
• Infiltrasi dan Nerve block
• Epidural dan spinal tergantung pada posisi hewan
dan formula
Procain...Lanjutan
• Amethocain
• Butacain
• Benzocain
• Butamben Pikrat
• Proxymetacain
AMETHOCAIN
– Oilment solution
– Injeksi untuk memperoleh lokal analgesia
– Efek samping : Dermatitis
BUTAMBEN PIKRAT 1 %
• Prilokain
• Bupivacain
• Mepivacain
• Cinchocain
PRILOKAIN
• Etilklorida
– Bersifat volatile setelah menguap
mendinginkan kulit
• Karbon dioksid
– Untuk menghilangkan kutil , mengambil
benda asing dan sebagainya.
Rangkuman
Prostaglandin, Leukotrienes,
3. Molekul prekursor di PAF (Platelet Activating
membran sel fosfolipid Factor)
Histamin
Histamin dekarboksilasi Histidin via ensim histidin dekarboksilase
Kausa aneka kondisi patologi, etiologi anafilaksis & alergi
Jaringan rusak sintesa histamin
BioAvailabilitas: Histamin terikat kompleks dengan heparin pada
granula Basofil & Sel Mast, fermentasi mikroflora
Mode of action
Histamin lepas saat sel mast rusak (proses tanggap kebal) berikatan
pada sel target secara kompetisi dengan heparin
Proses eksositosis histamin dapat diinduksi oleh obat yang
menyebabkan release kalsium (penisilin, morfin, dekstran,
tetrasiklin, dll alergi oleh obat)
Histamin triple responses: Flush, Flare & Wheal Dilatasi
pembuluh (merah), Edema (cairan plasma ke ekstraseluler) &
Kebengkakan
Reseptor histamin
H3 : SSP
Antihistamin
Sediaan antihistamin:
1. Bersifat simpatomimetik/parasimpatolitik
2. Antagonis reseptor H1 dan H2
3. Inhibisi pelepasan Histamin
Klasifikasi Antihistamin
Simpatomimetikum: Adrenalin (epinephrin),
norepinephrin, atropin sulfat
Indikasi Vs Dosis
Anti inflamasi aplikasi pada dosis tinggi
Antithrombotic aplikasi pada dosis rendah
Anti piretik & Analgesik aplikasi pada dosis
intemediate
NSAID- Properti
Kinetika: L-A-D-M-E
A: Oral- asam lemah
D: GI highly protein bound (dapat melepas ikatan protein obat
lainnya) sirkulasi portal hati
M: hati biotransformasi tahap 1 & 2
E: ginjal (renal clearance) & empedu (hepatic clearance)
Piroxicam
Terapi suportif karsinoma uretra& VU (anjing)
Derivat As.Propionat
Tidak seperti pada manusia, pada hewan semua derivat
as.propionat poten ulkus lambung
Flunixin Meglumine
Cattle& Horse’s approved, COX inhibitor poten
Kompatibel bersama morfin
Kinetika: A: IV, M: Hati, onset cepat & durasi panjang
KI untuk kucing, ES: GI & Ginjal (anjing), CNS
stimulansia, ataxia (kuda- kesalahan injeksi intra arterial)
Etodolac
Recently approved for dogs
COX-1 & COX-2 inhibitor poten- less ES on GI
Kinetika: A: PO, M: hati (enterohepatik), E: feses
ES: hipoproteinemia
Sekia
n&
Terima
Kasih