Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan rahmatnya lah sehingga modul dengan Judul Hak Asasi Manusia dengan judul ini
dapat terselesaikan dengan baik. Kami juga ingin berterima kasih kepada pembimbing
karena telah membantu dalam penyusunan dan pembuatan modul ini.
Maksud dari tujuan pembuatan ini adalah tidak lain agar mahasiswa bisa
memahami materi yang dijelaskan nantinya oleh para dosen. Modul ini berisikan tujuan
intuksional umum, tujuan intruksional khusus, soal-soal dan ringkasan materi yang akan
memudahkan mahasiswa untuk pembelajaran sebelum ujian.
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
Friederich J.Stahl
Ada 4 unsur pokok untuk berdirinya satu rechstaat, ialah sebagai berikut:
1. Hak-hak manusia
2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan
4. Peradilan administrasi dalam perselisihan
Fried Man
menggemukakan Rule of law adalah doktrin dengan semangat dan juga idealisme
keadilan yang tinggi.
Sunarjati Hartono
Tetapi diakui bahwa sulit untuk dapat memberikan pengertian Rule of law, Namun pada
intinya tetap sama, bahwa Rule of law ialah harus menjamin apa yang diperoleh
masyarakat ataupun bangsa yang
Satjipto Raharjo
Rule Of Law ialah sebagai suatu institusi sosial yang juga memiliki struktur sosial
sendiri serta memperakar budaya sendiri . Rule Of Law tumbuh serta berkembang
ratusan tahun seiring dengan pertumbuhan pada masyarakat Eropa, sehingga dapat
memperakar sosial serta budaya eropa,yang bukan institusi netral.
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum serta pemerintahan itu tanpa kecuali (pasal 27:1)
Setiap orang berhak atas jaminan, perlindungan ,pengakuan, serta kepastian hukum yang
adil serta perlakuan sama di hadapan hukum (pasal 28 D:1)
Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan juga
layak dalam hubungan kerja ( pasal 28 D: 2)
berhubungan erat dengan the enforcement of the Rule of Law Keberhasilan the
enforcement of the rule of law itu tergantung pada kepribadian nasional masing-masing
bangsa (Sunarjati Hartono, 1982)Rule of law juga mempunyai akar sosial dan juga akar
budaya Eropa (Satdjipto Rahardjo, 2003). Rule of law juga adalah suatu legalisme, aliran
pemikiran hukum,yang mengandung wawasansosial, gagasan tentang hubungan
antarmanusia, masyarakat serta negara.
Agar pelaksanaan (pengembangan) Rule of Law berjalan efektif sesuai dengan yang
diharapkan, maka:
1. Keberhasilan “the enforcement of the rules of law” harus didasarkan pada corak
masyarakat hukum yang bersangkutan dan kepribadian nasional masing-masing
bangsa;
2. Rule of Law yang merupakan institusi sosial harus didasarkan pada akar budaya
yang tumbuh dan berkembang pada bangsa;
3. Rule of Law sebagai suatu legalisme yang memuat wawasan sosial, gagasan
tentang hubungan antar manusia, masyarakat dan negara,harus dapat ditegakkan
secara adil, dan hanya memihak kepada keadilan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dikembangkan hukum progresif (Satjipto
Rahardjo, 2004), yang memihak hanya kepada keadilan itu sendiri, bukan sebagai alat politik
yang memihak kepada kekuasaan seperti seperti yang selama ini diperlihatkan.
Fungsi Rule of law pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal terhadap
”rasa keadilan” bagi rakyat indonesia dan juga ”keadilan sosial” sehingga di atur pada
pembukaan UUD 1945. Bersifat Map dan instruktif bagi penyelenggaraan negara.
Dengan demikian,inti dari Rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi
masyarakat,terutama keadilan sosial.
Secara kuantatif peraturan perundang”an yang terjadi dengan rule of law banyak
dihasilkan negara kita, namun implementasi atau penegakannya belum mencapai hasil
yang optimal sehingga rasa keadilan sebagai perwujudan pelakasanaan rule of law
belum didasarkan sebagian besar masyarakat.
B. PENGERTIAN HAM
Hak asasi manusia adalah hak dan kebebasan fundamental bagi semua orang,
tanpa memandang kebangsaan, jenis kelamin, asal kebangsaan atau etnis, ras, agama,
bahasa atau status lainnya.
Hak asasi manusia mencakup hak sipil dan politik, seperti hak untuk hidup,
kebebasan dan kebebasan berekspresi. Selain itu, ada juga hak sosial, budaya dan
ekonomi, termasuk hak untuk berpartisipasi dalam kebudayaan, hak atas pangan, hak
untuk bekerja dan hak atas pendidikan. Hak asasi manusia dilindungi dan didukung
oleh hukum dan perjanjian internasional dan nasional.
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) adalah dasar dari sistem
internasional untuk perlindungan hak asasi manusia. Deklarasi tersebut diadopsi oleh
Sidang Umum PBB pada 10 Desember 1948, untuk melarang kengerian Perang Dunia
II agar tidak berlanjut. 30 pasal UDHR menetapkan hak sipil, politik, sosial, ekonomi
dan budaya semua orang. Ini adalah visi martabat manusia yang melampaui batas dan
otoritas politik dan membuat pemerintah berkomitmen untuk menghormati hak-hak
dasar setiap orang. UDHR adalah pedoman di seluruh pekerjaan Amnesty International.
Dua nilai kunci menjadi dasar konsep hak asasi manusia. Yang pertama adalah
“martabat manusia” dan yang kedua adalah “persamaan”. Hak asasi manusia
sebenarnya adalah definisi (percobaan) dari standar dasar yang diperlukan untuk
kehidupan yang bermartabat. Universalitas mereka berasal dari keyakinan bahwa orang
harus diperlakukan sama. Kedua nilai kunci ini hampir tidak kontroversial. Itulah
sebabnya hak asasi manusia didukung oleh hampir semua budaya dan agama di dunia.
Orang-orang pada umumnya setuju bahwa kekuasaan negara atau sekelompok
individu tertentu tidak boleh tidak terbatas atau sewenang-wenang. Tujuannya harus
menjadi yurisdiksi yang menjunjung tinggi martabat kemanusiaan semua individu dalam
suatu negara.
a. Hak asasi manusia tidak dapat dipisahkan, tidak ada yang dapat mengambil
hak karena hak tersebut “kurang penting” atau “ tidak esensial”
b. Hak asasi manusia saling bergantung, Bersama hak manusia membentuk
struktur yang saling melengkapi
c. Dalam menuntut hak, setiap orang harus memikul tanggung jawab,
menghormati orang lain dan mendukung serta melindungi mereka yang
haknya di langar.
Hak untuk semua anggota keluarga manusia pertama kali ditetapkan dalam
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR), salah satu inisiatif pertama dari
Perserikatan Bangsa-Bangsa yang baru dibentuk. Ketiga puluh pasal ini bersama-sama
membentuk pernyataan yang komprehensif, dengan hak ekonomi, sosial, budaya,
politik, dan sipil. Deklarasi ini bersifat universal (berlaku untuk orang-orang di seluruh
dunia) dan tidak terpisahkan (semua hak sama pentingnya untuk realisasi penuh
kemanusiaan seseorang).
UDHR adalah sebuah pernyataan. Memang benar sekarang ini berstatus hukum
kebiasaan internasional. Tetapi karena itu adalah pernyataan, itu hanya menyiratkan
seperangkat prinsip yang menjadi komitmen negara-negara anggota Perserikatan
Bangsa-Bangsa dalam upaya untuk menyediakan kehidupan yang bermartabat bagi
semua orang. Agar hak-hak yang ditentukan dalam deklarasi dapat ditegakkan
sepenuhnya secara hukum, mereka harus ditulis dalam dokumen yang disebut
perjanjian. Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR) menetapkan
hak-hak khusus berorientasi kebebasan yang tidak boleh diambil oleh negara dari
warganya, seperti kebebasan berekspresi dan kebebasan bergerak.
Selain PBB, organisasi global, ada juga organisasi regional yang juga mengembangkan
instrumen HAM. Perjanjian hak asasi manusia regional ini dirancang untuk memperkuat
perjanjian PBB, yang tetap menjadi kerangka kerja dan standar minimum di semua
bagian dunia. Contohnya adalah :
Menurut para ahli pengerti ham ada beragam versi, meskipun jika ditarik
benang merahnya intinya sama. Pengertian ham dari para ahli diantaranya :
1. Haar Tilar
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak-hak yang sudah ada atau melekat pada
tiap-tiap manusia dan juga tanpa mempunyai hak-hak itu maka pada tiap-tiap
manusia itu tidak dapat hidup selayaknya manusia. Hak ini didapatkan sejak
lahir ke dalam dunia.
2. Prof. Koentjoro Poerbopranoto
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah suatu hak yang sifatnya mendasar atau juga
asasi. Hak-hak yang dipunyai pada tiap-tiap manusia tersebut dengan
berdasarkan kodratnya yang pada hakikatnya tidak akan dapat dipisahkan
sehingga akan bersifat suci
3. John Locke
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak-hak yang secara langsung diberikan
Tuhan YME pada tiap manusia ialah sebagai hak yang kodrati. Oleh sebab itu ,
tidak ada juga kekuatan pada dunia ini yang dapat mencabutnya
4. Mahfudz M.D.
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak yang sudah ada dan melekat pada
martabat tiap manusia , dimana hak ini sudah dibawa sejak lahir ke dalam
dunia sehingga pada dasarnya hak ini bersifat kodrati.
5. UU No 39 Tahun 1999
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah seperangkat hak yang sudah ada pada diri
manusia ialah sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. yang mana hak
ini ialah anugerah yang wajib untuk di hargai dan juga untuk dilindungi oleh
pada tiap orang untuk dapat melindungi harkat dan juga martabat manusia.
6. Muladi
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan segala hak pokok atau juga hak dasar
yang sudah melekat pada diri manusia didalam kehidupannya.
7. Peter R. Baehr
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak dasar yang bersifat mutlak dan juga harus
dipunyai pada tiap insan untuk perkembangan dirinya tersebut.
8. Karel Vasak
Menjelaskan bahwa Hak Asasi Manusia (HAM) ialah 3(tiga) generasi yang
didapat ialah dari revolusi Prancis. Karel tersebut mengistilahkan generasi
disebabkan karena yang merujuk kepada inti dan juga ruang lingkup dari hak
yang mana hak tersebut menjadi prioritas utama didalam waktu tertentu.
9. Miriam Budiarjo
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak yang dimiliki pada tiap orang yang dibawa
sejak dia lahir ke dunia dan juga menurutnya hak tersebut bersifat universal
(Menyeluruh) dikarenakan dimiliki tidak dengan adanya perbedaan ras,
kelamin, agama , suku, budaya, dan lain-lain.
10. Prof. Dr. Dardji darmodiharjo, sh
Ham adalh hak-hak dasar atau pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai
anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa
Pasal 2
Pasal 3
(1) Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia yang
sama dan sederajat serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam semangat persaudaraan.
(3) Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan
dasar manusia, tanpa diskriminasi.
Pasal 4
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi dan persamaan dihadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun dan oleh siapapun.
Pasal 5
(1) Setiap orang diakui sebagai manusia pribadi yang berhak menuntut dan
memperoleh perlakuan serta perlindungan yang sama sesuai dengan
martabat kemanusiaannya didepan umum.
(2) Setiap orang berhak mendapat bantuan dan perlindungan yang adil dari
pengadilan yang obyektif dan tidak berpihak.
(3) Setiap orang yang termasuk kelompok masyarakat yang rentan berhak
memperoleh perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan
kekhususannya.
Pasal 6
(1) Dalam rangka penegakkan hak asasi manusia, perbedaan dan kebutuhan
dalam masyarakat hukum adat harus diperhatikan dan dilindungi oleh hukum,
masyarakat, dan pemerintah.
(2) Indentitas budaya masyarakat hukum adat, termasuk hak atas tanah
ulayat dilindungi, selaras dengan perkembangan jaman.
Pasal 7
(1) Setiap orang berhak untuk menggunakan semua upaya hukum nasional
dan forum internasional atas semua pelanggaran hak asasi manusia yang
dijamin oleh hukum Indonesia dan hukum internasional mengenai hak asasi
manusia yang telah diterima negara Republik Indonesia.
Pasal 9
(1) Setiap orang berhak untuk hidup, dan mempertahankan hidup dan meningkatkan
taraf kehidupannya.
(2) Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan
batin.
(3) Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Pasal 10
(1) Setiap orang berhak membentuk sebuah keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah.
(2) Perkawinan yang sah hanya dapat berlangsung atas dasar kehendak bebas calon
suami dan calon istri yang bersangkutan, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 11
Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan
berkembang secara layak.
Pasal 12
Setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan pribadinya, untuk
memperoleh pendidikan, mencerdaskan dirinya dan meningkatkan kwalitas hidupnya
agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, bertanggungjawab, berakhlak mulia,
bahagia, dan sejahtera sesuai dengan hak asasi manusia
Pasal 13
Setiap orang berhak untuk mengembangkan dan memperoleh mamfaat dari ilmu dan
teknologi, seni dan budaya sesuai dengan martabat manusia demi kesejahteraan
pribadinya, bangsa dan umat manusia.
Pasal 14
(1) Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang
diperlukan untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
(2) Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah,
dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis sarana yang tersedia.
Pasal 15
Setiap orang berhak untuk memperjuangankan hak pengembangan dirinya, baik secara
pribadi maupun kolektif, untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
Alat kelengkapan Komnas HAM terdiri atas Sidang Paripurna dan Subkomisi.
Disamping itu, Komnas HAM mempunyai Sekretariat Jenderal sebagai unsur
pelayanan.
a. Sidang Paripurna
Sidang Paripurna adalah pemegang kekuasaan tertinggi di Komnas HAM, yang
terdiri atas seluruh anggota Komnas HAM. Sidang Paripurna menetapkan Tata
Tertib, Program Kerja dan Mekanisme Kerja Komnas HAM.
b. Sub-komisi
Pada periode keanggotaan 2017-2022, Sub-komisi Komnas HAM terdiri atas:
-Subkomisi Pemajuan HAM, yang terdiri atas fungsi Pengkajian dan Penelitian
dan fungsi Penyuluhan,
-Subkomisi Penegakan HAM, yang terdiri atas fungsi pemantauan/penyelidikan
dan fungsi mediasi.
1. Instrumen Nasional :
a. UUD 1945 beserta amandemenya;
b. Tap MPR No. XVII/MPR/1998;
c. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;
d. UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;
e. UU No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis;
f. UU No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial;
2. Instrumen Internasional :
a. Piagam PBB 1945;
b. Deklarasi Universal HAM 1948;
c. Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik;
d. Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya;
e. Instrumen HAM internasional lainnya
BAB III
5. Contoh kejahatan kemanusiaan yang berat salah satunya yaitu politik perbedaan
warna kulit pernah diterapkan di afrika selatan yang dinamakan....
A. Apartheid
B. Genocida
C. Projustisia
D. Aneksasi
E. Koneksitas
Penjelasan :Genocida : merupakan segala bentuk perbuatan yang
dilakukan dengan maskud menghancurkan atau memusnahkan seluruh
atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, dan kelompok
agama.
-projustisia : hukum yang memihak pada keadilan, karena hukum yang
adil yang harus dilaksanakan dan hal ini dituliskan dalam Jurnal Law Pro
Justitia.
Aneksasi : penyerobotan atau penggabungan atau pencaplokan adalah
pengambilan dengan paksa tanah orang lain untuk disatukan dengan
tanah sendiri; memasukkan suatu wilayah tertentu ke dalam unit politik
yang sudah ada, seperti negara, negara bagian atau kota.
Koneksitas : adalah suatu sistem peradilan yang diterapkan atas suatu
tindak pidana dimana diantara Tersangka atau Terdakwanya terjadi
penyertaan (deelneming) atau secara bersama-sama (mede dader) antara
orang sipil dengan orang yang berstatus militer (prajurit TNI).
-Apartheid : adalah sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh
pemerintah kulit putih di Afrika Selatan dari sekitar awal abad ke-20
hingga tahun 1990
6. Berikut ini yang termasuk Lembaga Perlindungan HAM adalah...
A. PGRI
B. PWI
C. ICW
D. KORPRI
E. KONTRAS
Penjelasan : Karena KONTRAS adalah sebuah organisasi nirlaba yang
bergerak dalam bidang advokasi Hak Asasi Manusia di indonesia.
7. Berikut adalah pernyataan benar tentang Hak Asasi Manusia menurut Haar
Tilar yaitu….
1. Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak-hak yang sudah ada
atau melekat pada tiap-tiap manusia dan juga tanpa
mempunyai hak-hak itu maka pada tiap-tiap manusia itu
tidak dapat hidup selayaknya manusia. Hak ini didapatkan
sejak lahir ke dalam dunia.
2. Hak Asasi Manusia (HAM) adalah suatu hak yang sifatnya
mendasar atau juga asasi. Hak-hak yang dipunyai pada
tiap-tiap manusia tersebut dengan berdasarkan kodratnya
yang pada hakikatnya tidak akan dapat dipisahkan
sehingga akan bersifat suci
3. Hak Asasi Manusia (HAM) ialah seperangkat hak yang
sudah ada pada diri manusia ialah sebagai makhluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa.
4. Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak-hak yang secara
langsung diberikan Tuhan YME pada tiap manusia ialah
sebagai hak yang kodrati
5. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan segala hak pokok
atau juga hak dasar yang sudah melekat pada diri manusia
didalam kehidupannya.
Penjelasan Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak-hak yang sudah ada
atau melekat pada tiap-tiap manusia dan juga tanpa mempunyai hak-
hak itu maka pada tiap-tiap manusia itu tidak dapat hidup selayaknya
manusia. Hak ini didapatkan sejak lahir ke dalam dunia.
8. Pada undang-undang nomor berapa dan tahun berapa yang menjelaskan Hak
Asasi Manusia (HAM) ialah seperangkat hak yang sudah ada pada diri manusia
ialah sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa..
A. UU No 29 Tahun 2014
B. UU No 40 Tahun 2006
C. UU No 39 Tahun 1999
D. UU No 23 Tahun 2003
E. UU No 57 Tahun 2016
9. Hak-hak yang termasuk ke dalam hak pribadi adalah…
A. Hak kebebasan mengadakan
B. Hak asasi sosial budaya
C. Hak kebebesan untuk bergerak, berpergian dan bepindah tempat
D. Hak Hak kebebasan melakukan jual beli
E. Hak mendapatkan pembelaan hukum dipengadilan
10. Perjanjian yang bukan hak asasi manusia utama perserikatan bangsa-bangsa
adalah..
A. Konvensi tentang pencegahan dan hukuman Genosida, 1948
B. Konvensi perbudakan, 1926, dilengkapi dengan protokol 1953
C. Konvensi internasonal tentang status pengungsi 1951
D. Konvensi internasonal tentang penghapusan segala bentuk diskiminasi
Rasial 1965
E. Konvensi Eropa untuk Pencegahan Penyiksaan dan Tidak Manusiawi
atau Merendahkan Martabat.
KESIMPULAN
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrati,
universal, dan abadi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Pelaksanaan ham yg baik adalah, dilaksanakan dengan rasa penuh penghormatan dan
menghargai sesama manusia dan berusaha menjaga HAM manusia antara satu
dengan lain. penegakan HAM melalui badan badan pelindung ham seperti KOMNAS
HAM.pembuatan UUD yang memcantumkan segala tindakan pelanggaran HAM
Khusus.
Hak asasi manusia bersifat universal, hak itu selalu sama untuk semua orang diseluruh
dunia.
SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.
GLOSARIUM
Asas = prinsip dasar yang menjadi acuan berpikir seseorang dalam mengambil
keputusan-keputusan yang penting di dalam hidupnya.
Etnis = konsep yang diciptakan berdasarkan ciri khas sosial yang dimiliki sekelompok
masyarakat yang membedakannya dari kelompok yang lain
Fundamental = sesuatu yang mendasar, asasi, sangat penting, atau merupakan suatu
prinsip, dan hal pokok yang dijadikan pedoman atau dasar di dalam hal-hal tertentu
Komperhensif = Sesuatu yang bersifat luas dan lengkap, meliputi seluruh aspek, atau
meliputi ruang lingkup yang luas.
Kontoversial = pertentangan atau perbedaan sikap yang berupa perdebatan yang dapat
meicu timbulnya konflik
Ras = penggolongan suatu suku bangsa yang didasarkan pada ciri-ciri fisik tertentu
Rule of law = prinsip hukum yang menyatakan bahwa negara harus diperintah oleh
hukum dan bukan sekadar keputusan pejabat-pejabat secara individual.
REFERENSI
ADMIN. (2020). Pengertian Hak asasi Manusia. Medan Estate: Hukum Uma.
Karim, R. (2021). Pengertian HAM. D.I Yogyakarta: Buku DEEPUBLISH.
https://asialawreport.com/indonesia/uu-hak-asasi-manusia/bab-ii-asas-asas-dasar/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pernyataan_Umum_tentang_Hak-
Hak_Asasi_Manusia#:~:text=Pernyataan%20Umum%20tentang%20Hak%2DHak%20A
sasi%20Manusia%20(Bahasa%20Inggris%3A,Palais%20de%20Chaillot%2C%20Paris