Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan rahmatnya lah sehingga modul dengan Judul Pemeriksaan Fisik dengan judul ini
dapat terselesaikan dengan baik. Kami juga ingin berterima kasih kepada pembimbing
karena telah membantu dalam penyusunan dan pembuatan modul ini.

Maksud dari tujuan pembuatan ini adalah tidak lain agar mahasiswa bisa
memahami materi yang dijelaskan nantinya oleh para dosen. Modul ini berisikan tujuan
intuksional umum, tujuan intruksional khusus, soal-soal dan ringkasan materi yang akan
memudahkan mahasiswa untuk pembelajaran sebelum ujian.

Demikian pengantar yang dapat kami sampaikan.kami pun sadar bahwasannya


kami dalam penulisan dan penyusunan masih jauh dari kata sempurna, oleh karna itu
kritik dan saran akan senantiasa kami dengarkan dari para pembimbing/dosen sekalian
agar menjadi koreksi bagi kami untuk mengevaluasi dalam pembuatan modul
berikutnya.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
TUJUAN UMUM ................................................................................................1
TUJUAN KHUSUS ..............................................................................................2
PEMERIKSAAN FISIK ........................................................................................3
KONSEP PEMERIKSAAN FISIK .......................................................................3
1. Prinsip dasar pemeriksaan fisik ........................................................4
2. Tekhnik pemeriksaan fisik .................................................................4
PEMERIKSAAN FISIK ......................................................................................3
1. Pemeriksaan TTV .............................................................................5
2. Pemeriksaan fisik head to toe ...........................................................5
LATIHAN SOAL .................................................................................................6
KUNCI JAWABAN DAN RASIONALISASINYA ..................................................7
RINGKASAN MATERI ........................................................................................8
PENUTUP...........................................................................................................9

2
TUJUAN UMUM

Setelah mempelajari tentang Pemeriksaan Fisik mahasiswa mampu memahami :

1. Konsep dasar pemeriksaan fisik


 Prinsip dasar pemeriksaan fisk
 Teknik pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan TTV
 Pemeriksaan fisik head to toe

3
TUJUAN KHUSUS

Menjelaskan materi tentang :

1. Konsep dasar pemeriksaan fisik


 Prinsip dasar pemeriksaan fisk
 Teknik pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan TTV
 Pemeriksaan fisik head to toe

4
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik merupakan peninjau dari ujung rambut sampai ujung kaki untuk
memberikan berbagai informasi kepada pasien mengenai tentang klien dan
memungkinkan perawat atau dokter dalam memberi penilaian yang klinis.

Menurut Raylene M Rospond, 2009 ; Terj D. Lyrawati, 2009) menjelaskan bahwa


pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan pada tubuh seseorang untuk mengetahui
kelainan-kelainan yang terjadi pada suatu organ tubuh dengan cara melihat (inspeksi),
meraba (palpasi), mengetuk (perkusi) dan mendengarkan (auskultasi). Pemeriksaan
fisik juga sebuah metode pengumpulan data dengan menggunakan indra penglihatan,
penciuman dan rasa untuk mendeteksi masalah-masalah yang ada pada tubuh klien itu
sendiri.

Pemeriksaan fisik juga merupakan pemeriksaan pada tubuh klien secara menyeluruh
atau hanya sebagian yang memang perlu untuk memperoleh data-data yang diinginkan
dan untuk mendapatkan hasil-hasil yang diinginkan.

A. Tujuan pemeriksaan fisk


Pemeriksaan fisik untuk klien juga memiliki tujuan yaitu :
1. Mengkaji secara dalam dari status umum pasien
2. Mengkaji fungsi dari gangguan yang terjadi
3. Dapat mengetahui lebih cepat masalah yang sedang dialami
4. Merencanakan bagaimana caranya untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi

B. Manfaat pemeriksaan fisik


Dalam pemeriksaan fisik perawat juga memiliki tujuan tersendiri yaitu :
1. Mengumpulkan data dasar kesehatan klien
2. Data tentang riwayat gangguan pada pasien
3. Mengidentifikasi gangguan pada pasie lebih awak
4. Membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien
5. Mengevaluasi hasil fisiologis dari klien.

5
 KONSEP DASAR PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik adalah aktivitas yang dilakukan perawat kepada pasien untuk
memeriksa gangguan atau hal-hal yang ada di dalam ataupun di luar
tubuh.Pemeriksaan fisik dapat dilakukan di puskesmas, rumah sakit dan fasilitas
kesehatan lainnya.Pemeriksaan fisik juga bisa dilakukan oleh semua umur, mulai
dari anak-anak hingga orang dewasa.Hal ini dilakukan untuk mengumpulkan
data sehingga petugas kesehatan dapat melakukan penilaian yang berkaitan
dengan fisiologis dan psikologis.

Terdapat beberapa elemen yang harus diperhatikan saat pemeriksaan fisik


diantaranya adalah :

1. Riwayat kesehatan sebelumnya


2. Riwayat kesehatan keluarga
3. Dan riwayat seksual pasien.

Dari pemeriksaan yang dilakukan terdapat data yang berguna untuk


pemeriksaan mendatang :

1. Membantu untuk memastikan tingkat kesehatan pasien


2. Mengedinfikasi factor resiko dalam dalam upaya preventive
3. Mengetahui perubahan kemampuan klien
4. Mengedintifikasi kebutuhan pemeriksaan pasien mendatang
5. Mengevaluasi hasil perawatan yang terjadi

A. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan persiapan sebelum


melakukan pemeriksaan fisik yaitu :
1. Lingkungan
Petugas kesehatan harus meninjau kembali data penilaian kesehatan dan
psikologis, aehingga lingkungan akan menyiapkan jika pasien ada kebutuhan
khusus.
2. Peralatan Cuci tangan dan siapkan peralatan yang diperlukan untuk
pemeriksaan fisik pasien nantinya.

6
3. Penempatan dan posisi menyelimuti
Petugas kesehatan harus memposisikan pasien dengan baik agar mudah
untuk melakukan pemeriksaan.Tujuan utama menyelimuti atau menutupi
klien adalah untuk menjaga suhu badan pasien tetap hangat dan juga
menjaga privasi pasien.

B. Beberapa posisi yang umum dilakukan pada saat pemeriksaan fisik adalah
1. Posisi duduk dapat dilakukan dikursi atau tempat tidur, digunakan untuk
pemeriksaan pada kepala, leher, dada, jantung, paru, mamae, ektremitas
atas.
2. Posisi supine (terlentang). Posisi ini untuk pemeriksaan pada kepala, leher,
dada depan, paru, mame, jantung, abdomen, ektremitas dan nadi perifer
3. Posisi dorsal recumbent yaitu posisi berbaring dengan lutut ditekuk dan kaki
menyentuh tempat tidur.
4. Posisi sims (tidur miring), untuk pemeriksaan rectal dan vagina
5. Posisi prone (telungkup), untuk evaluasi sendi pinggul dan punggung
6. Posisi lithotomi. Untuk pemeriksaan rectal dan vagina
7. Posisi knee chest (menungging) untuk pemeriksaan rectal
8. Posisi berdiri yaitu untuk evaluasi abnormalitas postural, langkah dan
keseimbangan.

7
 PRINSIP DASAR PEMERIKSAAN FISIK
I. Prinsip dasar pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari
seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien
2. Hasil pemeriksaan akan di catat dan dijadikan data kemudia dijadikan
rekaman medis.
3. Data medis atau rekaman medis membantu diagnosis dalam perencanaan
perawatan pasien
II. Tujuan dasar pemeriksaan fisik
1. Mengumpulkan data sistenatis dan komperhensif
2. Membuktikan hasil ANAMNESA
3. Melakukan diagnose
4. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.
III. Prinsip – prinsip pemeriksaan fisik
1. Mencuci tangan
2. Memasang sarung tangan steril
3. Memasang masker
4. Membantu pasien dalam mengenakan baju
5. Control lingkungan adalah melakukan pemastian ruangan dalam keadaan
nyaman, hangat dan cukup penerangan
6. Komunikasi
7. Privasi dan kenyamanan pasien
8. Sistematis dan konsisten ( head to tor )
9. Berada di sisi kanan pasien
IV. Hal – hal yang diperhatikan dalam pemeriksaan fisik
1. Selalu meminta ijin pada pasien setiap ingin melakukan pemeriksaan
2. Menjaga privasi pasien
3. Pemeriksaan harus seksama dan sistematis
4. Menjelaskan yang dilakukan sebelum pemeriksaan
5. Beri intruksi spesifik yang jelas
6. Berbicara yang komunikatif

8
 TEKNIK PEMERIKSAAN FISIK
I. Tahapan yang dilakukan pada pemeriksaan fisik
1. Inspeksi adalah tahapan yang bertujuan melihat bagian tubuh dan
menentukan apakah seseorang mengalami kondisi tubuh normal atau
abnormal.
2. Palpasi adalah pemeriksaan fisik lanjutan dengan menyentuh tubuh dan
dilakukan bersamaan dengan inspeksi.
3. Auskultasi adalah proses mendengarkan suara yang dihasilkan tubuh
untuk membedakan suara normal dan abnormal menggunakan alat bantu
stetoskop.
4. Perkusi adalah tahapan yang bertujuan mengetahui bentuk, lokasi, dan
struktur di bawa kulit.

9
 PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik adalah proses medis yang harus dijalani saat diagnosis
penyakit. Hasilnya dicatat dalam rekam medis yang digunakan untuk
menegakkan diagnosis dan merencanakan perawatan lanjutan.
I. Tujuan pemeriksaan fisik
1. Untuk mengumpulkan dan memperoleh data dasar tentang kesehatan
pasien.
2. Untuk menambah,mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa
keperawatan.
3. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan
klien dan penatalaksanaan.
4. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis.
II. Manfaat pemeriksaan fisik
1. Sebagai data untuk membantu dalam menegakan diagnosa.
2. Mengetahui masalah kesehatan yang dialami pasien.
3. Sebagai dasar untuk memilih intervensi keperawatan yang tepat.
4. Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan.
III. Ruang lingkup pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan tanda vital
-Pemeriksaan denyut nadi
-Suhu
-Kecepatan pernafasan
-Tekanan darah
2. Pemeriksaan fisik head to toe
3. Pemeriksaan fisik persistem tubuh
-Pernafasan
-Endokrin
-Integumen
-Reproduksi
-Perkemihan

10
 Pemeriksaan fisik TTV
Pemeriksaan fisik tanda vital adalah pengukuran fungsi tubuh yang paling mendasar.
I. Jenis-jenis pengukuran tanda vital
1. Tekanan darah
2. Denyut nadi
3. Laju pernafasan
4. Suhu tubuh.

Dalam pemeriksaan fisik tanda tanda vital bisa memberikan informasi penting tentang
kondisi kesehatan pasien meliputi ;

1. Dapat mengidentifikasi adanya masalah medis akut.


2. Merupakan penanda keadaan penyakit kronis.
3. Merupakan cara yang tepat untuk mengukur dengan cepat besarnya suatu
penyakit dan seberapa baik tubuh mengatasi stres fisiologis yang dihasilkan.
 Pemeriksaan fisik Head to Toe
Pemeriksaan fisik Head to Toe adalah pemeriksaan tanda fisik yang dilakukan oleh
tenaga medis profesional dengan melihat,merasakan atau mendengar bagian tubuh
yang berbeda.
I. Tujuan pemeriksaan fisik Head to Toe
I. Mengetahui adanya penyakit tertentu sehingga bisa ditangani lebih
awal
II. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang mungkin dapat
berkembang menjadi penyakit kronis di masa mendatang
III. Memperbarui status imunisasi Anda
IV. Memastikan Anda menjalani pola hidup sehat.
Pengecekan kesehatan di dalam pemeriksaan fisik Head to Toe meliputi ;
I. Pemeriksaan kepala dan leher
II. Pemeriksaan dada
III. Pemeriksaan perut
IV. Pemeriksaan neurologis
V. Pemeriksaan Dermatologis dan Ekstermitas

11
 Pada laki-laki, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan head to toe
tambahan berupa pemeriksaan testis, penis, maupun prostat untuk
mengetahui ada atau tidaknya tumor maupun kanker pada bagian ini.
Sedangkan pada wanita pemeriksaan head to toe tambahan bisa berupa
pemeriksaan payudara dan panggul.
 Untuk melengkapi pemeriksaan fisik head to toe, dokter juga akan
menyarankan Anda melakukan beberapa tes di laboratorium. Salah satu
tes standar dalam pemeriksaan ini ialah tes darah lengkap dan tes
metabolik untuk mengetahui ada atau tidak penyakit pada ginjal, hati,
darah, dan sistem imun Anda.

12
Soal – soal dan penjelasannya

1. Berikut ini adalah hal-hal yang termasuk dalam pemeriksaan fisik pasien, kecuali

A. Selalu meminta ijin pada pasien
B. Menjaga privasi
C. Berbicara kepada pasien secara tidak sopan
D. Menjelaskan yang dilakukan sebelum pemeriksaan
E. Beri intruksi spesifik yang jelas

Penjelasan hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan pemeriksaan


fisik pasien adalah :
1. Selalu meminta ijin pada pasien setiap ingin melakukan pemeriksaan
2. Menjaga privasi pasien
3. Pemeriksaan harus seksama dan sistematis
4. Menjelaskan yang dilakukan sebelum pemeriksaan
5. Beri intruksi spesifik yang jelas
6. Berbicara yang komunikatif
7. Ajaklah pasien untuk bekerja sama dalam pemeriksaan
8. Perhatikan Bahasa non verbal dari pasien

2. Pernyataan yang benar tentang pengertian pemeriksaan fisik menurut Raylene


M Rospond, 2009 ; Terj D. Lyrawati, 2009) adalah
A. bahwa pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan pada tubuh seseorang untuk
mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada suatu organ tubuh dengan
cara melihat (inspeksi), meraba (palpasi), mengetuk (perkusi) dan
mendengarkan (auskultasi)

13
B. Pemeriksaan fisik adalah aktivitas yang dilakukan perawat kepada pasien
untuk memeriksa gangguan atau hal-hal yang ada di dalam ataupun di luar
tubuh
C. peninjau dari ujung rambut sampai ujung kaki untuk memberikan berbagai
informasi kepada pasien mengenai tentang klien dan memungkinkan perawat
atau dokter dalam memberi penilaian yang klinis
D. Pemeriksaan fisik juga merupakan pemeriksaan pada tubuh klien secara
menyeluruh atau hanya sebagian yang memang perlu untuk memperoleh
data-data yang diinginkan dan untuk mendapatkan hasil-hasil yang
diinginkan.
E. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh.

Penjelasan bahwa pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan pada tubuh


seseorang untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada suatu organ
tubuh dengan cara melihat (inspeksi), meraba (palpasi), mengetuk (perkusi)
dan mendengarkan (auskultasi) untuk mendeteksi masalah.

3. Berikut hal-hal yang bukan tujuan dasar dari pemeriksaan fisik yaitu..
A. Mengumpulkan data sistensi dan komperhensif
B. Agar mendapatkan uang
C. Membuktikan hasil ANAMNESA
D. Unutuk mengevaluasi hasil fisiologi dari asuhan
E. Melakukan diagnoses

Penjelasan pemeriksaan fisik dilakukan bertujuan melihat bagian tubuh dan


menentukan apakah seorang mengalami kondisi tubuh normal atau tidak
normal. Ada pun tujuan lain dari pemeriksaan fisik adalah
1. Mengumpulkan data sistenatis dan komperhensif
2. Membuktikan hasil ANAMNESA
3. Melakukan diagnose
4. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.

14
5. Berikut ini yang bukan tujuan pemeriksaan Head to Toe adalah
A. Agar mendapatkan surat izin sakit
B. Untuk mengetahui adanya penyakit tertentu
C. Mengidentifikasi masalah kesehatan
D. Memperbarui status imunisasi anda
E. Memastikan anda menjalani pola hidup sehat

Penjelasan pemeriksaan head to toe dilakukan dengan tujuan yaitu ;

I. Mengetahui adanya penyakit tertentu sehingga bisa ditangani lebih


awal
II. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang mungkin dapat
berkembang menjadi penyakit kronis di masa mendatang
III. Memperbarui status imunisasi Anda
IV. Memastikan Anda menjalani pola hidup sehat.

6. Dibawah ini yang bukan termasuk jenis-jenis pengukuran tanda vital


adalah...
A. Suhu tubuh
B. Pernafasan
C. Golongan darah
D. Nadi
E. Tekanan darah

Penjelasan karena jenis pengukuran tanda tanda vital meliputi


pengecekan suhu tubuh,pernafasan,nadi dan juga pengecekan
tekanan darah.

7. Tujuan pemeriksaan tanda vital adalah...


A. Menyembuhkan penyakit
B. Untuk memperoleh data dasar
C. Mendeteksi keadaan klien
D. Memantau perubahan status kesehatan pasien

15
E. Memastikan tetap menjaga pola hidup sehat

Penjelasan karena pemeriksaan fisik tanda tanda vital memiliki


beberapa tujuan yaitu untuk ;

-Mengetahui adanya penyakit tertentu sehingga bisa ditangani lebih


awal
-Mengidentifikasi masalah kesehatan yang mungkin dapat
berkembang menjadi penyakit kronis di masa mendatang
-Memperbarui status imunisasi Anda
-Memastikan Anda menjalani pola hidup sehat.

8. Pengukuran tanda tanda vital dilakukan untuk mengetahui rentang tanda


tanda vital yang meliputi.....
A. Mengetahui denyut nadi
B. Mengetahui frekuensi,irama dan kedalaman pernafasan
C. Menilai kemampuan kardiovaskuler
D. Jawaban A dan B benar
E. Semua jawaban benar
Penjelasan karena pengukuran TTV dilakukan untuk mengetahui
denyut nadi,frekuensi,irama,kedalaman pernafasan dan menilai
kemampuan kardiovaskuler seseorang.
9. Dibawah ini yang termasuk pemeriksaan Head to Toe tambahan pada
pasien pria adalah...
A. Pemeriksaan testis
B. Pemeriksaan Panggul
C. Pemeriksaan Payudara
D. Pemeriksaan Ginjal
E. Pemeriksaan Kanker
Penjelasan karena pada pemeriksaan Head to Toe tambahan pada
pasien pria,biasanya dokter akan memeriksa testis,penis,maupun
prostat.

16
10. Dibawah ini yang bukan termasuk kedalam tahapan pemeriksaan fisik
adalah....
A. Inspeksi
B. Suhu
C. Palpasi
D. Auskultasi
E. Perkusi
Penjelasan karena suhu termasuk kedalam pemeriksaan fisik tanda
tanda vital.

A. Kesimpulan Materi
Pemeriksaan fisik merupakan peninjau dari ujung rambut sampai ujung
kaki untuk memberikan berbagai informasi kepada pasien mengenai tentang
klien dan memungkinkan perawat atau dokter dalam memberi penilaian yang
klinis.
Pemeriksaan fisik adalah aktivitas yang dilakukan perawat kepada pasien
untuk memeriksa gangguan atau hal-hal yang ada di dalam ataupun di luar
tubuh.Pemeriksaan fisik dapat dilakukan di puskesmas, rumah sakit dan fasilitas
kesehatan lainnya. Pemeriksaan fisik juga bisa dilakukan oleh semua umur,
mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Hal ini dilakukan untuk
mengumpulkan data sehingga petugas kesehatan dapat melakukan penilaian
yang berkaitan dengan fisiologis dan psikologis.
Teknik pemeriksaan fisik adalah inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
Pemeriksaan fisik adalah proses medis yang harus dijalani saat diagnosis
penyakit. Hasilnya dicatat dalam rekam medis yang digunakan untuk
menegakkan diagnosis dan merencanakan perawatan lanjutan. Tujuannya
adalah untuk mengumpulkan data sistenatis dan komperhensif, membuktikan
hasil ANAMNESA, melakukan diagnose dan mengevaluasi hasil fisionolgis dari
asuhan. Ruang lingkup pemeriksaan fisik adalah sebagai berikut pemeriksaan
denyut nadi, suhu, kecepatan pernafasan, dan tekanan darah.

17
Pemeriksaan fisik tanda vital adalah pengukuran fungsi tubuh yang paling
mendasar. Pemeriksaan fisik Head to Toe adalah pemeriksaan tanda fisik yang
dilakukan oleh tenaga medis profesional dengan melihat,merasakan atau
mendengar bagian tubuh yang berbeda.
Tujuan dari pemeriksaan fisik Head to Toe adalah mengetahui adanya
penyakit tertentu sehingga bisa ditangani lebih awal, mengidentifikasi masalah
kesehatan yang mungkin dapat berkembang menjadi penyakit kronis di masa
mendatang, memperbarui status imunisasi, dan memastikan pasien menjalani
pola hidup sehat.

B. Saran
Berdasarkan penyusunan modul Konsep Dasar Pemeriksaan Fisik, adapun
saran dalam pemanfaatan modul ini, yaitu sebagai berikut:
1. Modul Konsep Dasar Pemeriksaan Fisik disusun berdasarkan kebutuhan
mahasiswa. Oleh karena itu modul ini dapat dipergunakan sebagai modul
pembelajaran tambahan bagi mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman
mahasiswa terhadap materi pemeriksaan fisik.
2. Untuk pemahaman yang lebih mendalam lagi perlu dilakukannya analisis
pemanfaatan modul konsep dasar pemeriksaan fisik yang cakupannya lebih
luas lagi.
3. Untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut lagi dari konsep dasar
pemeriksaan fisik modul konsep dasar pemeriksaan fisik, perlu dilakukan
penerapan dalam proses pembelajaran pengetahuan konsep dasar
pemeriksaan fisik tersebut.
4. Dalam pelaksanaan analisis pemanfaatan modul konsep dasar pemeriksaan
fisik dengan menerapkan strategi belajar mandiri, penyusun harus menguasai
mekanisme strategi belajar mandiri sebelum melaksakan penyusunan.

C. Glosarium
Auskultasi : Salah satu tindakan pemeriksaan pasien dengan cara

18
mendengarkan bunyi yang terbentuk di dalam tubuh yang
bertujuan untuk mendeteksi apakah ada suatu kelainan yang
dialami pasien dengan cara membandingkannya dengan
bunyi normal orang yang sehat.
Dermatologis : Dermatologi adalah spesialisasi medis yang membahas
masalah tentang kulit, rambut, kulit kepala, kuku, dan
penyakit lain yang serupa.
Dorsal recumbent : Posis menekuk lutut dan melebarkan kedua kaki,
memakai bantal di kepala, kedua telapak kaki tetap
menapak di tempat tidur dan kedua tangan di letakkan
diatas kepala
Ekstermitas : sering disebut anggota gerak, adalah perpanjangan dari
anggota tubuh utama (misalnya kaki-kaki serangga yang
merupakan perpanjangan dari abdomen), atau juga
merupakan anggota tubuh prehensilitas atau anggota tubuh
yang digunakan untuk mencengkram/memegang (seperti
lengan gurita lengan atau ekor monyet), yang terdapat pada
manusia atau hewan lain. Pada tubuh manusia, ekstremitas
atas dan bawah masing-masing disebut lengan dan kaki.
Lengan dan kaki terhubung ke batang tubuh.
Ektremitas atas : Ekstremitas atas dibagi atas daerah bahu (hubungan
antara lengan dan badan), lengan atas, lengan bawah, dan
tangan. bawah terdiri dari tungkai atas dan tungkai bawah
yang dapat dibagi dalam ruang- ruang; masing-masing
ruang mempunyai otot-otot dengan fungsi tertentu.
Endokrin : Jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan
hormon pengontrol sejumlah fungsi tubuh.
Fisiologis : Ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi) dari tubuh
manusia.
Inspeksi : Pemeriksaan yang melibatkan tes, dan pengukuran yang

19
dilakukan berdasarkan karakteristik tertentu yang
sehubungan dengan objek inspeksi. Inspeksi dilakukan
untuk memeriksa objek untuk memastikan bahwa objek
memenuhi standar tertentu.
Integument : Sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan binatang terhadap ronde
yang terkait sekitarnya.
Lithotomi : posisi berbaring
Palpasi : Metode pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter dengan
melakukan perabaan pada permukaan tubuh dengan tangan
dan jari.
Prone : Prone adalah berbaring pada bagian depan tubuh
dengan posisi menghadap ke depan.
Sims : Posisi berbaring terlentang, berbaring pada sisi kiri tubuh
Supine : Tubuh berbaring terlentang

D. Referensi
Ardi Artana. (n.d.). Makalah pemeriksaan fisik. Diakses dari
https://id.scribd.com/doc/293208026/makalah-pemeriksaan-fisik
Bella. Prinsip Dasar Pemeriksaan Fisik. (n.d.). Diakses dari
https://id.scribd.com/doc/263049881/Prinsip-Dasar-Pemeriksaan-Fisik
Definisi, Tujuan Dan Manfaat Pemeriksaan Fisik dalam Keperawatan. (20
Januari 2019). Diakses dari https://www.blogperawat.net/2019/01/definisi-
tujuan-dan-manfaat-pemeriksaan-fisik.html

20
Halodoc, R. (1 April 2020). Inilah Pemeriksaan Fisik per Sistem Tubuh Yang
Haris Diketahui. Diakses dari https://www.halodoc.com/artikel/inilah
pemeriksaan-fisik-per-sistem-tubuh-yang-harus-diketahui
Halodoc, R. (13 September 2019). Pemeriksaan Fisik. Diakses dari
https://www.halodoc.com/kesehatan/pemeriksaanfisik#:~:text=Pemeriksaa
n%20fisik%20akan%20dilakukan%20secara,%2C%20auskultasi%2C%20
dan%20perkusi
Halodoc, R. (15 Maret 2019). Ini Bedanya Pemeriksaan Fisik Tanda vital Dan
Pemeriksaan per Sistem Tubuh. Diakses dari
https://www.halodoc.com/artikel/ini-bedanya-pemeriksaan-fisik-tanda-vital-
dan-pemeriksaan-per-sistem-tubuh
Halodoc. (7 Juli 2020). Pemeriksaan Fisik. Diaskes dari
https://www.halodoc.com/kesehatan/pemeriksaan-fisik
Harismi, A. (6 Januari 2020). Pemeriksaan Fisik head to toe: Manfaat Dan
Berbagai Jenis Pemeriksaannya. Diakses dari
https://www.sehatq.com/artikel/pemeriksaan-fisik-head-to-toe-
pemeriksaan-kesehatan-menyeluruh
Konsep Dasar Pemeriksaan Fisik – IKON. (23 Maret 2020) (n.d.). Diakses dari
https://ikon.tips/konsep-dasar-pemeriksaan-fisik/
Obi, Applonia Leu. Pemeriksaan Fisik. Diakses dari
https://www.poltekkeskupang.ac.id/informasi/download/category/11-
mkjkg.html?download=60:kdm

21

Anda mungkin juga menyukai