Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan rahmatnya lah sehingga modul dengan Judul Pemeriksaan Fisik dengan judul ini
dapat terselesaikan dengan baik. Kami juga ingin berterima kasih kepada pembimbing
karena telah membantu dalam penyusunan dan pembuatan modul ini.
Maksud dari tujuan pembuatan ini adalah tidak lain agar mahasiswa bisa
memahami materi yang dijelaskan nantinya oleh para dosen. Modul ini berisikan tujuan
intuksional umum, tujuan intruksional khusus, soal-soal dan ringkasan materi yang akan
memudahkan mahasiswa untuk pembelajaran sebelum ujian.
1
DAFTAR ISI
2
TUJUAN UMUM
3
TUJUAN KHUSUS
4
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik merupakan peninjau dari ujung rambut sampai ujung kaki untuk
memberikan berbagai informasi kepada pasien mengenai tentang klien dan
memungkinkan perawat atau dokter dalam memberi penilaian yang klinis.
Pemeriksaan fisik juga merupakan pemeriksaan pada tubuh klien secara menyeluruh
atau hanya sebagian yang memang perlu untuk memperoleh data-data yang diinginkan
dan untuk mendapatkan hasil-hasil yang diinginkan.
5
KONSEP DASAR PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik adalah aktivitas yang dilakukan perawat kepada pasien untuk
memeriksa gangguan atau hal-hal yang ada di dalam ataupun di luar
tubuh.Pemeriksaan fisik dapat dilakukan di puskesmas, rumah sakit dan fasilitas
kesehatan lainnya.Pemeriksaan fisik juga bisa dilakukan oleh semua umur, mulai
dari anak-anak hingga orang dewasa.Hal ini dilakukan untuk mengumpulkan
data sehingga petugas kesehatan dapat melakukan penilaian yang berkaitan
dengan fisiologis dan psikologis.
6
3. Penempatan dan posisi menyelimuti
Petugas kesehatan harus memposisikan pasien dengan baik agar mudah
untuk melakukan pemeriksaan.Tujuan utama menyelimuti atau menutupi
klien adalah untuk menjaga suhu badan pasien tetap hangat dan juga
menjaga privasi pasien.
B. Beberapa posisi yang umum dilakukan pada saat pemeriksaan fisik adalah
1. Posisi duduk dapat dilakukan dikursi atau tempat tidur, digunakan untuk
pemeriksaan pada kepala, leher, dada, jantung, paru, mamae, ektremitas
atas.
2. Posisi supine (terlentang). Posisi ini untuk pemeriksaan pada kepala, leher,
dada depan, paru, mame, jantung, abdomen, ektremitas dan nadi perifer
3. Posisi dorsal recumbent yaitu posisi berbaring dengan lutut ditekuk dan kaki
menyentuh tempat tidur.
4. Posisi sims (tidur miring), untuk pemeriksaan rectal dan vagina
5. Posisi prone (telungkup), untuk evaluasi sendi pinggul dan punggung
6. Posisi lithotomi. Untuk pemeriksaan rectal dan vagina
7. Posisi knee chest (menungging) untuk pemeriksaan rectal
8. Posisi berdiri yaitu untuk evaluasi abnormalitas postural, langkah dan
keseimbangan.
7
PRINSIP DASAR PEMERIKSAAN FISIK
I. Prinsip dasar pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari
seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien
2. Hasil pemeriksaan akan di catat dan dijadikan data kemudia dijadikan
rekaman medis.
3. Data medis atau rekaman medis membantu diagnosis dalam perencanaan
perawatan pasien
II. Tujuan dasar pemeriksaan fisik
1. Mengumpulkan data sistenatis dan komperhensif
2. Membuktikan hasil ANAMNESA
3. Melakukan diagnose
4. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.
III. Prinsip – prinsip pemeriksaan fisik
1. Mencuci tangan
2. Memasang sarung tangan steril
3. Memasang masker
4. Membantu pasien dalam mengenakan baju
5. Control lingkungan adalah melakukan pemastian ruangan dalam keadaan
nyaman, hangat dan cukup penerangan
6. Komunikasi
7. Privasi dan kenyamanan pasien
8. Sistematis dan konsisten ( head to tor )
9. Berada di sisi kanan pasien
IV. Hal – hal yang diperhatikan dalam pemeriksaan fisik
1. Selalu meminta ijin pada pasien setiap ingin melakukan pemeriksaan
2. Menjaga privasi pasien
3. Pemeriksaan harus seksama dan sistematis
4. Menjelaskan yang dilakukan sebelum pemeriksaan
5. Beri intruksi spesifik yang jelas
6. Berbicara yang komunikatif
8
TEKNIK PEMERIKSAAN FISIK
I. Tahapan yang dilakukan pada pemeriksaan fisik
1. Inspeksi adalah tahapan yang bertujuan melihat bagian tubuh dan
menentukan apakah seseorang mengalami kondisi tubuh normal atau
abnormal.
2. Palpasi adalah pemeriksaan fisik lanjutan dengan menyentuh tubuh dan
dilakukan bersamaan dengan inspeksi.
3. Auskultasi adalah proses mendengarkan suara yang dihasilkan tubuh
untuk membedakan suara normal dan abnormal menggunakan alat bantu
stetoskop.
4. Perkusi adalah tahapan yang bertujuan mengetahui bentuk, lokasi, dan
struktur di bawa kulit.
9
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik adalah proses medis yang harus dijalani saat diagnosis
penyakit. Hasilnya dicatat dalam rekam medis yang digunakan untuk
menegakkan diagnosis dan merencanakan perawatan lanjutan.
I. Tujuan pemeriksaan fisik
1. Untuk mengumpulkan dan memperoleh data dasar tentang kesehatan
pasien.
2. Untuk menambah,mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa
keperawatan.
3. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan
klien dan penatalaksanaan.
4. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis.
II. Manfaat pemeriksaan fisik
1. Sebagai data untuk membantu dalam menegakan diagnosa.
2. Mengetahui masalah kesehatan yang dialami pasien.
3. Sebagai dasar untuk memilih intervensi keperawatan yang tepat.
4. Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan.
III. Ruang lingkup pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan tanda vital
-Pemeriksaan denyut nadi
-Suhu
-Kecepatan pernafasan
-Tekanan darah
2. Pemeriksaan fisik head to toe
3. Pemeriksaan fisik persistem tubuh
-Pernafasan
-Endokrin
-Integumen
-Reproduksi
-Perkemihan
10
Pemeriksaan fisik TTV
Pemeriksaan fisik tanda vital adalah pengukuran fungsi tubuh yang paling mendasar.
I. Jenis-jenis pengukuran tanda vital
1. Tekanan darah
2. Denyut nadi
3. Laju pernafasan
4. Suhu tubuh.
Dalam pemeriksaan fisik tanda tanda vital bisa memberikan informasi penting tentang
kondisi kesehatan pasien meliputi ;
11
Pada laki-laki, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan head to toe
tambahan berupa pemeriksaan testis, penis, maupun prostat untuk
mengetahui ada atau tidaknya tumor maupun kanker pada bagian ini.
Sedangkan pada wanita pemeriksaan head to toe tambahan bisa berupa
pemeriksaan payudara dan panggul.
Untuk melengkapi pemeriksaan fisik head to toe, dokter juga akan
menyarankan Anda melakukan beberapa tes di laboratorium. Salah satu
tes standar dalam pemeriksaan ini ialah tes darah lengkap dan tes
metabolik untuk mengetahui ada atau tidak penyakit pada ginjal, hati,
darah, dan sistem imun Anda.
12
Soal – soal dan penjelasannya
1. Berikut ini adalah hal-hal yang termasuk dalam pemeriksaan fisik pasien, kecuali
…
A. Selalu meminta ijin pada pasien
B. Menjaga privasi
C. Berbicara kepada pasien secara tidak sopan
D. Menjelaskan yang dilakukan sebelum pemeriksaan
E. Beri intruksi spesifik yang jelas
13
B. Pemeriksaan fisik adalah aktivitas yang dilakukan perawat kepada pasien
untuk memeriksa gangguan atau hal-hal yang ada di dalam ataupun di luar
tubuh
C. peninjau dari ujung rambut sampai ujung kaki untuk memberikan berbagai
informasi kepada pasien mengenai tentang klien dan memungkinkan perawat
atau dokter dalam memberi penilaian yang klinis
D. Pemeriksaan fisik juga merupakan pemeriksaan pada tubuh klien secara
menyeluruh atau hanya sebagian yang memang perlu untuk memperoleh
data-data yang diinginkan dan untuk mendapatkan hasil-hasil yang
diinginkan.
E. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh.
3. Berikut hal-hal yang bukan tujuan dasar dari pemeriksaan fisik yaitu..
A. Mengumpulkan data sistensi dan komperhensif
B. Agar mendapatkan uang
C. Membuktikan hasil ANAMNESA
D. Unutuk mengevaluasi hasil fisiologi dari asuhan
E. Melakukan diagnoses
14
5. Berikut ini yang bukan tujuan pemeriksaan Head to Toe adalah
A. Agar mendapatkan surat izin sakit
B. Untuk mengetahui adanya penyakit tertentu
C. Mengidentifikasi masalah kesehatan
D. Memperbarui status imunisasi anda
E. Memastikan anda menjalani pola hidup sehat
15
E. Memastikan tetap menjaga pola hidup sehat
16
10. Dibawah ini yang bukan termasuk kedalam tahapan pemeriksaan fisik
adalah....
A. Inspeksi
B. Suhu
C. Palpasi
D. Auskultasi
E. Perkusi
Penjelasan karena suhu termasuk kedalam pemeriksaan fisik tanda
tanda vital.
A. Kesimpulan Materi
Pemeriksaan fisik merupakan peninjau dari ujung rambut sampai ujung
kaki untuk memberikan berbagai informasi kepada pasien mengenai tentang
klien dan memungkinkan perawat atau dokter dalam memberi penilaian yang
klinis.
Pemeriksaan fisik adalah aktivitas yang dilakukan perawat kepada pasien
untuk memeriksa gangguan atau hal-hal yang ada di dalam ataupun di luar
tubuh.Pemeriksaan fisik dapat dilakukan di puskesmas, rumah sakit dan fasilitas
kesehatan lainnya. Pemeriksaan fisik juga bisa dilakukan oleh semua umur,
mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Hal ini dilakukan untuk
mengumpulkan data sehingga petugas kesehatan dapat melakukan penilaian
yang berkaitan dengan fisiologis dan psikologis.
Teknik pemeriksaan fisik adalah inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
Pemeriksaan fisik adalah proses medis yang harus dijalani saat diagnosis
penyakit. Hasilnya dicatat dalam rekam medis yang digunakan untuk
menegakkan diagnosis dan merencanakan perawatan lanjutan. Tujuannya
adalah untuk mengumpulkan data sistenatis dan komperhensif, membuktikan
hasil ANAMNESA, melakukan diagnose dan mengevaluasi hasil fisionolgis dari
asuhan. Ruang lingkup pemeriksaan fisik adalah sebagai berikut pemeriksaan
denyut nadi, suhu, kecepatan pernafasan, dan tekanan darah.
17
Pemeriksaan fisik tanda vital adalah pengukuran fungsi tubuh yang paling
mendasar. Pemeriksaan fisik Head to Toe adalah pemeriksaan tanda fisik yang
dilakukan oleh tenaga medis profesional dengan melihat,merasakan atau
mendengar bagian tubuh yang berbeda.
Tujuan dari pemeriksaan fisik Head to Toe adalah mengetahui adanya
penyakit tertentu sehingga bisa ditangani lebih awal, mengidentifikasi masalah
kesehatan yang mungkin dapat berkembang menjadi penyakit kronis di masa
mendatang, memperbarui status imunisasi, dan memastikan pasien menjalani
pola hidup sehat.
B. Saran
Berdasarkan penyusunan modul Konsep Dasar Pemeriksaan Fisik, adapun
saran dalam pemanfaatan modul ini, yaitu sebagai berikut:
1. Modul Konsep Dasar Pemeriksaan Fisik disusun berdasarkan kebutuhan
mahasiswa. Oleh karena itu modul ini dapat dipergunakan sebagai modul
pembelajaran tambahan bagi mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman
mahasiswa terhadap materi pemeriksaan fisik.
2. Untuk pemahaman yang lebih mendalam lagi perlu dilakukannya analisis
pemanfaatan modul konsep dasar pemeriksaan fisik yang cakupannya lebih
luas lagi.
3. Untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut lagi dari konsep dasar
pemeriksaan fisik modul konsep dasar pemeriksaan fisik, perlu dilakukan
penerapan dalam proses pembelajaran pengetahuan konsep dasar
pemeriksaan fisik tersebut.
4. Dalam pelaksanaan analisis pemanfaatan modul konsep dasar pemeriksaan
fisik dengan menerapkan strategi belajar mandiri, penyusun harus menguasai
mekanisme strategi belajar mandiri sebelum melaksakan penyusunan.
C. Glosarium
Auskultasi : Salah satu tindakan pemeriksaan pasien dengan cara
18
mendengarkan bunyi yang terbentuk di dalam tubuh yang
bertujuan untuk mendeteksi apakah ada suatu kelainan yang
dialami pasien dengan cara membandingkannya dengan
bunyi normal orang yang sehat.
Dermatologis : Dermatologi adalah spesialisasi medis yang membahas
masalah tentang kulit, rambut, kulit kepala, kuku, dan
penyakit lain yang serupa.
Dorsal recumbent : Posis menekuk lutut dan melebarkan kedua kaki,
memakai bantal di kepala, kedua telapak kaki tetap
menapak di tempat tidur dan kedua tangan di letakkan
diatas kepala
Ekstermitas : sering disebut anggota gerak, adalah perpanjangan dari
anggota tubuh utama (misalnya kaki-kaki serangga yang
merupakan perpanjangan dari abdomen), atau juga
merupakan anggota tubuh prehensilitas atau anggota tubuh
yang digunakan untuk mencengkram/memegang (seperti
lengan gurita lengan atau ekor monyet), yang terdapat pada
manusia atau hewan lain. Pada tubuh manusia, ekstremitas
atas dan bawah masing-masing disebut lengan dan kaki.
Lengan dan kaki terhubung ke batang tubuh.
Ektremitas atas : Ekstremitas atas dibagi atas daerah bahu (hubungan
antara lengan dan badan), lengan atas, lengan bawah, dan
tangan. bawah terdiri dari tungkai atas dan tungkai bawah
yang dapat dibagi dalam ruang- ruang; masing-masing
ruang mempunyai otot-otot dengan fungsi tertentu.
Endokrin : Jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan
hormon pengontrol sejumlah fungsi tubuh.
Fisiologis : Ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi) dari tubuh
manusia.
Inspeksi : Pemeriksaan yang melibatkan tes, dan pengukuran yang
19
dilakukan berdasarkan karakteristik tertentu yang
sehubungan dengan objek inspeksi. Inspeksi dilakukan
untuk memeriksa objek untuk memastikan bahwa objek
memenuhi standar tertentu.
Integument : Sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan binatang terhadap ronde
yang terkait sekitarnya.
Lithotomi : posisi berbaring
Palpasi : Metode pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter dengan
melakukan perabaan pada permukaan tubuh dengan tangan
dan jari.
Prone : Prone adalah berbaring pada bagian depan tubuh
dengan posisi menghadap ke depan.
Sims : Posisi berbaring terlentang, berbaring pada sisi kiri tubuh
Supine : Tubuh berbaring terlentang
D. Referensi
Ardi Artana. (n.d.). Makalah pemeriksaan fisik. Diakses dari
https://id.scribd.com/doc/293208026/makalah-pemeriksaan-fisik
Bella. Prinsip Dasar Pemeriksaan Fisik. (n.d.). Diakses dari
https://id.scribd.com/doc/263049881/Prinsip-Dasar-Pemeriksaan-Fisik
Definisi, Tujuan Dan Manfaat Pemeriksaan Fisik dalam Keperawatan. (20
Januari 2019). Diakses dari https://www.blogperawat.net/2019/01/definisi-
tujuan-dan-manfaat-pemeriksaan-fisik.html
20
Halodoc, R. (1 April 2020). Inilah Pemeriksaan Fisik per Sistem Tubuh Yang
Haris Diketahui. Diakses dari https://www.halodoc.com/artikel/inilah
pemeriksaan-fisik-per-sistem-tubuh-yang-harus-diketahui
Halodoc, R. (13 September 2019). Pemeriksaan Fisik. Diakses dari
https://www.halodoc.com/kesehatan/pemeriksaanfisik#:~:text=Pemeriksaa
n%20fisik%20akan%20dilakukan%20secara,%2C%20auskultasi%2C%20
dan%20perkusi
Halodoc, R. (15 Maret 2019). Ini Bedanya Pemeriksaan Fisik Tanda vital Dan
Pemeriksaan per Sistem Tubuh. Diakses dari
https://www.halodoc.com/artikel/ini-bedanya-pemeriksaan-fisik-tanda-vital-
dan-pemeriksaan-per-sistem-tubuh
Halodoc. (7 Juli 2020). Pemeriksaan Fisik. Diaskes dari
https://www.halodoc.com/kesehatan/pemeriksaan-fisik
Harismi, A. (6 Januari 2020). Pemeriksaan Fisik head to toe: Manfaat Dan
Berbagai Jenis Pemeriksaannya. Diakses dari
https://www.sehatq.com/artikel/pemeriksaan-fisik-head-to-toe-
pemeriksaan-kesehatan-menyeluruh
Konsep Dasar Pemeriksaan Fisik – IKON. (23 Maret 2020) (n.d.). Diakses dari
https://ikon.tips/konsep-dasar-pemeriksaan-fisik/
Obi, Applonia Leu. Pemeriksaan Fisik. Diakses dari
https://www.poltekkeskupang.ac.id/informasi/download/category/11-
mkjkg.html?download=60:kdm
21