Anda di halaman 1dari 2

BAB II

A. KAJIAN TEORI

Kesulitan belajar adalah ketidakmampuan seseorang dalam memahami dan menelaah mata
pelajaran dengan sempurna, sehingga apa yang diinginkan tidak sesuai dengan kenyataan. Hal ini
tentusaja menyebabkan ia gagal atau kurang berhasil dalam pelajaran tertentu. Kesulitan belajar
merupakan suatu kondisi dimana peserta didik tidak dapat belajar dengan baik, disebabkan
karena adanya gangguan, baik berasal dari faktor internal siswa di batasi faktor intelegensi
maupun faktor eksternal siswa. Faktor-faktor ini menyebabkan siswa tidak mampu berkembang
sesuai dengan kapasitasnya.

Dalam berbagi penelitian juga dinyatakan bahwa kesulitan belajar adalah kondisi, dalam
proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan dalam mencapai hasil belajar, yang
dinyatakan dalam tujuan pembelajaran khusus atau ukuran tingkat kapasitas atau kemampuan
dalam prosespelajaran dan tingkat perkembangan. Hambatan-hambatan ini mungkin disadari
atau tidak disadari.

Menurut Rachjadi (1997), kesulitan belajar adalah apabila murid mengalami kegagalan
tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Kegagalan ini meliputi tidak dapat mencapai
nilai enam, under achiever, slow leaner dan repeater

Definisi kesulitan belajar menurut Lyon (1996) adalah suatu kesenjangan yang terjadi pada
seseorang antara prestasi nilai akademik dan kapasitas kemampuan belajarnya.

Menurut Samuel Krik Kesulitan belajar adalah masalah-masalah dalam belajar yang
menyebabkan seseorang mengalami gangguan pada inteligensi normalnya.

Menurut IDEA (1997), kesulitan belajar adalah suatu proses gangguan pada seseorang yang
diebabkan kurangnya pemahaman atau penggunaan bahasa, baik secaralisan maupun tulisan.

Menurut NJLD, kesulitan belajar adalah sekelompok variasi berbagai pembelajaran yang
mengalami sebuah gangguan.

Menurut Valett (dalam Sukadji, 2000) terdapat tujuh karakteristik yang ditemui pada anak
dengan kesulitan belajar.[2]

1. Sejarah kegagalan akademik berulang kali


2. Hambatan fisik/tubuh atau lingkungan berinteraksi dengan kesulitan belajar
3. Kelainan motivasional
4. Kecemasan yang samar-samar, mirip dengan kecemasan yang mengambang
5. Perilaku berubah-ubah, dalam arti tidak konsisten dan tidak terduga
6. Penilaiaan yang keliru karena data tidak lengkap
7. Pendidikan dan pola asuh yang didapat tidak memadai
Selain itu terdapat beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar, antara
lain:

1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah dibawah rata-rata nilai yang dicapai oleh
kelompoknya atau dibawah potensi yang dimilikinya.
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.
3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dengan
kawan-kawannya dari waktu yang disediakan.
4. Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar.
5. Menunjukkan perilaku yang berlainan.
6. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar.

Media Kartu Nusantara termasuk ke dalam media pembelajaran yang berbasis visual karena
di dalamnya memuat pesan atau informasi yang divisualisasikan dalam bentuk gambar dan
tulisan yang dikemas dalam sebuah kartu. Menurut Arsyad (2016, hlm. 102) visualisasi pesan,
informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam
berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ ilustrasi, sketsa/ gambar garis, grafik, bagan, chart, dan
gabungan dari dua bentuk atau lebih. Lebih jauh Arsyad (2016, hlm. 115) menjelaskan kartu
bergambar atau flashcard merupakan kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol
yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar
itu.Flashcard biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas
yang dihadapi.Kartu tersebut dapat menjadi petunjuk atau rangsangan bagi siswa untuk
memberikan respon yang diinginkan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesulitan_belajar

https://www.indonesiastudents.com/pengertian-kesulitan-belajar-ciri-faktor-dan-cara-
mengatasinya/

B. KERANGKA BERPIKIR

Pada kenyataannya yang ditemukan disebagian besar sekolah-sekolah dasar pasti memiliki
peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, baik mata pelajaran IPS maupun pelajaran yang
lainnya. Hal ini disebabkan faktor-faktor yang berbeda, baik faktor internal atau faktor eksternal.
Kesulitan belajar yang dialami siswa pada faktor internal dapat berupa ketidaksiapan siswa
dalam menerima materi pelajaran yang diajarkan oleh guru, sedangkan faktor eksternal dapat
berupa guru tidak menggunakan pendekatan atau metode serta media belajar yang tepat saat
proses belajar mengajar.

Dengan memahami kesulitan belajar peserta didik, diharapkan guru dapat membantu peserta
didik dengan ketidakmampuan belajar mencapai keberhasilan tersebut dengan mendorong
kekuatan mereka, mengetahui kelemahan mereka, memahami sistem pendidikan, bekerja dengan
profesional dan belajar tentang strategi untuk menghadapi kesulitan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai