Anda di halaman 1dari 7

Filsafat Yunani Pra-Socratik

Sebutan lain terhadap pemikir yang menjadi ahli pembentukan alam semesta maka
didasari dengan filsafat alam yang kemudian menandai objek yang digunakan sebagai
perantaranya ialah alam semesta. Berdasarkan perkembangan yang terjadi pada masanya
maka bermunculanlah para filsuf yang mengemukakan pikirannya terkait dengan
penciptaan alam semesta adapun yang termasuk didalamnya ialah:

a. Thales

  Menjadi sosok filsuf pertama yang berhasil dikenang menjadi astronomi


pada masanya. Berbagai pemikiran yang berasal dari Tales kemudian di
kemukakan terkait mengubah perspektif masyarakat secara luas mengenai alam
dan ini disebut sebagai penggiringan opini yang berusaha mempengaruhi manusia
secara mayoritas. bahkan sebelum siapa pun mampu memikirkan Bagaimana
proses penciptaan alam semesta ini sedia kala Maka thalest la pihak pertama yang
berhasil mengemukakan pemikirannya sesuai dengan penyampaian yang
disebutkan Aristoteles.Berdasarkan buah hasil pemikirannya ia menyebutkan
bahwa terciptanya alam semesta diakibatkan oleh air sebab diketahui bahwa
sumber pokok kehidupan bagi manusia adalah air. seluruh manusia dianggap
berasal dari air dan kembali kepada air begitulah rentang kehidupan siklus manusia
melalui pemikirannya

b. Anaximander

  Beliau adalah salah satu murid yang berguru terhadap thales, namun
walaupun begitu Ia memiliki sudut pandangnya tersendiri mengenai Proses
penciptaan alam semesta. yang menurutnya tidak sepakat terhadap Apa yang
dimaksud oleh gurunya sendiri yaitu thales.Melalui pemikirannya Ia
menyampaikan segala hal yang berada di muka bumi ini bermula dari sesuatu yang
sifatnya tak terbatas, memiliki sifat Ilahi dan bersifat stagnan ataupun menetap.

c. Parmenides

Pada masanya filsuf tersebut menjadi tokoh terkemuka yang paling


diagungkan. untuk mengedepankan perspektif yang ia miliki menggunakan suatu
pendekatan yang dianggap sangat rasional sehingga mampu diterima oleh berbagai
kalangan, kemudian masyarakat merasa apa yang disampaikannya sangat bersifat
logis yang lebih memfokuskan terhadap klasifikasi dua cara agar dapat
memperoleh ilmu pengetahuan: ialah mengikuti jalan yang lurus dan dianggap
benar serta mengikuti pendapat. namun yang paling konkrit dan dapat dijadikan
dasar ialah mencari jalan kebenaran jalan yang dianggap lurus. 

d. Zeno

  Menjadi murid parmenides yang berusaha untuk mencari bukti kebenaran


dari perspektif yang dikemukakan oleh gurunya yang bersangkutan terhadap gerak
dianggap sebagai khayalan, Kemudian beberapa bukti yang ditemukan:

 Ada suatu kisah yang disebutkan kan oleh Nya kura-kura yang berjalan dengan
lambat tidak akan mampu dikejar oleh pelari termasyur dari Yunani yaitu Achilles
dengan menuju jarak yang telah ditentukan. kecepatan berlari Achilles setara
dengan 1 kaki per detik namun hal ini berbeda dengan kura-kura yang walaupun
berlari hanya mendapatkan setengah kaki per detik, walaupun menurut khayalan
kita bisa saja kura-kura pelari terlebih dahulu satu kaki lebih awal dibandingkan
Achilles. kemudian bukti lain yang dia Sebutkan mengenai melakukan pemanahan
bukan berarti busur tersebut pada akhirnya bergerak namun ia Mengalami
pemberhentian di setiap waktu.

e. Heraklitos

  Adanya julukan yang melekat terhadapnya yaitu si gelap ini didasari akibat
kepribadian yang dicerminkan oleh dirinya ia tidak suka terhadap keramaian dan
senantiasa menyendiri. heraklitos diketahui telah menciptakan berbagai fragmen
fragmen sesuai dengan hasil yang ia miliki atas kerja kerasnya yang kemudian
hingga kini masih banyak yang memanfaatkannya sebagai bahan bacaan. masih
berkaitan terhadap pembentukan alam semesta maka filsuf tersebut juga
mengemukakan sudut pandangnya ia beranggapan bahwasanya tidak ada yang
bersifat permanen di dunia ini segala sesuatu bersifat dinamis dan terus mengalami
perkembangan sebab adanya logos. logos dianggap sebagai suatu hukum yang
berfungsi mampu menggerakkan segala sesuatu hal ini juga tidak dipungkiri
terhadap makhluk hidup khususnya manusia.

f. Pythagoras

  Pythagoras menjadi salah satu filsuf yang berdasarkan historisnya telah


melakukan perjalanan hingga ke berbagai penjuru dunia, beliau diketahui menjadi
ahli tarekat yang di dalam pembahasannya banyak menjelaskan mengenai hal-hal
yang bersifat religius yaitu bentuk penghormatan manusia terhadap Dewa Apollo.
berdasarkan sudut pandangnya jiwa manusia tidak akan pernah mati bahkan
setelah kematian manusia jiwa mereka akan tetap berpindah dan hidup namun
menjelma ke dalam hewan dan hal ini akan terus berlanjut walaupun hewan
tersebut telah mati. sehingga dengan kata lain disebut sebagai reinkarnasi maka
penting bagi manusia untuk memperoleh penyucian, agar dapat menuju jalan ke
penelitian hendaknya setiap individu memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan
bersifat universal.

g. Empedokles

Menjadi seorang filsuf Yunani kemudian menjalankan beberapa peran


lainnya seperti guru, penyair, ahli fisiologi, dan beberapa diantaranya. adanya
kepercayaan orang terdahulu yang meyakini bahwa empedokles adalah seorang
dewa kematian yang mampu mengantarkan dirinya sendiri,Pada masa itu adanya
kepercayaan bahwa Empedokles mempunyai sesuatu yang lebih dibandingkan
orang lain pada umumnya.Ada empat bahan penting yang menjadi sumber hasil
pemikiran yang dikemukakan oleh Nya yang diinterpretasikan melalui api, udara,
air, serta bumi.Hanya akan mengalami perubahan ketika dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti zat dasar ataupun rasionya.

h. Democritus

  Menjadi salah satu filsuf yang terkenal pada masanya ia kemudian dikenal
sebagai sosok yang ahli dalam ilmu alam. pemikirannya mengenai hal tersebut
kemudian diinterpretasikan dari buat Cipta karyanya dalam berbagai buku yang
berhubungan mengenai ilmu alam, ilmu tumbuh-tumbuhan, ilmu pengobatan, dan
lain sebagainya. jika dilakukan perbandingan ia bahkan lebih memilih meminta
menjadi seorang matematik dibandingkan diangkat sebagai penguasa layaknya
seorang raja. sementara hakikat ilmu adalah sesuatu yang dibutuhkan dalam
kehidupan sehingga akan terus bersifat dinamis berdasarkan Perkembangannya
kepercayaannya kepada manusia yang sewaktu-waktu dapat terurai dalam bentuk
materi yang halus.
Filsafat Abad Petengahan
Pada dasarnya perkembangan yang terjadi dari filsafat yang termasuk kedalam abad
pertengahan dimulai dari abad ke-6 hingga 16 Masehi atau sebutan lain sebagai abad yang
gelap Hal ini dikarenakan ke kaisaran Romawi yang mengalami keruntuhan serta kehidupan
manusia kembali ke peradaban lama, tidak ada ilmu pengetahuan yang dapat berkembang
semua pemikiran juga terhambat dari doktrinasi gereja sehingga disebut sebagai zaman
kegelapan. Pada masa itu ada dua filsafat yang paling dikenal yang disebut dengan filsafat
patristik dan skolastik.

Sementara untuk mengartikan filsafat patristik itu sendiri sebutan lain ialah pemimpin
gereja. yang berusaha membuat filsafat melakukan penginstalan sebab Pada masa itu yang
menjadi pemimpin terkemuka adalah dari pihak gereja. terdapat beberapa pihak yang menjadi
tokoh terkemuka pada masanya diantaranya:Yustinus Martir, kfemens, tertulianus,
augustinus.

Pengertian filsafat skolastik dianggap menjadi kebudayaan yang mengakar pada


seluruh masyarakat yang terjadi tepatnya pada masa abad pertengahan. dan dalam
penyebarannya termasuk ke dalam golongan filsafat Nasrani Hal ini didasari sebab adanya
pengaruh Doktrinasi yang dihasilkan oleh pimpinan gereja dengan ajaran yang
dibawakannya.Politik itu sendiri dijadikan sebagai sebuah sekolah khusus untuk Mempelajari
mengenai filsafat namun masih memanfaatkan abad 12- 16 M.  Adapun tokoh yang paling
terkenal dari pemikir filsafat skolastik dan membawa perubahan besar di antaranya:  Peter
abelaru, Thomas aquinas, Albertus magnus.

1. Skolastik awal ( 800- 1200)

 Pada dasarnya permulaan dari karakter tersebut didasari terjadinya keruntuhan


terhadap bangsa Romawi diakibatkan penyerangan sehingga Karel Agung
mengambil kendali untuk menguasainya.

2. Skolastik Puncak ( 1200- 1300)

 Sesuai dengan sebutannya bahwa terjadinya pencapaian kejayaan berdasarkan


masa tersebut bagi para filsuf Hal ini didasari dengan pengikut pengaruh yang
dibawakan oleh Aristoteles, Ibnu Sina dan lain sebagainya yang memperjuangkan
pergerakan ilmu pengetahuan agar dapat mengalami perkembangan, bahkan di
Perancis menjadi di kawasan pertama untuk membangun Universitas almamater.
3. Skolastik akhir ( 1300- 1450)

Pergerakan yang terjadi pada masa ini telah mengedepankan nominalisme


sehingga menghasilkan dua aliran terbaru Terhadap aliran thomisme dan
scolatisme.
Filsafat Islam (Sekitar Abad Ke-6 M Sampai 16 M)

 Kelompok mutakallimin

Lahirnya filsafat Islam dengan berbagai argumentasi dan perspektif yang mereka
miliki dilatarbelakangi oleh dua faktor yang menjadi alasan terbesarnya terlepas
dari upaya untuk menjadikannya sebagai hukum ataupun akibat pengemukaan
sesuatu yang bersifat logis, dan lain sebagainya. ialah:

1. Di dalam Alquran tidak hanya mengajarkan mengenai tauhid ataupun kenabian


tetapi tepatnya di masa Nabi SAW juga sudah dijelaskan banyaknya berbagai
aliran yang bermunculan Jika dilihat melalui aspek aqliyah maka hal ini
merupakan bentuk penolakan sebab penting bagi manusia untuk memanfaatkan
akal sebagaimana yang sudah disebutkan Bahkan dalam Alquran, begitupun
dengan isi Alquran itu sendiri yang senantiasa diikuti dengan dalil-dalil yang
termasuk kedalam jenis aqli atau terhadap suatu bukti yang bersifat nyata.
2. Berbagai filsafat teologi Nasrani Nasathiroh dan sejenisnya.Filsafat juga dijadikan
sebagai suatu aliran Yang hendaknya dipelajari dengan melakukan diskusi ataupun
perdebatan. tujuannya hanya untuk mengemukakan pembantahan terhadap apa
yang disampaikan oleh kaum Nasrani Yahudi sehingga mereka pada akhirnya
berbondong-bondong mempelajari mengenai ilmu tersebut disertai dengan
berbagai pengemukaan argumentasi
Beberapa Filsuf Islam, diantaranya:
1) Al-Kindi
Ia menjadi seorang filsafat yang menjelaskan mengenai segala hal yang
dipelajari manusia mengikuti standar kemampuan yang dimilikinya yang di
dalamnya akan berkaitan mengenai ketuhanan, Kraksaan dan keutamaan,
serta mempelajari Bagaimana mendapatkan ilmu yang bermanfaat tersebut
dan menjauhkan diri terhadap segala hal yang tidak dibenarkan dalam
agama.

2) Ibnu Sina

Mengemukakan hasil pemikirannya dalam bentuk tulisan terhadap berbagai


pelajaran seperti halnya mengenai logika, etika, dan lain sebagainya.
berbagai karyanya kemudian diinterpretasikan Melalui penggunaan bahasa
Arab ataupun bahasa Persia.
3) Al Ghazali

Perspektif yang dikemukakan oleh Nya yang dapat mengetahui segala


sesuatu dengan tepat tanpa ada kecacatan ialah Tuhan yaitu Allah SWT
bahkan hingga menuju ke sifat paling dasar dan bersifat signifikan Adanya
pengingkaran yang dilakukan oleh filsuf terhadap kebangkitan manusia di
akhirat yang kemudian mampu memasukkan manusia menuju surga atau ke
neraka artis apa yang dipersiapkan di dunia.

4) Ibnu Rusyd

Menjadi salah satu filsuf yang sangat menyetujui pemikiran Aristoteles. ia


kemudian mengagungkan pemikiran yang dikemukakan oleh Aristoteles
tersebut dan mengkritik berbagai filsafat dengan pemikirannya tersendiri
yang menurutnya sangat mengalami penyimpangan dan tidak sesuai
dengan apa yang terjadi. baginya Islam berfilsafat memiliki hukum mubah
bahkan terdapat suatu kondisi yang menunjukkan hukumnya menjadi wajib
sementara pemaknaan yang terdapat dalam Alquran dan hadis juga
memiliki arti yang bersifat tersirat namun dapat dilampaui dengan akal
manusia.

Anda mungkin juga menyukai