Anda di halaman 1dari 15

JURNAL PENDAHULUAN

PRAKTIKUM KIMI KLINIK


Perhitungan Harga Pokok Pemeriksaan

Disusun oleh:

1. Anisa Puspita Dewi (11181058)


2. Dede Saputra (11181062)
3. Firman Imanuddin (11181069)
4. Fitri Wahyuni (11181070)
5. Hasan Almuiz (11181072)
6. Intan Novita (11181074)
7. Mira Aene Nuraeni (11181078)
8. M Gagan Ramdani (11181082)
9. Nisa Fitri Rahmadiani (11181088)
10. Nursafitri Diah L (11181091)
11. Gita Fadillah Octarani (11181040)

Kelas : 4 FA2

LABORATORIUM KIMIA KLINIK


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
2021
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menguasai aplikasi ilmu biomedik dalam pekerjaan kefarmasian.
2. Mahasiswa dapat mengetahui komponen harga pokok di laboratorium.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara untuk efisiensi bisnis melalui pemantauan harga
pokok.

II. Prinsip
Perhitungan harga pokok pemeriksaan bertujuan untuk efisiensi bisnis laboratorium
klinik.

III. Dasar Teori

Harga pokok adalah biaya operasional perusahaan yang dikeluarkan untuk selesainya
suatu produk/jasa sehingga siap diterima oleh pelanggan baik yang langsung maupun
tidak langsung. Harga pokok langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk proses yang
secara langsung menjalankan proses operasional. Harga pokok tidak langsung adalah
biaya yang dikeluarkan untuk proses operasional yang secara tidak langsung terlibat
dalam proses operasional.
Manajemen harga pokok adalah salah satu aspek penting di dalam mengelola sebuah
laboratorium karena akan berhubungan dengan efisiensi dan efektifitas dari proses
produksi di laboratorium. Efisiensi dan efektifitas dalam proses produksi yang tetap
mempertahankan mutu laboratorium akan berdampak pada laba perushaan dan
kemampuan daya saing suatu laboratorium.
Harga pokok produksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam pengelolaan bahan baku
menjadi produk. Harga pokok produksi atau disebut juga harga pokok adalah
pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau
kemungkinan terjadi untuk memperoleh penghasilan.
Dalam memproduksi suatu produk akan diperlukan beberapa biaya untuk mengolah
bahan mentah menjadi produk jadi. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
1. Biaya bahan baku adalah besarnya penggunaan bahan baku yang dimasukkan ke
dalam proses produksi untuk menghasilkan produk jadi. Bahan baku meliputi bahan-
bahan yang dipergunakan untuk memperlancar proses produksi atau disebut bahan
baku penolong dan bahan baku pembantu. Bahan baku dibedakan menjadi bahan
baku langsung dan bahan baku tidak langsung.
2. Biaya tenaga kerja dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
 Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan
pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan pada produk yang dihasilkan.
 Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada
karyawan pabrik, akan tetapi manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada
produk yang dihasilkan.
3. Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan selain
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik meliputi
biaya bahan pembantu atau penolong, biaya penyusutan aktiva pabrik, biaya sewa
gedung pabrik, dan biaya overhead lain-lain.
Metode Penentuan Harga Pokok Produksi terdapat dua metode dalam penentuan
harga pokok produksi yaitu dengan metode full costing dan metode variable costing.
1. Full Costing Yaitu metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan
semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang
bersifat variabel maupun tetap yang dibebankan ke produk atas dasar tarif yang
ditentukan di muka pada kapasitas normal atau atas dasar biaya overhead pabrik
sesungguhnya. Metode perhitungan harga pokok penuh juga berguna untuk keperluan
pelaporan pada pihak eksterna
2. Variable Costing Yaitu metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memeperhitungkan unsur biaya produksi yang bersifat variabel ke dalam harga pokok
produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik variabel. Dalam metode ini biaya overhead tetap tidak
diperhitungkan sebagai biaya periode yang akan dibebankan dalam laporan Laba Rugi
tahun berjalan. Metode variable costing ini banyak diterapkan bagi keperluan internal,
karena metode ini dianggap konsisten dengan asumsi perilaku biaya yang digunakan
dalam pengambilan keputusan manajemen.
Harga pokok penjualan adalah harga pokok produk yang sudah terjual dalam periode
waktu berjalan yang diperoleh dengan menambahkan harga pokok produksi dengan
persediaan produk selesai awal dan mengurangkan dengan persediaan produk selesai
akhir. Harga pokok penjualan juga terikat pada periode waktu tertentu. Harga pokok
penjualan akan berpengaruh pada laporan laba rugi yang mana laporan laba rugi antara
perusahaan manufaktur dan perusahaa dagang berbeda ditinjau dari penentuan harga
pokok penjualannya.
Pada perusahaa manufaktur penentuan harga pokok penjualan dihitung berdasarkan
harga pokok produksi, sedangkan pada perusahaan dagang hanya berupa pembelian
barang dagang dari perusahaa lain untuk menjalankan usaha dagangny tidak melakukan
pemrosesan terhadap barang yang dibeli.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penentuan Harga, yaitu :
1. Pelanggan mempengaruhi harga melalui pengaruh mereka pada permintaan atas suatu
produk atau jasa. Harga yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pelanggan menolak
produk suatu perusahaan dan memilih produk pengganti atau yang bersaing.
2. Pesaing, Tidak ada bisnis yang tanpa pesaing. Perusahaan harus menyadari tindakan
dari para pesaingnya. Pada satu sisi, produk alternatif atau produk pengganti
kompetitor dapat mempengaruhi permintaan dan memaksa perusahaan untuk
menurunkan harganya. Di sisi lain, sebuah perusahan tidak memiliki pesaing dapat
menetapkan harga yang lebih tinggi, sehingga perusahaan harus mampu
memperkirakan biaya pesaingnya dan informasi yang penting dalam menetapkan
harga.
3. Biaya mempengaruhi harga karena mempengaruhi penawaran. Semakin rendah biaya
produksi sebuah produk terhadap harga yang di bayar pelanggan, semakin besar
kuantitas produk yang bersedia ditawarkan oleh perusahaan.
 Harga Pokok Langsung
Harga pokok langsung adalah biaya yang terkait langsung dengan proses produksi
diantaranya :
a. Bahan baku (Reagen, Control, Standar);
b. Bahan pembantu/habis pakai (Kertas hasil, Sampel cup, Probe wash, Amplop,
Kapas, dll);
c. Biaya personalia tim operasi yang langsung mengerjakan;
d. Biaya listrik dan air; dan
e. Biaya pemeliharaan alat.
 Harga Pokok Tidak Langsung
Harga pokok tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan pada proses penyediaan
bahan baku, sampel maupun pengontrolan manajemen operasional yang akan
dikerjakan oleh bagian operasional. Yang termasuk di dalam harga pokok tidak
langsung diantaranya :
a. Biaya personalia tim pelayanan;
b. Bagian pembekalan;
c. Manajemen mutu;
d. Distribusi hasil; dan
e. Logistic.
 Perhitungan Harga Pokok dari Suatu Test
a. Harga pokok teoritis, adalah harga pokok yang dihasilkan dari perhitungan harga
reagen terhadap jumlah test teoritis yang tertera di dalam kemasan.
b. Harga pokok teknis adalah harga pokok yang dihasilkan dari perhitungan harga
reagen terhadap jumlah test yang digunakan untuk proses operasional (test pasien,
QC, test kalibrasi, test pengulangan, reagen terbuang dll).
c. Harga pokok pemasaran adalah harga pokok yang dihasilkan dari perhitungan
harga reagen terhadap jumlah test yang menghasilkan omset.

 Contoh Studi Kasus

Data pendukung :

a. Kalibrasi dilakukan 3x seminggu


b. Kontrol 2x sehari (Normal dan High masing-masing 1x)
c. Jumlah pemeriksaan rata-rata perhari adalah 20 test
d. Harga pemeriksaan Rp 30.000,00,- Hitung :
e. Berapa jumlah test operasional per bulan (25 hari kerja)?
f. Berapa jumlah test pemasaran per bulan?
g. Berapa biaya operasional yang dikeluarkan untuk pemeriksaan Kreatinin?
h. Berapa omset yang diperoleh dari pemeriksaan Kreatinin?
i. Berapa harga pokok per-test Kreatin?

Penyelesaian :

a. Test operasional per bulan (Seluruh komponen untuk operasional test)

Kalibrasi : 3 x 4 (1 bulan) = 12 test

Kontrol : 2 x 25 (hari kerja) = 50 test

Pasien : 20 x 25 (hari kerja) = 500 test +

Jumlah test operasional = 562 test

b. Test pemasaran per bulan (test yang menghasilkan omset)


20 (jumlah rata-rata perhari) x 25 (hari kerja) = 500 test

c. Biaya operasional per bulan (seluruh biaya yang dikeluarkan untuk


operasional test Keratinin)

d. Omset yang dihasilkan dari test Kreatinin per bulan

Test yang menghasilkan omset (test pasar) x harga

500 x Rp 30.000,00,- = Rp 15.000.000,00,-

e. Harga pokok per-test Kreatinin

Total biaya operasional per bulan / test operasional per bulan

Rp 3.310.000,00,- / 562 = Rp 5.900,00,-

IV. Alat dan Bahan


Alat : Komputer/Laptop, kalkulator, aplikasi Ms.Excel
Bahan : Daftar harga pemeriksaan

V. Prosedur Kerja

Lakukanlah perhitungan harga pokok dalam studi kasus berikut ini!

Studi Kasus :
Sebuah laboratorium akan melakukan pergantian alat laboratorium dari alat manual ke
alat otomatis sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing dengan laboratorium
sekitarnya. Untuk melakukan perhitungan harga pokok, laboratorium tersebut menerima
penawaran dengan harga terlampir dari pembekal alat berupa

1. Harga reagen normal, alat dibeli dengan harga 800 juta. Masa penyusutan alat 4 tahun
biaya pemeliharaan alat setiap tahun 6 juta.
2. Harga KSO, alat tidak perlu dibeli, masa sewa 4 tahun dan setelah 4 tahun alat
menjadi milik sendiri. Target pembelian reagen 80 juta per bulan
Asumsi perolehan jumlah test sebagai berikut dan akan naik 20 % setiap tahun :
1. Jumlah pemeriksaan kimia lengkap 10 pasien per hari
2. Jumlah pemeriksaan lemak lengkap 15 pasien per hari
3. Jumlah pemeriksaan gula 20 pasien perhari
4. Kalibrasi dilakukan 3 x per minggu
5. Kontrol 2 kali/ hari ( Normal dan High/ Path masing2 sekali )
6. Tarif laboratorium naik 10 % tiap tahun
Sebagai seorang manager QC anda diminta pendapat mana yang lebih
menguntungkan apakah membeli alat atau dengan melakukan KSO (kerjasama
operasional) ? Berapa jumlah test minimal yang perlu dicapai untuk dapat mempercepat
proses KSO menjadi 3,5 tahun?
CATATAN

1. Cost/Test Teoritis = Harga Reagen / Jumlah tes teoritis


2. Tes Pasar = Tes yang menghasilkan omset ( pasien )
3. Test Teknis = Tes Operasional adalah
4. Test Pasar ( Pasien ) + Kontrol + Standar
5. Omset = Tes pasar x tariff
6. Biaya tes = Tes Teknis x Cost/tes
VI. Data pengamatan

1. Hasil Data Pengamantan Coast Test


HARGA TEORITIS
JUMLAH HARGA BELI HARGA SEWA
NAMA TEST REAGEN
TES REAGENT COST/TEST REAGENT COST/TEST
Harga Reag/Jml tes
SGOT 720,00 864.000,00 1.200,00 3.500.640,00 4.862,00
SGPT 720,00 864.000,00 1.200,00 3.500.640,00 4.862,00
Kreatini 720,00 4.392.000,00 6.100,00 4.824.000,00 6.700,00
GGT 720,00 1.044.000,00 1.450,00 5.112.000,00 7.100,00
Glu 720,00 1.008.000,00 1.400,00 3.096.000,00 4.300,00
Total Protein 720,00 648.000,00 900,00 3.204.000,00 4.450,00
Urea/ UreumT 720,00 864.000,00 1.200,00 3.456.000,00 4.800,00
Uric acid 720,00 1.080.000,00 1.500,00 3.492.000,00 4.850,00
Multi cal 780,00 1.521.000,00 1.950,00 1.521.000,00 1.950,00
Kontrol N 1.300,00 2.197.000,00 1.690,00 2.197.000,00 1.690,00
Kontrol P 1.300,00 2.262.000,00 1.740,00 2.262.000,00 1.740,00
HDL R1 500 1.425.000,00 2.850,00 1.775.000,00 3.550,00
R2 500 1.275.000,00 2.550,00 1.593.000,00 3.186,00
LDL R1 500 4.896.000,00 9.792,00 6.243.000,00 12.486,00
R2 500 1.463.000,00 2.926,00 1.865.000,00 3.730,00
TRIG R1 500 2.110.000,00 4.220,00 3.820.000,00 7.640,00
R2 500 1.407.000,00 2.814,00 2.546.000,00 5.092,00
CHOLEST R1 500 1.727.500,00 3.455,00 3.712.000,00 7.424,00
R2 500 1.036.000,00 2.072,00 2.227.000,00 4.454,00
Calibrator Lipid 120 2.640.000,00 22.000,00 2.640.000,00 22.000,00
Control N 240 2.400.000,00 10.000,00 2.400.000,00 10.000,00
Control P 240 2.400.000,00 10.000,00 2.400.000,00 10.000,00
Jumlah 13.740,00 39.523.500,00 93.009,00 67.386.280,00 136.866,00

2. Hasil Data Pengamatan Tahun Ke-1

ASUMSI TEST Test/Bulan


Kimia LENGKAP 10 PASIEN / HARI 250 HARGA ALAT 800 JT DENGAN
PENYUSUTAN 4 TAHUN
Lemak LENGKAP 15 PASIEN / HARI 25 625 BIAYA PEMELIHARAAN 6
JT/TAHUN
GLUKOSA SAJA 20 TEST/HARI 30 750 Belanja KSO 80 jt/bulan
KALIBRASI : 3X SEMINGGU 12
KONTROL NORMAL TIAP HARI 25
KONTROL PATHOLOGIS TIAP HARI 25
ASUMSI 25 HARI / BULAN
TEST TES OPR OPTION BELI OPTION KSO
PASAR OMSET/
NAMA TEST TARIF
PER PERBULAN BULAN COST/TEST BIAYA COST/TEST BIAYA
BULAN
Tes P + C + Tes opr x Tes opr x
Kal tes P x Tarif
Cost/test Cost/Test
SGOT 35.000 250 312 8.750.000,00 1.200,00 374.400,00 4.862,00 1.516.944,00
SGPT 35.000 250 312 8.750.000,00 1.200,00 374.400,00 4.862,00 1.516.944,00
Kreatinin 40.000,00 250 312 10.000.000,00 6.100,00 1.903.200,00 6.700,00 2.090.400,00
Gamma GT 60.000,00 250 312 15.000.000,00 1.450,00 452.400,00 7.100,00 2.215.200,00
Glukosa 25.000,00 750 812 18.750.000,00 1.400,00 1.136.800,00 4.300,00 3.491.600,00
Total Protein 45.000,00 250 312 11.250.000,00 900,00 280.800,00 4.450,00 1.388.400,00
Urea 36.000,00 250 312 9.000.000,00 1.200,00 374.400,00 4.800,00 1.497.600,00
Uric acid 40.000,00 250 312 10.000.000,00 1.500,00 468.000,00 4.850,00 1.513.200,00
Multi cal 12 - 1.950,00 23.400,00 1.950,00 23.400,00
Kontrol N 25 - 1.690,00 42.250,00 1.690,00 42.250,00
Kontrol P 25 - 1.740,00 43.500,00 1.740,00 43.500,00
TRIGLYSERID R
625 687 28.125.000,00 4.220,00 2.899.140,00 5.248.680,00
1 7.640,00
TRIGLYSERID 45.000
625 687 28.125.000,00 2.814,00 1.933.218,00 3.498.204,00
R2 5.092,00
Cholesterol
625 687 25.000.000,00 3.455,00 2.373.585,00 5.100.288,00
Total R1 7.424,00
Cholesterol 40.000
Total R2 625 687 25.000.000,00 2.072,00 1.423.464,00 3.059.898,00
4.454,00
HDL Cholest
625 687 31.250.000,00 2.850,00 1.957.950,00 2.438.850,00
R1 3.550,00
HDL Cholest 50.000
R2 625 687 31.250.000,00 2.550,00 1.751.850,00 2.188.782,00
3.186,00
LDL Cholest
625 687 43.750.000,00 9.792,00 6.727.104,00 8.577.882,00
R1 12.486,00
LDL Cholest 70.000
R2 625 687 43.750.000,00 2.926,00 2.010.162,00 2.562.510,00
3.730,00
Kalibrator Lipid 12 - 22.000,00 264.000,00 22.000,00 264.000,00
Control Lipid N 25 - 10.000,00 250.000,00 10.000,00 250.000,00
Control Lipid P 25 - 10.000,00 250.000,00 10.000,00 250.000,00
Jumlah 7500 8.616 347.750.000,00 93.009,0000 27.314.023,00 136.866,00 48.778.532,00
Beban harga
16.666.666,67 -
alat / bulan
Pemeliharaan/
bulan 500.000,00 -
Total Biaya 44.480.689,67 48.778.532,00
Cost/tes
5.162,57 5.661,39
operasional
Cost/tes
5.930,76 6.503,80
pemasaran
% Laba alat 87,21% 85,97%

3. Hasil Data Pengamatan Pada Tahun Ke-2

ASUMSI TEST Test/Bulan

Kimia LENGKAP 10 PASIEN / HARI 300 HARGA ALAT 800 JT DENGAN PENYUSUTAN

4 TAHUN

Lemak LENGKAP 15 PASIEN / HARI 25 750 BIAYA PEMELIHARAAN 6 JT/TAHUN

GLUKOSA SAJA 20 TEST/HARI 30 900 Belanja KSO 80 jt/bulan


KALIBRASI : 3X SEMINGGU 12

KONTROL NORMAL TIAP HARI 25


KONTROL PATHOLOGIS TIAP HARI 25

ASUMSI 25 HARI / BULAN

test pasar Naik 20% dari thn 1

TEST TES OPR OPTION BELI OPTION KSO


PASAR OMSET/
NAMA TEST TARIF
PER PERBULAN BULAN COST/TEST BIAYA COST/TEST BIAYA
BULAN
Tes P + C + Tes opr x Tes opr x
Kal tes P x Tarif
Cost/test Cost/Test
SGOT 38.500 300 362 11.550.000,00 1.200,00 434.400,00 4.862,00 1.760.044,00
SGPT 38.500 300 362 11.550.000,00 1.200,00 434.400,00 4.862,00 1.760.044,00
Kreatinin 44.000 300 362 13.200.000,00 6.100,00 2.208.200,00 6.700,00 2.425.400,00
Gamma GT 66.000 300 362 19.800.000,00 1.450,00 524.900,00 7.100,00 2.570.200,00
Glukosa 27.500 900 962 24.750.000,00 1.400,00 1.346.800,00 4.300,00 4.136.600,00
Total Protein 49.500 300 362 14.850.000,00 900,00 325.800,00 4.450,00 1.610.900,00
Urea 39.600 300 362 11.880.000,00 1.200,00 434.400,00 4.800,00 1.737.600,00
Uric acid 44.000 300 362 13.200.000,00 1.500,00 543.000,00 4.850,00 1.755.700,00
Multi cal 12 - 1.950,00 23.400,00 1.950,00 23.400,00
Kontrol N 25 - 1.690,00 42.250,00 1.690,00 42.250,00
Kontrol P 25 - 1.740,00 43.500,00 1.740,00 43.500,00
TRIGLYSERID
750 812 37.125.000,00 4.220,00 3.426.640,00 6.203.680,00
R1 7.640,00
TRIGLYSERID R 49.500
750 812 37.125.000,00 2.814,00 2.284.968,00 4.134.704,00
2 5.092,00
Cholesterol
Total R1 750 812 33.000.000,00 3.455,00 2.805.460,00 6.028.288,00
7.424,00
Cholesterol 44.000
750 812 33.000.000,00 2.072,00 1.682.464,00 3.616.648,00
Total R2 4.454,00
HDL Cholest
R1 55.000 750 812 41.250.000,00 2.850,00 2.314.200,00 2.882.600,00
3.550,00

HDL Cholest
750 812 41.250.000,00 2.550,00 2.070.600,00 2.587.032,00
R2 3.186,00
LDL Cholest
R1 750 812 57.750.000,00 9.792,00 7.951.104,00 10.138.632,00
12.486,00
LDL Cholest 77.000
750 812 57.750.000,00 2.926,00 2.375.912,00 3.028.760,00
R2 3.730,00
Kalibrator Lipid 12 22.000,00 264.000,00 22.000,00 264.000,00
Control Lipid N 25 10.000,00 250.000,00 10.000,00 250.000,00
Control Lipid P 25 10.000,00 250.000,00 10.000,00 250.000,00
Jumlah 9000 10.116,00 459.030.000,00 93.009,0000 32.036.398,00 136.866,00 57.249.982,00
Beban harga
alat / bulan 16.666.666,67 -
Pemeliharaan/
500.000,00 -
bulan
Total Biaya 49.203.064,67 57.249.982,00
Cost/tes
operasional 4.863,89 5.659,35
Cost/tes
5.467,01 6.361,11
pemasara
n
% Laba alat 89,28% 87,53%
4. Hasil Data Pengamatan Pada Thun Ke-3

ASUMSI TEST Test/Bulan

Kimia LENGKAP 10 PASIEN / HARI 360 HARGA ALAT 800 JT DENGAN PENYUSUTAN 4

TAHUN

Lemak LENGKAP 15 PASIEN / HARI 900 BIAYA PEMELIHARAAN 6 JT/TAHUN

GLUKOSA SAJA 20 TEST/HARI 1080 Belanja KSO 80 jt/bulan


KALIBRASI : 3X SEMINGGU 12

KONTROL NORMAL TIAP HARI 25

KONTROL PATHOLOGIS TIAP HARI 25

ASUMSI 25 HARI / BULAN

test pasar Naik 20% dari thn 1 harga naik 10% dari thn 1

TEST TES OPR OPTION BELI OPTION KSO


PASAR OMSET/
NAMA TEST TARIF
PER PERBULAN BULAN COST/TEST BIAYA COST/TEST BIAYA
BULAN
Tes P + C + Tes opr x Tes opr x
tes P x Tarif
Kal Cost/test Cost/Test
SGOT 42.350 360 422 15.246.000,00 1.200,00 506.400,00 4.862,00 2.051.764,00
SGPT 42.350 360 422 15.246.000,00 1.200,00 506.400,00 4.862,00 2.051.764,00
Kreatinin 48.400 360 422 17.424.000,00 6.100,00 2.574.200,00 6.700,00 2.827.400,00
Gamma GT 72.600 360 422 26.136.000,00 1.450,00 611.900,00 7.100,00 2.996.200,00
Glukosa 30.250 1080 1142 32.670.000,00 1.400,00 1.598.800,00 4.300,00 4.910.600,00
Total Protein 54.450 360 422 19.602.000,00 900,00 379.800,00 4.450,00 1.877.900,00
Urea 43.560 360 422 15.681.600,00 1.200,00 506.400,00 4.800,00 2.025.600,00
Uric acid 48.400 360 422 17.424.000,00 1.500,00 633.000,00 4.850,00 2.046.700,00
Multi cal 12 - 1.950,00 23.400,00 1.950,00 23.400,00
Kontrol N 25 - 1.690,00 42.250,00 1.690,00 42.250,00
Kontrol P 25 - 1.740,00 43.500,00 1.740,00 43.500,00
TRIGLYSERID
R1 900 962 49.005.000,00 4.220,00 4.059.640,00 7.349.680,00
7.640,00
TRIGLYSERID 54.450
900 962 49.005.000,00 2.814,00 2.707.068,00 4.898.504,00
R2 5.092,00
Cholesterol
Total R1 900 962 43.560.000,00 3.455,00 3.323.710,00 7.141.888,00
7.424,00
Cholesterol 48.400
900 962 43.560.000,00 2.072,00 1.993.264,00 4.284.748,00
Total R2 4.454,00
HDL Cholest
R1 900 962 54.450.000,00 2.850,00 2.741.700,00 3.415.100,00
3.550,00
HDL Cholest 60.500
900 962 54.450.000,00 2.550,00 2.453.100,00 3.064.932,00
R2 3.186,00
LDL Cholest R1
900 962 76.230.000,00 9.792,00 9.419.904,00 12.011.532,00
12.486,00
LDL Cholest 84.700
900 962 76.230.000,00 2.926,00 2.814.812,00 3.588.260,00
R2 3.730,00
Kalibrator Lipid 12 22.000,00 264.000,00 22.000,00 264.000,00
Control Lipid N 25 10.000,00 250.000,00 10.000,00 250.000,00
Control Lipid P 25 10.000,00 250.000,00 10.000,00 250.000,00
Jumlah 10800 11.916,00 605.919.600,00 93.009,0000 37.703.248,00 136.866,00 67.415.722,00
Beban harga
16.666.666,67
alat / bulan
Pemeliharaan/
500.000,00 0
bulan
Total Biaya 54.869.914,67 67.415.722,00
Cost/tes
operasional 4.604,73 5.657,58
Cost/tes
5.080,55 6.242,20
pemasaran
% Laba alat 90,94% 88,87%

5. Hasil Data Pengamatan Pada Tahun Ke-4 ASUMSI


TEST Test/Bulan
Kimia LENGKAP 10 PASIEN / HARI 432 HARGA ALAT 800 JT DENGAN PENYUSUTAN 4
TAHUN

Lemak LENGKAP 15 PASIEN / HARI 1080 BIAYA PEMELIHARAAN 6 JT/TAHUN


GLUKOSA SAJA 20 TEST/HARI 1296 Belanja KSO 80 jt/bulan
KALIBRASI : 3X SEMINGGU 12

KONTROL NORMAL TIAP HARI 25

KONTROL PATHOLOGIS TIAP HARI 25

ASUMSI 25 HARI / BULAN

test pasar Naik 20% dari thn 1 harga naik 10% dari thn 1

TEST TES OPR OPTION BELI OPTION KSO


PASAR OMSET/
NAMA TEST TARIF
PER PERBULAN BULAN COST/TEST BIAYA COST/TEST BIAYA
BULAN
Tes P + C + Tes opr x Tes opr x
Kal tes P x Tarif Cost/test Cost/Test
SGOT 46.585 432 494 20.124.720,00 1.200,00 592.800,00 4.862,00 2.401.828,00
SGPT 46.585 432 494 20.124.720,00 1.200,00 592.800,00 4.862,00 2.401.828,00
Kreatinin 53.240 432 494 22.999.680,00 6.100,00 3.013.400,00 6.700,00 3.309.800,00
Gamma GT 79.860 432 494 34.499.520,00 1.450,00 716.300,00 7.100,00 3.507.400,00
Glukosa 33.275 1296 1358 43.124.400,00 1.400,00 1.901.200,00 4.300,00 5.839.400,00
Total Protein 59.895 432 494 25.874.640,00 900,00 444.600,00 4.450,00 2.198.300,00
Urea 47.916 432 494 20.699.712,00 1.200,00 592.800,00 4.800,00 2.371.200,00
Uric acid 53.240 432 494 22.999.680,00 1.500,00 741.000,00 4.850,00 2.395.900,00
Multi cal 0 12 - 1.950,00 23.400,00 1.950,00 23.400,00
Kontrol N 0 25 - 1.690,00 42.250,00 1.690,00 42.250,00
Kontrol P 0 25 - 1.740,00 43.500,00 1.740,00 43.500,00
TRIGLYSERID
R1 1080 1142 64.686.600,00 4.220,00 4.819.240,00 8.724.880,00
7.640,00
TRIGLYSERID 59.895
1080 1142 64.686.600,00 2.814,00 3.213.588,00 5.815.064,00
R2 5.092,00
Cholesterol
Total R1 1080 1142 57.499.200,00 3.455,00 3.945.610,00 8.478.208,00
7.424,00
Cholesterol 53.240
1080 1142 57.499.200,00 2.072,00 2.366.224,00 5.086.468,00
Total R2 4.454,00
VII. Pembahasan

Pada praktikum kali ini melakukan study kasus Perhitungan Harga Pokok. Harga
pokok adalah seluruh biaya yang timbul dari suatu proses produksi jasa mulai dari awal
sampai dengan jasa tersebut diterima pelanggan. Komponen harga pokok terdiri dari
harga pokok langsung dan harga pokok tidak langsung. Yang termasuk harga pokok
langsung adalah bahan baku (reagen, qc, kalibrator, substrat, media, pengecatan), bahan
pembantu (tabung, jarum, spuit, kapas, alhokol, dll) rujukan intern dan ekstren dan
personalia. Adapun Harga Pokok tidak langsung meliputi Personalia (SDM), biaya
operasional perusahaan meliputi listrik, air pemeliharaan peralatan, perlengkapan, alat,
sewa alat, persediaan rusak dan selisih nilai persediaan. Manajemen harga pokok adalah
salah satu aspek penting di dalam mengelola sebuah laboratorium karena akan
berhubungan dengan efisiensi dan efektifitas dari proses produksi di laboratorium.
Manajemen harga pokok diperlukan apabila kita akan menentukan keputusan
diantaranya menetapkan harga test, menetapkan harga suatu proyek, keputusan
penggantian alat, keputusan melakukan pembelian alat, sewa atau kontrak reagen,
menentukan arah perkembangan laboratorium.
Analisis dilakukan pada sebuah laboratorium yang merencanakan pergantian alat
laboratorium dari alat manual ke alat otomatis sebagai upaya untuk meningkatkan daya
saing dengan laboratorium. Laboratorium memiliki 2 pilihan dalam mengganti alat,
yaitu: pertama Harga reagen normal, alat dibeli dengan harga 800 juta. Masa
penyusutan alat 4 tahun biaya pemeliharaan alat setiap tahun 6 juta dan kedua Harga
KSO, alat tidak perlu dibeli, masa sewa 4 tahun dan setelah 4 tahun alat menjadi milik
sendiri. Target pembelian reagen 20 juta per bulan. Selanjutnya analisis dilakukan untuk
mengetahui pilihan mana yang memberikan keuntungan lebih baik bagi laboratorium
berdasarkan aspek omset perbulan, biaya yang dikeluarkan perbulan, serta laba yang
didapat dari masing-masing pilihan.
Tahap awal dilakukan menghitung harga teoritis berdasarkan banyakya jenis test
pemeriksaan yang disediakan laboratorium dengan jumlat tes per pemeriksaan. Jumlah
test keseluruhan laboratorium tersebut adalah 13.740 test. Jumlah harga reagent beli
yaitu Rp 39.523.500. Sedangkan jumlah harga reagen sewa adalah Rp 67.386.280.
Kemudian analisis omset perbulan dalam waktu 4 tahun dengan catatan tariff
pemeriksaan naik 10% pertahun dan test pasar/bulan naik 20% setiap tahunnya.
Omset perbulan pada tahun ke-1 yaitu sebesar Rp. 347.750.000; tahun ke-2 yaitu
sebesar Rp. 459.030.000; tahun ke-3 yaitu sebesar Rp. 605.919.600 dan tahun ke 4 yaitu
sebesar Rp. 799.813.872. Jika dilihat dari hasil perhitungan omset perbulan
laboratorium klinik mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini berarti penggantian
alat memberi peluang untuk meningkatkan penjualan atau pelayanan menjadi lebih
optimal.
Total biaya bulanan yang harus dikeluarkan laboratorium jika membeli alat secara
normal, pada tahun pertama Rp. 44.480.689,67, pada tahun kedua Rp. 49.203.064,67,
pada tahun ketiga Rp. 54.869.914,67 dan pada tahun keempat Rp. 61.670.134,67.
Sedangkan biaya yang dikeluarkan apabila laboratorium bekerjasama (KSO) empat
tahun berturut-turut adalah sebagai berikut Rp. 48.778.532,; Rp. 57.249.982; Rp.
67.415.722 dan Rp. 79.614.610. Berdasarkan data tersebut, diketahui biaya perbulan
opsi KSO lebih besar daripada biaya membeli alat.
Keuntungan atau persen laba setiap bulan yang didapatkan laboratorium dengan
opsi membeli alat adalah sebagai berikut 87,21%; 89,28%; 90,94% dan 92,29%.
Sedangkan pada opsi KSO adalah sebagai berikut 85,97%; 87,53%; 88,87% dan
90,05%. Dilihat dari persentase laba, jika laboratorium membeli alat persentase labanya
lebih tinggi dibandingkan dengan laboratorium jika melakukan kerjasama operasional
(KSO). Dapat disimpulkan bahwa laboratorium mendapatkan untung yang lebih besar
jika membeli alat dibandingkan dengan melakukan kerjasama operasional (KSO).

VIII. Kesimpulan

Dari hasil data dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada tahun ke
1, keuntungan yang didapatkan lebih besar 1,24% ketika memilih option membeli alat
dibandingkan dengan option KSO. Pada tahun ke 2, keuntugan yang didapatkan lebih
besar 1,75% .Pada tahun ke 3, keuntungan yang didapatkan lebih besar 2,07% dan pada
tahun ke 4, keuntungan yang didapatkan lebih besar 2,24% ketika memilih option
membeli alat dibandingkan dengan option KSO. Dilihat dari keuntungan tahun ke 1
hingga tahun ke 4 , memilih option membeli alat merupakan langkah yang baik untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih besar, karena dari tahun ke tahun perbedaan selisih
yang di dapatkan antara option beli dengan option KSO selalu mengalami peningkatan.

IX. Daftar pustaka


- Brun DE. Tietz Textbook of clinical chemistry and molecular diagnostics, 5th Ed.
St.Louis: elsevier sounders ; 2021
- Hansen, Dor R dan Maryane M Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen. Edisi Tujuh.
Jakarta : Salemba Empat
- McPherson RA, Pincus MR.Henry’s. Clinical diagnosis and management,22nd Ed.
Philadelphia : Elsevier Saunders ; 2011.

Anda mungkin juga menyukai