Anda di halaman 1dari 3

Implementasi teori keterkaitan kepemimpinan pada organisasi.

 Teori jalur-tujuan (the path-goal theory) 

Berdasarkan model ini, pemimpin efektif karena pengaruh positif mereka terhadap motivasi
bawahan, kemampuan untuk melakukan pekerjaan, dan kepuasan. Dasar dari teori ini adalah
teori motivasi harapan (expectancy theory) yang menyatakan bahwa motivasi seseorang
tergantung pada harapan akan imbalan dan valensi atau daya tarik imbalan tersebut.
Penekanan disini adalah kemampuan pemimpin untuk memberikan imbalan dan menjelaskan
apa yang harus dikerjakan oleh bawahan untuk memperoleh imbalan itu.
Pengimplementasian dari teori ini pada organisasi atau perusahaan adalah para pemimpin
perusahaan memenuhi kebutuhan bawahan yang berkenaan dengan efektivitas pekerjaan,
kemudian pemimpin memberikan latihan, bimbingan dan dukungan yang dibutuhkan oleh
bawahannya. Seorang pemimpin menurut teori ini haruslah memberi kejelasan alur. Seorang
pemimpin harus mampu membantu bawahannya dalam memahami bagaimana cara kerja
yang diperlukan dalam menyelesaikan tugasnya. Kemudian pemimpin tersebut juga harus
meningkatkan jumlah hasil (reward), bawahannya memberi dukungan dan perhatian terhadap
kebutuhan pribadi mereka. Pengimplementasian dari teori ini bagi seorang pemimpin yaitu
dengan memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut;
1. Pemimpin harus memahami apa yang diinginkan bawahannya dan berusaha untuk
merangsang bawahan mencapai kebutuhan tersebut, melalui regard yang disediakan
pemimpin.
2. Pemimpin meningkatkan hadiah bagi bawahannya ketika berhasil mencapai tujuan
kerjanya.
3. Pemimpin harus berusaha sekeras mungkin untuk menyediakan jalur yang mudah
bagi bawahan untuk mencapai tujuan kinerjanya dengan memberikan bimbingan dan
pengarahan yang maksimal.
4. Menolong bawahan mengklarifikasikan harapan-harapannya. Hal ini dilakukan  agar
tidak memiliki harapan yang terlalu tinggi sehinga tidak mungkin dicapainya.
5. Pemimpin harus berusaha untuk mengurangi hambatan yang menimbulkan frustasi
bagi proses tujuan kinerja bawahan.
6. Pemimpin harus berusaha untuk meningkatkan kesempatan bawahan merasakan
kepuasan pribadi melalui pencapaian kinerja yang efektif
Contoh pengimplementasian dari teori pada kehidupan sehari-hari yaitu Seorang direktur
akan mengadakan rapat terlebih dahulu jika akan menjalin hubungan kerja dengan
perusahaan lain. Sehingga dengan demikian sang direktur akan meminta bawahannya untuk
mengadakan rapat dan membahas tentang apa yang akan dipresentasikan di depan kliennya.
Dan setelah itu sang direktur pun akan memutuskan dan memberikan perintah kepada
bawahannya untuk bekerja semaksimal mungkin akan pekerjaan tersebut dan sesuai apa yang
telah diperintahkan.
 Teori kontingensi

Teori kontingensi adalah teori kesesuaian pemimpin yang berarti menyesuaikan pemimpin
dengan kondisi yang tepat. Teori yang dikemukakan oleh fiedler’s ini berpendapat bahwa
Kinerja pemimpin ditentukan dari pemahamannya terhadap situasi dimana mereka
memimpin. Menurut Fiedler, ada tiga faktor utama yang mempengaruhi kesesuaian situasi
dan ketiga faktor ini selanjutnya mempengaruhi keefektifan pemimpin. Ketiga faktor tersebut
adalah hubungan antara pemimpin dan bawahan (leader-member relations), struktur tugas
(the task structure) dan kekuatan posisi (position power). Hubungan antara pemimpin dan
bawahan menjelaskan sampai sejauh mana pemimpin itu dipercaya dan disukai oleh
bawahan, dan kemauan bawahan untuk mengikuti petunjuk pemimpin. Struktur tugas
menjelaskan sampai sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi didefinisikan secara jelas dan
sampai sejauh mana definisi tugas-tugas tersebut dilengkapi dengan petunjuk yang rinci dan
prosedur yang baku. Kekuatan posisi menjelaskan sampai sejauh mana kekuatan atau
kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin karena posisinya diterapkan dalam organisasi untuk
menanamkan rasa memiliki akan arti penting dan nilai dari tugas-tugas mereka masing-
masing. Kekuatan posisi juga menjelaskan sampai sejauh mana pemimpin (misalnya)
menggunakan otoritasnya dalam memberikan hukuman dan penghargaan, promosi dan
penurunan pangkat (demotions).
Contoh pengimplementasian dari teori ini yaitu salah satunya ketika Ketua umum di suatu
organisasi akan mengumpulkan anggota-anggotanya untuk mengambil suatu keputusan
apabila akan mengadakan kegiatan charity ke suatu tempat yang terkena bencana alam. Hal
itu dimaksudkan agar apa yang menjadi keputusan anggota-anggotanya dapat membantu
ketua untuk mengambil keputusan apa yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut sehingga
kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik. Walaupun apa yang sudah dibahas oleh
anggota-anggotnya akan dipertimbangkan lagi oleh ketua dan hal tersebut akan sangat
membantu.
Organisasi yang menerapkan teori- teori ini , yaitu

 Teori jalur-tujuan: Bank


Dimana pada saat terdapat pegawai baru, Bank akan memberikan arahan atau pelatihan bagi
para karyawan baru. Para pemimpin akan memberikan menjelaskan dan mengarahkan
sebagai mana mestinya program di Bank tersebut. Hal tersebut agar antar pemimpin dan
karyawannya memiliki visi misi yang sama. Ketika para karyawan terlah bekerja dengan
baik, biasanya di Bank terdapat reward untuk para karyawannya bila sudah memenuhi target,
seperti liburan taupun bonus.
 Teori kontingensi: Unit Kegitan Mahasiswa (UKM)
Dimana ketika UKM memiliki acara-acara tertentu ataupun akan merencanakan program,
pemimpin atau ketua umum dari UKM tersebut akan mengumpulkan anggota-anggotanya
untuk mengambil dan merancang keputusan bersama. Hal tersebut dimakud agar para
anggota membantu pemimpin dalam mengambil keputusan yang tepat agar program maupun
acara yang dibuat akan berlangsung baik.

Anda mungkin juga menyukai