OLEH :
2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur atas kehadirat Allah SWT, hanya dengan limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini. Rekayasa Ide
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan
Kimia yang dilaksanakan di Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan Rekayasa Ide ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dengan tulus dan sedalam-dalamnya
kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai terutama
kepada dosen pengampu mata kuliah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Rekayasa Ide ini jauh dari kata sempurna untuk
itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis
harapkan. Semoga Rekayasa Ide ini dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca untuk
melakukan hal yang lebih baik lagi dan semoga bermanfaat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Medan,Maret 2021
Penulis
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING BERBASIS LITERASI SAINS TERHADAP HASIL
BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA POKOK
BAHASAN ASAM BASA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya,maka Identifikasi dari
permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Mata pelajaran kimia cukup sulit untuk dipahami siswa karena menyangkut konsep
abstrak dan aplikasi data.
2. Rendahnya kualitas proses pembelajaran dimana pembelajaran dikelas masih
menekankan pada konteks materi.
3. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran kurang
efektif dalam meningkatkan literasi sains siswa.
4. Rendahnya literasi sains pada siswa SMA.
1.3.Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang dan identifikasi masalah diatas,maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing berbasis Literasi Sains
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan asam
basa?
2. Apakah penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing berbasis Literasi Sains
berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas siswa pada pokok bahasan asam basa?
1.4 Pemecah Masalah
Cara memecahkan masalah yang akan digunakan dalam penelitian Tindakan kelas
ini adalah penerapan model “inkuiri terbimbing”. Inkuiri terbimbing merupakan model
pembelajaran yang lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional, serta mampu
meningkatkan prestasi pada kemampuan kognitif siswa. Inkuiri terbimbing merupakan
model pembelajaran yang lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional, serta
mampu meningkatkan prestasi pada kemampuan kognitif siswa. Dengan model ini
diharapkan dapat meningkatkan motivasi dalam belajar kimia asam basa. Alasan
menerapkan model ini karena model inkuiri terbimbing merupakan model yang paling
baik karena dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa dapat terdorong
untuk belajar dan meningkatkan pengetahuan siswa tentang materi asam basa.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). PTK merupakan salah satu bentuk penelitian yang dilakukan di kelas. PTK umumnya
dilakukan oleh guru bekerja sama dengan peneliti atau ia sendiri sebagai guru berperan ganda
melakukan penelitian individu di kelas, sekolah atau tempat ia mengajar dengan tujuan
penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran. PTK sesuai namanya bersifat
“terbatas” dalam arti keluasan objek dan sasaran yang menjadi pusat perhatian penelitiannya.
3.4 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dipergunakan berbentuk siklus. Siklus ini tidak hanya berlangsung
satu kali, tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan yang diharapkan. Desain penelitian
ini adalah perencanaan, struktur dan strategi penelitian dalam rangka mengendalikan
penyimpangan yang mungkin terjadi dan menjawab pertanyaan yang mungkin terjadi.
Alur penelitian tindakan ini terdiri dari empat langkah dan dapat diuraikan sebagai berikut
Penelitian ini akan dilakuakan secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi di
berikut.
1. Perencanaan (Planing)
Rencana penelitian ini merupakan rencana yang disusun secara sistematis dan
terstruktur, yaitu rencana harus mengarah kedepan. Peneliti dan kolaborator menetapkan
alternatif tindakan yang akan dilakukan dalam upaya peningkatan pembelajaran asam basa
2. Implementasi tindakan
Tindakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tindakan yang dilakukan
secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana.
Penelitian ini diakui sebagai gagasan tindakan dan digunakan sebagai pijakan bagi
Tindakan yang akan dilakukan dapat diuraikan ke dalam siklus, sebagai berikut.
A. Siklus I
1) Tahap perencanaan (Planing)
situasi sebenarnya serta memungkinkan pesertanya untuk bertindak secara lebih efektif,
Rencana tindakan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
b) Merumuskan masalah.
f) Membuat instrumen berupa tes, lembar observasi, dan catatan lapangan untuk
Perlakuan (tindakan) yang akan dilakukan dalam penelitian siklus pertama ini adalah
sebagai berikut.
d) Mengantisipasi kendala yang ada dengan membuat solusi dari kendala tersebut.
e) Mengadakan tes akhir (post-test) sebagai alat ukur keberhasilan tindakan pada
siklus I.
Pada tahap ini, peneliti melakukan kegiatan pengamatan yakni mengamati hasil
tindakan yang dilakukan bersama pengajar terhadap siswa. Observasi yang dilakukan
b) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan metode
tersebut
dilakukan dengan guru bahasa Prancis dan siswa dengan melakukan wawancara untuk
menentukan dan memantapkan tindakan selanjutnya pada siklus kedua. Refleksi ini
dilakukan berdasarkan hasil observasi, catatan lapangan, dan tes. Berikut ini hal-hal yang
Hasil dari analisis yang dilakukan pada tahap ini digunakan untuk
merencanakan kegiatan pada siklus selanjutnya. Hasil tindakan yang berhasil akan tetap
dilakukan sedangkan yang kurang berhasil akan diperbaiki pada siklus selanjutnya.
B. Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II berupa perbaikan tindakan dan sisesuaikan
dengan hasil refleksi pada siklus I. pada siklus II tidak lagi dilakukan tes awal (pre-test).
sainspada siklus I, misalnya dengan tidak menyuruh siswa untuk memberikan contoh
depan kelas agar tidak menimbulkan perbedaan persepsi siswa yang lain dan memperkeras
volume suara.
3) Tahap Mengamati (Observing), mencakup:
Siklus ke III dan selanjutnya dilakukan dengan langkah-langkah seperti pada siklus I
dan II yang merupakan perbaikan dari langkah sebelumnya. Apabila hasil yang dilakukan
Dari tahap kegiatan pada siklus-siklus tersebut, hasil yang diharapkan adalah:
sainsdalam pembelajaran Asam Basa agar proses belajar mengajar lebih bervariatif.
3) Terjadi peningkatan prestasi siswa pada mata pelajaran Kimia khususnya dalam materi
Asam Basa
3.5 Indikator Keberhasilan
Perhitungan keberhasilan siswa diambil dari kemampuan kognitif siswa dalam
memecahkan masalah dan dianalisis dalam bentuk rata-rata ketuntasan belajar
menurut Sudjana.
d. Tahapan refleksi dilakukan melalui diskusi teman sejawat dan masukan dari para ahli
di bidang penelitian tindakan kelas.
Tahap Persiapan
Populasi
Sampel
Preetest
Kelas XI IPA 1
Posttest
Pengolahan data
Kesimpulan
X=
fXi i
Sudjana (2005)
f i
S=
( Xi X )2 (Silitonga, 2011)
n 1
Dimana
:
( Xi X = Simpangan Kuadrat
)2
Xi = Nilai Siswa
n = Jumlah Sampel
3.9.2 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya populasi
penelitian tiap variable penelitian. Untuk menguji normalitas dapat dilakukan
dengan uji Chi Kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva
baku/standar (A) dengan kurva normal yang terbentuk dari data yang
terkumpul (B). Bila B tidak berbeda secara signifikan dengan A, maka
disimpulkan bahwa B merupakan data yang terdistribusi normal. Adapun
langkah-langkah uji Chi Kuadrat sebagaiberikut:
a. Menentukan jumlah kelas interval untuk uji Chi Kuadrat. Jumlahkelas interval
ditetapkan = 6. Hal ini sesuai dengan 6 bidang yang ada pada kurva normal
baku.
Jumlah X2 =
Keterangan:
Interval dimulai dari data terendah dan setiap interval ditambah panjang
kelas (PK)
fo =jumlah data hasil observasi
fh =jumlah data yang diharapkan (persentase luas tiap bidang
dikalli banyaknya data)
3.6.1.7 Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung(𝜒2) dengan harga Chi
Kuadrat Tabel pada α = 0,05 dengan db = 5. Jika Chi Kuadrat hitung (𝜒2)<
harga Chi Kuadrat Tabel, maka data berdistribusi normal.
3.9.3 Uji Homogenitas Data
Jika dalam uji normalitas diperoleh data berdistribusi normal, maka
selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji Homogenitas pada prinsipnya
ingin menguji apakah sebuah grup (data kategori) mempunyai varians yang
sama diantara anggota grup tersebut (Silitonga, 2011). Jika varians sama,
dikatakan ada homogenitas. Sedangkan varians tidak sama, dikatakan terjadi
heterogenitas. Kesamaan varians diuji dengan hipotesis sebagai berikut :
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹 = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Dengan Kriteria pengujian Jika Fhitung< Ftabel maka Ho diterima sedangkan
Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak.
Dimana Fα (v1, v2) didapat dari daftar distribusi F dengan peluang α, sedangkan
derajat kebebasan v1 dan v2 masing-masing sesuai dengan dk pembilang = (n1 -
1) dan dk penyebut = (n2 – 1) dengan taraf nyata α = 0,05.
3.9.4 Uji Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengukur seberapa erat hubungan
antara dua variabel. Kuat tidaknya hubungan antara variabel X dengan
variabel Y diukur dengan suatu nilai yang disebut Koefisien Korelasi (“r”)
atau disimbolkan dengan ρ (rho). Besarnya koefisien korelasi berkisar antara
-1 dan
+1 atau dilambangkan dengan -1< r < +1.
Jika : r = +1 berarti ada korelasi positif sempurna antara variabel X dan Y
r = -1 berarti ada korelasi negatif sempurna antara variabel X dan Y
r = 0 berarti tidak ada korelasi antara X dan Y
Secara rinci, makna dari koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7Makna dari Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi (r) Makna
𝑁 𝛴 𝑋𝑌 − (𝛴 𝑋)(𝛴𝑌)
𝑟 𝑥𝑦 = √{ 𝑁 𝛴𝑋2 − (𝛴𝑋)2}{𝑁𝛴𝑌2 − (𝛴𝑌)2}
Dimana :
Rxy : Koefisien korelasi
X : Nilai hasil belajar siswa
Y : Nilai kemampuan berpikir kritis siswa
N : Jumlah siswa
Uji signifikansi korelasi sederhana dilakukan dengan membandingkan
nilai r yang diperoleh (r-hit) denganrtabel pada tingkat signifikansi tertentu,
dengan kriteria: jika r-hit ≥ r-tabelmaka Ho ditolak dengan berarti: Ada korelasi
positip/negatip yang signifikan antara variable X dengan variabel Y.
𝑟𝑥𝑦
𝑁Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌)
= √{NΣ𝑋2 − (Σ𝑋)2}{NΣ𝑌2 − (Σ𝑌)2}
dikorelasikan ke tabel harga product moment dengan = 0,05 jika r hitung > r tabel
3.11.2.Waktu Penelitian
NO Siklus Bulan