Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


JURUSAN KIMIA
Jl. Udayana No. 11 Singaraja

Test II
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu

Oleh :
Nama : I Putu Ananda Widya Dharma
NIM : 2113081026
Prodi : RPL Kimia
1. Apa yang dimaksud dengan context of discovery dan context of justification di dalam
epistemologi? Coba jelaskan!
• Context of discovery adalah konteks dimana ilmu dikembangkan. Artinya suatu
ilmu tidak muncul begitu saja, namun ada konteks tertentu yang melatarbelakangi
ilmu tersebut muncul dan berkembang. Ilmu dapat berkembang dalam konteks
ruang, waktu dan situasi tertentu. Ilmuwan dalam melakukan kegiatan ilmiahnya
pun termotivasi oleh keinginan tertentu. Sehingga dalam konteks ini dapat
disimpulkan bahwa ilmu muncul dan berkembang karena desakan dari nilai nilai
tertentu.
• Context of justification adalah konteks pengujian ilmiah terhadap hasil penelitian
dan kegiatan ilmiah. Ilmu merupakan kesatuan dari proses, prosedur dan produk.
Sebagai suatu produk, ilmu merupakan pengetahuan sistematis yang diperoleh dari
aktivitas yang didasarkan para prosedur-prosedur tertentu. Dalam hal inilah
kebenaran ilmiah merupakan satu-satunya nilai yang harus dijadikan acuan. Nilai
diluar nilai kebenaran ilmiah tersebut harus dikesampingkan.

2. Coba jelaskan, mengapa metafisika di dalam filsafat seringkali dianggap sebagai bagian
dari filsafat yang paling bersifat nisbi!
Metafisika merupakan bagian dalam filsafat yang bersifat nisbi. Bersifat nisbi
artinya metafisika tidak dapat dibuktikan benar secara akurat. Argumen-argumen filsafat
metafisika memang masuk akal, dimana biasanya di dalamnya penuh argumen tentang
alam semesta ataupun tentang realitas sebagai keseluruhan.
Tetapi tidak ada satu pun pengamatan empiris yang dapat membuktikan secara
akurat kesahihan argumentasi-argumentasi tersebut. Meskipun seperti itu, tetap tidak ada
satu pun argumen yang bisa begitu saja menyatakan bahwa metafisika tidaklah bermakna.
Argumentasi di dalam metafisika bukanlah tidak bermakna, melainkan argumennya tidak
dapat diuji, dan dibuktikan salah, atau difalsifikasi.

2
3. Coba jelaskan kerangka teoritis etika deontologis yang drumuskan oleh immanuel kant,
dan berikan contoh kasus yang sederhana!
Kant telah merumuskan suatu filsafat moral yang didasarkan pada kewajiban.
Filsafat moralnya disebut juga sebagai etika deontologi. Etika deontologi memiliki
pandangan normatif yang menilai moralitas suatu tindakan berdasarkan kepatuhan pada
peraturan. Kepatuhan yang sederhana adalah patuh terhadap janji. Tindak menepati janji
dapat diuniversalkan menjadi hukum universal. Sementara itu, tindak melanggar janji tidak
akan pernah dapat diuniversalkan menjadi hukum moral universal.
Sudut pandang etika deontologi dalam kepatuhan terhadap janji adalah orang
menepati janji karena janji adalah sebuah komitmen dan orang harus menghormati
komitmen apapun konsekuensinya. Walaupun begitu, seorang deontologis juga harus
mempertimbangkan bahwa ada beberapa situasi dan akibat-akibatnya tidak dapat
dihindarkan dan memaksa kita untuk melepaskan komitmen awal kita demi komitmen yang
lebih tinggi, misalnya komitmen pada kemanusiaan.
Contoh Kasus:
Misalnya pada suatu hari, disaat kita akan berangkat kerja, tiba-tiba saudara kita
mengalami sakit dan harus segera diantar berobat. Dalam kondisi tersebut, kita memiliki 2
komitmen, yaitu datang kerja tepat waktu dan membawa saudara kita berobat.
Pertimbangan yang paling tepat adalah membawa saudara kita berobat karena situasi
sangat penting. Namun tetap saja, pertimbangan tersebut adalah salah karena membuat
komitmen kita untuk datang tepat waktu ke tempat kerja menjadi tidak sesuai janji.
Menurut etika deontologis, hal tersebut tetap dapat dipertimbangkan karena ada situasi
yang lebih penting.

4. Mengapa paham subyektivisme etis di dalam etika tidak bisa dipertahankan? Coba
jelaskan!
Paham subyektivisme etis di dalam etika tidak bisa dipertahankan karena paham ini
didasarkan pada pengandaian bahwa kita tidak dapat salah ketika kita membuat penilaian
moral. Artinya, kita tidak dapat salah ketika kita mengekspresikan apa yang menjadi
kesukaan kita dan apa yang tidak kita sukai.

3
Setiap orang punya tolok ukurnya sendiri tentang apa yang benar dan apa yang
salah. Orang yang satu akan sampai pada kesimpulan yang satu dan orang yang lain akan
sampai pada kesimpulan yang lain. Karena keberagaman tolak ukur tersebut membuat
suatu paham tidak dapat dipertahankan.

5. Coba jelaskan dengan ringkas inti perdebatan antara utilitarianisme dan etika deontologis,
serta bagaimana perdebatan itu coba ditengahi oleh etika keutamaan! Berikan contoh
secukupnya!
Perdebatan teori etika deontologinya dimulai dari ketidakpuasan dengan
pertimbangan akibat tidak langsung dari teori utilitarianisme, terutama karena
utilitarianisme memberikan jawaban yang tepat, tetapi dengan alasan yang salah.
Utilitarianisme berusaha untuk selalu meningkatkan kenikmatan untuk mayoritas orang
sehingga disisi lain akan terdapat kesedihan pada minoritas. Sementara, etika deontologi
menentang teori tersebut karena fokus dari deontologis adalah pemenuhan kewajiban atau
kepatuhan terhadap peraturan secara merata.
Perdebatan tersebut dapat ditengahi oleh etika keutamaan, yang dimana fokus dari
teori ini adalah manusia sebagai subyek moral. Artinya, jika kebaikan moral adalah ideal
normatif manusia, tentunya kita memiliki kriteria tentang apa itu kebaikan moral. Teori ini
bertujuan menyadarkan setiap manusia untuk mencapai hidup yang baik, yakni hidup yang
bermoral. Untuk menjadi orang yang berkeutamaan, kita haruslah mempunyai kemampuan
untuk menilai secara tepat situasi yang sedang kita hadapi. Pengandaian dasar dari etika
keutamaan adalah bahwa setiap orang dapat mengubah karakternya

6. Apa yang dimaksud dengan filsafat ilmu pengetahuan?


Filsafat ilmu pengetahuan adalah cabang dari filsafat yang memeriksa kesahihan
metode yang digunakan di dalam penelitian saintifik, seperti proses bagaimana hipotesis
dan hukum - hukum dibentuk dari data - data yang ada dan memeriksa kesahihan dasar-
dasar dari setiap klaim ilmiah tentang dunia.
Filsafat ini berupaya untuk memahami makna, metode, struktur logis dari ilmu
pengetahuan, termasuk juga di dalamnya kriteria - kriteria ilmu pengetahuan, hukum-
hukum dan teori-teori di dalam ilmu pengetahuan. Sehingga mampu mencegah ilmuwan
untuk jatuh ke dalam saintisme dan memberikannya pandangan yang seimbang tentang apa
yang dapat didekati dan dianalisis secara ilmiah dan apa yang tidak.

4
7. Apa yang bukan filsafat ilmu pengetahuan?
• Kosmologi atau filsafat spekulatif tentang alam.
Kosmologi adalah ilmu yang berupaya melakukan spekulasi pemikiran
tentang proses terciptanya alam semesta, hakekat dan tujuan dari alam semesta,
serta arti dari alam semesta itu sebagai keseluruhan.
• Sosiologi pengetahuan ataupun psikologi pengetahuan.
Sosiologi pengetahuan adalah ilmu yang mempelajari ilmu pengetahuan
sebagai sebuah aktivitas sosial, yakni sebagai salah satu bentuk aktivitas sosial di
antara aktivitas sosial lainnya. Tentu saja, filsafat ilmu pengetahuan juga akan
berpapasan dengan pertanyaan semacam itu. Akan tetapi, distingsi tetap harus
dibuat karena filsafat ilmu pengetahuan lebih dari sekedar sosiologi ilmu
pengetahuan.

8. Coba jelaskan perbedaan mendasar antara ilmu pengetahuan dan filsafat ilmu pengetahuan!
Cara terbaik untuk membedakannya adalah dengan melihat secara detil aktivitas
dan fokus dari kegiatan seorang ilmuwan di satu sisi dan kegiatan seorang filsuf ilmu
pengetahuan di sisi lain.
Dari segi sifat, ilmu pengetahuan bersifat empiris dan eksperimental. Sementara,
filsafat ilmu pengetahuan bersifat analitis dan reflektif. Dari segi isinya, ilmu pengetahuan
berisi tentang penjabaran data, generalisasi dari data-data tersebut, perumusan hukum dan
teori serta argumentasi atasnya. Sementara, filsafat ilmu pengetahuan berisi analisis
tentang ilmu pengetahuan, yakni analisis atas konsep-konsep yang digunakan di dalam
ilmu pengetahuan, serta analisis atas pendasaran-pendasaran rasional dari ilmu
pengetahuan itu.
9.
10. Coba jelaskan macam-macam jenis ilmu pengetahuan!
Macam-macam jenis ilmu pengetahuan, yaitu :
1. Ilmu Pengetahuan Murni dan Ilmu Pengetahuan Terapan.

5
Ilmu pengetahuan dibedakan antara ilmu pengetahuan sebagai area
pengetahuan kognitif dan ilmu pengetahuan sebagai aplikasi. Ilmu pengetahuan murni
terdiri dari logika dan matematika. Sementara, ilmu pengetahuan terapan adalah ilmu-
ilmu empiris, seperti fisika, kimia, biologi, dan psikologi. Ekonomi, teknik, kedokteran,
dan ilmu-ilmu sosial juga masuk ke dalam ilmu pengetahuan terapan.
2. Ilmu Pengetahuan yang Berorientasi untuk Menemukan Hukum-Hukum dan Ilmu
Pengetahuan yang Diorientasikan untuk Menemukan Fakta - Fakta Empiris.
Ilmu-ilmu seperti kimia dan fisika mau menemukan hukum universal yang
dapat diterapkan di mana pun dan kapan pun. Sementara, ilmu pengetahuan seperti
geografi dan ekonomi lebih mendeskripsikan suatu kejadian lokal yang bersifat
partikular. Yang terakhir ini menjadikan fakta partikular sebagai obyek penelitian dan
bukan hukum universal.
3. Ilmu - Ilmu Alam dan Ilmu - Ilmu Sosial.
Beberapa ahli berpendapat bahwa hanyalah ilmu alam yang layak disebut
sebagai ilmu. Alasannya mirip seperti yang diajukan sebelumnya, ilmu-ilmu alam
bertujuan untuk mencari hukum universal. Sementara, ilmu-ilmu sosial hanya ingin
mengungkapkan fakta-fakta partikular saja. Ilmu-ilmu alam memang menjadikan alam
sebagai obyek penelitiannya, dan ilmu-ilmu sosial menjadikan kebudayaan sebagai
obyek analisisnya.

11. Coba jelaskan kriteria-kriteria yang diperlukan untuk menetapkan apakah suatu rumusan
sistematis itu ilmu pengetahuan atau bukan! Berikan contoh secukupnya!
Kriteria - kriteria yang diperlukan untuk menetapkan apakah suatu rumusan
sistematis itu ilmu pengetahuan, yaitu :
1. Suatu Teori Atau Pernyataan Ilmiah Dapat Diuji secara Intersubyektif.
Artinya suatu teori atau pernyataan tidak hanya diketahui dan diyakini sang ilmuwan
saja, tetapi dapat diuji oleh siapa saja, yakni secara intersubyektif. Oleh karena itu,
intuisi subyektif tidak pernah dapat digolongkan sebagai ilmu pengetahuan. Contohnya
teori gaya gravitasi, siapa saja dapat menguji teori tersebut dengan mudah hanya
dengan menjatuhkan suatu benda. Benda tersebut jatuh karena adanya gaya tarik bumi
yang disebut gaya gravitasi.

6
2. Suatu Ilmu Pengetahuan dapat Dipercaya.
Artinya ketika suatu pernyataan atau suatu teori sedang diuji, teori tersebut benar atau
setidaknya memiliki kemungkinan logis yang sangat besar untuk benar. Contohnya
ilmu mencangkok tanaman, ilmu tersebut dapat diuji dengan mudah dan berhasil
sehingga masuk kategori dapat dipercaya.
3. Kejelasan dan Ketepatan.
Artinya suatu teori atau penemuan ilmiah tidaklah boleh bersifat ambigu. Konsep yang
diperkenalkan haruslah jelas dan tepat, tidak berlebih dan tidak kurang. Cara
mengetahui hal ini adalah dengan menggunakan alat uji coba, ataupun alat-alat lainnya.
Contohnya teori menetapkan kadar besi dalam batuan. Dalam proses tersebut
membutuhkan teori yang jelas sehingga kadar besi dapat ditetapkan/ditentukan. Dan
juga diperlukan instrument penunjang analisa agar mendapatkan hasil dengan tepat.
4. Koheren dan Sistematik.
Artinya suatu teori atau pernyataan ilmiah harus teratur dan terhubung secara sistematis
dengan premis-premisnya. Suatu teori tidak boleh memiliki kontradiksi internal di
dalam bangunannya sendiri. Contohnya kita membuat rumusan masalah terkait ilmu
matematika, maka proses perumusannya harus sistematik agar mudah untuk dipahami.
Dan juga dalam tahap pembahasan tidak boleh ada teori-teori yang tidak
berkesinambungan dengan matematika tersebut.
5. Cangkupan yang Terbatas dan Kompherensibilitas.
Artinya suatu rumusan masalah harus memiliki fokus utama dalam proses
pembahasannya, sehingga akan didapatkan kesimpulan bahkan ilmu pengetahuan baru
yang spesifik dengan rumusan masalahnya.

Anda mungkin juga menyukai