Anda di halaman 1dari 6

BAB III

PENERAPAN KONSEP

Memilih Taktik dalam implementasi rencana stratejik untuk meningkatan


kinerja organisasi pada PT.Merpati Nusantara Airlines.

3.1. Gambaran Umum PT.Merpati Nusantara Airlines

Perusahaan penerbangan sebagai perusahaan jasa memiliki karakteristik


khusus, walaupun secara umum sama dengan perusahaan jasa lainnya, produk
jasa penerbangan dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu: (1) yang
berkaitan dengan pesawat, dan (2) yang berkaitan dengan pelayanan (Shaw :
1993), dua kelompok yang masing-masing memiliki sistem dan mekanisme
tersendiri yang berpengaruh terhadap kualitas jasa yang akan ditawarkan
perusahaan.

PT.Merpati Nusantara Airlines merupakan karya anak bangsa yang


dibesarkan dalam lingkungan budaya dan bahasa yang beraneka ragam.
Semuanya menjadi tempaan bagi Merpati untuk tumbuh semakin dewasa. Sejak
berdirinya hingga kini, Merpati selalu berusaha berbenah diri dan memberikan
yang terbaik bagi bangsa dan negara, sekaligus membangun citra dunia
penerbangan di Tanah Air.

Komitmen untuk selalu menjadi yang terdepan dalam jajaran maskapai


penerbangan nasional bukanlah angan-angan belaka. Tonggak telah
dipancangkan dan bendera sudah dikibarkan. Dengan tetap menjunjung tinggi
identitas bangsa, Merpati melaju di era yang kini semakin terbuka. Berbagai
upaya dan strategi telah dan sedang digalakkan untuk mendukung komitmen
tersebut, di antaranya adalah program restrukturisasi. Program ini meliputi
berbagai peningkatan di bidang kemampuan perolehan laba, efesiensi dan
efektivitas, kualitas sumber daya manusia, serta daya saing yang
berkesinambungan. Sebagai anak bangsa, Merpati mempersembahkan yang
terbaik bagi negerinya yang tercinta.

35
36

Sebagai penerbangan Perintis awal dari kelahirannya tentu memiliki


berbagai strategi dan taktik jitu dan proporsi kinerja yang baik guna menunjang
keberhasilan pertumbuhannya. Taktik yang relevan tersebut senantiasa tetap
diarahkan kepada pemakai jasa dengan tetap memperhatikan mengenai pasar
sasaran.

Memaksimalkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip


Good Corporate Governance, yaitu : TARIF (Tranparancy,Accountabillity,
Responsibility, Independent, dan Fairness)
3.2. Metodologi
Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan
analisis model
Selecting tactics to implement strategic plans, dari Nutt,Paul.C (1986)
3.3. Landasan Teori
Dalam kajian pustaka dalam bab II ditemukan beberapa jenis taktik yang
dapat diterapkan dalam objek penerbangan maka dapat dirumuskan beberapa
saran yaitu:
(1) Satu Langkah strategi dan taktik yang harus diambil PT. Merpati
Nusantara Airlines dalam mengikuti perkembangan pasar yang begitu
dinamis dengan menempatkan On Time Performance (OTP) sebagai
salah satu prasyarat perubahan sekaligus alat ukur keberhasilan
perubahan tersebut (bisnis layanan transportasi menjadi suatu
pengalaman terbang yang menyenangkan).
(2) Meningkatkan kegiatan promosi mengenai jadwal penerbangan di koran-
koran dan majalah di mana media tersebut memiliki target responden
yang sama dengan Merpati. Selain itu Merpati juga perlu mengiklankan
fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh PT. Merpati Nusantara Airlines
seperti Merpati on line dan Info Merpati melalui iklan di radio, televisi,
media cetak, sehingga konsumen menjadi sadar terhadap produk-produk
PT. Merpati Nusantara Airline.
(3) Tantangan dan peluang untuk memaksimumkan keunggulan dan rencana
pelayanan pribadi dalam lokasi pasar dan kepuasan pelanggan
merupakan kunci srategis Merpati. Perusahaan harus memiliki sistem
37

pelayanan yang harus mendengar tuntutan dan harapan pelanggan


dengan memberikan pelatihan bagi staff sampai atasan.
(4) Agar arti yang ditangkap oleh pelanggan itu unik dan konsisten,
perusahaan penerbangan haruslah memiliki karakteristik pembeda (harga
yang kompetitif, produk/jasa yang lebih baik atau gabungan dari banyak
unsur) yang membuat seorang konsumen memilih merek Merpati dan
tidak yang lainnya. Oleh karena itu manajemen Merpati harus melakukan
bencmarking dalam upaya merumuskan pembeda. Perlu adanya
penelitian selanjutnya yang mengarah kepada strategi STP
(Segmentation, Targeting dan Positioning) dengan membandingkan
kinerja layanan Merpati terhadap penerbangan lainnya.
(5) Keakuratan informasi merupakan atribut yang substansial dan perlu
mendapatkan prioritas utama dalam perbaikan dan pengembangan
program reward Merpati Nusantara Airlines Easy Flyer. Survei kepuasan
pemegang kartu Easy Flyer harus terus dilakukan secara konsisten untuk
mengetahui kekuatan-kekuatan dan penambahan area yang dimiliki
Merpati terhadap program reward ini.
(6) Informasi mengenai segmentasi kepuasan pelanggan menurut atribut
kepuasan layanan penerbangan secara keseluruhan dan atribut
kepuasan layanan kartu anggota penerbang dapat digunakan untuk
perancangan strategi pemasaran terutama dalam pemilihan pasar
sasaran serta perancangan taktik komunikasi.
(7) Data primer dan data sekunder yang diperoleh dengan survei kepuasan
pelanggan (customer satisfaction) ini dapat dipergunakan perusahaan
untuk mengetahui karakteristik pelanggan dan apa yang diinginkan
pelanggan pada masing-masing segmen, sehingga manajemen Merpati
dapat melakukan pengelolaan terhadap pelanggan sebagai dasar untuk
mengembangkan strategi hubungan dengan pelanggan.

Hasil analisis ini dapat juga diimplementasikan manajemen PT.Merpati


Nusantara Airlines secara menyeluruh terhadap kualitas jasa dan produk yang
diberikan kepada pelanggan.
38

3.4.Memilih taktik Implementasi PT. Merpati Nusantara Airlines


Tabel 9. Implementasi taktik
Takti Implementasi Implementasi pada PT.Merpati Nusantara Airlines
Oleh Nutt
Intervensi PT.Merpati Nusantara Airlines dapat Implementasi Taktik
intervensi digunakan ketika seorang manajer
mendelegasikan wewenangnya untuk melakukan
perubahan strategi agar tetap menjadi pasar yang stabil,
dan menawarkan serta mencoba untuk melindungi lini
produk yang terbatas untuk segmen yang sempit dari
pasar yang potensial.
Partisipasi Taktik partisipasi seorang manajer berinisi menetapkan
rencana strategik yang dibutuhkan dan beserta rencana
aksinya melalui pilihan peroritas taktik,dan
mendelegasikan pengembangannya obsi kepada
kelompok. Jadi strategi yang mengeksploitasi dan
menemukan produk /jasa dan peluang pasar baru. Dalam
hal ini PT.Merpati Nusantara Airlines harus membuka
akses dengan perusahaan sejenis atau lain untuk bermitra
dalam kerangka menciptakan produk/Jasa yang baru
Persuasi Penerapan taktik persuasi manajer mendelegasikan
wewenang untuk mengembangkan ide konsisten dengan
arah prioritas taktik untuk staf teknis atau konsultan.
PT.Merpati Nusantara Airlines tetap lakukan promosi.
Data primer dan data sekunder yang diperoleh dengan
survei kepuasan pelanggan mempertahankan persaingan
dari perusahaan sejenisnya.
Edit. Taktik Edict manakala mengarahkan pelaksana rencana.
Penggunaan kekuasaan lebih dominan di bandingkan
dengan proses perencanaan. Dalam hal ini perusahaan
PT. Merpati Nusantara Airlines harus tanggap terhadap
situasi pasar global untuk mencapai keunggulan bersaing.

3.5. Memilih dan implementasi takti PT. MerpatiNusantara Airlines


39

Tabel 10. Memilih dan implementasi takti


Memilih Taktik dan Implementasi pada PT.Merpati Nusantara Airlines
Implementasi Nutt
Konsultasi Konsultan taktik sebagai taktik persuasi untuk
mengolola proses maupun konten (isi) taktik secara
persuasi manager dapat mengundang ahlinya untuk
membantu menyusun rencana dan memverikasi
kebenaran rencana sedangkan ahli proses adalah
manajer dapat menggunakan ahli proses untuk
mendeligakasi tanggung jawab kepada konsultan yang
kompeten dalam bidang penyusunan prosedur serta
membantu manager mengarah tujuan rencana
organisasi yang telah ditetapkan. PT.Merpati
Nusantara Airlines Taktik dikendalikan oleh arahan visi
pendirinya sendiri sehingga pemerintah menunjuk
secara menyeluruh, dengan keputusan-keputusan yang
tegas, sasaran dominannya pada pertumbuhan dalam
hal ini PT.Merpati Nusantara Airlines sebagai BUMN di
kendalikan Oleh Pemerintah.
Taktik Komite Dalam Implementasi taktik ada dua pilihan yaitu Taktik
Implementasi Intervensi dan takti partisipasi. Taktik intervensi adalah
sangat sukai oleh manajer PT.Merpati Nusantara
sebab memiliki kebebasan dalam bertindak,
sedangkan partisipasi lebih disukai kekuasaan
tersebar PT. Merpati Nusantara Airlines Dalam
mengambil keputusan harus banyak melewati struktural
yang panjang sehingga biaya sangat tinggi dan sangat
sulit berkembang.
Kelompok Kelompok Perencanaan bersifar ad hoc, anggota
Perencana taktik di pilih mewakili sumber pengetahuan dan/atau
informasi. PT.Merpati Nusantara Airlines Membentuk
ad hoc, yang memecah masalah agar perusahaan
penerbangan tersebut menjadi perusahan yang
terbuka.
40

Komite Kerja Komite kerja adalah organisasi mempunyai badan


hukum sehingga mempunyai wewenag yang luas bagi
anggota komite Karena PT.Merpati Nusantara Airlines
bentuk bandan hukum BUMN kepemilikan 51% modal
di kuasai oleh Pemerintah. Sehingga sulit berkembang
karena manakala rugi akan disubsidi oleh pemerintah.

Berdasarkan beberapa jurnal yang telah di bahas pada bab II maka taktik
paling sesusui di terapkan oleh PT.Merpati Nusantara Airlines adalah taktik
Intervensi Karena pertama keteribatan pemerintah dan managerial PT Merpati
secara intensif,sehingga kemungkinan besar sangat tinggi campur tangan para
penguasa.Kedua waktu yang tersedia bagi manager sangat singkat karena
kinerjanya sering menurun disebabkan dewan komisaris akan menggantikan
manager. Mengingat PT. Merpati Nusantara Airlines merupakan perusahaan
berbentuk BUMN dalam hal ini ketua dewan komisarial adalah pemerintah.
PT.Merpati Nunsantara Airlaines juga sebagai penerbangan perintis cateran dan
penerbangan pemindahan penduduk kota yang pandat kedaerah penduduk yang
jarang (Transmigrasi).Dalam jalur penerbangan diatur oleh pemerintah karena
PT.Merpati Nusantara Airliner memilih jalur kurus (perintis) biaya penerbangan di
subsidi oleh pemerinta.
akan tetapi dalam praktek dilapangan hasil sangat berbeda dengan tiori
yaitu : Paling unggul adalah taktik intervensi yang digunakan oleh manager di
perusahan.
Penerapan pada PT.Merpati Nusantara Airlines merupakan taktik
intervensi yang paling sesuai diimplementasi karena Perusahaan tersebut
berbadan hukum BUMN sehingga tingkat intervensi pemerintah sangat tinggi.
PT.Merpati mempunyai saham pemerintah 51 % dalam hal pemerintah yang
lebih berkuasa.

Anda mungkin juga menyukai