Di susun oleh :
PRODI GIZI
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peran label pada produk pangan sangat penting. Label yang baik akan memudahkan
konsumen dalam pemilihan produk yang diperlukannya. Selain itu, label juga berperan
sebagai sarana pendidikan masyarakat dan dapat memberikan nilai tambah pada produk.
Semakin bertambahnya kompetitor produk, label dapat menjadi strategi menarik dalam
pemasaran, namun label dapat juga menjadi pesan yang menyesatkan (Karmini & Briawan
2004). Menurut Drichoutis, lazaridis, dan Nayga (2006b), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perilaku membaca label informasi zat gizi, antara lain umur, pendapatan,
pendidikan, jenis kelamin, dan status bekerja. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan
oleh The Food and Drug (FDA) pada tahun 2005, 60 sampai 80% konsumen di Amerika
membaca produk label pangan sebelum membeli produk makanan baru. Dari persentase
tersebut, 30-40% konsumen mengaku bahwa label produk pangan menjadi salah satu
masukan mereka dalam membeli jenis produk pangan (Philipson, 2005).
Hasil kajian Badan perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), pada tahun 2007
mengungkapkan bahwa hanya 6,7% konsumen di Indonesia yang memperhatikan
pemilihan bahan makanan kemasan berdasarkan label yang tercantum dalam makanan
kemasan tersebut. Berdasarkan penelitian Asmaiyar (2004), faktor jenis kelamin, tingkat
pendidikan, dan pekerjaan merupakan faktor yang berhubungan dengan kepatuhan
membaca label produk pangan. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa dari 120
responden didapatkan 53,1% responden perempuan membaca label produk pangan
dibandingkan denganmresponden laki-laki yang hanya 19,2%. Hasil lain dari penelitian
menunjukkan bahwa 52,4% responden yang tingkat pendidikannya di atas SLTP membaca
label produk pangan dibandingkan dengan responden yang berpendidikan di bawah SLTP
hanya 28,9%. Hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa 49,5% responden yang bekerja,
membaca label produk pangan dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja hanya
23,8%. Pada penelitian tersebut diungkapkan bahwa faktor umur, agama, pengetahuan
tentang label, sikap, kontrol konsumen, dan media komunikasi secara statistik tidak
signifikan dengan kepatuhan membaca label produk pangan.
Informasi yang jelas dan benar yang terdapat pada label kemasan pangan akan
memudahkan konsumen dalam memilih suatu produk pangan yang biasanya didasari pula
oleh pengetahuan konsumen tentang label makanan kemasan. Membaca label pada
makanan yang dikemas sebelum memutuskan untuk membelinya merupakan salah satu dari
13 Pesan Umum Gizi Seimbang. (PUGS). Peraturan perundang-undangan menetapkan
bahwa semua makanan yang dikemas harus mempunyai label yang memuat keterangan
tentang isi, jenis, dan jumlah bahan-bahan yang digunakan, tanggal kadaluarsa, komposisi
zat gizi yang dinyatakan dalam jumlah dan sebagai persen Angka Kecukupan Gizi yang
Dianjurkan (AKG) untuk tiap takaran saji, serta keterangan penting lainnya (seperti
kehalalan produk). Dengan demikian konsumen dapat mengetahui kandungan gizi dan
kelayakan makanan kemasan tersebut (Almatsier, 2011).
1.2 Tujuan Praktikum
Diambil gambar nama produk, nutrition fact, label halal, tanggal kadaluarsa,
klaimgizi dan kesehatan, dan keterangan BPOM dari produk tersebut
Mencatat hasil
Membuat laporan
BAB II
1. Identifikasi kemasan
▪ Jenis Kemasan : Karton Segitiga
▪ Struktur Kemasan : Sekunder (Kemasan kedua)
▪ Sifat Kekakuan : Fleksibel
▪ Bahan Kemasan : Karton jenis FSC campuran
▪ Sifat Perlindungan : Kemasan tahan cahaya
▪ Tebal Kemasan : 0,5 mm
2. Informasi Regulasi Pangan
▪ Berdasarkan pada pasal 1 ayat (12) hasil produk olahan santan kara
menggunakan bahan penolong berupa teknologi UHT.
▪ Berdasarkan pada pasal 5 produk pangan hasil olahan santan kara sudah
memenuhi kriteria terutama nama produk, bahan yang digunakan, pihak yang
memproduksi, label halal, keterangan kadaluwarsa dan nomor izin edar yang
sudah dicantumkan pada label produk pangan tersebut.
▪ Berdasarkan pada pasal 13 ayat (2) produk pangan hasil olahan santan kara
menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) berupa tokoferol, askorbil
palmitat dan penstabil nabati yang juga ditambahkan dalam proses pembuatan
santan kara.
3. Makna Informasi Label
a. Tanggal kadaluarsa : 03 Oktober 2022
b. Komposisi
Santan kelapa segar (80%), Air, Omega 3 (mengandung antioksidan Tokoferol
dan Askorbil Palmitat), Penstabil nabati.
c. Informasi Nilai Gizi
Takaran saji : 15 ml Jumlah Per Sajian % AKG
4 Sajian Per Kemasan Lemak Total 4 g 6%
Energi Total : 40 kkal Kolesterol 0 mg
Energi dari Lemak : 35 kkal 0%
Energi dari Lemak Jenuh : 35 kkal Omega3 (Asam Alfa Linolenat) 2 mg 0,1
%
Omega6 ( Asam Linoleat) 36 mg
0,3%
Lemak Jenuh 3,5 g 19%
Protein 0 g 0%
Karbohidrat Total 1 g 0%
Serat Pangan 0 g 0%
Gula 0g
Garam (Natrium) 15 mg 1%
1. Identifikasi kemasan
▪ Jenis kemasan : Botol Plastik
▪ Struktur kemasan : Primer (Kemasan yang mengalami kontak langsung dengan
produk)
▪ Sifat Kekakuan : Kemasan semi kaku atau semi fleksibel
▪ Bahan Kemasan : Plastik jenis PET
▪ Sifat Perlindungan : Kemasan hermatis (tahan uap dan gas)
▪ Tebal Kemasan : 1 mm
2. Informasi Regulasi Pangan
▪ Berdasarkan pasal 1 ayat (20) produk pangan dari Aqua belum memenuhi
kriteria dikarenakan tidak mencantumkan informasi nilai gizi sesuai dengan
format yang dibakukan.
▪ Berdasarkan pasal 3 ayat (3) produk pangan dari Aqua belum memenuhi kriteria
dikarenakan label kemasan pangan kemungkinan besar mudah lepas.
▪ Berdasarkan pasal 13 produk pangan dari Aqua tidak menggunakan bahan
tambahan pangan (BTP) dan bahan penolong.
▪ Berdasarkan pada pasal 14 ayat (1) tidak dicantumkan.
▪ Berdasarkan pasal 16 ayat (2) air yang ditambahkan dan mengalami penguapan
selama proses pengolahan tidak dicantumkan.
▪ Namun, berdasarkan pasal 5 ayat (1) produk pangan dari Aqua sudah memenuhi
kriteria mengenai label pangan olahan. Seperti nama produk, isi bersih, tanggal
dan kode produksi, keterangan kadaluarsa dan lain sebagainya.
3. Makna Informasi Label
a. Tanggal kadaluwarsa
b. Komposisi
Mineral alami seperti natrium, kalium, florida, kalsium, dan magnesium.
c. Informasi Nilai Gizi
Pada produk tersebut Informasi Nilai Gizi tidak dicantumkan.
d. Manfaat Kesehatan (bila ada)!
Mengelola badan
Meningkatkan kesuburan
Meningkatkan kesuburan
Memperlambat proses pertumbuhan zat yang menyebabkan kanker
Perawatan kecantikan
1. Identifikasi Kemasan
▪ Jenis Kemasan : Karton bentuk bantalan dengan multi lapis.
▪ Struktur Kemasan : Sekunder (Kemasan kedua)
▪ Sifat Kekakuan : Fleksibel
▪ Bahan Kemasan : Karton
▪ Sifat Perlindungan : Kemasan tahan cahaya
▪ Tebal Kemasan : 0,25 mm
2. Informasi Regulasi Pangan
▪ Berdasarkan pada pasal 1 ayat (12) hasil produk olahan susu real good
menggunakan bahan penolong berupa teknologi UHT .
▪ Berdasarkan pada pasal 5 produk pangan hasil olahan susu real good sudah
memenuhi kriteria terutama pada nama produk, bahan yang digunakan, pihak
yang memproduksi, label halal, keterangan kadaluwarsa dan nomor izin edar
yang sudah dicantumkan pada label produk pangan tersebut.
▪ Berdasarkan pada pasal 19 ayat (1 dan 3) hasil produk olahan pangan susu real
good menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) berupa penstabil (nabati,
fosfat) dan juga perisa sintetik (pewarna karamel IV).
3. Makna Informasi Label
a. Tanggal kadaluwarsa : 22 Februari 2022
b. Komposisi :
Air, Susu Segar, Gula, Susu Bubuk Full Cream, Penstabil (Nabati, Fosfat),
Kakao Bubuk, Susu Skim Bubuk, Krimer Nabati, Minyak Nabati, Bubuk
Whey, Ekstrak Malt, Pengemulsi Nabati, Perisa Sintetik (mengandung
pewarna karamel IV), Garam, Premiks Vitamin.
c. Informasi Nilai Gizi
Takaran Saji : 125 ml Jumlah Per Sajian % AKG
Jumlah Sajian Per Kemasan : 1 Persajian Mengandung
Myo-Inositol 8,5 mg
Total Energi : 110 kkal Lemak Total 3 g 5%
Energi dari Lemak : 30 kkal Lemak Jenuh 2,5 g 12%
Kolesterol 3 mg 1%
Protein 2 mg 3%
Karbohidrat Total 17 g 5%
Gula 13 g
Natrium 80 mg 5%
Vitamin A 30 %
Vitamin K 65 %
Vitamin B1 10 %
Vitamin B2 25 %
Vitamin B3 10 %
Vitamin B9 25 %
Kalsium 10 %
Fosfor 15%
Iodium 75 %
Biotin 10 %
Kaolin 25 %
1. Identifikasi Kemasan :
a. Jenis kemasan
Botol plastik
b. Struktur kemassan
Jenis kemasan pada larutan botol cap badak yaitu kemasan primer
c. Sifat kekauan bahan kemasan
Sifatnya fleksibel karena berbahan plastic
d. Sifat perlindungan terhadap lingkungan
Perlindungan kemasan kurang ramah lingkungan, karena plastic sulit terurai
dalam jangka waktu pendek
e. Tebal kemasan
1 mm
2. Sudah sesuai dengan regulasi pelebelan pangan karena sudah terdapat nama produk,
daftar bahan pangan, berat bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau
mengimpor, keterangan halal bagi yang dipersyaratkan, tanggal dan kode produksi,
keterangan kadaluwarsa, nomor izin edar, keterangan nilai gizi/non gizi, keterangan
peruntukkan, keterangan tentang peringatan, dan keterangan cara penggunaan, serta
keterangan cara penyimpanan Namun tidak terdapat asal usul bahan pangan.
3. Makna Informasi Label :
a. Tanggal kadaluarsa
Pada saat mefoto produk tersebut tidak tdapat terlihat tanggal kadaluarsanya
b. Komposisi
Gypsum Fibrosum, Calcareous Spar
c. Informasi nilai gizi
Pada produk tersebut Informasi Nilai Gizi tidak dicantumkan.
d. Manfaat Kesehatan
Bermanfaat unutk membantu meredakan panas dalam yang disertai tenggorokan
kering, sakit tenggorokam dan membantu menyegarkan badan.
1. Identifiaksi Kemasan
a. Jenis kemasan
Plastic
b. Struktur kemassan
Primer
c. Sifat kekauan bahan kemasan
Sifatnya fleksibel karena berbahan plastic
d. Sifat perlindungan terhadap lingkungan
Perlindungan kemasan kurang ramah lingkungan, karena plastic sulit terurai
dalam jangka waktu pendek
e. Tebal kemasan
2. Sudah sesuai dengan regulasi pelebelan pangan karena sudah terdapat nama produk,
daftar bahan pangan, berat bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau
mengimpor, keterangan halal bagi yang dipersyaratkan, tanggal dan kode produksi,
keterangan kadaluwarsa, nomor izin edar, keterangan nilai gizi/non gizi, keterangan
peruntukkan, keterangan tentang peringatan, dan keterangan cara penggunaan, serta
keterangan cara penyimpanan Namun tidak terdapat asal usul bahan pangan.
3. Makna Informasi Label
a. Tanggal kadaluarsa
23 10 2021
b. Komposisi
Tepung terigu (41,9%), es, air, gula (mengandung pengawet sulfit), margarine
(mengandung pengawet kalium sorbat, pewarna ekstrak anato CI. No. 75120
dan kurkumin CI. No. 75300), susu lemak nabati, ragi,lemak reroti
(mengandung antioksidan BHA), garam, pengembang (mengandung
antioksidan asam askorbat), pengawet kalsium propionate. Mengandung
allergen.
c. Informasi nilai gizi :
Takaran saji : 60 gr
Jumlah persajian
Energi total 240 Kkal
Lemak total 11 g
Protein 4 g
Karbohidrat total 32 g
Gula 12 g
Garam (Natrium) 300 mg
%AKG
Protein 6%
Lemak 16%
Karbohidrat 10%
Natrium 20%
1. Identifikasi Kemasan
a. Jenis kemasan
Cup plastic tahan panas
b. Struktur kemasan
Primer
c. Sifat kekakuan bahan kemasan
Fleksibel
d. Sifat perlindungan terhadap lingkungan
Perlindungan kemasan kurang ramah lingkungan, karena plastic sulit terurai
dalam jangka waktu pendek
e. Tebal kemasan :
2. Sudah sesuai dengan regulasi pelebelan pangan karena sudah terdapat nama produk,
daftar bahan pangan, berat bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau
mengimpor, keterangan halal bagi yang dipersyaratkan, tanggal dan kode produksi,
keterangan kadaluwarsa, nomor izin edar, keterangan nilai gizi/non gizi, keterangan
peruntukkan, keterangan tentang peringatan, dan keterangan cara penggunaan, serta
keterangan cara penyimpanan Namun tidak terdapat asal usul bahan pangan.
3. Makna Informasi Label
a. Tanggal kadaluarsa
20 07 2022
b. Komposisi mie : tepung terigu, pengemulsi termodifikasi, minyak kelapa
sawit, tepung gluten, garam, gula, penstabil Gom Guar, pewarna riboflavin,
pengatur keasaman kalium karbonat. Bumbu sop : Air, kecap, ekstrak cabe,
ekstrak paprika, minyak kedelai, lada merah, bawang Bombay, bawang putih,
bumbu rasa ayam, penguat rasa pati modifikasi, ekstrak daging ayam (0.25%),
lada hitam bubuk, bumbu rasa kari ayam, perisa alami the hijau. Flake : wijen
c. Informasi nilai gizi
Pada produk tersebut Informasi Nilai Gizi tidak dicantumkan.
1. Identifikasi Kemasan
a. Jenis kemasan : plastic sachet
b. Struktur kemasan : Kemasan Tersier, merupakan kemasan yang digunakan
untuk menggabungkan dan melindungi kemasan sekunder agar
memudahkan pengiriman produk ke jarak yang lebih jauh.
c. Sifat kekakuan bahan kemasan : fleksibel (kemasan yang mudah
dilenturkan)
d. Sifat perlindungan terhadap lingkungan : sulit terurai karena terbuat dari
bahan plastic
e. Tebal Kemasan : 1 cm
2. Sudah sesuai dengan regulasi pelabelan pangan (Pasal 5 Ayat 1) meliputi nama produk,
daftar bahan pangan, berat bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau
mengimpor, keterangan halal bagi yang dipersyaratkan, tanggal dan kode produksi,
keterangan kadaluwarsa, dan nomor izin edar. Namun tidak terdapat asal usul bahan
pangan.
Selain itu, pada kemasan tertulis dengan Bahasa Inggris yang tercantum dalam Pasal 7
Ayat 4. Pada juga Gambar, warna, dan/atau desain lainnya dapat digunakan sebagai
latar belakang sepanjang tidak mengaburkan tulisan sesuai pada Pasal 8 dan Pasal 9
Ayat 1 dan 5.
3. Makna informasi label :
a. Tanggal kadaluwarsa : Juli 2023
Dengan adanya tanggal kadaluarsa yaitu bertujuan agar konsumen dapat
memperoleh informasi yang lengkap baik importer pangan yang
bersangkutan. Selama produk makanan dalam kemasan wajib
mencantumkan tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa. Tujuannya adalah agar
informasi tentang pangan dapat dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.
Mengonsumsi makanan sebaiknya sebelum tanggal kadaluarsa yang tertera
pada kemasan.
b. Komposisi : Sugar, Glucose, Jelly Powder, Artificial Milk Flavour, Fruits
Flavour, Salt, Artificial Vanilla Flavour, and Food Colouring atau Gula,
Glukosa, Bubuk Jelly, Perisa Susu, Perisa Buah-buahan, Garam, Perisa
Vanilla, dan Pewarna Makanan.
Komposisi yaitu informasi yang terdiri dari bahan baku yang digunakan
dalam makanan tersebut. Mencantumkan komposisi harus akurat. Tujuan
adanya komposisi pada kemasan yaitu adar konsumen dapat memperoleh
informasi yang lengkap yaitu baik importer pangan yang bersangkutan.
c. Informasi Nilai Gizi
Nutrition Facts
Serving Sise : 4g
%Daily Value *
Saturated Fat 0g 0%
Trans Fat 0g
Cholesterol 0mg 0%
Sodium 4mg 0%
Total Carbohydrate 2g 1%
Dietary Fiber 0g 0%
Sugars 1,2 g
Protein 0,1 g
Vitamin A 0%
Vitamin C 0%
Calcium 0%
Vitamin D 0%
Informasi nilai gizi (nutrition facts) merupakan label pada kemasan makanan
atau minuman yang mencantmkan informasi terkait kandungan gizi produknya.
Label tersebut juga dapat dijadikan informasi bagi seseorang yang sedang
membatasi asupan kalori atau memiliki kondisi medis tertentu. Pada label
informasi gizi dapat diperhatikan pada jumlah sajian perkemasan, Setiap
informasi nilai gizi menggambarkan kandungan gizi untuk satu sajian, bukan
satu kemasan. Jika kita memakan satu bungkus sanck kemasan hingga habis
maka asupan gizi berjumlah 4 sajian atau dikonsumsi sebanyak 4 kali dengan
tiap frekuensi konsumsi menghabiskan satu sajian. Yang kedua, Kalori total per
sajian menunjukkan banyaknya energy yang akan di dapatkan dari setiap sajian
makanan. Semakin banyak sajian produk yang di konsumsi, semakin besar pula
asupan kalori yang di dapatkan.
4. Layanan customer service
a. 20932750300081-22 nomor tersebut adalah DIN KES RI P-IRT dari produk
Permen toll yang di produksi dari PT. INKUBISC Kota Bekasi-Indonesia.
b. Bertanya mengenai bahan yang tidak diketahui, pihak customer service
mengatakan bahwa saat ini semua bahan yang tertera pada produk tersebut telah
terpublikasi PT. INKUBISC dan media social lainnya. Bagian yang tidak
dipublikasikan maka tidak peruntukkan untuk umum.
c. Bertanya mengenai apakah produk ini aman digunakan pada anak-anak dan
lansia atau pada kondisi tertentu?. Pihak customer service juga mengatakan
bahwa semua terkait informasi produk ini telah terpublikasi di layanan
websitenya. Bagian yang tidak dipublikasikan maka tidak peruntukkan untuk
umum.
1. Identifikasi Kemasan
a. Jenis kemasan : plastic sachet
b. Struktur kemasan : primer (bersentuhan langsung dengan isi produk)
c. Sifat kekakuan bahan kemasan : fleksibel (kemasan yang mudah dilenturkan)
d. Sifat perlindungan terhadap lingkungan : sulit terurai karena terbuat dari bahan
plastic
e. Tebal Kemasan : 1,7 cm
4. Sudah sesuai dengan regulasi pelabelan pangan (Pasal 5 Ayat 1) meliputi nama produk,
daftar bahan pangan, berat bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau
mengimpor, keterangan halal bagi yang dipersyaratkan, tanggal dan kode produksi,
keterangan kadaluwarsa, dan nomor izin edar. Namun tidak terdapat asal usul bahan
pangan.
Sesuai pada Pasal 7 Ayat 1 mengenai tulisan pada kemasan yang menggunakan Bahasa
Indonesia. Pada Pasal 8 yang berisi Gambar, warna, dan/atau desain lainnya dapat
digunakan sebagai latar belakang sepanjang tidak mengaburkan tulisan sangat
berikatan dengan kemasan pada Milo Ball ini. Keterangan pada Label yang berbentuk
tulisan wajib dicantumkan secara teratur, jelas, mudah dibaca, dan proporsional dengan
luas permukaan Label tercantum pada Pasal 9 Ayat 1.
5. Makna informasi label :
a. Tanggal kadaluwarsa : 29 Agustus 2022
b. Komposisi : Serealia (Tepung Gandum Utuh (31%), Semolina Jagung,
Tepung Beras), Cokelat Compound Putih (mengandung Susu Skim Bubuk),
Sirup Glukosa, Gula, Susu 7% (Susu Kental Manis, Sorbitol, Kakao Bubuk,
2 Mineral, Garam, Pengemulsi Nabati, Premiks Vitamin, Antioksidan
Tokoferol.
c. Informasi Niai Gizi :
% AKG*
Lemak Total 3g 4%
Lemak Jenuh 1g 6%
Protein 2g 3%
Serat Pangan 1g 5%
Gula Total 6g
Laktosa 1g
Garam (Natrium) 45mg 3%
Kalsium 20%
1. Identifikasi kemasan
a. Jenis kemasan : kaleng
b. Struktur kemasan : primer (bersentuhan dengan produk)
c. Sifat kekuatan bahan kemasan : kokoh tidak mudah rusak
d. Sifat perlindungan terhadap lingkungan : tidak baik bagi limgkungan karena sangat
sulit terurai, namun kaleng merupakan kemasan yang bisa diperjual belikan
kembali kepada produsen.
e. Tebal kemasan : 0,5 cm
2. Sudah sesuai dengan regulasi pelabelan pangan, salah satunya yaitu terdapat nama
produk, daftar bahan pangan, berat bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi
atau mengimpor, keterangan halal bagi yang dipersyaratkan, tanggal dan kode
produksi, keterangan kadaluwarsa, nomor izin edar, keterangan nilai gizi/non gizi,
keterangan peruntukkan, keterangan tentang peringatan, dan keterangan cara
penggunaan, serta keterangan cara penyimpanan.
3. Makna informasi label
a. Tanggal kadaluarsa : pada bagian bawah kaleng tertera best before 02012023 yang
dimaksud dalam angka tersebut adalah produk masih aman dikonsumsi hingga 2
januari 2023.
b. Komposisi : dalam komposisi, bahan paling banyak yaitu kentang karena ada di
posisi pertama penulisan, disusul dengan minyak kelapa sawit, pati tapioka,kecap
bubuk (mengandung gandum), cabe bubuk. Pada produk ini terdadapat pengawet
berupa metabisulfit dan sulfit. Pengemulsi berupa lesitin kedelai dan pengat rasa
yaitu mononutrium L glutamat. Juga, produsen memberi informasi alergi dengan
penulisan yang di cetak tebal
c. Imformasi nilai gizi :
INFORMASI NILAI GIZI
% AKG*
Protein 2g 4%
Serat Pangan 3g 9%
Gula Total 0g
Laktosa 0g
Garam (Natrium) 350mg 24%
Kalium 10%
Kalsium 2%
Zat Besi 2%
Dari komposisi di atas dapat disimpulkan bahwa bahan utama dari pop mie itu
sendiri adalah tepung terigu. Pop mie juga menggunakan pewarna sintetis yaitu
tartrazin menggunakan pengemulsi.
c. Informasi gizi
%
Lemak Total 15g AKG*
29%
Lemak Jenuh 8g 47%
Protein 8g 11%
Gula Total 2g
Laktosa 0g
Garam (Natrium) 900mg 42%
Dari tabel diatas kita tahu bahwa produk ini memiliki kadar karbohidrat yang dan lemak
yang cukup tinggi, sedikit serat dan tidak mengandung vitamin ataupun mineral juga
tinggi kadar natriumnya. Saran untuk tidak dikonsumsi setiap hari
BAB III
KESIMPULAN