Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

MENINGKATKAN KESADARAN BERBAHASA INDONESIA DENGAN


BAIK DI KALANGAN GENERASI “Z”
BIDANG KEGIATAN
PKM-AI
DISUSUN OLEH:

Eka Gilang Wicaksana Sulaeman : 191010700458


Nina Ayu Kumala Dewi : 191010700329
Nur Aiyu Avi Juwita : 181010700298
Noviyanti : 181010700057
Intan fitrianto : 191010700465

UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA
PAMULANG
2021
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul kegiatan : Meningkatkan Kesadaran


Berbahasa Indonesia di Kalangan
Gernerasi “Z”
2. Bidang Kegiatan : PKM-AI
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Eka Gilang Wicaksana Sulaeman
b. NIM : 191010700458
c. Jurusan : Sastra Indonesia
d. Universitas/institut/politeknik : Universitas Pamulang
e. Alamat rumah dan No. Telp/HP : Blok D4 no.22, 11/05, Griya
Serpong Asri,
Kec. Cisauk, Tangerang dan no hp
088210046589
f. Alamat Email : gilangcsx01@gmail.com
4. Anggota Pelaksana kegiatan : 4 Orang
5. Dosen pendamping
a. Nama lengkap : WASHADI, S.Pd, M.M
b. NIDN : 88428870018
c. Alamat Rumah dan no. Hp : Kp. Kademangan RT 001/ RW 001
No. 35 Kel. Kademangan, kec. Setu,
Kota Tangerang Selatan.
088211432980
Tangerang, 16 Februari 2021
Menyetujui
Wakil Dekan atau Kaprodi Wakil Rektor III
Bidang Kemahasiswaan

(Misbah Priagung Nursalim, SS., M.Pd) (Dr. Wildan, S.S., M.A)


NIDN. 0403088502 NIDN. 0417019101

Dosen pendamping Ketua Pelaksana Kegiatan

(WASHADI, S.Pd, M.M) (Eka Gilang Wicaksana Sulaeman)


NIDN. 88428870018 NIM. 191010700458
Surat Pernyataan Sumber Tulisan PKM-AI

Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini:


- Eka Gilang Wicaksana Sulaeman
- NIM. 191010700458

1) Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim


lainnya benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:
- Program kegiatan ini berupa penelitian mahasiswa yang telah dilakukan
sendiri oleh penulis bukan oleh pihak lain.
- Topik kegiatan : Kesadaran Berbahasa Indonesia Dengan Baik di
Kalangan Milenial
- Tempat Pelaksanaan : Masjid Al-Mujahidin benda baru pamulang
- Tanggal Pelaksanaan : 15 Februari 2021
2) Naskah ini belum pernah diterbitkan/publikasikan dalam bentuk prosiding
maupunjurnal sebelumnya.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan
pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagai semestinya.

Tangerang, 16 Februari 2021


Yang Membuat Pernyataan Mengetahui/Menyetujui
KetuaProgramStudi

Eka Gilang Wicaksana Sulaeman Misbah Priagung Nursalim,SS., M.Pd


NIM. 191010700458 NIDN. 0417019101
Meningkatkan Kesadaran Berbahasa Indonesia Dengan Baik Di
Kalangan Generasi “Z”
Eka Gilang Wicaksana Sulaeman
Nina Ayu Kumala Dewi
Nur Aiyu Avi Juwita
Noviyanti
Intan Fitrianto

Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Pamulang


Jl. Surya Kencana No. 1 pamulang | Tangerang Selatan | Banten

Abstrak
Penelitian ini merupakan observasi yang ditujukan kepada kalangan
milenial guna mengetahui seberapa pentingnya Bahasa Indonesia dalam sudut
pandang mereka, penelitian ini juga bertujuan untuk meningkatkan
kepedulian mereka terhadap perkembangan Bahasa Indonesia. Subjek
penelitian ini adalah 30 remaja yang dipilih secara “random” acak. 30 remaja
ini kemudian diberikan beberapa pertanyaan “kuesioner” yang dilakukan
secara “daring”. Dari kuesioner ini akan terlihat seberapa kepedulian mereka
terhadap bahasa Indonesia. Lalu kami menyelenggarakan penyuluhan dan
pengarahan supaya para remaja dapat berbahasa Indonesia dengan baik. Dan
hasil 7 dari 10 remaja dapat terarah dengan baik. Hal ini membuktikan bahwa
“meningkatkan kesadaran berbahasa Indonesia yang baik” bisa dilakukan
dengan cara penyuluhan dan pengarahan dengan baik. Dengan cara ini
masyarakat kalangan milenial dapat menyadari betul, bahwa bahasa Indonesia
memang penting dan perlu dijaga kelestariannya supaya tidak pudar.

Kata kunci : untuk meningkatkan kepedulian mereka terhadap perkembangan


Bahasa Indonesia
PENDAHULUAN

Pada dasarnya bahasa adalah alat untuk berkomunikasi, juga sebagai


identitas suatu bangsa. Bahasa juga memegang peranan penting dalam segala
aspek kehidupan. Sama halnya dengan Bahasa Indonesia yang memiliki
peranan penting dalam proses lahirnya bangsa Indonesia sekaligus pemersatu
bangsa. Dimulai dari kelahirannya pada 28 oktober 1928 dimana pada saat itu
para pemuda berkumpul untuk melakukan sebuah kongres yang kita kenal
sebagai “kongres pemuda” hingga melahirkan beberapa point yaitu “Sumpah
Pemuda”. Didalam point ke-3 terdapat kalimat “menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia” maka dengan adanya point ke-3 ini kita bisa
menyimpulkan bahwa lahirnya sumpah pemuda juga menandakan kelahiran
bahasa Indonesia. Setelah melalui proses yang panjang, kini bahasa Indonesia
sudah tidak hanya sebagai bahasa pemersatu tetapi juga sebagai alat jati diri
atau identitas bangsa Indonesia, maka bahasa Indonesia secara fungsinya
sudah resmi sebagai bahasa yang diakui oleh dunia.
Seiring berkembangnya zaman ditambah dengan maraknya arus
globalisasi kini masyarakat mulai terpengaruh dengan virus zaman salah
satunya penggunaan kata plesetan yang maknanya masih ambigu. Alhasil
bahasa Indonesia yang dikenal pada sekarang ini, kini sudah mulai luntur
keasliannya bahkan cenderung tidak memiliki paten sendiri dalam
pengucapannya. Maka dari itu kami memiliki komitmen untuk
“meningkatkan kesadaran berbahasa indonesia yang baik di kalangan
milenial”. Supaya masyarakat terutama kalangan milenial dapat sadar betul
bahwa bahasa Indonesia merupakan hasil peninggalan sejarah yang teramat
sangat penting, dan wajib untuk dilestarikan.
PEMBAHASAN

Meningkatkan kesadaran berbahasa Indonesia dengan baik dikalangan


generasi “Z”. Bahasa merupakan hal yang sangat penting terlebih Bahasa
Indonesia. Bahasa Indonesia adalah Bahasa persatuan bangsa. Selain itu,
bahasa juga merupakan lambang identitas nasional dan sebagai alat pemersatu
berbagai masyarakat yang berbeda-beda baik dari segi latar belakang sosial,
suku, budaya maupun bahasanya. Seiring zaman yang semakin terbawa oleh
arus modernisasi ini, menurut sebagian orang Bahasa Indonesia dipandang
sebagai hal yang biasa-biasa saja dikalangan generasi sekarang inikarena
bahasa itu sendiri sangat penting. Kita sadari bahwa generasi muda saat ini
masih belum mampu untuk dapat berbahasa Indonesia dengan baik. Karena di
era generasi ini, banyak sekali orang yang menggunakan Bahasa yang tidak
sesuai dengan cara berbahasa. Ditambah lagi dengan munculnya beberapa
gaya bahasa baru yang sangat berbeda dengan Bahasa Indonesia dan tentunya
sangat berpengaruh bagi Bahasa Indonesia, serta generasi selanjutnya. Oleh
karena itu, kita harus mulai tanamkan lagi kesadaran bahwa Bahasa Indonesia
bukan sekedar bahasa biasa dan alat komunikasi semata. Melainkan juga
sebagai identitas bangsa yang memiliki peran strategis dalam membangun
kebangsaan, sebagaimana yang tertuang dalam sumpah pemuda.
Seiring berkembangnya zaman, Bahasa asing membawa pengaruh
terhadap generasi sekarang, khususnya pada Bahasa Indonesia. Dengan
bermunculan nya gaya bahasa baru di era milenial ini kebanyakan masyarakat
menganggapnya sebagai hal yang wajar karena perkembangan zaman.
Sehingga terbiasa digunakan dalam sehari-hari dari pada menggunakan
Bahasa indonesia yang semestinya. Sudah banyak beberapa plesetan istilah
atau makna dalam Bahasa yang mengakibatkan menyimpang dari kata baku
Bahasa indonesia dan Bahasa yang biasa digunakan setiap hari pun menjadi
alternatif dalam berbicara. Berbagai plesetan yang menjadi alternatif pemuda
pemudi milennial bahkan sampai anak-anak yang cenderung masih belia.
Seperti yang kita dengar atau bahkan juga kita pakai disela-sela aktivitas kita,
antaranya “anjir, anjim, anjay” dan sebagainya. Dari beberapa gaya bahasa
tersebut banyak dari masyarakat yang menafsirkan menjadi beberapa artian
misal, takjub atau juga sebuah penghinaan atau memplesetkan nama hewan,
dan lain-lain. Padahal bahasa itu sendiri merupakan suatu komponen
komunikasi dan identitas diri. Oleh karena itu, dari banyak munculnya gaya
bahasa baru yang tercipta dari singkatan-singkatan atau plesetan tersebut
membuat cara berbahasa itu sendiri banyak perbedaan sehingga membuat
makna atau istilah nya menyimpang dari kata baku Bahasa Indonesia.
Beberapa gaya bahasa plesetan tadi sudah menjadi hal yang biasa didengar di
kalangan masyarakat. Namun, apabila hal ini terus-menerus berlalu tanpa ada
kesadaran betapa pentingnya berbahasa Indonesia dengan baik dan benar,
maka seiring semakin berkembangnya zaman Bahasa Indonesia pun akan
luput dari bangsanya sendiri. Tidak jarang kita berpapasan atau berada dalam
satu lingkungan yang di lingkungan tersebut anak-anak belianya berbicara
dengan salah satu plesetan tersebut. Balik lagi ke cara berbahasa mereka,
Bahasa yang marak di tiru oleh anak usia dini atau digunakan oleh generasi
muda sekalipun merupakan suatu bahasa yang sudah terbiasa di ucapkan.
Namun, menurut pandangan sebagian orang Bahasa ini juga sangatlah tidak
baik bahkan bisa dibilang kurang sopan apalagi berbicara dengan orang yang
lebih tua. Maka dari itu peran orang tua disini sangat penting dalam
perkembangan bahasa untuk sang anak. Karena bahasa pertama yang
diperoleh seorang anak tentu dari keluarganya dan sangat besar
kemungkinannya orang tua mampu mengarahkan anak-anak mereka untuk
dapat berbahasa lebih baik lagi.
Kesadaran berbahasa
Kesadaran berbahasa merupakan sikap seseorang baik secara pribadi
maupun kolektif bertanggung jawab sehingga menimbulkan rasa saling
memiliki suatu Bahasa. Dengan demikian pemuda pemudi terlebih
masyarakat akan berkemauan untuk ikut membina dan mengembangkan
Bahasa itu. Kesadaran untuk berbahasa dengan baik perlu ditumbuhkan agar
Bahasa yang bersangkutan terpelihara pemakaiannya. Kita semua menyadari
bahwa Bahasa merupakan kebutuhan sehingga dengan kesadaran ini maka
akan timbul sikap menghormati dan berperilaku tanggung jawab dalam
memelihara Bahasa. Namun di lain sisi kita sadari atau tidak, masih ada
sebagian orang yang acuh tak acuh dengan Bahasa yang digunakan. Seperti,
“asal orang mengerti dengan apa yang saya katakan”. Mereka beranggapan
bahwa Bahasa yang mereka miliki adalah warisan nenek moyang yang
didapat begitu saja tanpa memikirkan asal muasal sesuatu terbentuk. Dengan
kata lain semuanya instan dan siap pakai. Sikap kesadaran berbahasa
Indonesia dengan baik dikalangan generasi sekarang ini masih cukup kurang,
ditambah dengan berbagai gaya bahasa baru bermunculan menjadikan mereka
lebih banyak menggunakan bahasa gaul atau slang yang menjurus ke bahasa
yang tidak sopan dan saat ini masih sedikit orang yang mau memperbaiki cara
berbahasa mereka. Dengan meningkatkan kesadaran cara menggunakan
Bahasa yang baik dan tidak menyinggung, maka dari itu mempelajari Bahasa
Indonesia sangat berperan penting untuk memperbaiki kesopanan dalam
berbahasa. Kesadaran diusahakan bukan saja harus mencintai bahasanya.
Melainkan juga menggunakan bahasanya secara tertib. Mereka harus sadar
bahwa bahasa itu akan diwariskan lagi kepada generasi seterusnya. Kesadaran
ini dapat dimulai dari diri kita sendiri, kemudian kita terapkan pada orang-
orang terdekat dan lingkungan kita. Kesadaran ini sangat penting karena, jika
tidak bermula dari kesadaran pribadi bagaimana mungkin kita dapat
berbahasa dengan baik dan peran Pemerintah pun juga sangat penting dalam
sosialisasi penggunaan bahasa. Adapun tanggung jawab terhadap Bahasa dan
berbahasa dalam kehidupan UUD 1945 telah menjaminnya. Antara Bahasa
daerah dan Bahasa Indonesia keduanya perlu dibina dan dikembangkan
karena keduanya saling mengisi. Sebagai masyarakat Indonesia yang baik kita
seharusnya berkewajiban memelihara dan mengembangkannya. Tanggung
jawab terhadap bahasa dan berbahasa mempunyai akibat yang berjangkauan
luas. Jangkauan untuk manusia yang akan datang dan manusia di sekitar
pemakai bahasa. Akibat sosial masa datang karena bahasa akan diwariskan
kepada generasi selanjutnya dan akibat sosial sekitar karena bahasa bergejala
antara seorang dan orang lain. Dengan kesadaran dalam berbahasa ini
diharapkan timbul rasa memiliki bahasa. Untuk menanamkan rasa memiliki
bahasa orang harus bertitik tolak dari anggapan bahwa bahasa adalah
miliknya pribadi. Sebab, setiap saat kita gunakan tanpa bertanya kepada
pemiliknya. Kalau bahasa dianggap sebagai milik pribadi konsekuensinya
kita wajib memeliharanya. Perasaan memiliki bahasa menimbulkan tanggung
jawab dan kegiatan untuk membina bahasa. Bukti keikutsertaan itu terutama
ternyata dari pemakaian bahasa yang tertib. Jadi, kalau seseorang telah hati-
hati berbicara atau menulis sehingga bahasanya terpelihara. Tidak ada
kesalahan dilihat dari segi kaidah bahasa. Maka keadaan ini telah
menandakan bahwa dia telah berpartisipasi dalam pembinaan bahasa. Dengan
penuh kesadaran kita menggunakan bahasa secara tertib. Untuk suatu bahasa
memang hal ini merupakan perjuangan berat. Namun, kalau setiap pemakai
bahasa telah menyadari perlunya pembinaan suatu bahasa maka usaha
apapun.
Berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah berbahasa
Indonesia yang sesuai dengan tempat terjadinya kontak berbahasa, sesuai
dengan siapa lawan bicara, dan sesuai dengan topik pembicaraan. Bahasa
Indonesia yang baik tidak selalu perlu beragam baku. Yang perlu diperhatikan
dalam berbahasa Indonesia yang baik adalah pemanfaatan ragam yang tepat
dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian Bahasa dan yang
seperti inilah yang disebut Bahasa yang baik dan tepat. ( Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1988, halaman
19).
Melalui Bahasa yang baik dan benar maka mempemudah kita dalam
komunikasi. Dengan komuniakasi pula kita mempelajari dan mewarisi semua
yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita, serta apa yang dicapai oleh
orang orang sezaman kita Bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,
melahirkan perasaan, dan memungkinkan menciptakan Kerjasama yang baik.
Bahasa mengatur berbagai aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan
mengarahkan masa depan kita ( Gorys Keraf, 1997 : 4). Seperti yang
dikatakan Sakri bahwasannya “kita dianjurkan agar menggunakan Bahasa
Indonesia yang benar dengan baik” (Sakri, 1995: 1). ‘yang benar’ Bermakna
mengikuti kaidah tata Bahasa Indonesia, dan ‘Dengan baik’ Berarti
penggunaaan Bahasa pada tempatnya. Sakri, Adjat. 1995. Bangun Kalimat
Bahasa Indonesia. Bandung : ITB.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yaitu suatu
metode penelitian untuk mengetahui efek yang ditimbulkan dari suatu
perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. Perlakuan yang
diberikan bisa berupa situasi atau tindakan tertentu yang diberikan kepada
individu atau kelompok untuk kemudian dilihat pengaruhnya yang akan
dijalani. Rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini
kuisoner-daring, yaitu mengeksperimen anak-anak remaja sekarang yang
kurang menyadari pentingnya dalam sebuah Bahasa Indonesia dengan baik.
Penelitian ini untuk meningkatkan keasadaran Berbahasa Indonesia itu
dengan baik. Yang dilakukan dengan melakukan media sosial (media daring)
yaitu kami mengajak anak remaja untuk menanggapi kuisoner yang kami
berikan, dan mengulas lagi beberapa pendapat dari mereka tentang bahasa
yang sekarang ini kurang di pakai dengan baik. Pada rancangan ini, di awal
penelitian dilakukan secara observasi kepada anak-anak remaja. Setelah
diberikan perlakuan seacara pertanyaan-pertanyaan kuisoner, dilakukan
penyluhanan mereka terhadap ”meningkatkan berbahasa Indoneesia dengan
baik” kembali terhadap sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan.

Prosedur Penelitian
1. Melakukan need assessment (Analisis Kebutuhan)
Peneliti melakukan survei tentang kondisi yang ada di kalangan
masyarakat sekarang tentang meningkatkan kesadaran berbahasa
Indonesia dengan baik. Pada kalangan remaja yang diteliti banyak respon
meningkatkan kesadaran berbahasa Indonesia khususnya dikalangan
remaja generasi sekarang.
2. Pengurusan Perijinan
Peneliti mendapatkan perijinan dari ketua remaja masjid bahwa kita bisa
meneliti tanggapan mereka tentang berbahasa dengan baik.
3. Penyusunan rancangan penelitian dan pembuatan modul pelatihan
Berikan dengan menjawab kuisioner yang diberikan untuk remaja masjid
dan tanggapan mereka Menurut sebagian orang, pandangan mengenai
penting nya Berbahasa Indonesia terkesan biasa saja. Tapi setelah
dilakukan observasi atau penyuluhan lebih dalam Bahasa Indonesia
(sangatlah penting) bagi mereka.
4. Penyusunan Sikap kesadaran berbahasa Indonesia dengan baik
dikalangan generasi sekarang ini
Masih cukup kurang tapi sedikit orang yang mau memperbaiki cara
berbahasa mereka. Karena kesadaran berbahasa yang baik di kalangan
milenial masih sangat kurang, ditambah dengan berbagai gaya bahasa baru
bermunculan. Menjadikan mereka lebih banyak menggunakan bahasa gaul
atau slang yang menjurus ke bahasa yang tidak sopan. Dengan
meningkatkan kesadaran cara menggunakan Bahasa yang baik dan tidak
menyinggung, maka dari itu mempelajari Bahasa Indonesia sangat
berperan penting untuk memperbaiki kesopanan dalam berbahasa.

Sebelum Penyuluhan Sesudah Penyuluhan

1. Menurut sebagian orang, pandangan Tapi setelah dilakukan observasi atau penyuluhan
mengenai penting nya Berbahasa Indonesia lebih dalam Bahasa Indonesia (sangatlah penting)
terkesan biasa saja bagi mereka.

Secara penglihatan atau tanggapan kebanyakan


orang memang benar bahwa generasi muda belum
2. Generasi muda yang belum mampu berbahasa mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan
Indonesia dengan baik dan benar. benar. Karena di era milenial sekarang, banyak
sekali orang yang menggunakan Bahasa yang
tidak sesuai dengan cara berbahasa itu sendiri.

Balik lagi ke cara berbahasa mereka, Bahasa yang


marak di tiru oleh anak usia dini atau generasi
muda sekalipun merupakan suatu bahasa yang
sudah terbiasa di ucapkan. Namun, menurut
pandangan sebagian orang, Bahasa ini juga
3. Bahasa yang marak digunakan sekarang ini sangatlah tidak baik bahkan bisa dibilang kurang
oleh anak anak usia dini sampai tingkat sopan apalagi berbicara dengan orang yang lebih
dewasa seperti anjir,ajim, anjrot sekalipun. tua.
Merupakan hal yang sudah terbiasa di dengar
di era milenial ini.
Maka dari itu peran orang tua sangat penting
dalam perkembangan bahasa untuk sang anak.
Karena bahasa pertama yang diperoleh seorang
anak tentu dari keluarganya. Dan orang tua bisa
mengarahkan anak untuk berbahasa lebih baik
lagi.

Padahal bahasa itu sendiri merupakan suatu


komponen komunikasi dan identitas diri, dengan
4. Bermunculan nya kosa kata baru di generasi banyak munculnya kosa kata baru yang di
milenial dalam bahasa indonesia dianggap hal ciptakan dari singkatan – singkatan membuat cara
wajar karena perkembangan zaman berbahasa itu sendiri banyak perbedaan, sehingga
terjadi beberapa plesetan makna atau istilah yang
menyimpang dari kata baku Bahasa Indonesia.

Karena kesadaran berbahasa yang baik di


5. Sikap kesadaran berbahasa Indonesia dengan kalangan milenial masih sangat kurang,
baik dikalangan Milenial sekarang ini masih ditambah dengan berbagai gaya bahasa baru
cukup kurang tapi sedikit orang yang mau bermunculan. Menjadikan mereka lebih banyak
memperbaiki cara berbahasa mereka. menggunakan bahasa gaul atau slang yang
menjurus ke bahasa yang tidak sopan.

Dengan meningkatkan kesadaran cara


menggunakan Bahasa yang baik dan tidak
menyinggung, maka dari itu mempelajari Bahasa
Indonesia sangat berperan penting untuk
memperbaiki kesopanan dalam berbahasa.

Dimulai dari diri kita sendiri, kemudian kita


terapkan pada orang – orang terdekat dan
6. Siapa yang berperan penting untuk lingkungan kita. Kesadaran ini sangat berperan
meningkatkan kesadaran berbahasa penting, karena jika tidak bermula dari kesadaran
pribadi, bagaimana mungkin kita dapat
berbahasa dengan baik dan peran Pemerintah
juga sangat penting dalam (sosialisasi
penggunaan bahasa)

Perkembangan Zaman membawa pengaruh


terhadap generasi milenial sehingga terbiasa
7. Bahasa Indonesia merupakan suatu Bahasa menggunakan Bahasa sehari – hari ketimbang
yang baku menggunakan Bahasa indpnesia yang
semestinya, dan banyak terjadi beberapa plesetan
makna atau istilah sehingga menyimpang dari kata
baku sehingga Bahasa yang digunakan setiap hari
menjadi suatu alternatif berbicara.

Penerapan berbahasa yang baik untuk kita sendiri


8. Penerapan berbahasa yang baik untuk kita belum efisien maka kita harus bisa bersosialisasi
sendiri yaitu belum terlalu efisien di suatu organisasi apapun itu. Dari bersosialisasi
kita bisa mulai menggunakan dan mengenalkan
bahasa baku di lingkungan tempat tinggal, dan
membiasakan untuk berbahasa dengan baik
ketika bercengkrama dengan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai