Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS PUISI “JARAK DUA KOTA” BERDASARKAN MAJAS, DIKSI, RIMA DAN CITRAAN

1. MAJAS

Jarak dua kota ku coba tahlukkan

Menjemput dikau menentang kenyataan Bait tersebut mengandung


majas repetisi yaitu majas yang
Jarak dua kota ku coba tahlukkan
menjelaskan secara berulang-
Mengajak dikau hadapi kenyataan ulang

 Bukti : Terlihat pada baris ke 1 (satu) dan baris ke 3 (tiga)


Terlihat pada baris ke 2 (dua) dan baris ke 4 (empat)

Majas hiperbola
- Pinus ditepian berlagu
Baris diatas terdapat majas hiperbola, karena terdapat kata “berdesir berlagu” merupakan
bentuk kata baku atau berlebihan yang artinya “mengeluarkan bunyi”

- Berbaur orang disitu, segala bau jadi Satu


Baris diatas terdapat majas hiperbola, karena terdapat kata “berbaur” merupakan bentuk kata
baku atau berlebihan yang arti katanya “berkumpul”

- Tak secerah kata hati


Baris diatas terdapat majas hiperbola, karena terdapat kata “secerah” merupakan kata baku
atau berlebihan yang arti katanya “sedikit cahaya”
- Dingin menerkam suasana pun muram
Baris diatas terdapat majas hiperbola, karena terdapat kata baku atau berlebihan “menerkam”
artinya “terkaman” , muram artinya “murung”
- Membara semangat mandiri
Baris di atas terdapat maajas hiperbola, karena terdapat kata “membara” arti katanya “menjadi
bara”
- Meneguh langkah nan pasti
Baris diatas terdapat majas hiperbola, karena terdapat kata baku atau berlebihan kata
“meneguh” yang arti katanya “menguatkan”
- Prasasti cinta kita dari puingnya
Baris diatas terdapar maajas hiperbola karena terdapat kata “prasaati” merupkan kata baku
atau berlebihan yang arti katanya “tulisan”
- Senandung rindu disitu, ke arah bukit membiru
Baris diatas teedapat majas hiperbola , karena terdapat kata “senandung” merupakan kata
baku atau berlebihan yang arti katanya “nyanyian”
- Melantunkan nada haru
Baris diatas teedapat majas hiperbola , karena terdapar kata “melantunkan” merupakan kata
terdapat kata baku atau berlebihan yang arti katanya “menyanyikan”
- Masih melaju dia mengukur jalan
Baris diatas terdapat majas hiperbola , karena terdapat kata “nelaju” merupakan kata baku atau
berlebihan yang arti katanya “meningkat”

● pinus ditepian berdesir berlagu

Baris diatas terdapat majas personifikasi , karena terdapat kata “pinus” merupaka benda yang mati
seolah-olah hidup pinus berarti pohon

2. Diksi dalam puisi “JARAK DUA KOTA”


Kata-kata yang digunakan dalam puisi tersebut pemilihan kata yang sangat cermat. Puisi diatas
memiliki diksi yang saling berhubungan yang ada puisi jarak dua kota jarak yang harus ditempuh
si penyair dalam dua kota “jarak dua kota ku coba tahlukkan” dan si penyair yang ingin
mejemput seseorang yang terdapat pada baris “menjemput dikau menentang kenyataan” dan
sangat lelah perjalanan yang sekian jauh dua kota “kita lelah dan kalah” tetapi masih bertahan.
3. Rima yang ada didalam puisi tersebut yaitu
Pemotongan kata yang berulang-ulang merupakan unsur yang memperindah puisi itu. Asonasi
merupakan pengulangan vocal terdapat pada bait ke empat.

“Jarak dua kota ku coba tahlukkan


Menjemput dikau menentang kenyataan
Jarak dua kota ku coba tahlukkan
Mengajak dikau hadapi kenyataan”
4. Citraan pada puisi “JARAK DUA KOTA”
 Citraan gerak : “masih melaju dia mengukur jalan”
“ sekian jauh perjalanan”
“meneguh langkah nan pasti”

 Citraan penlihatan: “berbaur orang disitu”


“masih terlintas sketsa raut wajahmu”
“kabut menebal kiri dan kanan”

 Citraan pendengaran: “pinus di tepian berdesir berlagu”


“senandung rindu disitu”
“melantunkan nada haru”

 Citraan penciuman: “segala bau jadi satu”


 Citraan taktil: “prasassti cinta kita dari puingnya”

Anda mungkin juga menyukai