NIM: 20210144032
Dibawa Gelombang
1. Aliterasi
Aliterasi merupakan pengulangan bunyi konsonan yang sama dalam baris-baris puisi
yang menimbulkan keindahan bunyi. Dalam puisi Dibawa Gelombang pada bait
pertama terdapat sajak aliterasi sebagai berikut:
Pada larik pertama ada pengulangan fonem b, sedang pada larik kedua terdapat
pengulangan fonem konsonan l dan m. Ketiga fonem konsonan tersebut menimbulkan
bunyi yang lebih dalam (intensif) pada puisi. Pada larik ketiga terdapat pengulangan
kata ‘tidak’ yang terdiri dari konsonan t, d, dan k, serta kata ‘ber’ yang terdiri dari
konsonan b dan r, lalu perulangan konsonan w dan n. Pada bait terakhir ada
pengulangan pada fonem konsonan t.
2. Asonansi
Asonansi merupakan pengulangan bunyi fonem vokal yang sama. Dalam puisi ini
terdapat sajak asonansi pada bait ketiga sebagai berikut:
3. Daya Evokasi
Daya evokasi merupakan kemampuan untuk membangkitkan bunyi yang mirip pada
kata-kata yang lain secara ekspresif untuk keperluan persajakan. Dalam puisi ini
terdapat kata-kata yang menimbulkan bunyi yang mirip, seperti pada larik “Tidak
berpawang, tidak berkawan” dimana kata tidak serta konsonan b, r dan w pada kata
berpawang membangkitkan bunyi lain yang terdengar serupa yaitu tidak dan
berkawan.
b. Irama (Alunan Bunyi, Tempo Bunyi, Tekanan Bunyi, Periodus, Efoni, dan
Kakafoni)
1. Alunan Bunyi
Alunan bunyi merupakan aspek irama yang berkaitan dengan gerak dan alunan.
Alunan bunyi yang ditunjukkan dalam puisi Dibawa Gelombang ini seperti yang
terdapat gabungan asonansi aliterasi (-an) pada kata ‘perlahan’ (bait pertama baris
kedua) dan kata ‘berkawan’ (bait pertama baris keempat).
2. Tempo Bunyi
Tempo bunyi adalah tinggi-rendah dan cepat-lambatnya bunyi atau variasi di antara
keduanya. Puisi Dibawa Gelombang karya Sanusi Pane ini menceritakan tentang
hidup penulis yang dilanda kepasrahan atas jalan hidupnya dan membiarkan arus
kehidupan membawanya. Sehingga tempo bunyi yang tepat untuk digunakan dalam
puisi ini adalah rendah-lambat.
3. Tekanan Bunyi
Tekanan bunyi yang tepat digunakan dalam membaca puisi Dibawa Gelombang ini
terdapat pada kata “kesunyian”. Penggunaan tekanan pada kata tersebut bertujuan
menggambarkan suasana sunyi yang lebih intensif. Selain itu, tekanan juga digunakan
dalam membaca kata “bisikan” yang bertujuan untuk menimbulkan intensifitas
pencitraan.
4. Periodus
Periodus adalah satu-kesatuan bunyi dalam larik-larik puisi. Contoh periodus dalam
bait pertama puisi diantaranya:
5. Efoni
6. Kakafoni