Anda di halaman 1dari 3

Nama : arnenda rizki kusuma putra

Kelas : 9.1

Kembalikan indonesiaa kepadaku

Karya : taufiq ismail

Struktur batin

Tema : kekecewaan dan harapan akan merubah negara yg terpuruk, serta keberanian yg ada di dalam
generasi sebuah bangsa.

Rasa : hari depan indonesia itu sangat penting, maka dari itu masyarakat harus menyoroti
pemerintah.

Nada : tegas

Amanat : masyarakat indonesia dengan semangat nasionalime melakukan perubahan ke arah yg lebih
baik darinya dan pemerintah lebih peduli lagi terhadap negaranya.

Analisis

Imaji : betapa kecewanya rasanya melihat bangsa dan negara tengah berada dalam situasi yg
terpuruk.

Tipografi : serif

Rima : Pada bait pertama, tampak penggunaan asonansi a. hampir pada setiap kata pada baris
pertama menggunakan asonansi a. hal ini menunjukkan kemampuan Ismail
memanfaatkan bunyi secara maksimal. Terlepas dari apa yang ingin dikomunikasikan
penyair, yang jelas bunyi sajak itu telah mengarahkan perhatian ornag yang membaca
atau mendengarkannya. Oleh karena itu, perulangan bunyi dalam sajak harus mendapat
perhatian dalam upaya memahaminya. Pada baris ke empat pun kombinasi bunyi y-y-g
terkesan menimbulkan imaji pada pembaca. Pada baris ke enam unsur musikalitas
muncul dalam sajak secara teratur. Asonansi I dominan dengan dipadu bunyi sengau ng.
Pada baris terakhir ditutup perpaduan asonansi a dan r secara berurutan. Pada baris 5
sampai 8 terdapat persamaan bunyi akhir yang berulang secara terpola. Pada bait ini
terdapat anafora sebanyak 4 kali untuk kalimat kembalikan Indonesia padaku. Anafora
adalah pengulangan bunyi, kata, atau struktur sintaksis pada larik-larik atau kalimat-
kalimat yan gberurutan untuk memperoleh efek tertentu.

Pada bait ke dua, karena tidak banyak barisnya maka yang paling dominan asonansi a,
sama seperti judul puisi.

Pada bait ke tiga. Pada awal baris terdapat perpaduan kombinasi asonansi a dan i . bunyi
I menyebabkan irama yang terkesan rapid an indah yang berada diujung baris. Pada
baris ke ketiga tedapat perpaduan yang indah antara bunyi a dan e. bunyi e ini
menimbulkan kesan yang sangat mendalam di ujung baris karena menyimpan makna
yang mendalam. Asonansi a dan I secara keseluruhan terjadi secara kombinasi antara
bunyi yang satu dengan yang lain. Pada baris ke satu, tujuh, dan delapan terdapat
asonansi i yang cukup signifkan. Irama pada bait ke dua ini lebih banyak daripada bait
pertama. Yang dimaksud dengan irama adalah semua yang mempunyai gerakan, semua
yang mempunyai bunyi, atau segala sesuatu yang mampu menimbulkan gerakan dalam
sukma manusia dapat disebut irama.

Bait ke empat sama dengan bait ke dua mempunyai kombinasi bunyi a dan i pada baris
ke 1 dan ke 2.

Bait ke lima, irama yang hampir sama dengan bait ke 2 pada baris pertama yaitu, lebih
banyak menimbulkan perpaduan antara bunyi a dan i. pada baris 1 sampai 4 terdapat
persamaan rima m-a-m-a.

Bait ke enam, mempunyai kombinasi bunyi a dan i pada baris ke 1 dan ke 2.

Majas :

1) Majas Metafora

Majas metafora yaitu majas yang berupa kiasan persamaan antara benda yang diganti namanya dengan
benda yang menggantinya. Majas yang digunakan didalam teks puisi ini secara keseluruhan kebanyakan
berupa gaya metafora. Hari depan Indonesia dengan bola-bola lampu 15 wat, bola seperti telur angsa.
Metafora yang begitu hidup hampir di setiap baitnya. Gaya membuat imaji penglihatan baik mata dan
mata batin seseornag dapat merasakan apa yang penyair rasakan. Mengetahui apa yang penyair
ketahui.

2) Majas Hiperbola

Majas hiperbola adalah pengungkapan yang berlebihan atau membesar-besarkan. Hari depan Indonesia
adalah Pulau Jawa yang tenggelam karena seratus juta penduduknya. Dalam puisi tersebut penyair
terlalu melebih-lebihkan untuk melukiskan hari depan Indonesia.

3) Majas Sinekdoke Pars Pro Toto

Majas sinekdoke pars pro toto yaitu ungkapan yang menggunakan sebagian untuk menyatakan
keseluruhan. Seperti kalimat Kembalikan Indonesia Padaku.

Anda mungkin juga menyukai