Anda di halaman 1dari 8

KILIR LIDAH DALAM KEKELIRUAN

BICARA ANTAR MAHASISWA: SUATU


KAJIAN PSIKOLINGUISTIK

Phia Meidyana Triwahono


NIM. 170110201063

Universitas Negeri Jember


Jl. Kalimantan No.37, Krajan Timur, Sumbersari,
Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121
Email: meidyanaphia@gmail.com

Abstrak: Artikel ini bertujuan memdeskripsikan kekeliruan bicara yang dilakukan


mahasiswa. Kekeliruan bicara yang dideskripsikan di antaranya kekeliruan bicara pada
seleksi semantik dan kekeliruan asembling pada bentuk transposisi, antisipasi, dan
perseverasi. Data yang digunakan adalah tuturan kekeliruan bicara mahasiswa di Kampus
Universitas Jember. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak yaitu dengan
cara menyimak kekeliruan bicara pada mahasiswa. Adapun untuk tekniknya dilakukan teknik
sadap dan teknik catat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif-
deskriptif dengan pendekatan psikolinguistik yang menelaah proses-proses mental yang
dilalui oleh manusia dalam berbahasa.

Kata kunci: psikolinguistik, kekeliruan bicara, seleksi semantik, asembling

Abstract: This article aims to describe the speech errors made by students and lecturers. The
misrepresentations described include errors of speech in semantic selection and assembling
errors in the form of transposition, anticipation, and presentation. The data used are speech
errors of students and lecturers at Jember University. Data were collected using the method of
listening that is by listening to the speech errors by students. As for the technique, the technique
of tapping and note taking is done. This research was conducted using a qualitative-descriptive
method with a psycholinguistic approach that examines mental processes traversed by humans
in language.

Keywords: psycholinguistics, speech errors, semantic selection, assembling


PENDAHULUAN dalam produksi ujaran di mana pembicara
‘terkilir’ lidahnya sehingga kata-kata yang
Bahasa adalah alat interaksi sosial
diproduksi bukanlah kata yang dia
manusia dalam kehidupan sehari-hari.
maksudkan (Dardjowidjojo, 2005:147).
Dalam berinteraksi manusia melakukan
Mencermati kekeliruan bicara yang
komunikasi dengan sesamanya dengan
dilakukan mahasiswa dalam bertutur,
menghadirkan pertukaran informasi.
mungkin sekali juga seorang dosen dalam
Informasi yang disampaikan dapat berupa
interaksinya dengan mahasiswa di kelas
ide, gagasan, ataupun pesan. Penyampaian
membuat kekeliruan mengucapkan suatu
informasi ini dilakukan secara langsung saat
kata, misalnya sosiopragmatik keliru
berinteraksi. Kemampuan berinteraksi ini
diucapkan menjadi sosiolinguistik. Kata
merupakan kemampuan seseorang dalam
yang diretrif ternyata bukan kata yang
berbahasa (Chaer, 2003).
diinginkan. Kilir lidah yang seperti ini
Menurut Pateda (1988) dalam
disebabkan seleksi yang keliru. Kekeliruan
berbahasa manusia sebenarnya melakukan
pada seleksi semantik umumnya berwujud
empat kegiatan yaitu; berbicara, menyimak,
kata yang utuh dan berasal dari medan
membaca, dan menulis. Dari empat
semantik yang sama, yaitu sama-sama nama
kegiatan tersebut, terbagilah dua bentuk
mata kuliah bidang kajian Linguistik.
bahasa, yaitu bahasa lisan dan bahasa
Begitu pun mahasiswa terkadang
tulis. Dalam penggunaan bahasa lisan
melakukan kekeliruan bicara, di mana kata-
terkadang seseorang melakukan kesalahan
kata yang dipilih sudah benar tetapi
atau kekeliruan bicara. Kekeliruan bicara
asemblingnya keliru. Salah satu kekeliruan
dilakukan dengan disadari atau tanpa
ini adalah apa yang disebut dengan
disadari oleh pembicara sewaktu bercakap-
transposisi. Kata korban keliru diucapkan
cakap dengan mitra tuturnya.
menjadi kurban. Penutur mengantisipasi
Berkenaan dengan kekeliruan bicara,
akan munculnya bunyi /u/ ini dipakai
seseorang tidak akan membuat kekeliruan
untuk menggantikan /o/ sehingga
dalam mengujarkan suatu kata, pastilah
munculah kata kurban bukan korban.
ada aturan yang diikutinya dan kesalahan
Menarik untuk dicermati kekeliruan
pengujarannya pun sebegitu teraturnya.
bicara mahasiswa dalam percakapan sehari-
Apa yang terjadi dalam kekeliruan bicara
harinya di kampus. Kekeliruan bicara
tersebut adalah sebuah proses aktivitas
tersebut tidak hanya terjadi pada seleksi
mental dalam berbahasa yang biasa
semantik dan kekeliruan asembling pada
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
bentuk transposisi saja, namun terjadi pula
Kekeliruan bicara atau disebut juga dengan
istilah kilir lidah adalah suatu fenomena
kekeliruan pada bentuk antisipasi dan ikut berperan, bahkan mengambil peranan
perseverasi. yang sangat penting. Kajian mengenai
Adapun beberapa kajian mengenai proses-proses mental yang dilalui oleh
kekeliruan bicara yang telah dilakukan oleh manusia merupakan sebuah kajian disiplin
para peneliti sebelumnya yaitu: Yus (2012) ilmu linguistik yang dikenal dengan istilah
yang menelaah A Speech Errors/Tongue psikolinguistik.
Slips pada Masa Usia Dini, Widyawati Dardjowidjojo (2005:7) menyebut
(2013) membahas Slip of The Tongue in psikolinguistik adalah ilmu yang mengkaji
News Anchors’ Utterances on Indonesian proses-proses mental yang dilalui manusia
Private TV Stations (A Case Study on Metro dalam aktivitas berbahasa dan ada empat
TV and TV One), Altiparmak dan Kuruoglu kajian utama dalam ilmu psikolinguistik
(2014) mengkaji Slips of the Tongue: A yakni: (1) komprehensi, yaitu proses-proses
Psycholinguistic Study in Turkish Language, mental yang dilalui oleh manusia sehingga
dan Mayasari (2015) meneliti Senyapan dan manusia dapat menangkap apa yang
Kilir Lidah dalam Produksi Ujaran. dikatakan orang dan memahami apa yang
dimaksud, (2) produksi, yaitu proses-proses
LANDASAN TEORI mental pada manusia yang membuat
Psikolinguistik manusia dapat berujar seperti yang kita
Bahasa difungsikan untuk ujarkan, (3) landasan biologis dan
mengkomunikasikan apa yang ingin neurologis yang membuat manusia dapat
disampaikan. Fungsi utama dari bahasa dari berbahasa, dan (4) pemerolehan bahasa,
sejak seseorang belajar bahasa adalah untuk yaitu bagaimana anak memperoleh
komunikasi. Ketika komunikasi itu terjadi bahasanya.
antara penutur dan mitra tutur terjadilah Pendapat senada mengenai
proses berbahasa. Proses berbahasa adalah psikolinguistik diungkapkan oleh (Suherdi,
suatu prosedur yang ada dalam mental kita 2011:4) yang menyatakan bahwa
yang dipergunakan manusia untuk psikolinguistik merupakan kajian bahasa
memproduksi dan mengerti bahasa. dari sudut pandang psikologi yang
Mengenai proses mental yang terjadi dikembangkan atas empat dasar
ketika kita berbicara atau ketika kita keterhubungan, yakni antara psikologi dan
menangkap suatu pembicaraan, merupakan linguistik, biologi dan perilaku, produksi
suatu kejadian yang rumit. Kita hanya akan dan pemahaman.
bertanya bagaimana suatu ujaran dimengerti Dengan demikian jelaslah bahwa
fungsinya oleh pendengar. Dalam hal ini, psikolinguistik ebenarnya merupakan ilmu
peranan berpikir dan fungsi-fungsi lainnya gabungan antara psikologi dan linguistik
yang dapat menjelaskan bagaimana manusia secara acak namun ada alasannya. Manusia
dapat menangkap ide-ide orang lain dan menyimpan kata berdasarkan sifat-sifat
bagaimana ia dapat mengekspresikan ide- kodrati yang ada pada kata-kata itu.
idenya sendiri melalui bahasa, baik secara Sosiolinguistik, pragmatik, psikolinguistik
tertulis maupun tulisan (Kempen dalam termasuk dalam satu kelompok yang
Mar’at, 2009:3) dinamakan mata kuliah kajian linguistik.
Ketiga kata tersebut termasuk ke dalam
Kekeliruan Bicara medan semantik yang sama. Kekeliruan
Kekeliruan bicara merupakan suatu pada seleksi semantik umumnya terjadi
hal yang lumrah yang sering dilakukan berwujud kata yang utuh dan berasal dari
manusia dalam interaksinya dalam medan semantik yang sama.
kehidupan sehari-hari. Kekeliruan bicara Berlainan dengan kekeliruan
terjadi karena terkilirnya lidah si pembicara asembling, bentuk kekeliruan terjadi di
ketika mengujarkan suatu ujaran. Jaeger mana kata-kata yang dipilih sudah benar,
(2005:2) berpendapat bahwa kilir lidah tetapi asemblingnya keliru. Salah satu
adalah suatu kekeliruan dalam perencanaan bentuk kekeliruan ini adalah apa yang
produksi ujaran; yakni ketika pembicara dinamakan transposisi. Pada kekeliruan
ingin menuturkan beberapa kata, frasa, atau macam ini, orang memindahkan kata atau
kalimat, dan selama proses perencanaan bunyi dari suatu posisi ke posisi yang lain
berlangsung terjadi sesuatu yang keliru (Dardjowidjojo, 2005:149).
sehingga produksinya tidak sesuai dengan Tipe kekeliruan pada kelompok
apa yang direncanaannya. Freud (dalam asembling berikutnya adalah kekeliruan
Burke, et. al, 2000:127) mengklasifikasikan antisipasi. Pembicara mengantisipasi akan
kilir lidah ini atas transposisi, antisipasi, munculnya suatu bunyi, lalu bunyi itu
perseverasi, kontaminasi, dan subtitusi. Ada diucapkan sebagai ganti dari bunyi yang
dua macam kilir lidah, yang pertama kilir seharusnya. Berbeda dengan kekeliruan
lidah yang disebabkan oleh seleksi yang perseverasi, kekeliruan ini terjadi pada kata
keliru, yaitu: (1) seleksi semantik yang yang di belakang (Dardjowidjojo,
keliru, (2) malaproprisme, dan (3) campur 2005:150).
kata (blends) dan kilir lidah karena Berbicara mengenai unit-unit kilir
asemblingnya (Dardjowidjojo, 2005:147). lidah, secara garis besar terjadi pada fitur
Kekeliruan seleksi semantik menurut distingtif, segmen fonetik, suku kata, kata,
Dardjowidjojo (2005:147-148) terjadi di dan konstituen yang lebih besar dari kata.
mana kata yang diretrif ternyata bukan kata Kekeliruan fitur distingtif terjadi bila yang
yang diinginkan. Kekeliruan ini tidak terjadi terkilir bukannya suatu fonem, tetapi hanya
fitur distingtif dari fonem itu saja
HASIL DAN PEMBAHASAN
(Dardjowidjojo, 2005:151).
Dalam penelitian ini ditemukan kata-kata
yang keliru dari ujaran para mahasiswa.
METODE PENELITIAN
Kata-kata tersebut masih berasal dari medan
Penelitian ini menggunakan metode
semantik yang sama dan berwujud utuh
penelitian kualitatif untuk memahami
meskipun keliru atau tidak sesuai dengan
fenomena dalam produksi ujaran dimana
apa yang dimaksud oleh si pembicara. Kata-
penutur mengalami kekeliruan bicara
kata tersebut terdapat pada tabel 1 berikut.
sehingga kata-kata yang diproduksi
No Kekelirua Apa yang
bukanlah kata yang dimaksudkan penutur. Bicara seharusnya
diucapkan
Penelitian ini melibatkan kegiatan ontologis.
1 OHP Infokus
Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, 2 Siapa mau Siapa mau kue?
gorengan?
frase, klausa, dan kalimat atau gambaran
3 Hari ini kuliah Hari ini kuliah
sesuatu yang memiliki arti lebih daripada Pragmatik? Sintaksis?
4 Endang Elsha
sekadar angka atau frekuensi (Sutopo, 5 Eh, bakso aja Eh, bubur aja
2002). Penelitian ini bersifat deskriptif yang 6 Sosiolinguistik Sosiopragmatik
7 Bolpoin Spidol
dilakukan dengan melihat fenomena 8 Novel Cerpen
9 Thailand Taiwan
kekeliruan bicara pada mahasiswa dalam
10 Jadi pulang ke Jadi pulang ke
percakapan sehari-hari di kampus. Perian Bondowoso? Situbondo?
11 Perangko Materai
bahasa ujaran yang sifatnya deskriptif ini 12 Mas Mbak
dideskripsikan seperti apa adanya. 13 Linguistik Filsafat
14 Viki Vika
Pengumpulan data pada penelitian
ini menggunakan metode simak yang Kata-kata pada tabel 1 menunjukan
merupakan metode dalam penyedian data kekeliruan bicara seperti kata infokus yang
yang dilakukan dengan cara menyimak dimaksud keliru diujarkan menjadi OHP.
penggunaan bahasa khususnya pada Infokus dan OHP berasal dari medan
kekeliruan bicara mahasiswa di Kampus semantik yang sama, yaitu media untuk
Universitas Jember. Adapun untuk kegiatan perkuliahan di kelas. Kata kue
tekniknya dilakukan teknik sadap dan teknik keliru diucapkan menjadi gorengan, kue dan
catat. Teknik sadap dilakukan dengan cara gorengan sama-sama berasal dari medan
menyimak kekeliruan bicara mahasiswa semantik untuk kategori makanan. Sintaksis
yang diwujudkan dengan penyadapan menjadi pragmatik, sosiopragmatik
pembicaraan disertai teknik catat yang diucapkan menjadi sosiolinguistik, filsafat
dilakukan dengan mencatat kekeliruan menjadi linguistik, masih berasal dari medan
bicara mahasiswa (Sudaryanto, 1993). semantik yang sama yaitu nama-nama mata
kuliah di program studi Sastra Indonesia. No Kekeliruan Apa yang
Bicara seharusnya
Untuk nama orang yang berasal dari medan diucapkan
semantik yang sama, kata Elsha diujarkan 1 100 Family Family 100
2 Tukang haji naik Tukang bubur
menjadi Endang. Begitu pun untuk nama bubur naik haji
makanan jajanan yang medan semantiknya
Kekeliruan asembling berikutnya
sama keliru diucapkan bubur menjadi bakso.
terjadi pada bentuk antisipasi. Kekeliruan
Kekeliruan bicara lainnya terjadi pada nama
pada bentuk ini disebabkan si pembicara
kelompok alat-alat tulis yang memiliki
mengantisipasi akan munculnya suatu bunyi,
medan semantik yang sama, yaitu spidol
lalu bunyi itu diucapkan sebagai ganti dari
keliru diucapkan menjadi bolpoin, cerpen
bunyi yang seharusnya. Kata terpesona
menjadi novel dari kelompok medan
keliru diucapkan menjadi tersepona. Kata
semantik jenis karya sastra, Taiwan menjadi
tersebut seharusnya terpesona, pembicara
Thailand untuk nama negara, nama kota
mengantisipasi munculnya bunyi /p/ pada
Situbondo menjadi Bondowoso, materai
terpe-sona, maka bunyi /p/ ini dipakai untuk
menjadi perangko yang merupakan
menggantikan /s/ dan tertukar sehingga
kelengkapan dalam surat menyurat.
muncullah kata tersepona bukannya
Kekeliruan bicara juga terjadi pada
terpesona.
kekeliruan asembling di mana kata-kata
Kekeliruan pada bentuk antisipasi
yang dipilih sudah benar, tetapi
juga terjadi pada kata selamat menjadi
asemblingnya keliru. Bentuk kekeliruan ini
solomat, filsafat keliru menjadi filsofot, bibi
adalah transposisi. Pada kekeliruan ini,
menjadi bibu, dong untuk dung, Madun
nama acara program kuis di salah satu TV
keliru diucapkan menjadi Midun, kembaran
swasta yaitu Family 100 keliru diucapkan
menjadi gembaran, korban menjadi kurban,
menjadi 100 Family, si pembicara
dan Mabes terkilirkan menjadi Mubes.
memindahkan kata 100 ke depan kata
Kekeliruan bicara pada bentuk antisipasi ini
Family. Kekeliruan macam ini juga
terdapat pada tabel 3 berikut.
ditemukan pada salah satu judul sinetron di
No Kekeliruan Apa yang
RCTI yaitu Tukang Bubur Naik Haji keliru Bicara seharusnya
diucapkan
diucapkan menjadi Tukang Haji Naik Bubur. 1 Solomat Selamat
Kata-katanya sudah benar, namun 2 Filsofot Filsafat
3 Tersepona Terpesona
asembingnya keliru. Si pembicara 4 Bibu Bibi
5 Jadi dung Jadi dong
memindahkan kata dari satu posisi ke posisi
6 Tendangan si Tendangan si Madun
lain sehingga terjadi kekeliru bicara menjadi Midun
7 Gembaran Kembaran
Tukang Haji Naik Bubur. Hal ini terdapat 8 Kurban Korban
pada tabel 2 berikut.
9 Kita juga mau Kita juga mau 9 Asyek, ini info Asyik, ini info
Mubes Mabes
KESIMPULAN
Kekeliruan asembling tidak hanya Kekeliruan dalam bicara dapat
terjadi pada bentuk transposisi, antisipasi, terjadi pada siapa saja sewaktu bercakap-
tetapi terjadi juga pada bentuk perseverasi. cakap. Kekeliruan bicara terjadi karena
Kalau pada bentuk antisipasi kekeliruan itu terkilirnya lidah si pembicara ketika
terjadi di muka, maka pada perseverasi mengujarkan suatu ujaran. Ada dua macam
kekeliruan itu terjadi pada kata yang di kilir lidah yang dibahas, yang pertama kilir
belakannya. Kata Damri yang merupakan lidah yang disebabkan oleh seleksi semantik
nama bis untuk angkutan umum di kota yang keliru. Pada kekeliruan macam ini,
Bandung keliru diucapkan menjadi Damru. kata-kata yang keliru tersebut masih berasal
Bunyi /u/ terbawa ke belakang sehingga dari medan semantik yang sama dan masih
yang seharusnya Damri menjadi Damru. berwujud kata-kata yang utuh meskipun
Kata-kata lain yang keliru pada bentuk keliru atau tidak sesuai dengan apa yang
perseverasi ini adalah kata jenis menjadi dimaksud oleh si pembicara. Yang kedua
jenas, haduh keliru diucapkan menjadi adalah kekeliruan asembling yang terjadi
hadoh, nama orang Dudun terkilir diujarkan bentuk transposisi, antisipasi, dan
menjadi Duduh, mana menjadi mani. perseverasi. Kekeliruan bicara pada bentuk
Kekeliruan kata juga terjadi pada bunyi /ek/ transposisi terjadi pada kekeliruan
terbawa ke belakang sehingga yang asembling di mana kata-kata yang dipilih
seharusnya sampai menjadi sampek. Begitu sudah benar, tetapi asemblingnya keliru.
juga kata toko keliru menjadi toke, ketik Untuk kekeliruan pada bentuk antisipasi
keliru menjadi ketis, dan asyik diucapkan disebabkan si pembicara mengantisipasi
menjadi asyek. Untuk kekeliruan asembling akan munculnya suatu bunyi, lalu bunyi itu
pada bentuk persevarasi terdapat pada tabel diucapkan sebagai ganti dari bunyi yang
4 berikut. seharusnya, dan kalau pada bentuk
No Kekeliruan Apa yang perseverasi kekeliruan itu terjadi pada kata
Bicara seharusnya
diucapkan yang di belakannya.
1 Jenas Jenis
2 Gimana tugaspak Gimana tugas pak
Erik, hadoh Erik, haduh DAFTAR PUSTAKA
bingung bingung
3 Damru Damri Chaer, Abdul . 2003. Psikolinguistik Kajian
4 Gimana kemarin Gimana kamrin Teoritik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
pak Bambang? pak Bambang?
5 Bapak di kelas Bapak di kelas Altiparmak, Ayse and Gulmira Kuruoglu.
6 Tadi ke kosan, Tadi ke kosan, 2014. “Slips of the Tongue: A
7 Toke Toko Psycholinguistic Study in Turkish
8 Ketis Ketik
Language”. Humanities and Social Sciences
Review Vol. 3, No. 2: 214 – 254.
http://universitypublications.net/hssr/0302/p
df/R3ME275.pdf. diakses pada 20 Juli 2016
pukul
14.14.

Dardjowidjojo, Soenjono. 2005.


Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman
Bahasa Manusia. Edisi
Kedua. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Freud, Sigmund. Slips of The Tongue


(1901). In: Lucy Burke, Tony Crowley, and
Alan Girvin. 2000. The Routledge Language
and Cultural Theory Reader. London:
Routledge. p. 127-131.

Jeager, Jeri G. 2005. Kid’s Slips: What


Young Children’s Slips of the Tongue,
Reveal about Language Development. New
Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Mar’at, Samsunuwiyati. 2009.


Psikolinguistik Suatu Pengantar. Cetakan
Kedua. Bandung: Refika Aditama.

Mayasari, Ira. 2015. “Senyapan dan Kilir


Lidah dalam Produksi Ujaran (Kajian
Psikolinguistik)”. DIEKSIS Jurnal Ilmiah
Bahasa dan Seni Vol. 07, No. 2: 123 – 132.
http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/D
eiksis/article/viewFile/543/506. diakses pada
15 Oktober 2019 pukul 12.01.

Suherdi, Didi. 2011. Psycholinguistics.


Jakarta: Universitas Terbuka.

Sutopo. 2002. Metode Penelitian Kualitatif.


Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Anda mungkin juga menyukai