Anda di halaman 1dari 3

Phia Meidyana Triwahono

NIM 170110201063

Analisis Morfem

Morfem berasal dari kata “morphe” yang berarti bentuk kata dan “ema” yang berarti
membedakan arti. Jadi sederhananya, morfem itu suatu bentuk terkecil yang dapat
membedakan arti. Proses morfologi pada dasarnya adalah proses pembentukan kata dari
sebuah bentuk dasar melalui pembubuhan afiks (dalam proses afiksasi), pengulangan (dalam
proses reduplikasi), penggabungan (dalam proses komposisi), pemendekan (dalam proses
akronimisasi), dan pengubahan status (dalam proses konveksi).

Jadi, kalau analisis morfologi mencerai-ceraikan data kebahasaan yang ada,


sedangkan proses morfologi mencoba menyusun dari komponen-komponen kecil menjadi
sebuah bentuk yang lebih besar yang berupa kata kompleks atau kata yang polimorfemis.
(Chaer, 2008: 25)

Berikut saya ambil 10 morfem dari dua paragraf teks yang mengalami proses
morfologis, serta analisisnya dalam teori morfologi oleh Abdul Chaer.

1. Kata “mengalami”
Pada kata tersebut terjadi proses morfologis, yakni afiksasi. Adalah salah satu proses
dalam pembentukan kata turunan baik kategori verba, kategori nomina, maupun ajektiva.
(Chaer, 2008:106).
Bentuk dasar “alam” mendapat konfiks meN- dan -i.
2. Kata “peningkatan”
Pada kata tersebut terjadi proses morfologis, yakni afiksasi. Bentuk dasar “tingkat”
mendapat konfiks peN- dan -an.
3. Kata “kerakusan”
Pada kata tersebut terjadi proses morfologis, yakni afiksasi. Bentuk dasar “rakus”
mendapat konfiks ke- dan -an.
4. Kata “menganggap”
Pada kata tersebut terjadi proses morfologis, yakni afiksasi. Bentuk dasar “anggap”
mendapat prefiks meN-.
5. Kata “kepentingan”
Pada kata tersebut terjadi proses morfologis, yakni afiksasi. Bentuk dasar “penting”
mendapat konfiks ke- dan -an.
6. Kata “melakukan”
Pada kata tersebut terjadi proses morfologis, yakni afiksasi. Bentuk dasar “laku” mendapat
konfiks meN- dan -an.
7. Kata “berkembang”
Pada kata tersebut terjadi proses morfologis, yakni afiksasi. Bentuk dasar “kembang”
mendapat prefiks ber-.
8. Kata “negara-negara”
Pada kata tersebut terjadi proses morfologis, yakni reduplikasi. Reduplikasi adalah proses
morfemis yang mengulang bentuk dasar, baik secara keseluruhan, secara sebagian
(parsial), maupun dengan perubahan bunyi. Bentuk dasar “negara” di sini mengalami
reduplikasi secara keseluruhan.
9. Kata “melepaskan”
Pada kata tersebut terjadi proses morfologis, yakni afiksasi. Bentuk dasar “lepas”
mendapat konfiks meN- dan -kan.
10. Kata “pembangunan”
Pada kata tersebut terjadi proses morfologis, yakni afiksasi. Bentuk dasar “bangun”
mendapat konfiks peN- dan -an.
11. Kata “anak emas”
Pada kata tersebut terjadi proses morfologis, yakni komposisi. Komposisi adalah hasil dan
proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik yang bebas maupun yang
terikat, sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang
berbeda atau yang baru. Morfem dasar “anak” dan “emas” menghasilkan identitas leksikal
yang baru.

Anda mungkin juga menyukai