Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RAYHAN DEWA PRATAMA

KELAS : XI TP.B
ABSEN : 25

Perbaikan Nilai Buku Fiksi

Analisis Puisi “Permintaan” Karya Muhammad Yamin

1. Tema
Karena bahasa berhubungan dengan makna puisi harus bermakna, baik makna tiap
kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan. Untuk puisi konvensional tiap kata-
baris, bait, sampai keseluruhan puisi mempunyai makna. Tema keseluruhan pada
puisi ‘Permintaan’ karya Muhammad Yamin adalah kecintaan dan kerinduan penyair
terhadap tanah kelahirannya.

2. Nada
Nada dalam puisi adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan
dengan tema dan rasa. Muhammad Yamin dalam puisinya yang berjudul ‘Permintaan’,
seolah-olah ia berkomunikasi namun menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca
karena pada puisinya ia mewasiatkan suatu hal kepada pembaca yang dirinya sendiripun
telah meninggal dunia.

3. Rasa
Rasa dalam puisi adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat pada
puisinya. Puisinya yang berjudul “Permintaan” adalah semacam wasiat di mana dia minta
dikuburkan:


Dimana ombak sembur-menyembur
Membasahi Barisan sebelah pesisir
Di sanalah hendaknya, aku berkubur.

Dia ingin dikubur di daerah Bukit Barisan, bukit di Sumatera Barat yang disebutkan Yamin
berulangkali dalam puisi-puisinya. Maka dia dikebumikan di Talawi, sebuah kota kecamatan
yang terletak 20 kilometer dari ibu kota Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat.

4. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh penyair kepada pembaca. Amanat
yang terdapat puisi ini adalah agar tidak melupakan kampung halaman yang kaya akan
keindahan alam sekitar dan mengingatkan bahwa di kampung halamanlah kita lahir dan
tumbuh serta di sanalah kita hendaknya dikubur.
5. Diksi
Diksi adalah pilihan kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Diksi yang
terdapat pada puisi “Permintaan” terdapat beberapa kata yang memakai konotasi, seperti:

Gerangan                     : konon[3], tempat


Mendesir                     : hembusan suara angin
Barisan                        : deretan
Tertabur                       : berserakan
Debur-mendebur         : suara air laut
Sembur-menyembur    : menyemprotkan berulang kali

6. Majas
Majas adalah bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan
menimbulkan konotasi tertentu. Majas yang digunakan adalah majas personifikasi yaitu
majas yang membandingkan benda-benda mati dengan manusia atau makhluk
hidup[4] seperti, /Kelihatan pulau penuh keheranan/ karena pada baris ini terdapat
kata pulau penuh keheranan sedangkan yang mempunyai rasa heran hanya manusia.

7. Imaji
Imaji adalah kata atau kelompok kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi
seperti pengelihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji yang dipakai dalam puisi
“Permintaan” ini adalah imaji auditif (pendengaran), imaji visual (pengelihatan) seperti:

a.       Imaji auditif:
/Mendengarkan ombak pada hampirku/ artinya si “aku” sampai disuatu tempat dan
disambut oleh suara ombak.
/Melagukan nyanyi penuh santunan/ artinya si “aku” sedang menyanyikan sebuah lagu
yang merdu.
b.      Imaji visual:
/Kelihatan pulau penuh keheranan/ artinya si “aku” melihat sebuah pulau yang seakan
pernah ia kenal.
/Di sanalah jiwaku, mula tertabur/ artinya si “aku” melihat di tanahlah jiwanya akan
kembali.
/Di sanalah hendaknya, aku berkubur/ artinya si “aku” ingin dimakamkan ditempat
tersebut.

8. Rima
9.

Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Puisi ini
memiliki rima yang teratur didalam baitnya hingga pada tiap baris pada bait pertama dan
kedua memiliki rima yang sama dan pada bait ketiga dan keempatpun memeiliki rima yang
sama, seperti:

v  hampirku (bait pertama baris pertama)


pinggirku (bait kedua baris pertama)

v  kiri dan kanan (bait pertama baris kedua)


berawan-awan (bait kedua baris kedua)

v  penuh santunan (bait pertama baris ketiga)


penuh keheranan (bait kedua baris ketiga)

v  tempat lahirku (bait pertama baris keempat)


tanah airku (bait kedua baris keempat)

v  debur-mendebur (bait tiga baris pertama)


sembur-menyembur (bait keempat baris pertama)

v  di pasir (bait tiga baris kedua)


pesisir (bait keempat baris kedua)

v  mula tertabur (bait tiga baris ketiga)


aku terkubur (bait keempat baris ketiga)

10. Tipografi
Perwajahan adalah pengaturan dan penulisan kata, larik, dan bait dalam puisi.  Puisi
Muhammad Yamin ini termasuk soneta yang terdiri dari 4 bait yang berpola 4-4-3-3
namun tiap bait puisinya berbeda, pada bait pertama dan kedua berpola abba sedangkan
pada bait ketiga dan keempat berpola aaa.

Anda mungkin juga menyukai