Anda di halaman 1dari 38

HAKIKAT PUISI

INDONESIA

Ida Nurul Chasanah


PUISI
PUISI???
POETRY
POEM
POET
PUISI?
SAJAK?
ETIMOLOGI

VERSUS
VERSO
VERSARE

‘menghadap’
Verse berasal dari
versus
Verse: pengaturan
baris demi baris
APA YANG ANDA
ANDA KETAHUI
TENTANG
PERKEMBANGAN
PUISI DI
INDONESIA?
BAGAIMANA
KETERKAITANNYA
DENGAN DEFFINISI
PUISI
BATASAN PUISI

• PUISI ??

• Masih perlukah pengertian/ batasan puisi


BATASAN PUISI

 Batasan/ Pengertian Puisi: Masih Perlukah?


Puisi menjadi bagian hidup masyarakat:
Zaman dahulu: mantra, pantun
Masa kini: iklan, syair lagu, tulisan-tulisan di koran,
majalah, kata/ ucapan di radio, televisi

Tidak mungkin dirumuskan sebuah batasan yang dapat berlaku


untuk semua corak dan semua periode sejarah
BATASAN PUISI
 Beberapa Batasan (Yang Pernah Muncul)
Etimologi:
 Puisi atau (verse) berasal dari bahasa Latin versus
Yang berasal dari kata kerja verso, versare,
Yang berarti: menghadap
Dalam bahasa Inggris verse mengacu pada pengaturan baris demi
baris yang disengaja yang membedakannya dengan prosa (Wallace,
1987:3-4)

 Puisi berasal dari bahasa Yunani “poeisis” yang berarti penciptaan.


Dalam bahasa Inggris dikenal:
poetry yang berarti puisi (salah satu jenis genre);
poet berarti penyair;
poem berarti syair atau sajak.
BATASAN PUISI
 M.H. Abrams:
Puisi merupakan gagasan yang dibentuk dengan susunan, penegasan,
dan gambaran semua materi dan bagian-bagian yang menjadi
komponennya dan merupakan suatu kesatuan yang indah;

 Emily Dickenson:
Kalau aku membaca sesuatu dan dia membuat tubuhku begitu sejuk
sehingga tiada api yang dapat memanaskan aku, maka aku tahu itu
adalah puisi. Hanya dengan cara inilah aku mengenal puisi;

 Altenbernd:
Puisi adalah pendramaan pengalaman yang bersifat penafsiran
(menafsirkan) dalam bahasa berirama (bermetrum)

 Edgar Allan Poe:


Di dalam tulisan yang disebut puisi harus terjelmakan perasaan dan
cita rasa penyair;

 T.S. Eliot:
Yang diungkapkan dalam puisi adalah kebenaran.
BATASAN PUISI
 Slametmuljana:
Puisi merupakan bentuk kesusastraan yang menggunakan
pengulangan suara sebagai ciri khasnya, pengulangan itu
menghasilkan rima, ritma, dan musikalitas.

 Herman J. Waluyo:
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran
dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan
mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan
pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.

 Wirjosoedarmo:
Puisi adalah karangan yang terikat oleh: banyaknya baris dalam
tiap bait, banyaknya kata dalam tiap baris, banyaknya suku kata
dalam tiap kata, rima, dan ritma.
HAKIKAT EKSPRESI PUITIK

Sebagai karya kreatif, puisi dapat dipertimbangkan:


1. sebagai sosok pribadi atau ekspresi penyair;
2. sebagai dunia dalam kata;
3. sebagai penciptaan kembali atau refleksi kenyataan;
4. sebagai sesuatu yang dikehendaki untuk atau yang
mampu mencapai tujuan tertentu dalam diri audiens;
Perkembangan Puisi
Indonesia

MANTRA PANTUN SONETA PUISI BEBAS

SEBELUM CHAIRIL CHAIRIL ANWAR DAN SUTARDJI CALZOUM


ANWAR SESUDAHNYA BACHRI

BUNYI Bunyi BUNYI


ARTI ARTI arti
PUISI LAMA
MANTRA
• Mantra mengobati pengaruh makhluk halus :
Sihir lontar pinang lontar
terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
aku sapa tidak berbunyi
Mantra Pengasihan:
"Punika sijanah lamun arep ing wong wadon apuwasaha telung dina pati geni insya allah
asih ikulah dongane."

Mantra pengobat sakit perut :


Gelang-gelang si gali-gali
malukut kepala padi
Air susu keruh asalmu jadi
aku sapa tidak berbunyi
PADAMU JUA
Amir Hamzah
Habis kikis
Segera cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu

Kaulah kandil kemerlap


Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu

Satu kekasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa

Di mana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati

Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas

Nanar aku, gila sasar


Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa dara dibalik tirai

Kasihmu sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu - bukan giliranku
Matahari - bukan kawanku.
JENIS-JENIS PUISI

 LYRIC POETRY (Puisi Lirik)

 NARRATIVE POETRY (Puisi Naratif)

 DRAMATIC POETRY (Puisi Dramatik)


BERBAGAI MACAM/
ISTILAH PUISI
1. Puisi Naratif (epik, romansa, ballada, syair), Lirik (elegi,
serenada, ode), dan Deskriptif (satire, kritik, impresionis);
2. Puisi Kamar dan Puisi Auditorium;
3. Puisi Fisikal, Platonik, dan Metafisik;
4. Puisi Subjektif dan Puisi Objektif;
5. Puisi Konkret;
6. Puisi Diafan, Gelap, dan Prismatis;
7. Puisi Parnasian dan Puisi Inspiratif
8. Stansa;
9. Puisi Demonstrasi dan Pamflet;
10. Puisi Mbeling;
11. Alegori.
Uraian dan contoh mengenai jenis dan macam-
macam puisi dapat dibaca di buku Teori dan
Apresiasi Puisi, Herman J. Waluyo (1987: 135-144)
Puisi Mbeling

 Puisi mbeling;
 Puisi lugu;
 Puisi awam;
 Puisi setengah mateng;
 Puisi underground;
 Puisi jengki.

Dimasyarakatkan oleh 23761 (Remi Silado)


Puisi Mbeling

LAGU
la la la
uk
1 3 no.
domino!?
domino!?
1234567i
i7654321
23761 yes?
Remy Silado yes?
dodododo dodododo

Puisi Mbeling
MALAM
langit malam
bumi malam
laut malam
tiba-tiba
terbakar
leleh!
(Jeihan, 2000:63).
PERIODISASI
PUISI INDONESIA

1. Periode 1920-1933
2. Periode 1933-1945
3. Periode 1945-1953
4. Periode 1953-1966
5. Periode 1966-1970
6. Periode 1970- sekarang
Setiap penyair pada tiap periode mimiliki ciri khas
tersendiri.
Apa?

MERDEKA

Merdeka!
@#$&*{?} < [!]
?.!.?.!.?!!!
Merdeka?
PUISI?
SOAL
Rakyat – (Penguasa + Pengusaha): (Umara+Ulama) +
(Legislatif – Eksekutif) + (Cendekiawan x Kiai) = ?

1993
AKUARIUM
kau yang mengatakan: matanya ikan!
kau yang mengatakan: matanya dan rambutnya dan
pundaknya ikan!
kau yang mengatakan: matanya dan rambutnya dan
pundaknya dan lengannya dan dadanya dan
pinggulnya
dan pahanya ikan!
“Aku adalah air, “ teriakmu, “adalah ganggang adalah
lumut
adalah gelembung udara adalah kaca adalah …”
Sapardi Djoko Damono
PAHLAWAN TAK DIKENAL
Toto Sudarto Bachtiar

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring


Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana dia datang


Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Wajah sunyi setengah tengadah


Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun


Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring


Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Pembaitan
LUKA
ha ha

1976
KALIAN
pun
1976

NEGERIKU
Negeriku telah menguning
1994

PAHLAWAN
Lahir. Hilang. Gugur. Hidup. Mengalir. Sudah.
KELUARGA BERENCANA, 1

kawit
kawan
kawin
kasur
karet
Kawat

KELUARGA BERENCANA, 2

Ata
Adi
Aga
astaga
anakku sudah tiga!
biar saja
Tipografi
TAHU-TAHU
Isya tahu-tahu
Subuh tahu-tahu
Lohor tahu-tahu
Asar tahu-tahu
Tahu-tahu
Magrib!
(Padahal salat
Aku belum sempat!)

1412 (Bisri, 1993:75).


Pengulangan

“Paralelisme-tidak-setara”

Kata “ingin” alih-alih “mau,” “akan,”


“selalu,” atau bahkan langsung “aku
mencintaimu dengan sederhana”
kata isyarat
diucapkan disampaikan
kayu (menjadi) awan
api hujan
abu tiada
Cair
Solid (menjadi) bahkan
Nihil
Jadi,
“mencintai dengan sederhana”
dapat ditafsirkan….

Anda mungkin juga menyukai