macam rempah yang ada di Nusasntara. Pada bait-bait puisi disebutkan berbagai macam jenis
rempah-remaph yang memiliki wujud atau bentuk yang berbeda-beda. Pada puisi ini memiliki
sejarah juga terkait asal-usul dari masing-masing rempah yang ada di Indonesia, dimana masing-
masing rempah yang dimiliki Indonesia pada jaman penjajahan yang dimana banyak penjajah
yang datang ke Indonesia karena ingin menguasai rempah-rempah yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Lalu saya juga menemukan kegunaan dari rempah-rempah yang disebutkan pada bait
puisi tersebut, yaitu semacam adanya rempah-rempah yang bisa menjadi racikan atau ramuan
parfum dan ada sebagai obat-obatan tradisional.
Untuk diksinya atau vertifikasi yaitu, pada penyebutan macam-macam rempah-rempah, yaitu
diurutkan dari abjad A sampai T, berurutan nama-nama rempahnya terdapat pula pengulangan
kata atau repetisi seperti Adas manis · Akar wangi · Andaliman · dan selanjutnya memiliki
kesamaan tetapi juga ada pemilihan diksi yang berbeda misalnya adas wangi dan akar wangi lalu
asam Jawa dan asam kandis.
Pada puisi Jembatan rempah-rempah ini juga terdapat bahasa kiasan yaitu misalnya “Jembatan
dari bumbu dapur ke darah Colombus” pada kalimat tersebut terdapat kiasan atau arti yaitu
menjelaskan bahwa rempah-rempah khsuusnya rempah-rempah bumbu dapur yang mulai direbut
oleh bangsa asing yaitu yang dikirim ke negara colombus, lalu ada “Jembatan dari parfum ke
arah Vasco da Gama Tabasco" yang menjelaskan bahwa rempah-rempah seperti Kapulaga ·
Kayu manis · Kayu putih · Kayu mesoyi · yang merupakan rempah-rempah yang menghasilkan
bau yang khas, dimana rempah – remaph tersebut juga bisa memberika wangi pada makanan
atau bisa membuat parfum melalui rempah-rempah tersebut.
Citraan pada puisi yaitu pada puisi tersebut menggambarkan bebrbagai macam rempah-rempah
di Indonesia yang pada saat penjajahan banyak negara asing yang ingin mengambil ahli dan
ingin mengusai rempah-rempah di Indonesia. “Jembatan api yang terus mengirim kapal ke arsip-
arsipmu.” Yang memberikan gambaran juga bahwa saat jaman penjajahan banyak kapal-kapal
asing yang mengambil kekayaan alam Indonesia salsah satunya kekayaan rempah-rempah di
Indonesia yang mereka ambil untuk negaranya mereka sendiri.
Pada puisi ini juga terdapat tipografi yaitu adanya penggunaan tanda “·” yang memiliki tujuan
untuk memisahkan antar diksi rempah-rempah atau sebagai pemisah antara nama rempah
satunya dengan lainnya sehingga pembaca juga tidak merasa kebingungan dan agar memahami
penyampaian puisi tersebut.