Anda di halaman 1dari 5

KRITIK SOSIAL DALAM SERIAL 7 HARI SEBELUM 17 TAHUN

KARYA RANGGA NATRRA

NOVIYANTI Terdapat beragam jenis karya sastra,


seperti novel, cerpen, syair, puisi,pantun,
181010700057 roman, drama, dan lain-lain. Istilah drama
juga dikenal berasal dari kata drama
(Perancis) yang digunakan untuk
PENDAHULUAN menjelaskan lakon-lakon tentang kehidupan
kelas menengah. Drama adalah salah satu
karya sastra merupakan produk dari
bentuk seni yang bercerita melalui
suatu keadaan kejiwaan dan pemikiran
percakapan dan action tokoh-tokohnya.
pengarang yang berada dalam situasi
Percakapan atau dialog itu sendiri bisa
setengah sadar (subconscious) setelah
diartikan sebagai action. Kata kunci drama
mendapat bentuk yang jelas dituangkan ke
adalah gerak. Setiap drama akan
dalam bentuk tertentu secara sadar
mengandalkan gerak sebagai ciri khusus
(conscious) dalam bentuk penciptaan
drama. Kata kunci ini yang membedakan
karyasastra. Karya sastra memiliki peran
dengan puisi dan prosa fiksi.
yang penting dalam masyarakat karena
karyasastra merupakan refleksi atau Kritik sosial diartikan sindiran yang
cerminan kondisi sosial masyarakat yang ditujukan pada suatu hal yang terjadi dalam
terjadi di dunia sehingga karya itu masyarakat manakala terdapat sebuah
menggugah perasaan orang untuk berpikir konfrontasi dengan realitas berupa
tentang kehidupan. Masalah sosial dan kepincangan atau kebobrokan. Kritik sosial
kejadian yang dialami, dirasakan dan dilihat diangkat ketika kehidupan dinilai tidak
oleh pengarang kemudian melahirkan ide selaras dan tidak harmonis ketika masalah-
atau gagasan yang dituangkan dalam masalah sosial tidak dapat diatasi dan
karyanya (Pradopo, 2003:61). perubahan sosial mengarah pada dampak-
dampak dalam masyarakat.
Namun di dalam karya sastra, tidak
semua karya sastra bersifat realistis dengan Kritik sosial yang sehat selalu
kehidupan nyata, melainkan karya sastra menginginkan perbaikan dan biasanya
yang muncul sebagai dunia rekaan dihubungkan dengan perlunya suatu situasi
merupakan sebuah karya yang imajinatif, ideal dan perilkau ideal.
baik karya sastra tersebut berupa karya
lisan, maupun karya tertulis. Karya sastra Kritik sosial itu yakni aktivitas yang
merupakan karya yang bersifat fiktif atau berhubungan dengan penilaian (judging),
rekaan. Meskipun karya sastra bahannya Perbandingan (comparing), dan
berinspirasi dari dunia nyata, pastinya sudah pengungkapan (revealing) mengenai kondisi
terlebih dahulu diolah oleh pengarang sosial yang terkait dengan nilai-nilai yang
melalui imajinasinya sendiri, sehingga tidak dianut atau pun nilai-nilai yang dijadikan
dapat diharapkan realitas karya sastra sama pedoman.
dengan realitas kehidupan dunia nyata Serial 7 hari sebelum 17 tahun adalah
(Noor, 2009:11). serial fiksi yang mengangkat masalah-
masalah yang sering terjadi di dalam padanan kata yang tepat dalam bahasa
kehidupan remaja. Selain menceritakan Indonesia (Susanti; 2006).
tentang percintaan dan persahabatan serial
ini juga mengandung masalah bulliying, Bullying dari kata bully yang artinya
pelecehan fisik, masalah keluarga dan toxic menggertak, orang yang menganggu orang
realtionship. Bahkan 41% di Indonesia yang lemah.
pernah menjadi korban bulliying. Sebanyak Bullying adalah perilaku yang disengaja
41 persen siswa Indonesia dilaporkan yang menyebabkan orang lain terganggu
pernah mengalami perundungan, setidaknya baik melalui kekerasan verbal, serangan
beberapa kali dalam sebulan. Persentase secara fisik, maupun pemaksaan dengan
angka perundungan siswa di Indonesia ini caracara halus seperti manipulasi. Rigby
berada di atas angka rata-rata negara OECD (2005; dalam Anesty, 2009) merumuskan
sebesar 23 persen. bahwa “bullying” merupakan hasrat untuk
Pada saat yang sama, 80 persen siswa menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan dalam
Indonesia mengaku perlu membantu anak- aksi, menyebabkan orang lain menderita.
anak yang mengalami perundungan. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh
Sementara sebanyak 17 persen siswa seseorang atau sekelompok orang yang
mengaku kesepian. Laporan juga mencatat, lebih kuat, tidak bertanggung jawab,
sebanyak 21 persen siswa Indonesia pernah biasanya berulang dan dilakukan dengan
bolos sekolah dan 52 persen dilaporkan perasaan senang.
datang terlambat ke sekolah. "Di banyak
negara, bullying menjadi alasan siswa untuk b. Faktor-faktor bullying. Banyak faktor-
bolos sekolah. Sedangkan siswa yang faktor penyebab terjadinya perilaku
menghargai sekolah dan menerima bullying. Qurroz dkk (2006; dalam Anesty,
dukungan yang besar dari orang tua lebih 2009) mengemukakan sedikitnya terdapat
kecil kemungkinan untuk bolos sekolah," tiga faktor yang dapat menyebabkan
berikut bunyi keterangan resmi OECD. perilaku bullying sebagai berikut.
LANDASAN TEORI 1. Hubungan keluarga. Anak akan
meniru berbagai nilai dan perilaku anggota
Landasan teori berikut ini memuat
keluarga yang ia lihat sehari-hari sehingga
tentang teori atau uraian-uraian yang
menjadi nilai dan perilaku yang ia anut
berkaitan dengan masalah penelitian ini,
(hasil dari imitasi).
untuk menggambarkan prinsip-prinsip, teori
yang digunakan. Namun sebelum penelitian 2. Teman sebaya. Salah satu faktor besar
lapangan dilakukan perlu dikontruksi dari perilaku bullying pada remaja
terlebih dahulu kerangka teorinya, untuk disebabkan oleh adanya teman sebaya yang
merumuskan asumsi yang kokoh dengan memberikan pengaruh negatif dengan cara
mengkaji hal-hal sebagai berikut. menyebarkan ide (baik secara aktif maupun
a. Pengertian bullying. Definisi bullying pasif) bahwa bullying bukanlah suatu
merupakan sebuah kata serapan dari bahasa masalah besar dan merupakan suatu hal
inggris. Istilah Bullying belum banyak yang wajar untuk dilakukan.\
dikenal masyarakat, karena belum ada
3. Pengaruh media. Survey yang penelitian ini adalah kritik sosial yang
dilakukan Kompas (Saripah, 2006) diungkap melalui serial. Arah kritik sosial
memperlihatkan bahwa, 56,9% anak meniru yang diungkap tersebut muncul melalui
adegan-adegan film yang ditontonya masalah-masalah yang dialami oleh remaja
umumnya mereka meniru gerakannya di Indonesia sekarang ini sudah banyak
(64%) dari kata-katanya (45%) tentang bullying di sekolah.
bullying.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
c. Bentuk-bentuk bullying. Bullying fisik. psikologi sastra dalam konsep kritik sosial.
Penindasan fisik merupakan jenis bullying Psikologi sastra digunakan dalam penelitian
yang paling tampak dan paling dapat ini karena masalah yang diungkap
diidentifikasi diantara bentuk-bentuk merupakan masalah psikolog yang terjadi
penindasan lainnya, namun kejadian dikalangan masyarakat. Perspektif psikologi
penindasan fisik terhitung kurang dari sastra yang digunakan dalam penelitian ini
sepertiga insiden penindasan yang di menitikberatkan pada psikologi karya sastra
laporkan siswa. Jenis penindasan secara yang dibantu dengan masalah-masalah yang
fisik adalah memukul, mencekik, menyikut, banyak di alami oleh remaja-remaja
meninju, menendang, mengigit, memiting, sekarang terhadap bullying. Metodologi
mencakar, serta meludahi anak yang penelitian yang digunakan adalah
ditindas hingga keposisi yang menyakitkan, perpaduan antara kejadian nyata yang di
serta merusak dan menghancurkan pakaian alami oleh remaja dan penelitian dalam
serta barang-barang milik anak yang menonton serial tersebut.
tertindas.
PEMBAHASAN/ISI
Didalam serial ini tentang perilaku
bullying fisik anak SMA kelas 2 wajahnya Serial ini menceritakan masalah-masalah
tidak sewajarnya seperti wajah orang sudah yang sering terjadi dikalangan remaja
dewasa padahal baru anak SMA, tetapi di seperti percintaan dan persahabatan selain
dalam serial ini menceritakan percintaan itu pula serial ini menceritakan bullying,
ketika berumur 17 tahun tidak menemukan pelecehan fisik,masalah keluarga dan toxic
cinta sejatinya maka dari itu wajahnya akan realtionship.
menjadi tua. Dalam serial tersebut menceritakan
METODOLOGI PENELITIAN percintaan menemukan cinta sejatinya
seperti judulnya 7 hari sebelum 17 tahun,
Penelitian berjudul “kritik sosial dalam jadi di dalam nya itu sebelum hari ulang
serial 7 hari sebelum 17 tahun” karya tahun yang ke 17 tahun belum menemukan
Rangga natrra memiliki tiga tujuan dalam cinta sejatinya maka wajahnya akan
serial ini pertama, untuk mengetahui latar berubah menjadi tua. Di dalam serial
belakang pengarang yang mendasari kritik tersebut ada bullying terhadap seorang
sosial yang muncul di dalam serial. Kedua, berwajah seperti orang dewasa padahal
untuk mengidentifikasi unsur dominan yang masih umur 16 tahun yang belum
diungkap dalam serial ini. Ketiga, untuk menemukan cinta sejatinya mengalami
mengungkapkan arah kritik sosial dalam bullying yang mengakibatkan orang
serial ini. Permasalahan dalam objek tersebut mengalami gangguan kepribadian.
Bullying fisik. Penindasan fisik merupakan sukma”, sedangkan kata logos berarti
jenis bullying yang paling tampak dan “ilmu”. Jadi psikologi secara harfifah
paling dapat diidentifikasi diantara bentuk- berarti” ilmu jiwa”, atau ilmu yang objek
bentuk penindasan lainnya, namun kejadian kajiannya adalah jiwa.
penindasan fisik terhitung kurang dari
sepertiga insiden penindasan yang di Kritik diabad kedua puluh ini telah
laporkan siswa. Jenis penindasan secara mengalami perkembangan pesat, karena
fisik adalah memukul, mencekik, menyikut, adanya sumbangan ilmu-ilmu
meninju, menendang, mengigit, memiting, kemasyaraktan dan psikologi. Kritik sastra
mencakar, serta meludahi anak yang yang semula dapat digolongkan menjadi
ditindas hingga keposisi yang menyakitkan, dua pendekatan saja pendekatan formal dan
serta merusak dan menghancurkan pakaian pendekatan moral. Telah berkembang
serta barang-barang milik anak yang paling sedikit lima macam pendekatan;
tertindas. Orang yang mem-bully tersebut dengan tambahan tiga pendekatan baru
ternyata punya masalah tentang keluarga yakni pendekatan psikologi, sosologi, mitos
ketika anak tersebut memiliki ayah tiri yang dan arketipe. Secara konseptual pendekatan
terus menerus memarahinya remaja tersebut mitos dan arketipe merupakan cabang dari
pasti mengalami yang namanya broke pendekatan psikologi.
home. Kejadian makan malam itu membuat Imajinasi adalah daya untuk membentuk
malah petaka ketika sedang makan remaja imaji-imaji atau gamaran-gambaran atau
tersebut terus-terusan di marah-marahi oleh kosep-kosep mental secara tidak langsung
ayahnya tirinya dan kejadian tersebut didapat dari sensasi atau penginderaan.
membuat anak itu meninggal dunia akibat Untuk perlu diuraikan agar lebih mudah
pertengkaran ia dan ayahnya. memahami kembali bahwa imajinasi adalah
Trauma yang alami tokoh yang di bully suatu daya atau energy yang berkaitan
yaitu tidak percayaan ia pada wajahnya langsung dengan manusia yang memiliki
sendiri bahwa dengan wajahnya ia merasa daya atau energy tersebut.
tidak ada seorang wanita yang menyukai Dalam pemahaman tersebut, imajinasi
dirinya akhirnya ia mengurungan diri di mengadaikan pula ada imaji atau gambaran
kamarnya dengan sahabatnya sendiri saja ia atau citra sebagai unsure utama yang sangat
tidak mau bertemu menganggap sahabatnya penting didalamnya. Dengan demikian
itu sudah merebut wanita yang di sukainya. proses pengimajinasian itu selalu
Dan dari perkataan banyak orang ia jadi merupakan proses pembentukan gambaran
tidak memiliki kepercayaan. Ia berfikir tertentu berlangsung secara kejiwaan.
bahwa sahabatnya yang wajahnya berbeda
dengan ia justru banyak yang menyukainya, Hentikan bullying baik seacara fisik,
wanita yang ia sukaipun malah menyukai sosial, verbal ataupun cyberbullying yang
sahabatnya sendiri. bisa sangat merugikan orang lain dan diri
sendiri kalau kita mulai bicara kita bisa
KESIMPULAN hentikan ini semua.
Secara etimologi kata psikologi berasal “Stop bullying standout speakout”
dari bahasa Yunani kuno yaitu psyche dan
logos. Kata psyhe berarti “jiwa, roh, atau

Anda mungkin juga menyukai