Aksara Lontara.
Puisi Bugis yang terdiri atas beragam jenis, merupakan salah satu kekayaan sastra lokal yang
unik, meski kini kian tak dikenali. Salah satunya adalah elong maliung bettuanna , atau sajak-
sajak yang menyimpan makna tersembunyi. Citizen reporter M Aan Mansyur melakukan riset
atas sejumlah jenis puisi ini, dan mengajak kita menelusuri makna-makna tersembunyi di balik
sejumlah elong. ( p!
Selain !a "aligo, epos-mitos Bugis yang bisa jadi adalah karya sastra terpanjang di dunia,
mungkin tak banyak lagi karya sastra Bugis yang kita ketahui. Padahal, menurut #oger $ol
dalam sebuah artikelnya, selain jumlahnya yang diperkirakan sampai %.&''.''' karya, kualitas
karya sastra Bugis sangat menarik untuk terus diperbinangkan.
Salah satu jenis karya sastra Bugis adalah elong. Meskipun seara har)iah elong berarti *lagu+,
tetapi dalam pembahasan sastra elong dimaksudkan sebagai satu jenis puisi.
Menurut Salim ('/-& sedikitnya ada 0 jenis elong, yang bisa dibedakan menurut isi
(keluarga, agama, nasehat dan hiburan, peristi1a (lulabi, perang, pernikahan, melamar, dll
dan kepelikan atau keanehannya (bentuk dan permainan bahasa. Contoh-ontoh elong bisa
ditemukan dalam beberapa buku yang ditulis oleh Muhammad Salim, Muhammad Sikki,
#ahman 2aeng Palallo, dan paling komprehensi) ditulis oleh B.3 Matthes.
4da sebuah jenis elong yang belum banyak dibahas namun justru sangat menarik yaitu elong
maliung bettuanna. Maliung sebenarnya berarti *dalam+ dan bettuanna berarti *artinya+ atau
*maknanya+. 3rase maliung bettuanna dalam jenis puisi ini berarti *susah ditemukan maknanya+.
2engan kata lain, puisi dengan makna tersembunyi (Palallo, 56, 7.
Bukankah semua puisi memang menyembunyikan maknanya8 Betul. $etapi, ternyata ada yang
berbeda dalam jenis puisi Bugis ini. Selain menggunakan simbol atau majas tertentu, jenis
puisi ini menggunakan satu (permainan bahasa yang disebut Basa to Bakke’ (yang tidak akan
ditemukan dalam jenis puisi lain untuk menyembunyikan makna. Seara har)iah Basa to
Bakke’ berarti bahasa orang-orang Bakke+. $etapi dalam pengertian puisi ini )rase itu berarti
permainan bahasa orang-orang Bakke+. Bakke+ di sini merujuk kepada 2atu Bakke+ atau
Pangeran (dari Bakke+. 2aerah Bakke terletak di Soppeng. Sang pangeran konon dikenal
sebagai tokoh yang intelek dan sangat pandai berbahasa. Selain dalam elong maliung
bettuanna, Basa to Bakke juga ditemukan dalam puisi sejarah abad ke-%' $olo+na 4rung
!abuaja ($ol, %, 066&.
$untutan-tuntutan seperti itu relati) longgar pada genre sastra lainnya, semisal prosa (erita
pendek, no;el dan drama.
Perhatikan stanza berikut ini
Kegaena na mumaberrekkeng,
buaja bulu’ede,
lompu’ walennae?
Sepintas lalu bentuk puisi ini mirip haiku, puisi tradisional >epang. ?amun ternyata ada
beberapa hal yang membedakannya. Puisi (teka-teki ini sesungguhnya ingin menyampaikan
sebuah makna, yakni *yang mana lebih kau suka, perempuan erdas atau perempuan antik8+
Bagaimana bisa sampai begitu8
Bagi yang paham aksara Bugis, tentu masih ingat bah1a aksara Bugis memiliki keunikan.
Beberapa keunikan aksara Bugis adalah tidak adanya huru) mati ()inal ;elar nasals, glottal
stop, dan konsonan rangkap (geminated onsonants. Satu silabel (suku kata jika dibaa bisa
menjadi enam jenis silabel. Contohnya, huru) untuk silabel *pa+ bisa saja dibaa *pa+, *ppa+,
*pang+, *ppang+, *pa++, atau *ppa++. :eunikan aksara Bugis inilah yang dieksplorasi oleh
permainan Basa to Bakke+ dalam elong maliung bettuanna .
2alam satu elong yang disebutkan tadi, langkah pertama untuk menyingkap maknanya telah
dilakukan. !angkah pertama itu adalah mengidenti)ikasi pernyataan. 4da dua )rase dalam puisi
itu yang harus diperhatikan, buaja bulue’ede dan lompu’ walennae. Buaja bulu’ede berarti
*buaya gunung+ dan lompu’ walennae berarti *lumpur sungai+.
Setelah mengidenti)ikasi pernyataan, langkah kedua adalah menemukan apa rujukan dari
pernyataan ()rase yang telah ditemukan. Buaja bulu’ede (buaya gunung dalam puisi itu
merujuk kepada maang (maan dan lompu’ walannae (lumpur sungai merujuk kepada kessi’
(pasir.
>ika hanya sampai di sini, puisi itu berarti *yang mana yang lebih kau suka, maan atau pasir8+
$etapi bukanlah itu yang sesungguhnya ingin disampaikan puisi tersebut. !alu bagaimana
aranya agar tiba pada makna sesungguhnya8 :ita masih membutuhkan satu langkah lagi.
2alam tulisan aksara Bugis, kata macang (maan sama dengan macca’ (erdas dan kessi’
(pasir sama dengan kessing (elok atau antik. Masing-masing ditulis *ma-a+ dan *ke-si+.
4khirnya makna puisi itu menjadi *mana yang lebih kau suka, perempuan erdas atau
perempuan antik8+ !uar biasa, kan8
Puisi ini sesungguhnya berarti *aku menintaimu+. Bagaimana bisa demikian8 Gellang riwata’
majjekko merujuk kepada meng (kail, anre-anrena to enre’e merujuk kepada loka (pisang
@ konon Orang Bugis dulu menganggap makanan pokok orang Mandar adalah pisang, dan
atena unnie merujuk kepada ridi (kuning. >ika tiga kata itu dituliskan dalam aksara Bugis
akan menjadi *me-lo-ka-ri-di+. #angkaian huru) ini bisa juga dibaa melo’ ka ridi (aku
menintaimu.
$iga lapis menyingkap makna itu bisa diuraikan lebih rini seperti berikutA lapis pertama,
mengenali )rase yang menyimpan kiasan (bunyi. 2alam puisi di atas, setiap barisnya
menyimpan masing-masing satu )rase untuk mengenali kiasan ituA gellang riwata majjekko,
anre-anrena to enre’e, dan atena unnie . :iasan dari )rase itu, seara berurutan masing-
masingA meng (kail, loka (pisang, dan ridi (kuning. !apis kedua adalah bunyi meng, loka, dan
ridi. Bunyi tiga kata itu memba1a kita ke lapis selanjutnya, untuk menemukan makna, bunyi
meng dalam aksara Bugis ditulis *me+, bunyi loka ditulis *lo-ka+, dan bunyi ridi ditulis *ri-di+.
ntuk menemukan makna elong semua bunyi itu dirangkai menjadi *me-lo-ka-ri-di+. #angkaian
bunyi itu jika dibaa menjadi melo+ka ridi yang maknanya *aku menintaimu+.
>ika disederhanakan rumus tiga lapis menyingkap makna sebuah elong maliung bettuanna
adalah
( )rase -(% bunyi - (/ makna.
"nungeng mapekke’-pekke’
balinna ase’ede,
bali ulu bale.
<Minuman pekat,
kebalikan atas,
kebalikan kepala ikan.=
Setelah melalui proses penyingkapan makna, puisi ini berarti +saya membenimu+, makna itu
ditemukan dari rangkaian kata teng, awa, dan ikko yang jika dituliskan dengan aksara Bugis
menjadi *te-a-1a-(ri-ko+, aku tidak mau (beni padamu. 3rase elong itu adalah inungeng
mapekke-pekke, balinna ase+ede, dan bali ulu bale. Bunyi yang dihasilkan )rase itu adalah teng
(teh, a1a (ba1ah, dan ikko (ekor. Bunyi ini jika dituliskan dalam aksara Bugis akan menjadi
*te-a-1a-(ri-ko+. #angkaian aksara Bugis itu bisa juga terbaa tea1a (riko (aku beni
padamu.
?ah, berikut ini satu ontoh lagi. Mari kita sama-sama menoba menemukan makna dari elong
tersebut.
Selain puitis, elong maliung bettuanna juga kelihatan rumit dan berlapis-lapis. ?amun jika
menemukan rumusnya, puisi ini tidak serumit yang kita duga. >enis puisi ini betul-betul unik.
Sungguh, alangkah pintar orang-orang Bugis (dahulu menyembunyikan maksudnya. 2an
tentu saja, alangkah kreati)nya mereka.
Permainan Bahasa
Sesungguhnya ada pola-pola umum yang paling sering digunakan dalam permainan bahasa
orang Bakke. Basa to Bakke biasanya menggunakan tiga maam topik dalam )rasenyaA
yang berhubungan dengan nama daerah atau tempat (geogra)ial, % tentang tumbuh-
tumbuhan (botanial, dan / tentang binatang (zoologial. Memang ada beberapa
pengeualian, tetapi ketiga topik itulah yang paling sering digunakan.
3rase &oddanna &angka merujuk kepada !ebureng yang juga bisa berarti *pera1an+ dan )rase
toddanna 'alangiseng merujuk kepada Baringeng yang jika disebut nyaris terdengar ringeng
(ringan, murahan. Dlong itu kira-kira bermakna, *dia mengabaikan seorang pera1an lalu
menikahi pelaur+. $angka, !ebureng, Palingeseng, dan Baringeng adalah nama-nama daerah.
Masih banyak ontoh yang lain untuk )rase-)rase yang berhubungan dengan nama-nama
tempat atau daerah.
%. 3rase tumbuh-tumbuhan
Sementara )rase-)rase yang mengandung tumbuh-tumbuhan, ada beberapa ontoh berikut ini
/. 3rase binatang
2an yang terakhir adalah )rase-)rase yang berhubungan dengan binatang, di antaranya
$ernyata bahasa Bugis bisa menjadi permainan yang menarik. :eunikan bahasa seperti itulah
yang membuat puisi Bugis menjadi berbeda dibandingkan jenis puisi lainnya. Meski elong
maliung bettuanna tak lagi pernah diperkenalkan, meliriknya kembali bisa menjadi alternati).
Puisi Bugis ini bisa menjadi ja1aban atas kejenuhan banyak kritikus sastra yang menganggap
puisi modern Endonesia diperangkap oleh segelintir nama besar seperti Sapardi 2joko 2amono
dan "oena1an Mohamad. :ekuatan elong maliung bettuanna adalah keterapaian dan
keseimbangan dua kekuatan, bentuk dan isi, hal yang semakin susah ditemukan oleh penyair
.kontemporer
$ak banyak bentuk puisi yang mampu menga1inkan bentuk dan isi seperti yang diperlihatkan
.oleh elong maliung bettuanna
$elah disadari oleh para penyair Bugis terdahulu bah1a puisi sangat penting peranannya
sehingga harus dibuat sedemikin indahnya. Selain aturan bunyi ()onologi dan makna
(semantik yang telah dijelaskan di atas, sesungguhnya elong maliung bettuanna juga menarik
untuk dilihat dari segi matra (bagan yang digunakan dalam penyusunan baris sajak yang
berhubungan dengan jumlah, panjang dan tekanan suku kata, pembentukan kata (mor)ologi
dan yang tak kalah menarik adalah arc(aic )ocabular , pemakaian kata-kata Bugis lama yang
.(mungkin tak lagi dikenal oleh orang-orang Bugis sekarang ini
$erbuka banyak pintu untuk masuk dan menikmati elong maliung bettuanna ini. Bagi anda
yang ingin menyembunyikan maksud dalam permainan bahasa, tak ada salahnya mengadopsi
ara yang digunakan puisi ini. Selain itu, *permainan bahasa+ ini mungkin akan membuat 4nda
menintai kembali bahasa Bugis. $api untuk menoba mengutak-atik elong, kita dituntut
.mampu membaa huru) lontara, paham budaya Bugis dan alam pikiran orang Bugis
Sayang sekali, orang-orang Bugis sekarang tak lagi melihat arti penting sebuah puisi (elong.
Berbeda dengan Filliam Shakespeare yang karena puisi signi)ikan baginya, ia memujinya
dalam sebuah soneta yang ia tutup dengan dua baris terakhir so long as men can breat(e or
ees can see,*so long li)es t(is, and t(is gi)es li)es to t(ee . Sepanjang manusia masih
berna)as, atau mata masih mampu memandang, akan selama itu pula puisi tetap lestari dan ia
akan memberimu kehidupan yang bermakna.( p!
:Referensi
3ahruddin 4mbo Dnre, 6/, #itumpanna Feelenrennge, telaah )ilologis sebuah Dpisode -
. "oena1an Mohamad, %''0, Setelah #e;olusi $ak 4da !agi, >akarta 4l;abet -
:ennedy, >.G, . !iteraure an Entrodution to 3ition, Poetry and 2rama, (3i)th Ddition. -
Mattulada, 6&, !atoaA satu lukisan analitis terhadap antropologi politik orang Bugis, -
Muhammad Salim, 5-7, $ransliterasi dan $erjemahan elong gi (kajian naskah Bugis, -
jung pandang 2epartemen P dan :, Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian :ebudayaan
.Sula1esi Selatan
Muhammad Sikki, dkk, 76, $erjemahan beberapa naskah lontara Bugis, jung Pandang -
Perrine, !aurene, 70, !iteratre Struture, Sound and sense. (Seond Ddition. ?e1 Hork -
#ahman 2aeng Palallo, 56, *Bahasa BugisA 2ari hal elong maliung bettuanna (pantun jang -
.Press
$ol, #oger, %, *3ish 3ood on a $ree BranhA Iidden Meanings in Bugis Poetry+, !eiden -