PROPOSALKUU Revisi
PROPOSALKUU Revisi
OLEH:
18 507 043
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengubah karbondioksida yang dihasilkan oleh manusia dan hewan menjadi
oksigen yang dapat digunkan oleh makhluk hidup lain (Ferdinand, 2009).
2
sehingga menimbulkan kendala-kendala pada proses pembelajaran. Dalam
pandemi ini pun guru harus mempunyai cara pendekatan atau model
pembelajaran yang berbeda baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan,
maupun evaluasi yang digunakan, dari model pembelajaran PjBL ini siswa
akan lebih aktif dalam pembelajaran karena siswa terlibat langsung pada
proses pembelajaran untuk membuat proyek khususnya dalam materi Plantae,
karena materi Planate secara tidak langsung berdampimgam dengan
kehidupan siswa dalam kesehariannya. Keragaman tumbuhan begitu banyak
dan proyek diharapkan mampu mempermudah siswa dalam membedakan
keragaman antara tumbuhan, selain itu juga diharapkan siswa dapat
memanfaatkan bmembedakan keragaman tumbuhan sebelumnya. Peserta
didik juga membutuhkan perhatian yang khusus terutama sarana prasarana
yang digunakan seperti hp dan kuota yang sering kali menjadi masalah pada
proses pembelajaran, maupun jaringan internet yang kurang memadai.
Berdasarkan masalah tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT-
BASE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
SMA NEGERI 1 BOLAANG”
B. Identifikasi Masalah
3
C. Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh hasil belajar
siswa kelas X SMA Negeri 1 Bolaang materi Plantae menggunakan model
pembelajaran Project-Base Learning.
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas penelitian ini bertujuan
untuk membahas pengaruh model pembelajaran Project-Base Learning
terhadap hasil belajar Plantae siswa kelas X SMA Negeri 1 Bolaang.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa, membuat siswa lebih paham dan aktif dalam proses
pembelajar materi Plantae pada masa pandemi serta membawah siswa
lebih kreatif dalam pembelajaran.
2. Bagi guru, dapat dijadikan alternatif dimasa pandemi karena siswa dapat
belajar mandiri dari rumah.
3. Bagi peneliti, dapat meningkatkan penguasaan terhadap model
pembelajaran Project-Base Learning sehingga nantinya dapat diterapkan
ketika peneliti sudah menjadi guru dalam proses pembelajaran dan dapat
meningkatkan pemahan peneliti terhadap model tersebut.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar
2. Hasil Belajar
Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang telah dicapai oleh
seorang siswa yang telah mengalami proses belajar mengajar dalam mempelajari
materi pembelajaran tertentu. Hasil belajar tersebut tidak mutlak hanya berupa
nilai saja, akan tetapi dapat berupa berubahan, penalaran, kedisiplinan,
keterampilan dan lain sebagainya yaitu perubahan yang menuju pada perubahan
yang positif.
5
Saptono (2003) Keberhasilan pendidikan di sekolah dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu ditentukan oleh beberapa aspek yang
secara langsung mempengaruhi proses belajar siswa, guru memegang peranan
penting dalam menyediakan fasilitas belajar bagi siswa, fasilitas ini dapat berupa
variasi pendekatan pembelajaran, penyediaan media pembelajaran yang kreatif,
serta yang tidak kalah pentingnya adalah pemberian kesempatan kepada siswa
untuk melakukan pengamatan.
Proses pembelajaran ini dikatakan berhasil apabila terjadi strukturisasi
perubahan dari aspek kongnitif, afektif dan psikomotoriksiswa. Perubahan ini
digunakan sebagai suatu indikasi terselenggaranya proses pembelajaran yang
baik dan tepat. Kualitas pembelajaran di kelas tersebut mempengaruhi hasil
belajar siswa. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelumnya dilaksanakan
observasi awal agar di peroleh informasi hasil belajar siswa atau pencapaian
siswa dalam pembelajaran dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) .
Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh pendidik dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan
pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Kemudian
disepekati dengan rentan angka yang disepakati sesuai dengan penetapan kriteria
yang ditentukan.
6
Menurut Krajcik, dkk (2010) PjBL merupakan model pendekatan student-
centred yang mengajak siswa dalam kegiatan eksplorasi pertanyaan penting dan
bermakna terlebih dahulu sebuah rangkaian investigasi dan kerjasama.
7
Penelitian menunjukkan pengalaman serupa diantara siswa yang terlibat
dalam pekerjaan proyek ditingkat tersier. Misalnya, Thomas dan MacGregor
(2005) menemukan universitas itu siswa yang membentuk kelompok proyek
dengan anggota baru diluar lingkaran teman mengembangkan persahabatan baru
selama kolaborasi mereka. Seperti siswa di sekolah studi kasus, siswa di Thomas
dan MacGregor (2005) Study menggunakan platform online untuk terlibat dan
berinteraksi di antara mereka sendiri untuk dikerjakan proyek mereka, melengkapi
pertemuan tatap muka yang sulit untuk dipenuhi karena jadwal yang bentrok.
Demikian pula, siswa dalam penelitian ini merasa cukup menantang untuk
mengatur pertemuan tatap muka karena jadwal yang berbeda dan komitmen
anggota kelompok proyek mereka. Terutama bagi mereka kelompok yang
memiliki anggota di luar sekolah studi kasus. Dalam kasus tersebut, online
platform adalah saluran instrumental tidak hanya untuk mengembangkan
hubungan dekat dengan anggota tim, tetapi juga untuk komunikasi dan berbagi
ide, dan untuk berbagi sumber daya. Thomas dan MacG regor (2005) menemukan
bahwa interaksi pada platform virtual mungkin sinkron atau asinkron, dan
termasuk dalam tiga kategori; terkait tugas, sosio-emosional dan non-tugas
khusus.
8
Menurut George Lucas Education Foundation (2005) Pembelajaran
berbasis proyek memberdayakan kurikulum dan didasarkan pada standar.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode pembelajaran yang
membutuhkan konten standar dalam kurikulum. Melalui pembelajaran berbasis
proyek, proses inkuiri dimulai dengan munculnya pertanyaan panduan dan
menginstruksikan siswa untuk berpartisipasi dalam proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai tema dalam proyek tersebut. Saat menjawab
pertanyaan secara langsung, siswa dapat melihat berbagai elemen utama dan
berbagai prinsip dalam mata pelajaran yang dipelajari (George Lucas Education
Foundation: 2005)
9
pembelajaran dalam pembelajaran berbasis proyek yang dikembangkan oleh
George Lucas Education Foundation meliputi: Satu. Mulailah dengan pertanyaan
dasar Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan dasar, yaitu pertanyaan tentang
menugaskan siswa pada suatu kegiatan. Pilih topik yang sesuai dengan dunia
nyata, lalu lakukan penelitian mendalam. Guru mencoba membuat topik yang
diusulkan relevan dengan siswa (George Lucas Education Foundation: 2005)
Selama proyek selesai, guru bertanggung jawab untuk memantau aktivitas
siswa. Pantau setiap proses dengan memfasilitasi siswa. Dengan kata lain, guru
adalah pengajar kegiatan siswa. Untuk menyederhanakan proses pemantauan,
judul yang dapat mencatat semua kegiatan penting (George Lucas Education
Foundation, 2005)
Pengalaman evaluasi diakhir proses pembelajaran, guru dan siswa akan
melakukan refleksi terhadap kegiatan dan hasil proyek yang dilaksanakan. Proses
refleksi dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini, siswa
dituntut untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama penyelesaian
proyek. Guru dan siswa berdiskusi guna meningkatkan kinerja dalam proses
pembelajaran, hingga akhirnya menemukan penemuan baru untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan.
1) Increased motivation
Mendorong mereka untuk melakukan pekerjaan penting dan
meningkatkan motivasi siswa. Siswa berusaha keras untuk belajar lebih
mendalam dan tekun bekerja serta mencari jawaban atas keingintahuan
dalam menyelesaikan proyek.
2) Increased Problem-solving ability
Siswa menjadi aktif memecahkan masalah yang kompleks
dilingkungan belajar PjBL. Siswa mempunyai pilihan untuk menyelidiki
topik-topik yang berkaitan dengan masalah dunia nyata, saling bertukar
10
pendapat antar kelompok yang membahas topik yang berbeda, serta
mempresentasikan proyek hasil diskusi mereka
3) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai kondisi
dunia nyata.
4) Meningkatkan kemampuan berpikir
Laporan yang di terapkan pada model PjBL tidak hanya
berdasarkan informasi yang dibaca saja, tetapi melibatkan siswa untuk
belajar mengembangkan masalah, mencari jawaban untuk mengumpulkan
informasi, berkolaborasi dan menerapkan pengetahuan yang dipahami
untuk menyeselasikan permasalahan dunia nyata.
5) Membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan
Selaian kelebihan PjBL yang telah dijelaskan sebelumnya, pelaksanaan PjBL juga
memiliki beberapa kekurangan, yaitu :
11
dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Pertanyaan yang disusun
hendaknya tidak mudah untuk dijawab dan dapat mengarahkan siswa
untuk membuat proyek. Pertanyaan seperti itu hendaknya bersifat
(divergen), provokatif, menantang, membutuhkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi dan terkait dengan kehidupan siswa.
Fase 2: Menyusun perencanaan proyek, perencanaan ini dilakukan secara
kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan demikian siswa akan merasa
“memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan ini berisis tentang aturan
main, pemilihan kegiatan yang dapat mendukung dalam menjawab
pertanyaan penting, dengan cara mengintegrasikan berbagai materi yang
mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk
membantu penyelesaian proyek. Proyek yang akan dikerjakan siswa
adalah membuat dua herbarium
Fase 3: Menyusun jadwal. Guru dan siswa secara kolaborasi menyusun
jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini
antara lain :
1) Membuat jadwal untuk menyelesaikan proyek.
2) Membuat waktu akhir penyelesaian proyek.
3) Membawa siswa agar merencanakan cara yang baru.
4) Membimbing siswa ketika mereka menggunakan cara yang tidak
berhubungan dengan proyek.
5) Meminta siswa untuk membuat pejelasan atau alasan tentang cara
pemilihan waktu.jadwal yang telah di sepakati harus disetujui
bersama agar guru dapat melakukan monitoring kemajuan belajar
dan pengerjaan proyek di luar kelas.
Fase 4: Memantau siswa dalam kemajuan proyek. Guru bertanggung
jawab untuk memantauu kegiatan siswa selama melaksanakan proyek.
Pemantauan dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap proses.
Dengan kata lain guru berperan sebagai mentor bagi aktivitas siswa.
Fase 5: Penilaian hasil. Penilaian dilakukan untuk membantu guru
mengatur ketercapaian standar kopetensi, berperan dalam mengevaluasi
kemajuan masing-masing siswa.
12
Fase 6: Evaluasi pengalaman. Pada akhir proses pembelajaran, guru dan
siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan dan hasil proyek yang sudah
dijalankan. Pada tahap ini siswa di minta untuk mengungkapkan perasaan
dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.
4. Plantae
Kingdom plantae atau yang lebih dikenal dengan tumbuhan ialah salah
satu organisme eukariotik multiseluler yang mempunyai dinding sel dan klorofil
Keberadaan tumbuhan berbiji di bumi ini kurang lebih 170.000 jenis tumbuhan
lebih dari separuh jumlah kekayaan flora dunia yang ditaksir seluruhnya
berjumlah 300.000 jenis tumbuhan. Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan yang
bersifat dominan di bumi kita, tumbuhan biji adalah jenis tumbuhan yang paling
sempurna, baik alat tubuh maupun alat perkembangbiakannya. Tumbuhan biji
memiliki alat tubuh yang lengkap yang terdiri dari akar, batang dan dau. Tiap-tiap
alat tubuh tersebut mempunyai fungsi yang jelas, alat perkembangbiakannya
berupa bunga dan biji (Sofianty, 2019)
Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang terdapat di alam
semesta. Selain itu adalah makhluk hidup yang memiliki daun, batang dan akar
sehingga mampu menghasilkan makanan sendiri dengan menggunakan klorofil
untuk menjalani fotosintesis. Bahan makanan yang dihasilkannya tidak hanya
dimanfaatkan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk manusia dan hewan. Bukan
makanan saja yang dihasilkannya, tetapi tumbuhan juga dapat menghasilkan
oksigen dan mengubah karbondioksida yang dihasilkan oleh manusia dan hewan
menjadi oksigen yang dapat digunkan oleh makhluk hidup lain (Fictor Ferdinand,
2009)
Regnum plantae merupakan organisme yang memiliki jumlah anggota
cukup banyak. Habitat tumbuhan hampir seluruhnya di daratan dan sebagian lagi
di perairan.(Rikky Firmansyah, 2009)
Tumbuhan merupakan organisme multiseluler, karena tubuh tumbuhan
tersusun oleh banyak sel, baik sel yang telah mengalami diferensiasi maupun
belum mengalaminya. (Subardi 2009). Tumbuhan merupakan makhluk hidup
yang memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini bersifat eukariot,
13
multiseluler, mengandung klorofil, dapat melakukan fotosintesis, memiliki alat
reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual, ada
pergantian generasi, serta dinding selnya tersusun dari selulosa. Biasanya hidup di
daratan dan berfungsi sebagai sumber utama bagi atmosfer bumi. (Sulistyorini,
Ari. 2009)
Kingdom plantae merupakan organisme multiseluler atau terdiri dari
banyak sel. Selain itu kingdom plantae merupakan organisme eukariot. (Fictor
Ferdinand, 2009)
Semua organisme dalam regnum plantae atau tumbuhan selnya bersifat
eukariotik multiseluler yang mempunyai ciri khusus yaitu bersifat fotoautotrof,
tumbuh secara tak terbatas, selnya mempunyai dinding yang kaku terbuat dari
selulosa, tidak mempunyai gerak aktif, tidak mempunyai sistem saraf dan indra,
serta menunjukan pergantian generasi antara haploid dan diploid dalam daur
hidupnya. (Herni Budiarti, 2009)
5. Kerangka Berpikir
Dalam proses pembelajaran ini dipengaruhi banyak faktor, baik dari siswa,
guru ataupun lingkungan sekitar. Dari faktor-faktor tersebut jika tidak berjalan
dengan baik maka akan menimbulkan berbagai berbagai permasalahan khususnya
dalam mata pelajaran biologi. Masalah yang timbul pada pandemi seperti ini
adalah siswa kurang tertarik untuk belajar dan siswa cenderung tidak antusias dan
lebih cenderung menerima apa saja yang disampaikan oleh guru, Kurangnya
ketertarikan siswa pada proses pembelajaran, karena materi sulit dimengerti dan
kurang menarik akibatnya siswa jadi bosan pada pembelajaran tersebut. Sehingga
menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada materi biologi khususnya
plantae dan sebagian guru yang tidak menguasai IT yang menimbulkan kesulitan
saat proses pembelajaran.
14
proyek untuk menghasilkan suatu produk. Tujuannya untuk membantu siswa
belajar secara mandiri dengan memanfaatkan Pembuatan suatu proyek yang
diunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa
Gambar 1.2 Kerangka Berpikir
6. Hipotesis Penelitan
Berdasarkan kajian pustaka yang telah dikemukakan, maka dapat
ditulis hipotesisnya yaitu : Terdapat pengaruh penggunaan model Project-
Base Learning (PjBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi Plantae
kelas X MIA di SMA Negeri 1 Bolaang.
BAB III
15
METODE PENELITIAN
16
1. Melakukan observasi sekolah tempat diadakannya penelitian untuk
mendapatkan informasi tentang kondisi dan masalah-masalah dalam
proses pembelajaran di sekolah
2. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol
3. Menyusun perancangan pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
4. Menyusun instrumen penelitian berupa 10 soal objektif
5. Mengadakan pretes pada kedua kelas yaitu tes objektif yang dilakukan
sebelum menerapkan treatmen.
6. Mengadakan kegiatan belajar mengajar dengan melakukan kelas
eksperimen dengan menggunakan metode Project-Base Learning
(PjBL) dan metode diskusi pada kelas kontrol.
7. Mengadakan posttes setelah melakukan treatmen pada siswa yang
dijadikan sampel yaitu tes objektif
8. Menganalisis hasis pretest dan posttest
9. Membuat Kesimpulan
2. Pelaksnaan Eksperimen
17
a. Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan pre-test sebelum
masuk dalam materi pembelajaran untuk melihat tingkat
penguasaan siswa pada materi yang akan diberikan.
b. Memberikan materi pembelajaran kepada kedua kelas. Pada kelas
kontrol materi diberikan dengan menggunakan metode
konvensional yaitu metode ceramah. Sedangkan pada kelas
eksperimen materi diberikan dengan menerapkan model
pembelajaran Project-Base Learning (PjBL)
c. Diakhir kegiatan pembelajaran, kelas kontrol dan kelas eksperimen
diberi post-test berupa tes objektif. Post-test ini bertujuan untuk
melihat tingkat hasil belajar siswa pada materi yang diberikan.
2. Sampel
18
Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Random Sampling.
kelas kemudian diambil secara acak dengan cara membuat undian untuk
menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen.
b. Uji Homogenitas
19
Dilakukan untuk menguji variasi dari populasi homogen.
Menurut sudjana (2005) uji homogenitas di hitung dengan rumus :
varians terbesar
F=
varians terkecil
1
Kriteria pengujian adalah : terima σ 9 kedua varians/ragam sama)
2
Dengan taraf nyata α =0,05
1
Jika nilai F hitung ≥ F tabel = F = (db1, db2) maka tolak H0
2a
1
Jika nilai F hitung ¿ F tabel = F = (db1, db2) maka terima H0
2a
Langkah-langkah :
1) Mencari varians ( s2) masing-masing untuk kelas eksperimen dan kelas
n . ƩX 1−( ƩX 1 ) ❑2
dengan rumus: s2=¿
n( n−1)
2) Menghitung besarnya varians gabungan dengan rumus :
2 ( n1−1 ) S 22
Sp =
n 1+ n 2−2
c. Uji Hipotesis
Menguji hipotesis pada setiap kognitif dengan menggunakan uji t pada dua
kelompok. Dengan syarat bahwa data yang digunakan pada kedua kelompok
berdistribusi normal. Uji t pada hipotesis ini menggunakan rumus sebagai
berikut :
x 1−x 2
2 2
thitung = 1 1 , syarat σ 1 = σ 2
Sp
√ +
n1 n 2
(Wapole, 1990)
20
Keterangan :
Sp21 = varians skor kelas yang menggunakan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL)
Sp22 = varians skor kelas yang menggunakan model model pembelajaran
konvensional
n1 = banyak subjek kelas yang menggunakan peranan model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL)
n2 = banyak subjek kelas yang menggunakan penerapan model pembelajaran
konvensional.
Kriteria hipotesis jika:
21
DAFTAR PUSTAKA
Ferdinand Fictor, 2009, Praktis Belajar Biologi, Visindo Media Persada, Jakarta
Gagne. R. M. 1977. The Conditions Of Learning. New York : Hold Rincehard and
Winston.
Good Man and Stivers, 2010. Nurohman, Sabar. Pendekatan project based
learning sebagai upaya internalisasi
Grant, M.M. 2002. Getting A Grip of Project Based Learning : Theory, Cases and
Recomandation. North Carolina : Meredian A Middle School Computer
Technologies. Journal vol. 5.
Joseph and Charlene. 2018. Teaching Science in Elementary and Middle School
22
Internet and Higher Education, 13(2010), 284–291
Rikky Firmansyah, 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1 : untuk kelas X
Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta.
23
LAMPIRAN
24
Silbus
26
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan pengamatan tentang plantae siswa dapat
menyimpulkan dan menggambarkan tentang ciri-ciri plantae.
2. Dapat membedakan tumbuhan lumut, paku dan berbiji
Materi Pembelajaran
1) Divisi Plantae
Model Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik. Pembelajaran Berbasis
Proyek.
Kegiatan Pembelajaran
27
Fase 2: Membuat Perncanaan.
Guru mengorganisir siswa ke dalam
kelompok berdasarkan jarak tempat
tinggal mereka.
Guru mengirimkan LKS diwhatsApp
grup dan menjelaskan LKS Proyek
yang akan siswa kerjakan secara
berkelompok
Guru menuntun siswa dalam
menentukan proyek yang akan mereka
buat.
Guru mengarahkan siswa jika
mengalami kesulitan.
Guru meminta siswa untuk
mengirimkan hasil proyek yang sudah
siswa kerjakan melalui Aplikasi
youTube
Fase 3: Menyusun Jadwal.
Guru meminta siswa untuk menyusun
jadwal dalam pelaksanaan proyek
Guru meminta jadwal pelaksanaan
proyek yang sudah siswa buat,
memberikan masukkan dan
menanyakan kemungkinan kendala
yang akan mereka hadapi.
Guru membimbing siswa selama
merancang jadwal penyusunan jadwal
proyek
28
Grup
Fase 6. Mengevaluasi pengalaman belajar
Guru merefleksikan kegiatan yang
sudah mereka lakukan tentang
pembelajaran berbasis proyek
Guru memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya.
Penutup Membuat rangkuman/kesimpulan 5 menit
pembelajaran
Menyampaikan pembelajaran pada
pertemuan berikut
Menutup pelajaran dengan doa dan
saran.
Sumber/alat/bahan
1) Sumber
Buku Guru dan siswa
Internet dan sumber yang relevan
2) Alat
- Laptop
- Handphone
3) Bahan
- Lembar kerja siswa
Penilaian
Tugas laporan dari setiap kelompok
29
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
30
Kegiatan inti
Fase 1. Penentuan Pertanyaan Mendasar
31
proyek kemudian mengirimkan
laporan LKS yang sudah mereka
kerjakan melalui Aplikasi WhatsApp
Grup
Fase 6. Mengevaluasi pengalaman belajar
Guru merefleksikan kegiatan yang
sudah mereka lakukan tentang
pembelajaran berbasis proyek
Guru memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya.
Sumber/alat/bahan
4) Sumber
Buku Guru dan siswa
Internet dan sumber yang relevan
5) Alat
- Laptop
- Handphone
6) Bahan
- Lembar kerja siswa
Penilaian
- Tugas laporan dari setiap kelompok
- Pengamatan kinerja
Penilaian Produk
Kegiatan Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat
kurang
Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
Masalah yang dirumuskan
Merencanakan alokasi
waktu
Pengerjaan proyek
Menyusun rencana dan
desain
membuat proyek
32
Melaksanakan pekerjaan
sesuai tahapan yang
Direncanakan
Kesuaian proyek dengan
kriteria
Mengetahui
Kepala Sekolah
33
Judul Proyek : Membuat Sketsa gambar Morfologi dan Reproduksi
Tiga Kelompok Tumbuhan
A. Petunjuk kegiatan
1. Persiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan
34
2. Lakukan pembagian kerja
diantara teman sekelompokmu
3. Pelajari langkah kerja yang
akan di lakukan. Jika masih ada yang kurang dipahami bertanyalah
pada gurumu.
4. Bekerja samalah dengan baik.
Lakukan praktikum dengan hati-hati, disiplin dan bertanggung
jawab.
5. Selalu hati-hati dalam
penggunaan benda tajam (pisau, cutter, jarum pentul, atau tusuk
gigi dan bahan-bahan kimia.
B. Tujuan
Memudahkan untuk melihat setiap kelompok dengan bantuan gambar
C. Alat dan Bahan.
Tumbuhan Lumut
Tumbuhan Paku
Tumbuhan Berbiji
Kaca Pembesar
Gelas Benda
pensil
krayon
D. Langkah Kerja
Mengamati Tumbuhan Lumut Melalui Kaca Pembesar
1. Persiapkan semua alat dan bahan yang di butuhkan dalam
praktikum.
2. Letakan tumbuhan lumut pada gelas benda
3. Amati Tumbuhan Lumut Melalui Kaca Pembesar
4. Deskripsikan hasil pengamatan kelompok anda
5. Gambarlah bagian-bagian lumut tersebut
Presentasikan hasil produk.
Pertanyaan :
35
Jadwal Kegiatan
Monitoring
Kegiatan:
Kegiatan:
Kegiatan:
Kegiatan:
Hasil:
(Cantumkan proses, kendala, kelebihan dan kekurangan)
........................................................................................................
...............................
36
Evluasi dan Kesimpulan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
.....................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
....................................................................................................................
.....................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
37
PERTEMUAN KE 2
Judul Proyek : Membuat Minyak Jagung
A. Petunjuk kegiatan
1. Persiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan
2. Lakukan pembagian kerja di
antara teman sekelompokmu
3. Pelajari langkah kerja yang
akan dilakukan. Jika masih ada yang kurang dipahami bertanyalah
pada gurumu.
4. Bekerja samalah dengan baik.
Lakukan praktikum dengan hati-hati, disiplin dan bertanggung
jawab.
5. Selalu hati-hati dalam
penggunaan benda tajam (pisau, cutter, jarum pentul, atau tusuk
gigi dan bahan-bahan kimia.
E. Tujuan
Membuktikan bahwa dari biji jagung dapat menghasilkan minyak
F. Alat dan Bahan.
Jagung
Penggorengan
Kompor
Saringan
Wadah
Pengaduk
G. Langkah Kerja
38
6. Apa saja yang dapat kamu olah dari biji-bijian, bunga, buah, daun,
batang dan akar dari tumbuhan? Berikan contohnya! (minimal 5 setiap
masing-masing bagian)
Jadwal Kegiatan
Monitoring
Kegiatan:
Kegiatan:
Kegiatan:
Hasil Proyek:
Kegiatan: 39
(Cantumkan proses, kendala, kelebihan dan kekurangan)
Gambarkan desain produk!
Eavluasi dan Kesimpulan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
.....................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
.....................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
.....................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
.....................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
.
Daftar Pustaka:
41